Yogi Damai Syaputra
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Framework Eksplorasi Karir dalam Model Kampus Merdeka Ahmad Rofi Suryahadikusumah; Aisha Nadya; Yogi Damai Syaputra
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022): April Pages 1601- 3200
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.689 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2188

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh trend kajian yang dilakukan berkenaan kampus merdeka. Mayoritas membahas tentang implementasi, tata kelola, dan  tantangan yang dihadapi, belum ditemukan kajian yang menganalisis nilai mendasar dari isi kurikulum kampus merdeka terkait eksplorasi karir.  Penelitian bertujuan untuk menelusuri dan memetakan nilai eksplorasi karir dalam kebijakan kampus merdeka, Sumber data utama adalah panduan merdeka belajar – kampus merdeka dan sumber pembanding adalah jurnal penelitian terdahulu (10 tahun ke belakang) yang relevan dengan pembahasan kampus merdeka maupun eksplorasi karir. Alur kajian dimulai dari mengkaji landasan filosofis model kampus merdeka, pembahasan kebijakan kampus merdeka, konsep eksplorasi karir, serta membandingkan nilai eksplorasi karir dengan kebijakan kampus merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum kampus merdeka memiliki dua muatan eksplorasi karir mahasiswa yaitu Self exploration dan environmental exploration. Hasil penelitian merekomendasikan agar dalam implementasi kampus merdeka dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mampu menghadapi tantangan dan situasi terkini di dunia kerja, mampu berkesplorasi dalam kreativitas, kemampuan, dan kepribadian dalam bekerja.
Tingkat Penyesuaian Sosial Anak Asuh di Panti Asuhan Wira Lisna Imalatul Khairat; Peni Ramanda; Yogi Damai Syaputra
Indonesian Journal of Educational Counseling Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/001.202151.151

Abstract

THE LEVEL OF SOCIAL ADJUSTMENT OF FOSTER CHILDREN AT THE WIRA LISNA ORPHANAGE. This study aims to reveal the conditions of social adjustment of foster children in the orphanage. This research uses quantitative methods. The data were collected through a social adjustment scale that the author developed himself with a reliability of 0.936. The sample of this research is 10 foster children at the Wira Lisna orphanage in the city of Padang. The data analysis used in this research is descriptive statistics. The results of this study reveal that the level of social adjustment of Wira Lisna Padang's anti-care foster children is in the unfavorable category. The results of this study can be used as a basis for determining the next step in order to improve the social adjustment ability of foster children at the Wira Lisna orphanage, Padang. The intervention efforts provided can be tailored to the researcher's area of expertise.
PANDEMIC COVID 19 APAKAH NOMOPHOBIA MENINGKAT? BAGAIMANA IMPLIKASINYA DALAM BIMBINGAN KONSELING Yogi Damai Syaputra; Monalisa Monalisa; Ruwanda Tamarin
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 11 No 1 (2022): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/INSIGHT.111.09

Abstract

Pandemic covid 19 membuat mahasiswa lebih banyak menghabiskan harinya dengan handphone. pembelajaran jarak jauh dijadikan alasan untuk lebih banyak menggunakan handphone. tanpa disadari kondisi ini membuat mereka banyak mengalami nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana tingkat nomophobia mahasiswa dimasa pandemic, serta bagaimana implikasi bimbingan konseling terhadap masalah nomophobia. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin dengan sampel sebanyak 368 mahasiswa yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan dengan nomophobia questioner (NPM-Q) versi Indonesia. dengan alfa cronbach 0.93. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa 135 mahasiswa memiliki tingkat nomophobia pada kategori tinggi atau sebesar 36.7% dan sebanyak 88 mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi atau sebesar 29.3%. Sebanyak 111 mahasiswa kategori sedang dan 34 mahasiswa berada pada kategori rendah atau sebesar 30.2% dan 9.2%. Implikasinya dalam bimbingan konseling, para penderita nomophobia dapat diberikan bimbingan untuk membantu mereka agar bisa lepas dari ketakutan dan kecanduan akan handphone melalui layanan dalam bimbingan konseling.
Nomophobia Mahasiswa di Era Pandemi Covid-19 Yogi Damai Syaputra; Monalisa Monalisa; Imalatul Khairat; Ruwanda Tamarin
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 1 (2022): Teraputik: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.611058

Abstract

Pandemi covid-19 membuat mahasiswa lebih banyak menghabiskan harinya dengan handphone. pembelajaran jarak jauh dijadikan alasan untuk lebih banyak menggunakan handphone. tanpa disadari kondisi ini membuat mereka banyak mengalami nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana tingkat nomophobia mahasiswa dimasa Pandemi, serta bagaimana implikasi bimbingan konseling terhadap masalah nomophobia. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin dengan sampel sebanyak 368 mahasiswa yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan dengan nomophobia questioner (NPM-Q) versi Indonesia. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa 135 mahasiswa memiliki tingkat nomophobia pada kategori tinggi atau sebesar dan sebanyak 88 mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi. Sebanyak 111 mahasiswa kategori sedang dan 34 mahasiswa berada pada kategori rendah. Implikasinya dalam bimbingan konseling, para penderita nomophobia dapat diberikan bimbingan untuk membantu mereka agar bisa lepas dari ketakutan dan kecanduan akan handphone melalui layanan dalam bimbingan konseling