Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA HUBUNGAN BURNOUT DAN BEBAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha; Abdurrahman Hamid
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v3i2.163

Abstract

Hospital is health service providers that have different characteristics from other organizations Nurses are the spearhead of whether or not the health services provided to patients. This is due to the dominant number (50-60% of all employee), and is tasked with caring for and looking after patients 24 hours a day. Burnout is a prolonged response related to factors that cause stress that constantly occurs at work where the result is a combination of workers and work. Nurse fatigue occurs when nurses work more than 80% of their work time. The purpose of this study was to determine the relationship of burnout between nurses and workload in Pekanbaru Medical Center Hospital. The method of this study was descriptive correlation with cross sectional approach conducted on 35 respondents. The sampling technique uses total sampling. The analysis used is univariate analysis and bivariate analysis using Chi-square test. The results showed a significant relationship between burnout and workload (p = 0.024). Based on these results, the researchers recommend that the management of the Pekanbaru Medical Center Hospital pay more attention to the nurse's workload by calculating the nurse's workload so that the nurse's burnout rate can be avoided because it can relantionship with the nurse's performance plays an important role in patient care
KONTRIBUSI KARAKTERISTIK PERAWAT YANG MEMPENGARUHI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KELAS C JAKARTA SELATAN Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 2 No 1 (2018): Vol 2 No.1 (Juli 2018)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v2i1.465

Abstract

Karakteristik perawat merupakan ciri perawat yang ada pada diri perawat. Ciri ini dapat mempengaruhi dalam proses belajar dan bekerja termasuk dalam menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi karakteristik perawat yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien. Penelitian deskritif ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan populasi yaitu seluruh perawat yang ada di Rumah Sakit kelas C sebanyak 77 orang dan dengan sampel sebanyak 68 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik perawat berada pada usia produktif yaitu 20-35 tahun dan lama bekerja >5 tahun. Mayoritas perawat pada penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan dan berlatar belakang pendidikan D3 keperawatan serta berjabatan sebagai perawat pelaksana. Sebagian besar perawat belum pernah mengikuti pelatihan mengenai keselamatan pasien di rumah sakit. Secara statistik usia, masa kerja dan jabatan perawat memiliki hubungan dengan persepsi perawat terhadap budaya keselamatan pasien (p<0.05), sedangkan latarbelakang pendidikan dan pelatihan keselamatan pasien yang diikuti tidak memiliki hubungan dengan persepsi perawat terhadap budaya keselamatan pasien (p>0.05).Diharapkan dengan diketahui nya karakteristik perawat yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien, tim keselamatan pasien rumah sakit lebih optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien. Karakteristik perawat merupakan ciri perawat yang ada pada diri perawat. Ciri ini dapat mempengaruhi dalam proses belajar dan bekerja termasuk dalam menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi karakteristik perawat yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien. Penelitian deskritif ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan populasi yaitu seluruh perawat yang ada di Rumah Sakit kelas C sebanyak 77 orang dan dengan sampel sebanyak 68 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik perawat berada pada usia produktif yaitu 20-35 tahun dan lama bekerja >5 tahun. Mayoritas perawat pada penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan dan berlatar belakang pendidikan D3 keperawatan serta berjabatan sebagai perawat pelaksana. Sebagian besar perawat belum pernah mengikuti pelatihan mengenai keselamatan pasien di rumah sakit. Secara statistik usia, masa kerja dan jabatan perawat memiliki hubungan dengan persepsi perawat terhadap budaya keselamatan pasien (p<0.05), sedangkan latarbelakang pendidikan dan pelatihan keselamatan pasien yang diikuti tidak memiliki hubungan dengan persepsi perawat terhadap budaya keselamatan pasien (p>0.05).Diharapkan dengan diketahui nya karakteristik perawat yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien, tim keselamatan pasien rumah sakit lebih optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien.
Analisis Faktor Faktor yang berhubungan dengan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Oleh Perawat di Ruang Rawat Inap RS PMC Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha; Ummu Habibah; Dwi Elka Fitri
Sistem Informasi Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v10i1.1475

Abstract

ABSTRACT The hospital as a provider of health services in the form of maintaining and improving health and aims to achieve optimal health status for the community. One indicator of the quality of nursing services is whether the nursing services provided are satisfying the patient or not. One of the roles performed by nurses is to carry out health education in discharge planning for patients in the inpatient room. Health education is very important to be carried out by a nurse. The purpose of this study was to analyze the factors related to the implementation of health education by nurses in the Inpatient at PMC Hospital. The research design used is a quantitative method with analytic cross-sectional study design. This research was conducted at Pekanbaru Medical Center Hospital with a sample of 35 nurses on duty at the hospital according to inclusion criteria. From the results of the study found factors related to the implementation of health education by nurses in the inpatient room of the PMC Hospital : Length of Work (p value 0.010), Training attended (p value = 0,000) and Level of Knowledge (p value = 0.002). This means that factors related to the implementation of health education by nurses must be maintained and considered by management to improve the implementation of health education by nurses so that the quality of service and satisfaction can be improved.
Efektifitas Kompres Ekstrak Jahe terhadap Nyeri Sendi Pada Pasien Gout Arthritis di Panti Sosial Tresna Werda Pekanbaru Riau Silvia Nora Anggraini; Awaliyah Ulfah Ayudytha
Sistem Informasi Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v10i1.1476

Abstract

Gout adalah penyakit akibat penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan. Gout ditandai dengan (peradangan sendi) yang akut. Sebagian besar dari lansia mengalami gangguan sistem muskuloskletal, yang menyebabkan nyeri sendi. Pengobatan farmakologis tindakan pemberian obat sebagai penurunan nyeri seperti pemberian obat anti inflamasi dan memiliki efek seperti mual, diare, perdarahan tukak, kerusakan pada ginjal, dan gangguan kardiovaskuler. Pengobatan nonfarmakologis adalah tindakan dalam batas keperawatan yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia Adapun Pengobatan nonfarmakologis seperti mengompres bagian sendi. Jahe adalah obat yang menjadi pilihan utama untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia dengan (Artritis Gout) karena selain tidak memiliki efek samping bagi kesehatan, obat ini juga mudah dikonsumsi, mudah terjangkau. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres ekstrak jahe terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di panti sosial tresna werdha khusnul khotimah pekanbaru riau. Jenis penelitian ini adsalah kuantitatif dengan desain penelitian pre eksperimental design. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling, sampel penelitian ini berjumlah 39 responden, intervensi diberikan dalam 1 kali intervensi selama 3 hari dengan 13 responden setiap harinya. Evaluasi dengan cara melihat penurunan nyeri sendi dengan menggunakan skala nyeri. Hasil uji Marginal Homogenelty didapatkan adanya efektifitas kompres ekstrak jahe terhadap penurunan nyeri sendi lanjut usia dengan rata-rata sebelum diberikan kompres ekstrak jahe adalah 6,83 dengan standar deviasi 1,298 & sesudah diberikan kompres ekstrak jahe adalah 4,11, standar deviasi 1,410, p value 0,000 secara statistik signifikan (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan perawat yang ada dirumah sakit maupun di komunitas dalam penurunan nyeri sendi pada lansia.
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SELF ESTEEM ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK NEGERI PEMBINA III PEKANBARU Awaliyah Ulfah Ayudytha; Widya Artika Sari
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 8 No 2 (2019): Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.616 KB) | DOI: 10.35328/keperawatan.v8i2.476

Abstract

ABSTRAK Usia dini disebut sebagai golden age atau usia emas, artinya apabila seorang anak mendapatkan pendidikan yang tepat, maka anak akan memiliki kesiapan belajar yang baik sebagai salah satu kunci utama keberhasilan belajar pada jenjang berikutnya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan setiap individu. Peran orang tua dapat tercermin dalam pola asuh orang tua. Pola asuh yang tepat untuk membentuk self esteem yang baik sehingga anak diharapkan mampu bersosialisasi dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki anak di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan self esteem anak usia prasekolah di TK Negeri Pembina III Kota Pekanbaru. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat melalui uji Pearson Chi-Square dengan menggunakan tekhnik pengambilan purposive sampling. Hasil penelitian adalah Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan self esteem anak usia prasekolah di TK Negeri Pembina III Kota Pekanbaru, dengan nilai p value=0.000 <0.05. Diharapkan orang tua dapat mengasuh anak secara positif sehingga anak-anak akan memiliki kepribadian yang lebih sabar, mandiri, dewasa dan dapat menghargai diri sendiri dengan baik. Kata Kunci : Pola asuh orang tua, self esteem, anak usia prasekolah THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENT’S CARE PATTERNS AND PRE SCHOOL AGE CHILDREN’S SELF ESTEEM ON TK NEGERI PEMBINA III PEKANBARU ABSTRACT A preschool age is a golden age, meaning that if a child gets the right education, the child will have good learning readiness as one of the main keys to successful learning. Family is the first an foremost environment in every individual’s life. The role of parents can be reflected in parenting. Proper parenting to form good self esteem so that children are expected to be able to socialize and develop all the potential that children have in society. The purpose of this research is to know the relationship between parent’s care patterns and preschool age children’s self esteem in the on TK Negeri Pembina III Pekanbaru. The design of this research is a descriptive clarity with a cross sectional approach. Analysis of what was used was a univariate analysis and bivariat using the pearson chi-square test using the purposive sampling technique. The results of the study are so Ho rejected and Ha is accepted that means there is relationship between parent’s care patterns and preschool age children’s self esteem on TK Negeri Pembina III Pekanbaru, with the value of p value= 0.000 <0.05. For all parents, is expected to be nurturing their children positively so the children will have the personality which is positive, more independent, mature and can they can appreciate theirselves properly. Keywords : Parents’ care patterns, self esteem, preschool children’s
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SCABIES DENGAN AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI DI PONDOK PESANTREN Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha; Abdurrahman Hamid; Dwi Elka Fitri; Umiani Umiani
HUMAN CARE JOURNAL Vol 8, No 1 (2023): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v8i1.2235

Abstract

Scabies adalah suatu infestasi tungau sarcoptes scabiei yang menyebabkan beruntus-beruntus kecil kemerahan dan rasa gatal. Pendidikan kesehatan adalah upaya untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Media audiovisual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang scabies dengan audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap santri di Pondok Pesantren IslamicCentre Al-hidayah Kampar. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperiment design berupa rancangan pretest-posttest with one group design dengan 30 orang responden yang di ambil dengan teknik non probalility sampling dengan jenis purposive sampling.  Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan uji T Test Dependent. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dimana p value pengetahuan = 0,00 dan p value sikap = 0,00 lebih kecil dari pada nilai alpha (p<0,05) didapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan audiovisual. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang scabies dengan audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap santri di Pondok Pesantren Islamic Centre Al-hidayah Kampar. Saran untuk klinik dan pondok pesantren diharapkan dapat bekerjasama untuk aktif dalam pemberian pendidikan kesehatan kepada santri tentang scabies. Agar pengetahuan dan sikap santri meningkat menjadi lebih baik, supaya tidak terjadi penularan penyakit scabies. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Media Audiovisual, Pengetahuan, Sikap
Pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Tingkat Kelelahan Lansia Penyintas Covid 19 di Kota Pekanbaru Penelitian Dosen PemulaTahun ke 1 dari 1 Abdurrahman Hamid; Eka Wisanti; Awaliyah Ulfah Ayudytha Ezdha
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol9.Iss2.1340

Abstract

Introduction Fatigue is the most common symptom experienced by older adults COVID-19 survivors after fever and shortness of breath where the incidence is 30% of all older adults COVID-19 survivors. Treatment of older adults COVID-19 survivors requires an intervention that is able to accelerate the recovery of older adults from fatigue. The purpose of the study was to look at the effect of Progressive Muscle Relaxation nursing interventions on fatigue in older adults COVID-19 survivors. Methods. this study used a quasi-experimental research design with the type of pretest and posttest without a control group. By using a sample calculation of the population hypothesis test, the minimum sample size is 40 older adults. In this study, the sampling method used was multistage random sampling. The study was conducted in June-August 2022. Bivariate analysis using Paired T-Test. Results/findings The results of the study found that there was an effect of Progressive Muscle Relaxation Nursing Intervention on the fatigue level of the older adults COVID-19 survivors at Pekanbaru with a p-value of 0.001 (<0.05). This can be seen from the changes in the level of fatigue before and after the intervention. If the PMR therapy is associated with fatigue, that is, when doing this therapy, the production of endorphins, enkephalins, and serotonin releases the hormones, which will then lead to a feeling of calm and relaxation. In conclusion, this PMR Nursing Intervention can be used as an alternative form of nursing intervention to overcome fatigue problems in older adults and can be carried out by nurses in primary health care.
Efektivitas Bueger Allen Exercise Berbasis Caring Education Terhadap Peningkatan Aktivitas Fungsional Ekstremitas Bawah Pada Lansia Di PSTW Husnul Khotimah Provinsi Riau Chindy Mariskha Andriani; Awaliyah Ulfah Ayudytha; Isna Ovari; Cucup Paradila
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 12 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia dan sering dikeluhkan oleh keluarga yang mempengaruhi ektremitas bawah yaitu kurang bergerak yang mengakibatkan gangguan pada sirkulasi, mudah jatuh akibat dari kekakuan sendi serta otot. Buerger Allen Exercise direkomendasikan sebagai salah satu pilihan dalam meningkatkan sirkulasi pada extremitas bawah dan bagi lansia. Masalah dalam kajian ini adalah bagaimana efektivitas Bueger Allen Exercise berbasis caring education terhadap peningkatan aktivitas fungsional ekstremitas bawah pada lansia di PSTW Khusnul Khotimah Provinsi Riau, dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas Bueger Allen Exercise berbasis caring education terhadap peningkatan aktivitas fungsional ekstremitas bawah pada lansia. Populasi berjumlah 66 orang. Menggunakan analisis PICOT dalam pencarian artikel penerapan EBNP (Evidance Based Nursing Practice). Setelah dilakukan kegiatan Bueger Allen Exercise terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan aktivirtas ekstremitas bawah pada lansia sebelum dan sesudah.