Eka Wisdawati
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Viabilitas dan skrining benih kakao (Theobroma cacao L.) pada cekaman allelopati ekstrak alang-alang dan efeknya terhadap fase awal pertumbuhan bibit Kafrawi Kafrawi; Muh. Ikbal; Eka Wisdawati
Agrokompleks Vol 14 No 1 (2015): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v14i1.191

Abstract

Tumbuhan menghasilkan zat allelopati yang dapat menghambat pertumbuhan benih dan tanaman. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui pengaruh zat allelopati ekstrak alang-alang terhadap penghambatan perkecambahan benih kakao. Percobaan dilaksanakan dalam bentuk Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk uji viabilitas dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk tahap skrining pertumbuhan kakao dengan perlakuan lama perendaman ekstrak alang-alang yang terdiri dari 4 taraf: perendaman selama 1,5 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Penghambatan perkecambahan benih kakao terbaik diperoleh dari perlakuan lama perendaman 4 jam dengan daya kecambah terkecil sebesar 53,33% dan indeks vigor sebesar 4,32. Pertumbuhan bibit kakao hasil skrining terbaik dibawah tekanan allelopati ekstrak alang-alang diperoleh dari perlakuan perendaman selama 4 jam baik terhadap tinggi, jumlah daun dan diameter batang tanaman kakao.
In Vitro Propagation Of Sugarcane (Saccharum officinarum L.) Of cm 2012 Takalar Variety Sitti Inderiati; Eka Wisdawati; Asmawati Asmawati
Agrokompleks Vol 14 No 1 (2015): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v14i1.193

Abstract

Kultur jaringan menjadi pilihan untuk produksi bibit tanaman secara massal dan bebas patogen. Untuk mengetahui komposisi kombinasi zat pengatur tumbuh (ZPT) utama yang menghasilkan propagula tebu secara efektif, dilakukan kultur in vitro tanaman tebu menggunakan gulungan daun dan meristem apikal sebagai eksplan. Kedua sumber eksplan tersebut dikulturkan pada medium MS yang dilengkapi ZPT Auksin: 1-napthaleneacetic acid (NAA) + Kinetin (untuk gulungan daun) dan 6-benzyladenine (BA) atau Kinetin (untuk meristem apikal) pada berbagai kombinasi dan konsentrasi yang berbeda, sehingga diketahui kombinasi dan konsentrasi yang paling efektif menghasilkan plantula tebu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan pemberian hormon tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan eksplan tebu. Di antara perlakuan tersebut, penambahan Kinetin 1 mg.L-1 yang dikombinasikan dengan NAA 0.5 mg.L-1 menghasilkan jumlah tunas, jumlah daun serta panjang akar yang terbaik untuk eksplan gulungan daun. Untuk eksplan meristem apikal, penambahan Kinetin 2 mg.L-1 menghasilkan plantula lebih banyak dibandingkan dengan yang dihasilkan melalui eksplan gulungan daun, namun jumlah akar lebih sedikit sehingga diperlukan subkultur ke media perakaran. Eksplan meristem apikal yang ditumbuhkan pada medium MS dengan penambahan ZPT BA gagal tumbuh.
KEANEKARAGAMAN CENDAWAN RIZOSFER PADA TANAMAN TALAS SATOIMO Eka Wisdawati; Tutik Kuswinanti; Ade Rosmana; Andi Nasruddin
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 8 No 2 (2019): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.197 KB) | DOI: 10.51978/agro.v8i2.86

Abstract

Rhizosphere is an ideal zone for microorganisms to grow and develop abundantly that influenced by plant roots exudates. Soil microorganisms have a symbiotic mutualism interaction with plants and their interaction influenced the availability of organic soil compound. Therefore, there is a need to investigate and analyze the diversity of fungi at the rhizosphere of economically important food crop like shutterstock taro potato (Satoimo). The study was conducted through several steps as follows: collection of soil samples, dilution of soil samples and isolation of fungi, identification and analyzing of variability of the isolates. The results showed that Satoimo rhizosphere had a diversity index 2.85 which was categorized as a modest index. This result indicated the stability of the fungi community at the Satoimo rhizosphere and its diversity as modest category. The diversity of the microorganisms for each soil sample indicate its organic compounds and as an important factor that determine quality and soil healthy status. Keywords: diversity, rhizosphere, fungi, organic matter