Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TATA NIAGA KAYU KARET SERTA PENGARUH HARGA KARET TERHADAP PENDAPATAN PEMASOK KAYU KARET: STUDI KASUS DESA SEMBAWA, SUMATERA SELATAN Iman Satra Nugraha; Aprizal Alamsyah; Dwi Shinta Agustina
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 15, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.885 KB) | DOI: 10.20886/jpsek.2018.15.3.183-194

Abstract

This study aims to determine replanting potential and marketing channels of rubber wood and the influence of rubber prices on the revenues of rubber wood supplier. As a case study, the study was conducted in Sembawa Village, Banyuasin District, South Sumatra. Data was collected through interview technique with respondent by using structured questionnaire. The respondents consisted of rubber smallholders and large estate that undertake rubber replanting, as well as  rubber wood suppliers who take rubber wood from rubber replanting. Respondents were selected purposively. Data were analyzed qualitatively and quantitatively. The results indicated that the minimum rubber replanting area per annum was 917 hectare with the rubber wood potential resulted from such replanting was 73,360 m  per year. The observed marketing channels of rubber wood was planters-suppliers-wood processing factories / brick industries. The incomes of rubber wood supplier were influenced by rubber resin prices changes. The rubber prices declined by 40%, the supplier’s incomes of rubber wood from large estates was also decreased by 59%, and the suppliers' incomes of rubber wood from smallholder decreased by 54%.
DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUN KARET RAKYAT TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI KARET DI WILAYAH OPERASIONAL MIGAS DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN Iman Satra Nugraha; Aprizal Alamsyah
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Balai Besar Litbang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.933 KB) | DOI: 10.31105/jpks.v18i1.1579

Abstract

Pendapatan petani karet dipengaruhi oleh produksi dan harga karet yang rendah. Pada akhir pendapatan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani. Pendapatan petani masih belum optimal karena produksi dan harga karet masih rendah. Untuk meningkatkan kesejahteraan diperlukan peran perusahan dalam bentuk program pengembangan karet. Penelitian ini  bertujuan untuk melihat dampak program perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan petani karet. Lokasi penelitian di sekitar wilayah operasional perusahaan ConocoPhillips (Grissik) Ltd di Kabupaten Musi Banyuasin. Responden yang digunakan sebanyak 75 petani bina yang diambil secara purposive. Data yang digunakan data primer dan sekunder melalui metode wawancara dan studi literature. Pengolahan data menggunakan analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil bahwa adanya peningkatan pendapatan petani karet dari Rp 2.750.000  menjadi Rp. 5.500.000 per bulan, peningkatan pendidikan keluarga ke jenjang lebih tinggi serta ada peningkatan kesejahteraan dari kategori “Hampir Miskin” dan Keluarga Sejahtera III menjadi Keluarga Sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III Plus. Sehingga diperlukan program pengembangan ekonomi petani disekitar wilayah operasional migas lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani
KONTRIBUSI TENAGA WANITA TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI KARET (STUDI KASUS DI KEBUN PERCOBAAN BALAI PENELITIAN SEMBAWA, KABUPATEN BANYUASIN, SUMATERA SELATAN) Iman Satra Nugraha; Aprizal Alamsyah; Martini Aji
Warta Perkaretan Vol. 37 No. 2 (2018): Volume 37, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.087 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v37i2.583

Abstract

Harga karet yang tidak stabil berdampak kepada pendapatan keluarga petani karet. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga diperlukan sumber pendapatan lain, salah satunya dengan memberdayakan tenaga kerja wanita untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besarnya kontribusi penyadap wanita terhadap tingkat kesejahteraan keluarga petani karet berdasarkan tingkat pendapatan serta kualitas sadapan yang dihasilkan. Metode penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Pemilihan lokasi dan sampel dilakukan secara purposive dengan pertimbangan lokasi tersebut terdapat penyadap wanita. Data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa penyadap wanita memiliki kontribusi terhadap pendapatan keluarga tani karet sebesar 53%. Curahan tenaga kerja wanita untuk menyadap karet sebesar 31%, bekerja selain menyadap sebesar 9%. Produktivitas tenaga kerja wanita tergolong lebih rendah dibandingkan penyadap laki-laki. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan premi dan produksi yang dihasilkan. Namun, kualitas sadapan yang dihasilkan para penyadap wanita tergolong baik, hal tersebut dapat dilihat dari kedalaman penyadapan dan konsumsi kulit.
KOMODITI GAMBIR SEBAGAI TANAMAN SELA DIANTARA KARET UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET (STUDI KASUS : DESA TOMAN, SUMATERA SELATAN) Iman Satra Nugraha; Aprizal Alamsyah; Sahuri Sahuri
Warta Perkaretan Vol. 37 No. 2 (2018): Volume 37, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1956.473 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v37i2.600

Abstract

Gambir (Uncaria gambir Roxb) adalah salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Komoditas ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani karet melalui sistem usahatani terpadu yaitu sebagai tanaman sela karet. Tujuan tersebut sangat membantu karena saat ini harga karet masih rendah dan dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Di Sumatera Selatan gambir hanya dapat menghasilkan getah yang tinggi di desa Toman karena spesifik lokasi sehingga petani di desa Toman melakukan integrasi gambir dengan karet untuk meningkatkan pendapatan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, pendapatan yang diterima dari usahatani gambir lebih besar 11 % dibandingkan pendapatan dari karet. Pendapatan gambir sebesar Rp 2.792.944,- per ha per bulan sedangkan pendapatan usahatani karet sebesar Rp 2.507.500,- per ha per bulan. Rendahnya pendapatan dari karet disebabkan oleh harga karet yang belum stabil ditingkat dunia sehingga berdampak kepada harga ditingkat petani. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga pendapatan petani diperlukan tanaman sela gambir dengan modifikasi jarak tanam karet melalui sistem jarak ganda untuk memperpanjang tanaman sela gambir.
OPTIMASI PEMUPUKAN PADI GOGO SEBAGAI TANAMAN SELA TANAMAN KARET BELUM MENGHASILKAN Sahuri Sahuri; Iman Satra Nugraha; Nurmansyah Nurmansyah
Warta Perkaretan Vol. 38 No. 1 (2019): Volume 38, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.403 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v1i1.610

Abstract

Penanaman padi gogo di gawangan karet sebagai alternatif untuk meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan mendapatkan paket pemupukan NPK padi gogo sebagai tanaman sela karet dan mengetahui pengaruh tumpangsari padi gogo terhadap pertumbuhan karet klon PB 340. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa dari bulan November 2016 sampai Maret 2017. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah, 3 ulangan. Petak utama adalah kombinasi pupuk P dan K, 4 perlakuan: 1) 0 kg P205/ha + 0 kg K20/ha, 2) 36 kg P205/ha + 0 kg K20/ha, 3) 0 kg P205/ha + 60 kg K20/ha, dan 4) 36 kg P205/ha + 60 kg K20/ha. Anak petak adalah pemberian pupuk N dengan 4 perlakuan: 1) 0, 45, 90, dan 135 kg N/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari padi gogo berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas lahan dan pertumbuhan karet. Kombinasi pupuk NPK yang optimal untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi gogo sebagai tanaman sela karet adalah (90 kg N/ha + 36 kg P205/ha + 60 kg K20/ha).
PENINGKATAN BAGIAN HARGA YANG DITERIMA PETANI MELALUI PEMASARAN TERORGANISIR Iman Satra Nugraha; Aprizal Alamsyah; Dwi Shinta Agustina
Warta Perkaretan Vol. 38 No. 1 (2019): Volume 38, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.548 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v1i1.617

Abstract

Pemasaran bokar yang efesien salah satunya adalah melalui pemasaran bokar secara terorganisir dengan sistem lelang maupun kemitraan. Pemasaran sistem lelang dan kemitraan menyebabkan bagian harga yang diterima petani lebih tinggi daripada pemasaran tradisional, sehingga pemasaran terorganisir lebih efisien dibandingkan dengan pemasaran tradisional. Oleh karena itu ini dilakukan bertujuan untuk melihat bagian harga yang diterima oleh petani dengan menggunakan pemasaran bokar terorganisir dan tradisional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive, sedangkan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatid dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakanpetani yang melalui pemasaran bokar terorganisir akan mendapatkan bagian harga yang lebih tinggi dibandingkan pemasaran bokar secara tradisional. Rata-rata bagian harga yang diterima adalah 80% FOB untuk pemasaran bokar terorganisir dan 50% - 58% FOB untuk pemasaran bokar tradisional. Selain itu juga ada beberapa manfaat dengan menggunakan pemasaran bokar terorganisir, yaitu seperti mutu bokar lebih baik, posisi tawar petani meningkat, harga lelang menjadi patokan bagi pedagang perantara, dan petani yang sudah berkelompok akan memudahkan pemerintah dalam melakukan pembinaan mutu bokar maupun penyaluran bantuan petani karet.