Muhammad Wicaksono Hasdyani Putra
Universitas Airlangga

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendistribusian Dana Wakaf dengan Skema Conditional Cash Transfers (CCTs) Sebagai solusi atas Permasalahan Stunting di Indonesia Husnul Mirzal; Muhammad Wicaksono Hasdyani Putra
Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam Vol 13 No 2 (2020): Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam
Publisher : Badan Wakaf Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47411/al-awqaf.v13i2.119

Abstract

Abstract: Indonesia is one of the countries with a very high number of stunting sufferers, in addition to affecting physical conditions in the form of disproportionate growth and development, in the short term stunting will increase morbidity and mortality rates in children under five. In the medium term, it will cause a decline in intellectual and cognitive abilities, and in the long run it has the potential to reduce the quality of human resources and the problem of degenerative diseases in adulthood. As one of the philanthropic instruments in Islam, waqf has the potential to reduce the stunting rate in Indonesia, one way is to distribute waqf using Conditional Cash Transfers scheme. This study aims to offer conditional cash transfer as a scheme in distributing waqf funds to reduce stunting rates in Indonesia. This research uses qualitative methods with a library research approach. The results of this study indicate that waqf can be distributed using the Conditional Cash Transfers scheme to reduce stunting rates by targeting participants who come from poor families who have pregnant women and toddlers, requiring recipients to commit to checking themselves into health facilities, providing waqf funds in the form of nutrition and proper sanitation facilities, and the entire implementation process is supervised by a competent supervisor. The results of this study are expected to be useful for related parties in their efforts to reduce stunting rates in Indonesia. Abstrak: Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita stunting yang sangat tinggi, selain mempengaruhi kondisi fisik berupa tumbuh kembang yang tidak proporsional, dalam jangka pendek stunting akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pada balita. Dalam jangka menengah akan menyebabkan menurunnya intelektualitas dan kemampuan kognitif, dan dalam jangka panjang berpotensi menurunkan kualitas sumberdaya manusia dan masalah penyakit degeneratif di usia dewasa. Sebagai salah satu instrumen filantropis dalam Islam wakaf memiliki potensi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia salah satu caranya adalah dengan mendistribusikan wakaf menggunakan skema Conditional Cash Transfers. Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan skema conditional Cash Transfers dalam pendistribusian dana wakaf untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wakaf dapat didistribusikan menggunakan skema Conditional Cash Transfers untuk menurunkan angka stunting dengan menargetkan peserta yang berasal dari keluarga miskin yang memiliki ibu hamil dan balita, mensyaratkan komitmen penerima untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, pemberian dana wakaf dalam bentuk nutrisi dan fasilitas sanitasi yang layak serta seluruh proses implementasi tersebut diawasi oleh supervisor yang berkompeten. Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak terkait dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. ملخص: إندونيسيا هي واحدة من البلدان التي لديها عدد كبير جدًا من المصابين بالتقزم ، بالإضافة إلى التأثير على الظروف المادية في شكل نمو وتطور غير متناسبين ، فإن التقزم على المدى القصير سيزيد من معدلات الإصابة بالأمراض والوفيات بين الأطفال دون سن الخامسة. على المدى المتوسط ​​، سوف يتسبب ذلك في تدهور القدرات الفكرية والمعرفية ، وعلى المدى الطويل لديه القدرة على تقليل جودة الموارد البشرية ومشكلة الأمراض التنكسية في مرحلة البلوغ. باعتبارها واحدة من الأدوات الخيرية في الإسلام ، فإن الوقف لديه القدرة على تقليل معدل التقزم في إندونيسيا ، وتتمثل إحدى الطرق في توزيع الوقف باستخدام نظام التحويلات النقدية المشروطة. تهدف هذه الدراسة إلى تقديم التحويل النقدي المشروط كمخطط في توزيع أموال الوقف لتقليل معدلات التقزم في إندونيسيا. يستخدم هذا البحث الأساليب النوعية مع نهج البحث في المكتبات. تشير نتائج هذه الدراسة إلى أنه يمكن توزيع الوقف باستخدام نظام التحويلات النقدية المشروطة لتقليل معدلات التقزم من خلال استهداف المشاركين الذين ينتمون إلى أسر فقيرة لديها نساء حوامل وأطفال صغار ، مما يتطلب من المستفيدين الالتزام بتسجيل أنفسهم في المرافق الصحية ، وتوفير أموال الوقف. في شكل تغذية ومرافق صحية مناسبة ، ويشرف على عملية التنفيذ بأكملها مشرف مختص. من المتوقع أن تكون نتائج هذه الدراسة مفيدة للأطراف ذات الصلة في جهودها للحد من معدلات التقزم في إندونيسيا.
Pembinaan Integrasi Keuangan Sosial Syariah pada Lembaga Filantropi Islam Tika Widiastuti; Puji Sucia Sukmaningrum; Sri Ningsih; Imron Mawardi; Sri Herianingrum; Hanifiyah Yuliatul Hijriah; Muhammad Wicaksono Hasdyani Putra
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.9912

Abstract

Filantropi Islam di Indonesia memiliki tujuan yang relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu kesejahteraan. Disamping itu, potensi penghimpunan dana filantropi Islam di Indonesia menjadi keuntungan tersendiri. Namun, lembaga filantropi Islam memiliki beberapa permasalahan diantaranya: permasalahan di bidang kelembagaan, teknologi, sumber daya manusia, regulasi dan tata kelola. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melakukan integrasi keuangan sosial syariah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pembinaan integrasi keuangan sosial syariah kepada lembaga filantropi Islam dan stakeholder terkait. Pembinaan dilakukan sebanyak dua kali. Kegiatan pertama dilakukan secara online kepada Lembaga filantropi Islam dengan memanfaatkan media zoom. Kegiatan pertama menghadirkan para pakar dari perwakilan regulator, praktisi dan akademisi untuk memberikan arahan dan catatan penting terkait dengan materi pembinaan yang diberikan. Pembinaan kedua secara hybrid kepada masyarakat Desa Tambakrigadung, Lamongan. Hasil program pengabdian menujukkan telah terbina sejumlah lembaga filantropi Islam dalam integrasi keuangan sosial syariah, salah satunya pada implementasi program yang memberi dampak langsung terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Land Acquisition in the Job Creation Law in the Perspective of Islamic Ownership Theory (an Analysis with the Concept of Istimlak and Milk al-daulah) Husnul Mirzal; Muhammad Wicaksono Hasdyani Putra; Shally Nur Rasyida
Ijtihad Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.41 KB) | DOI: 10.21111/ijtihad.v15i1.5609

Abstract

The Job Creation Law is one of the priority program proposed by the executive to the legislature. Since it was proposed by the executive to be discussed by the legislature, this law has generated protests from some people because some of the articles in it are considered controversial, including the chapter on land acquisition. This study wanted to look at some of the provisions of the Land Acquisition chapter in Job Creation Law in the perspective of istimlak and milk al-Daulah. The study used a qualitative method with a normative-juridical analysis approach to the library data sources. The results of this study indicate that there are several problems in the chapter of land acquisition in the Job Creation Law in terms of the concept of Istimlak and milk al-daulah, namely the addition of letters regarding the criteria of public interest and in the elimination of analysis of environmental impacts on land objects of acquisition. The addition of the criteria for land to be the object of acquisition contradicts the concept of Istimlak because the intended use of the land to be acquired does not meet dharuriyah criteria, while the elimination of obligations for environmental impacts analysis is contrary to milk al-daulah because it can cause harm to humans and the universe.