Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Alkaline pretreatment and enzymatic saccharification of oil palm empty fruit bunch fiber for ethanol production 1) Pengolahan awal dengan basa NaOH dan sakarifikasi enzimatis serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk produksi etanol Yanni SUDIYANI; Kiky C SEMBIRING; Hendris HENDARSYAH; Syarifah ALAWIYAH
E-Journal Menara Perkebunan Vol 78, No 2: Desember 2010
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.248 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v78i2.66

Abstract

Abstract Alkaline pretreatment of oil palm empty fruit bunch (EFB) fiber was conducted to improve enzymatic sacchari-fication of EFB fiber for ethanol production.  EFB as one of the major biomass wastes from palm oil industry is a complex lignocellulosic material consists of 41.3 – 46.5% of cellulose, 25.3 – 33.8% of hemicellulose and 27.6 – 32.5% of lignin.  Alkali pretreatment of EFB using NaOH 1 N with temperature at 30 and 600C and reaction times of 30, 60, 90, 120 and 150 minutes were investigated.  Furthermore, the enzymatic saccharification of pretreated EFB was examined. The pretreated substrate was subjected to an enzymatic saccharification using meicelase (10, 20 and 40 FPU/g substrate) at 400C, pH 4.5, 100 rpm for conversion of cellulose and hemicellulose in palm oil EFB to monomeric sugars. The alkali pretreatment of EFB using NaOH can significantly improve the enzymatic saccharification of EFB by removing more lignin and hemicellulose and increasing its accessibility to hydrolytic enzymes.  The results showed that the optimum pretreatment condition was NaOH 1 N at 300C and 90 minutes with the optimum component loss of lignin and hemicellulose was 45.8  % and 35.6  % respectively.  The saccharification of EFB pretreated by NaOH 1 N (at 300C and 90 minutes) for 45 hours and pH 4.5 resulted in optimum saccharification of 63.8 %.  Abstrak Pengolahan awal (pretreatment) serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan basa NaOH telah dilakukan untuk meningkatkan sakarifikasi enzimatik TKKS menjadi etanol.  TKKS merupakan bahan lignoselulosa yang terdiri dari selulosa 41,3– 46,%,  hemicellulosa 25,3 – 33,8% dan lignin 27,6 – 32,5%. Pretreatment TKKS dilakukan dengan NaOH 1 N dengan variasi suhu 300 dan 600C dan variasi waktu 30, 60, 90, 120 dan 150 menit.  Konversi selulosa dan hemiselulosa hasil pretreatment TKKS menjadi gula dilaku-kan dengan sakarifikasi enzimatik menggunakan enzim meiselase (10, 20 dan 40 FPU/g substrat) pada suhu 400C, pH 4,5 dengan shaker 100 rpm.  Pretretament TKKS dengan basa   NaOH   dapat   meningkatkan   sakarifikasi enzimatik dengan berkurangnya lignin dan hemiselulosa secara signifikan dan memudahkan masuknya enzim hidrolitik.  Hasil pretreatment dengan NaOH 1N pada suhu 300C dan 90 menit menunjukkan kondisi optimum untuk penghilangan lignin dan hemiselulosa berturut-turut sebesar 45,8  % and 35,6  %.  Hasil sakarifikasi optimum yaitu 63,8 % dicapai setelah 45 jam sakarifisi pada pH 4,5. 
INVESTIGASI XRD PADA INTERLOGAM Ni3Sn2 YANG DISINTESIS SECARA TERMOKIMIA: EFEK TEMPERATUR, WAKTU DAN pH HIDROTERMAL Rodiansono Rodiansono; Abdul Ghofur; Maria Dewi Astuti; Kiky C Sembiring
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.082 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v9i1.2144

Abstract

Studi secara sistematik menggunakan difraksi sinar-X pada senyawa interlogam nikel-timah (Ni3Sn2) dibuat dengan metode termokimia yang sederhana dari bahan baku bukan organologam telah dilakukan. Larutan nikel klorida heksahidrat (3,6 mmol) dalam air dan larutan timah klorida dihidrat (2.4 mmol) dalam etanol dicampur dan dihomogenkan pada temperatur 323 K selama 18 jam. pH campuran divariasi dari 2-12 dengan cara menambahkan larutan NaOH, kemudian dilakukan hidrotermal pada temperatur 423-523 K dan waktu hidrotermal 6-72 jam dan terakhir reduksi dengan gas H2 pada 673 K selama 1,5 jam. Pengaruh kondisi pembuatan seperti temperatur hidrotermal, lama waktu hidrotermal, dan penyesuaian pH larutan bahan baku sebelum hidrotermal berpengaruh secara signifikan terhadap kristalinitas dan kemurnian interlogam Ni3Sn2 yang terbentuk. Kondisi terbaik pembuatan interlogam Ni3Sn2 dengan kristalinitas dan kemurnian yang tinggi adalah 423 K, 24 jam, dan pH 12. Kata kunci: metode termokimia, hidrotermal, penyesuain pH, interlogam Ni3Sn2 
Alkaline pretreatment and enzymatic saccharification of oil palm empty fruit bunch fiber for ethanol production 1) Pengolahan awal dengan basa NaOH dan sakarifikasi enzimatis serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk produksi etanol Yanni SUDIYANI; Kiky C SEMBIRING; Hendris HENDARSYAH; Syarifah ALAWIYAH
Menara Perkebunan Vol. 78 No. 2: 78 (2), 2010
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v78i2.66

Abstract

Abstract Alkaline pretreatment of oil palm empty fruit bunch (EFB) fiber was conducted to improve enzymatic sacchari-fication of EFB fiber for ethanol production.  EFB as one of the major biomass wastes from palm oil industry is a complex lignocellulosic material consists of 41.3 – 46.5% of cellulose, 25.3 – 33.8% of hemicellulose and 27.6 – 32.5% of lignin.  Alkali pretreatment of EFB using NaOH 1 N with temperature at 30 and 600C and reaction times of 30, 60, 90, 120 and 150 minutes were investigated.  Furthermore, the enzymatic saccharification of pretreated EFB was examined. The pretreated substrate was subjected to an enzymatic saccharification using meicelase (10, 20 and 40 FPU/g substrate) at 400C, pH 4.5, 100 rpm for conversion of cellulose and hemicellulose in palm oil EFB to monomeric sugars. The alkali pretreatment of EFB using NaOH can significantly improve the enzymatic saccharification of EFB by removing more lignin and hemicellulose and increasing its accessibility to hydrolytic enzymes.  The results showed that the optimum pretreatment condition was NaOH 1 N at 300C and 90 minutes with the optimum component loss of lignin and hemicellulose was 45.8  % and 35.6  % respectively.  The saccharification of EFB pretreated by NaOH 1 N (at 300C and 90 minutes) for 45 hours and pH 4.5 resulted in optimum saccharification of 63.8 %.  Abstrak Pengolahan awal (pretreatment) serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan basa NaOH telah dilakukan untuk meningkatkan sakarifikasi enzimatik TKKS menjadi etanol.  TKKS merupakan bahan lignoselulosa yang terdiri dari selulosa 41,3– 46,%,  hemicellulosa 25,3 – 33,8% dan lignin 27,6 – 32,5%. Pretreatment TKKS dilakukan dengan NaOH 1 N dengan variasi suhu 300 dan 600C dan variasi waktu 30, 60, 90, 120 dan 150 menit.  Konversi selulosa dan hemiselulosa hasil pretreatment TKKS menjadi gula dilaku-kan dengan sakarifikasi enzimatik menggunakan enzim meiselase (10, 20 dan 40 FPU/g substrat) pada suhu 400C, pH 4,5 dengan shaker 100 rpm.  Pretretament TKKS dengan basa   NaOH   dapat   meningkatkan   sakarifikasi enzimatik dengan berkurangnya lignin dan hemiselulosa secara signifikan dan memudahkan masuknya enzim hidrolitik.  Hasil pretreatment dengan NaOH 1N pada suhu 300C dan 90 menit menunjukkan kondisi optimum untuk penghilangan lignin dan hemiselulosa berturut-turut sebesar 45,8  % and 35,6  %.  Hasil sakarifikasi optimum yaitu 63,8 % dicapai setelah 45 jam sakarifisi pada pH 4,5.