Edi Minaji Pribadi
Universitas Gunadarma

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERTUMBUHAN VEGETATIF SAYURAN INDIGENOUS DAUN WALANG LIAR (Eryngium foetidum) PADA BEBERAPA KOMBINASI PERLAKUAN JENIS MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK Edi Minaji Pribadi; Tubagus Kiki Kawakibi Azmi
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2019.v3i1.1973

Abstract

Tanaman daun walang (Eryngium foetidum) dapat ditemukan tumbuh di sekitar Jawa Barat, salah satunya di area Cisarua, dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai lalapan.Walaupun demikian, sayuran indigenous ini jarang ditemukan di pasar-pasar sayuran di area tersebut, hal ini dikarenakan tanaman tersebut tidak dibudidayakan. Kondisi tersebut membutuhkan perhatian untuk konservasi dan juga keberlanjutan produksinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membudidayakan tanaman tersebut pada lingkungan tumbuh yang sesuai untuk pertumbuhannya. Jenis media tumbuh dan pemupukan merupakan aspek penting dalam budidaya sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kombinasi jenis media dengan dosis pupuk optimal untuk pertumbuhan vegetatif tanaman daun walang liar. Berdasarkan penelitian ini terlihat bahwa pertumbuhan vegetatif tanaman daun walang menunjukkan perbedaan yang signifikan (α = 1%), yaitu pada rata-rata panjang dan jumlah daun kumulatif selama masa pengamatan tujuh bulan setelah tanam. Pertumbuhan vegetatif tanaman daun walang terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan arang sekam dengan dosis pemupukan 1000 ppm Grow More (N:P:K 32:10:10), dengan nilai masing-masing yaitu 19.41 cm dan 14.10 helai.
PERANAN SUHU DAN KELEMBABAN SELAMA PENYIMPANAN BENIH KEDELAI TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN INFEKSI PATOGEN TULAR BENIH Evan Purnama Ramdan; Putri Irene Kanny; Edi Minaji Pribadi; Budiman Budiman
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.5136

Abstract

Kerusakan benih selama penyimpanan dapat disebabkan oleh infeksi patogen tular benih. Akibatnya dapat terjadi penurunan daya kecambah maupun kematian bibit. Suhu dan kelembaban merupakan salah satu faktor penyebab kemunduran fisiologi benih selama penyimpanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh suhu dan kelembaban selama penyimpanan terhadap daya kecambah dan cendawan patogen yang berasosiasi dengan benih kedelai. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Ranncangan Acak Lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan, yaitu suhu dan kelembaban ruang (kontrol), suhu rendah, dan kelembaban rendah. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali.  Benih kedelai disiapkan dengan membungkus 10 butir benih dengan kain kasa sejumlah perlakuan dan ulangan. Benih yang telah dibungkus kasa kemudian disimpan pada suhu dan kelembaban ruang, pada suhu dingin 4oC di refrigerator dan kelembaban rendah (30%) pada desikator yang ditambah silica gel. Setelah 3 minggu penyimpanan, benih kedelai ditumbuhkan dengan metode blotter test. Pada 7 hari setelah tanam, benih yang berkecambah dihitung daya kecambah dan daya infeksi cendawan patogen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Tukey sebagai pada taraf5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan kelembaban dapat menjaga mutu benih dengan daya kecambah 96.67-100%. Perlakuan suhu dingin dan kelembaban rendah juga dapat menghindarkan benih kedelai dari infeksi Cladosporium sp. dan Rhizopus sp.
: Response of Growth and Production of Romaine Lettuce Plants to Automated Aeration of Floating Raft Hydroponic Systems Desti Srinadila; Ummu Kalsum; Edi Minaji Pribadi
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jaa.v8i1.716

Abstract

Romaine lettuce is a nutritious leaf vegetable with a high selling price and its production can be increased using a hydroponic system. Floating raft hydroponics is a hydroponic system with plants floating on styrofoam and their roots submerged in a nutrient solution. Providing aeration using an aerator connected to a timer switch is necessary to increase dissolved oxygen in the nutrient solution to optimize plant growth and production. This research aims to analyze the effect of aeration automation and the best aeration duration on the growth and production of romaine lettuce plants in a floating raft hydroponic system. The research was conducted at Greenhouse UG Technopark in May-June 2023. This experiment used a one-factor Completely Randomized Design with 4 aeration duration treatments: no aeration (control), 6 hours aeration/day, 15 hours/day aeration, and 24 hours/day aeration. Each treatment was repeated 5 times so that there were 20 experimental units and consisted of 5 samples for a total of 100 samples. The results of this research show that aeration 24 hours/day has a real influence on the parameters of plant height in the 3rd week, leaf length, leaf width, leaf wet weight, and root shoot ratio (P<0,05). Aeration 24 hours/day provides the best results for the growth and production of romaine lettuce plants. Aeration automation of 15 hours/day can be used as an alternative from the producer's side to reduce electricity use.