Renny Nova
Brawijaya University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Relationship between Family Harmony with Stress, Anxiety, and Depression in Adolescents Heni Dwi Windarwati; Amin Aji Budiman; Renny Nova; Niken Asih Laras Ati; Mira wahyu Kusumawati
Jurnal Ners Vol. 15 No. 2 (2020): OCTOBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v15i2.21495

Abstract

Introduction: Adolescents are a group vulnerable to mental health problems, including stress, anxiety, and depression. This study aimed to examine the interlink of a harmonious family with stress, anxiety, and depression in adolescents.Methods: This study employed descriptive correlational design with cross-sectional approach and examined 851 high school adolescents aged between 16-18 years who were recruited using a total sampling method from five high school in Malang City. Stress, anxiety and depression in adolescents was assessed employing the Depression Anxiety Stress Scale (DASS - 21), while, to assess family harmony, a questionnaire   developed by the researcher was used. Data were analyzed through descriptive statistics and bivariate tests using Spearman Rank Correlation.Results: It was revealed that 428 adolescents (50.3%) were male, 321 adolescents (37.7%) came from parents who worked privately, and 482 adolescents (56.6%) had their parents' social status above the minimum wage standard. Eight hundred and two adolescents (94.2%) had harmonious families, while the remaining 49 adolescents (5.8%) had non-harmonious families. Our study concluded that family harmony had a significant relationship with adolescent stress levels (p-value 0.013). On the other hand, the analysis showed that family harmony was not related to adolescents' anxiety (p-value 0.071) and depression level (p-value 0.13). A harmonious family makes children mentally healthy, able to adapt to the environment while a family that is not harmonious can trigger stress because conditions are not as expected, coupled with the burden of schoolwork, stressors from teachers and peers.Conclusion:The results of the research showed that harmony in the family had a significant effect on stress in adolescents. Therefore, it is necessary to provide education and counseling to the family to prevent fights in the family so that it can reduce the emergence of stress in adolescents.
Hubungan Pola Komunikasi dalam Keluarga dengan Kejadian Akademik Burnout pada Mahasiswa di Masa Pandemi COVID-19 Heni Dwi Windarwati; Sri Poeranto; Renny Nova; Muhammad Sunarto; Evi Harwiati Ningrum; Mira Wahyu Kusumawati; Niken Asih Laras Ati; Salwa Nirwanawati; Mega Dwi Utari
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Burnout mahasiswa dikarenakan beban akademik, kemampuan dalam berkomunikasi tidak asertif dengan teman, dosen dan keluarga sehingga dapat menurunkan minat belajar selama pandemic COVID-19. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan kejadian burnout. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Partisipan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Sarjana dan Pasca Sarjana yang mengikuti pelatihan komunikasi asertif di kota Malang sebanyak 195 partisipan dengan teknik total sampling. Kuesioner yang digunakan yaitu data demografi, komunikasi dalam keluarga dan bunout pada mahasiswa. Tingkat pendidikan berhubungan signifikan dengan burnout (p-value = 0.022). Sebagian besar remaja memiliki burnout kategori rendah (85.1%). Pola komunikasi memiliki conversation orientation tinggi (55.9%) dan conformity orientation rendah (62.1%). Hasil uji korelasi yaitu terdapat hubungan bermakna antara conversational orientation dan conformity orientation dengan burnout pada mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki dimensi komunikasi conversational baik menunjukkan rendahnya burnout (p-value = 0.012). Mahasiswa yang memiliki dimensi komunikasi conformity baik menunjukkan rendahnya burnout (p-value = 0.013). Conversation orientation mempengaruhi keterbukaan, harga diri dan keberanian mahasiswa dalam menyampaikan pendapat sehingga burnout rendah.
IDENTIFIKASI KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS Heni Dwi Windarwati; Ridhoyanti Hidayah; Renny Nova; Lilik Supriati; Niken Asih Laras Ati; Ari Dwi Sulaksono; Tsalatsatul Fitriyah; Mira Wahyu Kusumawati; Erna Shofi Khaqul Ilmy
Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (April 2021)
Publisher : Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.537 KB) | DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.1

Abstract

Latar belakang: Keluarga merupakan bagian penting yang berperan dalam kesehatan remaja. Komunikasi dalam keluarga dan keharmonisan dalam keluarga berkaitan erat dengan perkembangan kesehatan mental remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan keharmonisan dalam keluarga pada remaja sekolah menengah atas di Malang.Method: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini adalah remaja SMA yang bersekolah di MAN 2 Kota Malang, SMKN 11 Kota Malang dan Bululawang, Malang, Jawa Timur yang berusia 15 – 16 tahun. Teknik total sampling digunakan dalam pengambilan sampel penelitian dengan jumlah sampel 921 partisipan. Kuisioner self-reported komunikasi dalam keluarga dan keharmonisan dalam keluarga digunakan untuk mengidentifikasi kedua variable.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa  sebagian besar remaja memiliki komunikasi dalam keluarga yang adekuat (87,3%) dan memiliki keluarga yang harmonis (94.2%). Hasil analisis biavariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara komunikasi dalam keluarga dengan keharmonisan keluarga dengan  nilai p-value 0.246.Kesimpulan : komunikasi dalam keluarga tidak berhubungan signifikan dengan keharmonisan keluarga pada remaja. Penelitian ini memberikan tambahan literatur terkait hubungan antara komunikasi dan keharmonisan dalam keluarga serta dapat menjadi dasar dalam pemberian intervensi masalah kesehatan mental pada remaja.