Asmawati Asmawati
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Respon Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Daun Erna Halid; Asmawati Asmawati; Rita Yurviana
Agrokompleks Vol 17 No 2 (2018): Agrokompleks Edisi Juni
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v17i2.161

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melihat respon pertumbuhan bibit kakao di pembibitan dengan aplikasi berbagai konsentrasi pupuk daun. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, pada bulan November 2016 sampai Januari 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan tanpa pupuk daun (p0); pupuk daun 10 g L-1 air (p1); pupuk daun 20 g L-1 air (p2); pupuk daun 30 g L-1 (p3). Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk daun pada berbagai konsentrasi memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang dicobakan, namun terdapat satu perlakuan yang cenderung memberikan pengaruh terbaik dan hasil tertinggi terhadap pertambahan tinggi dan diameter batang yaitu perlakuan pupuk daun dengan konsentrasi 20 g L-1 dengan rata-rata pertambahan tinggi dan diameter batang masing-masing adalah 4,98 cm dan 0,14 cm. Sedangkan pertambahan jumlah daun terbanyak diperoleh pada perlakuan pupuk daun dengan konsentrasi 30 g L-1 yaitu 6,81 helai.
Pertumbuhan setek tanaman tebu ( saccharum officinarum l.) Pada berbagai konsentrasi larutan pupuk organik cair Junyah Leli Isnaini; Sunniati Sunniati; Asmawati Asmawati
Agrokompleks Vol 14 No 1 (2015): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v14i1.188

Abstract

Percobaan ini bertujuan mengetahui pertumbuhan setek tanaman tebu pada berbagai konsentrasi larutan Pupuk Organik Cairyang dilaksanakan di lahan percobaan Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkeppada September sampai Desember2014. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan yaitu: tanpa perlakuan (p0), konsentrasi 100 ml.l-1 air (p1), konsentrasi 150 ml.l-1 air (p2), konsentrasi 200 ml.l-1 air (p3). Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali dan setiap ulangan terdiri atas dua unit percobaan sehinga terdapat 40 unit percobaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pupuk organik cair konsentrasi 200 ml.L-1 air memberikan pengaruh terbaik dan hasil tertinggi terhadap pertumbuhan tanaman tebu yang ditandai dengan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang yang lebih tinggi dibanding dengan perlakuan lainnya.
In Vitro Propagation Of Sugarcane (Saccharum officinarum L.) Of cm 2012 Takalar Variety Sitti Inderiati; Eka Wisdawati; Asmawati Asmawati
Agrokompleks Vol 14 No 1 (2015): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v14i1.193

Abstract

Kultur jaringan menjadi pilihan untuk produksi bibit tanaman secara massal dan bebas patogen. Untuk mengetahui komposisi kombinasi zat pengatur tumbuh (ZPT) utama yang menghasilkan propagula tebu secara efektif, dilakukan kultur in vitro tanaman tebu menggunakan gulungan daun dan meristem apikal sebagai eksplan. Kedua sumber eksplan tersebut dikulturkan pada medium MS yang dilengkapi ZPT Auksin: 1-napthaleneacetic acid (NAA) + Kinetin (untuk gulungan daun) dan 6-benzyladenine (BA) atau Kinetin (untuk meristem apikal) pada berbagai kombinasi dan konsentrasi yang berbeda, sehingga diketahui kombinasi dan konsentrasi yang paling efektif menghasilkan plantula tebu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan pemberian hormon tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan eksplan tebu. Di antara perlakuan tersebut, penambahan Kinetin 1 mg.L-1 yang dikombinasikan dengan NAA 0.5 mg.L-1 menghasilkan jumlah tunas, jumlah daun serta panjang akar yang terbaik untuk eksplan gulungan daun. Untuk eksplan meristem apikal, penambahan Kinetin 2 mg.L-1 menghasilkan plantula lebih banyak dibandingkan dengan yang dihasilkan melalui eksplan gulungan daun, namun jumlah akar lebih sedikit sehingga diperlukan subkultur ke media perakaran. Eksplan meristem apikal yang ditumbuhkan pada medium MS dengan penambahan ZPT BA gagal tumbuh.
POPULASI KUMBANG PENYERBUK Elaeidobius kamerunicus Faust. PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Asmawati Asmawati; Ahmad Ahmad; Kafrawi Kafrawi
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 8 No 2 (2019): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.314 KB) | DOI: 10.51978/agro.v8i2.85

Abstract

Elaeidobius kamerunicus Faust is a beetle that assist the pollination in oil palm flowers; therefore, the number of fruit sets of oil palm relates to the population of E. kamerunicus on a plantation. To determine a correlation between the population of E. kamerunicus Faust with age of oil palm and factors influencing the beetle population, a field study was conducted at PT Nusa Indah Kalimantan Plantations Estate Masalap. Samples were collected from each one block of the oil palm field grown (block) that planted in 2009, 2010 and 2011 using purposive sampling method. There were three anthesis and post-anthesis male flowers were collected from each block. The results of the investigate showed that the highest average of spikelet per plant (104.5) was found at the block of 2009 planting season, hence the population of the pollination insects was more abundant at this block compare to the other two blocks. Total population of the insects at the oldest oil palms was 3959.51 imago on anthesis male flowers and 7674.48 larva on post-anthesis flowers. To summarize the main findings, the population of E. kamerunicus Faust at the oil palm plantation was influenced by plant age, number of spikelet and bloom period of male flowers.
PERTUMBUHAN SETEK LADA DARI POHON INDUK YANG DIPUPUK NPKMg DOSIS BERBEDA Sitti Inderiati; Asmawati Asmawati; Risnawati Risnawati
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 8 No 2 (2019): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.872 KB) | DOI: 10.51978/agro.v8i2.88

Abstract

Pepper plant is propagated through stem cutting to generate a healthy seedling that can further grow vigorously on a cultivation field. A high-quality cutting material produce by healthy mother plant and has sufficient nutrients. To determine a superior pepper mother plant as a source of seedlings, an experiment was carried out using cutting of vine pepper from the fertilized mother plants with NPKMg fertilizers in different dosages. Seedlings of vine cuttings as experimental units were placed in a randomly block design with four treatments as follows: cuttings from fertilized mother plants with 200 g/plant/year of granular NPKMg (H1); cuttings from fertilized mother plants with 50% of the full dosage of liquid NPKMg (H2); cuttings from fertilized mother plants with 75 of the full dosage of liquid NPKMg (H3); cuttings from a fertilized mother plant with full dosage (1600 g NPKMg/plant/year) of liquid NPKMg (H4). Experiment results indicated that pepper seedlings from a fertilized mother plant with full dosage had faster growth of the plants height, greater number of internodes and leaves than other treatments, as well as had bigger stem diameters as compare to seedlings from the fertilized mother plant in lower dosages.
PEMANFAATAN KOMPOS BERBAGAI KOTORAN TERNAK DAN APLIKASINYA PADA MEDIA TANAM BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L) Kafrawi kafrawi; Asmawati Asmawati; Zahraeni Kumalawati
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 7 No 2 (2018): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.272 KB) | DOI: 10.51978/agro.v7i2.93

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai kompos hewan ternak pada media tanam terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao Penelitian disusun menggunakan Rancangan Faktorial dengan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan penggunaan kompos berbagai hewan ternak (K) yang terdiri dari 4 macam yaitu: kompos kotoran kuda (K1), kompos kotoran sapi (K2), kompos kotoran kambing (K3), dan kompos kotoran ayam (K4). Hasil penelitian memperlihatkan kompos ternak sapi dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kakao utamanya dalam pertumbuhan tinggi tanaman (17,17 cm), jumlah daun (10,17 helai), dan luas daun (64,43 cm2) yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kompos dari kotoran ternak kuda, kambing dan ayam. Sedangkan untuk kontrol dapat digunakan sebagai media tanam bibit kakao untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman utamanya dalam pertumbuhan diameter batang (4,50 mm) dan kompos kotoran ayam lebih diutamakan untuk mendapatkan volume akar (9,48 mL) terbesar.