Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Determinants of the Rise of Sand Mining on the Batauga Coast of South Buton Regency Hartini Amin
Indonesian Journal of Social and Environmental Issues (IJSEI) Vol. 1 No. 2 (2020): August
Publisher : CV. Literasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.558 KB) | DOI: 10.47540/ijsei.v1i2.61

Abstract

This study aims to obtain information about the causes of the rise of sand mining on the coast of Batauga, South Buton Regency. This research uses a qualitative research design with a descriptive analysis method by describing it as it is about the reality obtained in the field. Data collection is done through observation and interview techniques. The results showed that the cause of the rise of sand mining in the Batauga District was caused by several factors, namely: 1). Low level of education and economic factors, sand mining activities do not require special expertise and can make money in a short time unlike farming or fishing, 2.) Lack of understanding and awareness, the community is relatively unaware of and aware of the long-term risks of mining sand, the conviction of the miners if the beach sand will never run out, and the belief that the coastal area is claimed the land as private property so that it has become the community's right to process it 3). Lack of socialization and no penalty (sanctions) for miners, 4). The existence of omission and granting of mining licenses from the government (legality) by withdrawing fees from sand mining.
Peran Pendamping Sosial Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Batuawu Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan Lanaba, Hasfila; Amin, Hartini; Tenri, Andi
Jurnal Sosiologi Miabhari Volume 1, Number 2, January 2024
Publisher : LeRIn - Universitas Dayanu Ikhsanuddin - Prodi. Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jsm.v1i2.1369

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pendamping sosial dan tantangan yang dihadapi pendamping sosial dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Batuawu Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pendamping sosial dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Batuawu terdiri dari empat peran, yaitu: 1) fasilitator yaitu memberikan motivasi kepada keluarga penerima bantuan, serta memfasilitasi ketika terjadi permasalahan. 2) edukator yaitu melakukan sosialisasi, dan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2). 3) utusan atau perwakilan yaitu mengunjungi dan menjalin kerjasama dengan pihak posyandu, sekolah, dan pemerintah Desa Batuawu. Dan, 4) teknikal, yaitu peran tata kelola administrasi keluarga penerima bantuan PKH
Dampak Penyeberangan Feri Labuan-Amolengo Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Labuan Bajo Kecamatan Wakorumba Utara Mawardi, Halik; Muak Hara, Kuflia; Amin, Hartini
Jurnal Sosiologi Miabhari Volume 2, Number 2, January 2025
Publisher : LeRIn - Universitas Dayanu Ikhsanuddin - Prodi. Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jsm.v2i2.1767

Abstract

Penelitian ini menganalisis dampak keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Feri Labuan-Amolengo terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Labuan Bajo, Kecamatan Wakorumba Utara, Kabupaten Buton Utara. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengungkap bahwa pelabuhan telah membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, seperti pekerjaan sebagai buruh pelabuhan, pedagang, serta pemilik usaha kecil. Peningkatan mobilitas masyarakat juga mempermudah akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok. Selain itu, keberadaan pelabuhan turut meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada sektor perikanan serta pertanian rumput laut. Namun, dampak negatif juga muncul, seperti berkurangnya lahan bagi nelayan dan petani rumput laut serta potensi pencemaran lingkungan akibat aktivitas pelabuhan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang seimbang untuk memastikan manfaat pelabuhan dapat dinikmati secara berkelanjutan. Kesimpulannya, meskipun pelabuhan memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat, dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi tantangan yang ada guna menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pengembangan Objek Wisata Hutan Mangrove Di Kelurahan Lakologou Kota Baubau: Pengembangan Objek Wisata Hutan Mangrove Di Kelurahan Lakologou Kota Baubau La Ode, Helmawan; Amin, Hartini
Jurnal Sosiologi Miabhari Volume 3, Nomor 1, July 2025
Publisher : LeRIn - Universitas Dayanu Ikhsanuddin - Prodi. Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jsm.v3i1.1927

Abstract

This study examines strategies for developing mangrove forest tourism in Lakologou Village, Baubau City, with an emphasis on integrating environmental sustainability, strengthening community social capacity, and optimizing the use of local potential. Tourism visitation data indicate that the domestic market remains dominant, while the prospect for attracting international tourists is still largely untapped. Although the Lakologou mangrove tourism area holds considerable ecological, educational, and economic value, it has yet to become a primary focus within the regional tourism policy framework. Employing a descriptive qualitative approach, the research utilized observation, interviews, and documentation, with data analyzed through processes of reduction, presentation, and conclusion drawing. Findings reveal that the success of site management is shaped by internal factors, such as active community participation, ecological awareness, and local wisdom, as well as external factors, including governmental policy support, infrastructure availability, and human resource capacity.