Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Desa-Kota : Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Pemukiman

KUALITAS TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG PUBLIK DI KOTA SURAKARTA BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA Anggit Pratomo; Soedwiwahjono Soedwiwahjono; Nur Miladan
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v1i1.12494.84-95

Abstract

Taman kota adalah salah satu jenis ruang terbuka hijau publik yang memiliki aktivitas kompleks. Taman kota sebagai ruang publik perkotaan dikatakan memenuhi kualitas apabila mencapai kelayakan terhadap kriteria: pelayanan pengguna, tingkat aktivitas, tingkat kebermaknaan dan kemudahan akses. Di Kota Surakarta terdapat beberapa taman kota dengan jumlah pengunjung yang berbeda beda. Persepsi dan preferensi pengguna taman kota merupakan salah satu cara untuk mengetahui kualitas taman kota di Kota Surakarta agar dapat digunakan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas taman kota sebagai ruang publik di Kota Surakarta berdasarkan persepsi dan preferensi pengguna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skoring dengan pendekatan kuantitatif, sementara jenis penelitian ini adalah eksplanatif. Berdasarkan kriteria taman kota, diperoleh taman kota yang masuk ke dalam sampel penelitian yaitu Taman Kompleks Stadion Manahan dan Taman Balekambang. Sampel dari peneliian ini merupakan pengguna taman. Data diperoleh dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh pengguna taman. Analisis tiap kriteria kualitas taman dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui modus pada kategori jawaban setiap variabel. Di akhir analisis dilakukan skoring untuk mengetahui tingkat kualitas taman kota di Kota Surakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa elemen taman kota dengan kondisi baik meliputi tingkat aktivitas, sementara elemen pelayanan pengguna, kebermaknaan dan kemudahan akses berada pada kondisi sedang, sehingga kualitas taman kota di Surakarta berdasarkan persepsi dan preferensi pengguna yaitu Taman Kompleks Stadion Manahan dan Taman Balekambang berada pada kondisi sedang. Berdasarkan teori, isu, serta hasil analisis terkait taman kota, maka diperoleh hasil bahwa kualitas taman kota di Kota Surakarta dalam kondisi baik.
PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI PENGECORAN LOGAM SKALA BESAR DAN SEDANG YANG TERAGLOMERASI TERHADAP PERUBAHAN GUNA LAHAN DI KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN Nur Lutfi Rizky Tantowi; Soedwiwahjono Soedwiwahjono; Ana Hardiana
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v1i1.14868.49-59

Abstract

Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memicu pertumbuhan yang pesat pada segala aspek kehidupan salah satu adalah aspek industri. Industri skala besar dan sedang setiap tahunnya mengalami perkembangan, hal tersebut juga terjadi pada industri pengecoran logam skala besar dan sedang yang berada di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten selama kurun waktu tahun 2006 hingga tahun 2016. Industri-industri pengecoran logam tersebut memiliki lokasi yang berdekatan sebagai salah satu bentuk untuk mendapatkan keuntungan aglomerasi. Akan tetapi, industri yang mengalami peningkatan tersebut berpengaruh terhadap sekitarnya, salah satu pengaruh yang ditimbulkan adalah terhadap guna lahan di sekitarnya yang mengalami perubahan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perkembangan industri pengecoran logam skala besar dan sedang yang teraglomerasi terhadap perubahan guna lahan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sementara jenis penelitian ini adalah penelitian deduktif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis skoring dengan membandingkan kondisi awal penelitian dengan kondisi akhir penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan bahwa industri pengecoran logam skala besar dan sedang yang teraglomerasi mengalami perkembangan, sementara guna lahan di wilayah tersebut juga ikut mengalami perubahan. Karena sama-sama mengalami perkembangan/perubahan maka hubungan antara perkembangan industri dan perubahan guna lahan dapat disebut sebagai hubungan yang lurus, hal tersebut dapat diketahui dari perkembangan industri pengecoran logam skala besar dan sedang yang teraglomerasi yang berpengaruh tinggi terhadap perubahan guna lahan.
ANALISIS PENENTUAN LOKASI PARKIR PADA KAWASAN PERDAGANGAN SINGOSAREN KOTA SURAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGUNJUNG Fauzi Nuraninda Haqie; Soedwiwahjono Soedwiwahjono; Kuswanto Nurhadi
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v1i2.14384.96-107

Abstract

Kawasan perdagangan Singosaren merupakan salah satu kawasan yang menjadi tarikan perjalanan. Hal ini menyebabkan timbulnya kebutuhan ruang parkir pada kawasan tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat Kota Surakarta menggunakan kendaraan pribadi dalam melakukan mobilitas. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa 99% parkir pada kawasan tersebut merupakan parkir on street. Selain itu pada kawasan perdagangan Singosaren akan diterapkan konsep walking street yang salah satu substansi penataannya adalah dengan menjadikan kawasan Singosaren menjadi kawasan yang steril dari parkir on street. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dimana alternatif-alternatif lokasi parkir yang dapat memenuhi kebutuhan kawasan perdagangan Singosaren berdasarkan preferensi pengunjung kawasan tersebut. Preferensi pengunjung juga digunakan untuk menentukan kriteria lokasi parkir mana yang paling tinggi tingkat kepentingannya hingga paling rendah tingkat kepentingannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis skoring untuk penentuan alternatif lokasi parkir dan teknik pembobotan kriteria lokasi parkir berdasarkan preferensi pengunjung. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan penyebaran kuisioner pada pengunjung kawasan perdagangan Singosaren. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan preferensi pengunjung kawasan perdagangan Singosaren urutan kriteria yang memiliki bobot paling tinggi kepentingannya hingga paling rendah kepentingannya adalah (1) keamanan; (2) jarak berjalan; (3) aksesibilitas; (4) ketersediaan lahan/ruang; (5) rencana tata ruang; (6) lingkungan. Berdasarkan analisis dengan teknik skoring didapatkan 5 alternatif lokasi parkir yaitu lahan kosong utara Matahari Departement Store (lokasi A) yang tergolong dalam kategori kurang sesuai untuk lokasi parkir. Kemudian lahan kosong barat Matahari Departement Store (lokasi B), lahan kosong timur Lapangan Kartopuran (lokasi C), Lapangan Kartopuran (lokasi D), dan ruang parkir Matahari Departement Store (lokasi E) yang tergolong dalam kategori sesuai untuk lokasi parkir. Setiap alternatif lokasi tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan berdasarkan kriteria lokasi parkir yang telah dihimpun dalam penelitian ini.Kata kunci: Lokasi parkir; Parkir; Preferensi pengunjung
Peran Kota Tua Ampenan dalam Mendukung Konsep Pariwisata Berkelanjutan di Lombok Erika Nurfathi Adnan; Soedwiwahjono Soedwiwahjono; Lintang Suminar
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v5i1.67415.35-48

Abstract

Pariwisata kini menjadi sektor yang kembali menarik perhatian. Maraknya pariwisata Indonesia disebabkan kekayaan dan potensi yang dimiliki Indonesia. Momentumini tentu harus berjalan dengan berkelanjutan agar tidak mengurangi kekayaan dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Pariwisata berkelanjutan merupakan aktivitas pariwisata yang mempertimbangkan sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengembangannya. Lombok merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan kekayaan alam dan budaya. Dalam pengembangan pariwisatanya, Lombok telahmenetapkan konsep berkelanjutan untuk memberikan pengalaman budaya dan alam yang berkualitas. Dalam hal ini telah ditetapkan Kawasan Inti Pariwisata sebagai fokus pengembangan pariwisata, salah satunya adalah Kota Tua Ampenan. Kota Tua Ampenan menawarkan sejarah perkembangan perkotaan di Pulau Lombok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesesuaian Kota Tua Ampenan dalam menunjang konsep pariwisata Lombok yang berkelanjutan. Kesesuaian ini nantinya didasarkan pada komponen pariwisata, yaitu atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan kelembagaan. Komponen-komponen ini kemudian ditinjaukembali berdasarkan aspek berkelanjutan, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pengukuran bagaimana Kota Tua Ampenan mendukung pariwisata Lombok yang berkelanjutan dilakukan menggunakan teknik analisis skoring. Penelitian ini menghasilkan bahwa komponen pariwisata berkelanjutan di Kawasan Pariwisata Kota Tua Ampenan mendukung konsep pariwisata Lombok yang berkelanjutan.
Kesesuaian Kawasan Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan, Surakarta dari Perspektif Konsep TOD Bagus Raditya; Soedwiwahjono Soedwiwahjono; Kusumastuti Kusumastuti
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v5i1.63521.133-147

Abstract

Transit-Oriented Development (TOD) merupakan konsep pembangunan perkotaan yang mengintegrasikan sistem transit dan penggunaan lahan untuk mendorong pergerakan nonmotor. Integrasi dicapai melalui desain kawasan yang kondusif untuk perjalanan nonmotor, keberagaman penggunaan lahan yang menciptakan lingkungan perkotaan yang hidup, serta kepadatan yang membangkitkan penggunaan sistem transit. Kota Surakarta sudah mewacanakan pembangunan TOD melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surakarta 2011-2031 tetapi belum ada rencana lebih rinci mengenai pembangunan TOD. Dengan berjalannya rencana pembangunan sistem transit, maka meningkat pula kebutuhan pembangunan TOD di simpul-simpul transit Kota Surakarta. Untuk mengintegrasikan sistem transit dan penggunaan lahan, serta untuk mengetahui bagaimana TOD dapat dibangun, maka perlu diketahui keadaan kawasan di sekitar titik transit, dilihat dari prinsip-prinsip TOD. Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi merupakan simpul transit terbesar di Kota Surakarta yang berada pada kawasan yang direncanakan sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan perdagangan dan jasa, menjadikannya menawarkan potensi kawasan untuk dibangun menjadi TOD. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran seberapa jauh prinsip TOD ditemukan di simpul transit Kota Surakarta melalui studi kasus di Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode statistik deskriptif melalui pendekatan deduktif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam kawasan penelitian, hanya prinsip kepadatan yang sudah memenuhi konsep TOD dengan keadaan prinsip desain di kawasan masih belum dapat menawarkan keamanan dan kemudahan untuk pergerakan non motor, serta keadaan prinsip keberagaman masih belum dapat menciptakan kawasan dengan daya tarik tinggi.