Muhammad Sunarto
Department Of Mental Health Nursing, Faculty Of Medicine, Universitas Brawijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pola Komunikasi dalam Keluarga dengan Kejadian Akademik Burnout pada Mahasiswa di Masa Pandemi COVID-19 Heni Dwi Windarwati; Sri Poeranto; Renny Nova; Muhammad Sunarto; Evi Harwiati Ningrum; Mira Wahyu Kusumawati; Niken Asih Laras Ati; Salwa Nirwanawati; Mega Dwi Utari
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Burnout mahasiswa dikarenakan beban akademik, kemampuan dalam berkomunikasi tidak asertif dengan teman, dosen dan keluarga sehingga dapat menurunkan minat belajar selama pandemic COVID-19. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan kejadian burnout. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Partisipan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Sarjana dan Pasca Sarjana yang mengikuti pelatihan komunikasi asertif di kota Malang sebanyak 195 partisipan dengan teknik total sampling. Kuesioner yang digunakan yaitu data demografi, komunikasi dalam keluarga dan bunout pada mahasiswa. Tingkat pendidikan berhubungan signifikan dengan burnout (p-value = 0.022). Sebagian besar remaja memiliki burnout kategori rendah (85.1%). Pola komunikasi memiliki conversation orientation tinggi (55.9%) dan conformity orientation rendah (62.1%). Hasil uji korelasi yaitu terdapat hubungan bermakna antara conversational orientation dan conformity orientation dengan burnout pada mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki dimensi komunikasi conversational baik menunjukkan rendahnya burnout (p-value = 0.012). Mahasiswa yang memiliki dimensi komunikasi conformity baik menunjukkan rendahnya burnout (p-value = 0.013). Conversation orientation mempengaruhi keterbukaan, harga diri dan keberanian mahasiswa dalam menyampaikan pendapat sehingga burnout rendah.
Upaya Peningkatan Kapasitas Remaja Menjadi Mental Health Leader pada Kelompok Sebaya Berbasis Spiritual dan Budaya di Panti Asuhan Retno Lestari; Ridhoyanti Hidayah; Muhammad Sunarto; Kesya Laura Nanlohy; Fifi Afifatus Zakiya
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 7 No 3 (2023): Volume 7 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v7i3.18973

Abstract

Adolescents undergo a phase of complex developmental transitions, where this has an impact on increasing vulnerability to emotional and behavioral problems. However, the high prevalence of mental health problems in adolescents is not accompanied by high behavior seeking help regarding adolescent mental health literacy. Orphanages are considered as places that are able to assist and guide the development of adolescents physically, mentally, emotionally, socially, spiritually and culturally. Activities to strengthen emotional mental health provide scientific input in psychiatric nursing courses to strengthen mental nursing interventions in adolescents so that they have optimal psychosocial health development. This activity aims to improve the function of peer groups living in orphanages in influencing adolescent mental health. The form of activities carried out is in the form of socializing the roles and functions of peer groups regarding mental health, stress management and adolescent conflict management. It can be concluded from the results of this activity that the role of mental health leaders who are in orphanages plays an important role in strengthening emotional mental health in peer groups.