Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IDWG DAN TEKANAN DARAH PASIEN HEMODIALIS DI RUMAH SAKIT SWASTA YOGYAKARTA Th Tatik Pujiastuti
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 7 No 3 (2018): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v7i3.245

Abstract

Background: Patients with hemodialysis always increase every year. In Indonesia the number of active hemodialysis in 2016 increased by 72.29% from 2015. The success of hemodialysis can be seen from the clinical condition of the patient, especially Interdialitic Weigh Giant (IDWG) and blood pressure. Therefore, it is very important to study related factors to IDWG and blood pressure in hemodialysis patients. Objective: This study aims to describe related factors to IDWG and blood pressure in hemodialysis patients. Methods: This is a quantitative descriptive analytic research. Number of samples is 65 hemodialysis patients using random technique. Result: Based on the Spearman correlation test showed that statistically, there is a correlation between gender and IDWG p 0,024 < 0,05, Exercise and Intradialysis diastolic blood pressure with p 0,000 <0,05 (r = 0,46), comorbidities with Intradialysis diastolic blood pressure p 0,000 < 0,05 and fluid intake with intradialysis systolic blood pressure p 0,031 <0,05 (r = 0.28). Conclusion: It is assumed that gender, exercise, comorbidities and fluid intake are related to IDWG and blood pressure. Based on result of this study, this is important for nurses to take more intensive education about controlling cimorbidities, fluid intake and motivation to exercise in daily life. Keywords: Hemodialysis, blood pressure, Interdialitic Weigh Giant (IDWG)
Hubungan Interdialytic Weight Gain (IDWG) dengan Hipertensi Intradialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Yashinta Dewi; Theresia Tatik Pujiastuti; Avin Maria
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.75309

Abstract

Background: Intradialytic hypertension is one of the problems experienced by patient with chronic kidney failure who undergoing hemodialysis with a prevalence of 13,2% to 33,9%. This kind of hypertension is one of the biggest causes of death in patient who undergoing dialysis, with a rate of 59%. Several factor can affect intradialytic hypertension, such as interdialytic weight gain, age, gender, and the duration of hemodialysis.Objective: To determine the characteristic of patients who underwent hemodialysis and to determine the correlation between interdialytic weight gain (IDWG) and confounding factors (age, gender, and the duration of hemodialysis) with intradialytic hypertension.Methods: This research used quantitative methods with observational analytic design. The sampling used simple random sampling with a sample size of 126 patients, who met inclusion and exclusion criteria. Data were collected using secondary data and then analyzed using Fischer Test.Results: The result showed there was no correlation between Interdialytic weight gain (IDWG) and intradialytic hypertension (p value = 0,484). For confounding variable, there was also no correlation between age with intradialytic hypertension (p value= 0,584), gender with intradialytic hypertension (p value= 1,000), and the duration of hemodialysis with intradialytic hypertension (p value= 0,333).Conclusion: There was no statistically significant correlation between interdialytic weight gain (IDWG) and intradialytic hypertension. Age, gender, and duration of hemodialysis did not contribute to intradialytic hypertension.ABSTRAKLatar belakang: Hipertensi intradialisis merupakan salah satu permasalahan yang dialami pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, dengan prevalensi sekitar 13,2% sampai 33,9%. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada pasien yang menjalani dialisis, yaitu sebesar 59%. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi hipertensi intradialisis, seperti Interdialytic Weight Gain, usia, jenis kelamin, dan lama hemodialisis.Tujuan: Mengetahui karakteristik pasien yang menjalani hemodialisis serta mengetahui hubungan antara Interdialytic Weight Gain (IDWG) dan faktor confounding (usia, jenis kelamin, dan lama hemodialisis) dengan hipertensi intradialisis.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain analitik observasional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 126 pasien, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data menggunakan lembar dokumentasi subjek penelitian dan analisis data menggunakan Fischer test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara Interdialytic Weight Gain (IDWG) dengan hipertensi intradialisis (p-value = 0,484). Pada faktor confounding juga tidak ada hubungan antara hipertensi intradialisis dengan usia (p-value= 0,584), dengan jenis kelamin  (p-value = 1,000), dan dengan lama hemodialisis (p-value= 0,333).Simpulan: Tidak ada hubungan antara Interdialytic Weight Gain (IDWG) dengan hipertensi intradialisis. Usia, jenis kelamin, dan lama hemodialisis, juga tidak berhubungan dengan hipertensi intradialisis.
The Experiences Of Chronic Rental Failure Patients Undergoing Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Therapy In Yogyakarta Elsa Pristiyani Putri; Theresia Tatik Pujiastuti; Siwi Ikaristi Maria Theresia
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 5 No 1 (2023): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v5i1.331

Abstract

Terapi hemodialisis Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis CAPD menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan pasien yang menggunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman pasien CAPD dengan metode kualitatif dengan perspektif fenomenologi. Pengambilan data secara in dept interview pada 5 orang pasien CAPD yang diambil secara purposif. Hasil penelitian mengungkapkan terdapat lima tema yaitu (1) perubahan fungsi sistem tubuh merupakan respon ketidaknyamanan pasien sebelum menggunakan CAPD dan awal penggunaan CAPD; (2) keseimbangan fungsi tubuh merupakan respon positif yang dialami setelah 6 bulan oleh pasien CAPD; (3) adaptasi psikologis merupakan proses yang dialami secara bertahap yang melibatkan kekuatan dukungan internal dan eksternal pasien; (4) ketidaknyamanan dalam bersosialisasi merupakan proses yang wajar dialami selanjutnya akan menjadikan kekuatan untuk memperbaiki kemampuan sosialisasi; dan (5) semakin mensyukuri hidup dan semakin dekat dengan Yang Kuasa setelah melewati masa terpuruk. Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa pengalaman pasien CAPD merupakan suatu hal penting yang menentukan keberlanjutan terapi tersebut. Keluarga dan masyarakat sekitar diharapkan selalu memberi dukungan bagi pasien dalam menjalani terapi CAPD. Peran perawat diharapkan dapat terus dalam memberikan edukasi dan pendampingan secara komprehensif bagi setiap pasien CAPD.
Pengalaman Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta Kristianto Wicaksono; Agustina Sri Oktri Hastuti; Theresia Tatik Pujiastuti
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 1 No. 4 (2023): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v1i4.49

Abstract

Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Terapi hemodialisa terbukti sukses sebagai terapi pendukung penyakit gagal ginjal kronik dengan efektivitas tinggi. Terapi ini dapat memperpanjang usia tanpa batas yang jelas, namun tidak dapat mengembalikan seluruh fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa dengan metode kualitatif dengan perspektif fenomenologi deskriptif. Pengambilan data secara in dept interview pada 6 orang pasien GGK yang diambil secara purposive sampling dan analisa data menggunakan metode Colaizi. Hasil penelitian mendapatkan 6 tema utama yaitu 1 Pasien mengalami ketidaknyamanan pada seluruh tubuhnya setelah menjalani terapi hemodialisa, tema ke 2 Pasien merasa sedih dan tidak percaya mengalami sakit yang berat, tema ke 3 pasien merasa pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan yang baik selama menjalani therapi Hemodialisa, tema ke 4 pasien memiliki motivasi tinggi berasal dari diri sendiri, tema ke 5 Pasien semakin mendekatkan diri kepada Tuhan sang pencipta dan tema ke 6 Pasien mengalami ketidaknyamanan mengikuti anjuran diet. Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa pengalaman pasien GGK menjalani Hemodialisa merupakan suatu hal penting yang menentukan keberhasilan terapi. Mengingat pentingnya pengalaman pasien yang menjalani hemodialisa, maka disarankan keluarga dapat menemani, memberikan dukungan dan semangat bagi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi Hemodialisa.
Pengalaman Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta Kristianto Wicaksono; Agustina Sri Oktri Hastuti; Theresia Tatik Pujiastuti
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 1 No. 4 (2023): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v1i4.49

Abstract

Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Terapi hemodialisa terbukti sukses sebagai terapi pendukung penyakit gagal ginjal kronik dengan efektivitas tinggi. Terapi ini dapat memperpanjang usia tanpa batas yang jelas, namun tidak dapat mengembalikan seluruh fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa dengan metode kualitatif dengan perspektif fenomenologi deskriptif. Pengambilan data secara in dept interview pada 6 orang pasien GGK yang diambil secara purposive sampling dan analisa data menggunakan metode Colaizi. Hasil penelitian mendapatkan 6 tema utama yaitu 1 Pasien mengalami ketidaknyamanan pada seluruh tubuhnya setelah menjalani terapi hemodialisa, tema ke 2 Pasien merasa sedih dan tidak percaya mengalami sakit yang berat, tema ke 3 pasien merasa pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan yang baik selama menjalani therapi Hemodialisa, tema ke 4 pasien memiliki motivasi tinggi berasal dari diri sendiri, tema ke 5 Pasien semakin mendekatkan diri kepada Tuhan sang pencipta dan tema ke 6 Pasien mengalami ketidaknyamanan mengikuti anjuran diet. Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa pengalaman pasien GGK menjalani Hemodialisa merupakan suatu hal penting yang menentukan keberhasilan terapi. Mengingat pentingnya pengalaman pasien yang menjalani hemodialisa, maka disarankan keluarga dapat menemani, memberikan dukungan dan semangat bagi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi Hemodialisa.