Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Sebaran Ukuran, Hubungan Panjang-Berat, dan Faktor Kondisi Ikan Julung-Julung (Nomorhamphus sp.) di Air Terjun Nanga-nanga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Muhammad Nur Findra; Sjamsu Alam Lawelle; La Ode Muhammad Arsal; Daniel Frikli Mokodongan; Yustika Intan Permatahati; Risfandi Risfandi; Muhamad Ikbal; Sapri Sapri
Juvenil Vol 4, No 2: Mei 2023
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i2.19213

Abstract

ABSTRAKIkan julung-julung (Nomorhamphus sp.) merupakan salah satu jenis dari familia Zenarchopteridae. Ikan ini teramati di sekitar air terjun Nanga-nanga Kota Kendari dengan jumlah populasi yang kecil. Studi ini bertujuan untuk mengkaji sebaran ukuran, hubungan panjang-berat, dan faktor kondisinya di air terjun Nanga-nanga. Ikan ditangkap menggunakan jaring, dipisahkan berdasarkan jenis kelamin kemudian diukur panjangnya menggunakan mistar dengan ketelitian 0,1 cm dan ditimbang beratnya menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram. Hasil penelitian menunjukkan sebaran ukuran tertinggi dari semua ikan yang dikumpulkan adalah pada kelas ukuran 4,2-6,5 cm, sedangkan pada ikan jantan ukuran tertinggi pada kelas ukuran 5,76-6,12 cm dan ikan betina tertinggi pada kelas ukuran dan 4,25-6,5 cm. Hubungan panjang-berat ikan julung-julung yang ditemukan menunjukkan bahwa ikan tersebut memiliki pola pertumbuhan yang bersifat allometrik positif (b3). Nilai faktor kondisi yang didapatkan 0,9945±0,0809 untuk ikan jantan, 1,0171±0,0862 untuk ikan betina, dan 0,9907±0,0807 untuk gabungan ikan jantan-betina. Baik ukuran maupun faktor kondisi, ikan betina memiliki kondisi yang lebih baik. Penelusuran lebih lanjut terhadap keberadaan ikan ini diperlukan untuk menentukan rencana pengelolaannya.Kata Kunci: air terjun Nanga-nanga, faktor kondisi, hubungan panjang-berat, Nomorhamphus sp., sebaran ukuranABSTRACTHalfbeak fish (Nomorhamphus sp.) is a type of the Zenarchopteridae family. It was observed around the Nanga-nanga waterfall, Kendari City, with a small population. This study was aimed to examine the size distribution, length-weight relationship, and condition factors at Nanga-nanga waterfall. The fish were caught using nets, separated by sex, then measured their length using ruler with an accuracy of 0.1 cm and weighed using a digital scale with an accuracy of 0.01 gram. The results showed that the highest size distribution of all fish collected was in the 4.2-6.5 cm size class, while the highest size for male and female were 5.76-6.12 and 4.25-6.5 cm size class, respectively. The relationship between fish  length  and weight was  found showed  that they have a positive  allometric  growth  pattern (b3). Condition factor values obtained for male, female, and both were 0.9945±0.0809, 1.0171±0.0862, and 0.9907±0.0807, respectively. Both size and condition factors, female have better conditions. Further investigation of this fish existence is needed to determine its management plan.Keywords: Nanga-nanga waterfall, condition factor, length-weight relationship, Nomorhamphus sp., size distribution
Efisiensi Pakan, Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Diberi Pakan Diperkaya Tepung Buah Tomat La Ode Baytul Abidin; Yustika Yustika; La Ode Aslin; La Ode Muhammad Arsal; Asis Bujan
Jurnal Media Akuatika Vol 9, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengkayaan pakan dengan tepung buah tomat terhadap efisiensi pakan dan pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini mengaplikasikan perlakuan pengkayaan pakan dengan 10 g, 12,5 g, dan 15 g tepung buah tomat per kilogram pakan. Parameter yang diukur adalah proksimat pakan, pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, efisiensi pakan dan tingkat kelangsungan hidup. Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa pengkayaan pakan dengan tepung tomat mampu meningkatkan kandungan protein pakan. Perlakuan pengkayaan pakan dengan 12,5 g tepung tomat per kilogram pakan memberikan hasil tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya pada parameter pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, dan efisiensi pakan secara berurutan yaitu 4,63 g, 1,14, 29,08%. Perlakuan pengkayaan pakan dengan 12,5 g tepung tomat menghasilkan rasio konversi pakan terendah dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 3,44. Tingkat kelangsungan hidup udang vaname dalam penelitian ini adalah 100% pada seluruh perlakuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengkayaan pakan dengan tepung tomat khususnya perlakuan 12,5 g tepung tomat per kg pakan dapat meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan udang vaname. Kata kunci: pengkayaan, tepung tomat, udang vaname
Processing Training Zero Waste Becoming a Craft Product of Economic Value for Coastal Women in Lalowaru Village Asriyana, Asriyana; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Oetama, Dedy; Arsal, La Ode Muhammad
Abdi Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v5i2.6289

Abstract

Liquid and solid waste is still a problem today. The existence of waste pollution can damage the environment, bring natural disasters, disrupt public health and other living things. An example of solid waste is garbage that is often found both in the yard of the house and around the coast. Inorganic waste has a decomposition time of 1 years to more than 1,000 years because it is made of chemicals so that bacteria are unable to decompose it. If inorganic waste is burned, air pollution will occur because the smoke produced can interfere with public health. The purpose of this service is to introduce the application of zero waste which can be a product that can improve the household economy of the Lalowaru Sub-District. This activity was carried out by conducting a demonstration of making handicrafts. The results of the service show that with this training, service participants get an educational understanding of waste that can be processed into handicraft products that have added value.
PEMBUATAN SERO UNTUK PENINGKATAN HASIL TANGKAPAN BAGI NELAYAN DI DESA WAWOBUNGI KECAMATAN LALONGGASUMEETO KABUPATEN KONAWE Arsal, La Ode Muhammad; Kamri, Syamsul; Balubi, Abdul Muis; Nurgayah, Wa; Abdullah, Abdullah; Abidin, La Ode Baytul; Patadjai, Andi Besse; Bahtiar, Bahtiar
Bina Bahari Vol 3, No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v3i2.61

Abstract

Desa Wawobungi Kecamatan Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe memiliki potensi perikanan tangkap yang sangat melimpah, yang belum dimanfaatkan secara optimal, karena keterbatasan teknologi alat tangkap. Alat tangkap yang umum digunakan selama ini adalah pancing, rawai, dan jaring insang, yang diperasikan menggunakan perahu bermotor, dan biaya operasionalnya kurang ekonomis bagi nelayan setempat. Hasil tangkapan yang diperoleh pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga diperlukan alat tangkap ikan yang sederhana namun tetap menguntungkan bagi nelayan. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan solusi melalui program pengabdian kepada masyarakat, dengan memberikan bimbingan teknis pembuatan alat tangkap sero kepada nelayan. Beberapa keunggulan alat tangkap sero adalah mudah dioperasikan karena alat tangkap ini berupa perangkap pasif yang diletakkan di daerah pasang surut. Ikan memasuki perangkap sero sebanyak dua kali sehari setiap air surut. Dibandingkan dengan alat tangkap lain, nelayan harus pergi ke area fishing ground yang jauh dari wilayah pesisir, dan hasil yang diperoleh pun tidak optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode demonstrasi. Nelayan secara langsung dibimbing oleh tim pengabdian mempraktikkan teknik pembuatan sero, dan cara pengoperasiannya. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan tradisional yang ada di Desa Wawobungi.
Pelatihan Pembibitan Mangrove Bagi Masyarakat Kelurahan Bungkutoko La Ode Muhammad Arsal; Armid; Fahmiati; Dedy Oetama; Azwar Sidiq
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan mangrove di Kelurahan Bungkutoko terus mengalami tekanan akibat berbagai macam aktivitas di sekitarnya. Sehingga perlu upaya untuk mempertahankan kelestariannya melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melatih  masyarakat Kelurahan Bungkutoko agar memiliki keterampilan dalam pembibitan mangrove. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Nambo, Kota Kendari pada bulan Agustus 2024. Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua tahapan, sosialisasi (edukasi melalui materi singkat), dan demonstrasi pelatihan teknik pembibitan mangrove. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan, dilakukan evaluasi menggunakan kuisioner berupa pre-tes dan post-tes terkait peningkatan pengetahuan, serta kemampuan peserta untuk mempraktikkan pembibitan mangrove secara mandiri. Hasil evaluasi menunjukkan sebanyak 80% peserta mengalami peningkatan pemahaman terkait ekosistem mangrove. Selain itu, seluruh peserta juga mampu untuk mempraktikkan cara membibitkan mangrove. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pembibitan mangrove telah berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat Kelurahan Bungkutoko, berupa keterampilan untuk membibitkan mangrove secara mandiri.
Dinamika aktivitas penangkapan ikan dan pendapatan nelayan disekitar kegiatan pertambangan Desa Batuawu Kecamatan Kabaena Selatan Kabupaten Bombana Sidiq, Azwar; Arsal, La Ode Muhammad; Risfandi
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 8 No 4 (2023): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v8i4.70

Abstract

Mining activities have caused damage to ecosystems in coastal areas and disruption of fishing activities. This study aims to determine the dynamics of fishing activities, income levels, and adaptation strategies of Batuawu Village fishermen due to mining activities. Respondents were taken using the census method, as many as 18 Fishing Households (RTP). The data were analyzed using quantitative descriptive analysis. The results showed that fishing activities were generally carried out by "one day fishing". In the peak season, the average fishing trip is 15 days/month, while in the lean season it is 5 to 10 trips/month. The average boat size is smaller than 2 GT, equipped with engines between 5.5 PK and 16 PK. Mining activities have caused turbidity and decreased water quality, which has contributed to a decrease in fishermen's catches. The farthest fishing grounds are around the South Buton border of "Kokoe", and the closest around Sagori Island. Most fishers accessing the more distant fishing grounds use bottom longlines and arrows to catch demersal fish with high economic value. The presence of mining activities also affects the increase in demand for consumable fish, especially for company needs, so that fish prices become more expensive. On the other hand, these conditions have a negative impact on local communities, especially low-income communities. The income of fishermen in Batuawu Village is Rp3,380,307 per month or still above the Bombana Regency Minimum Wage (UMK). Adaptation strategies carried out by fishermen in order to deal with the decline in coastal environmental conditions are to change fishing gear and fishing locations, to catch demersal fish that have higher economic value.
Survival of common carp carrying Cyca-DAB1*05 post-challenged with Aeromonas hydrophila Arsal, Laode Muhammad; Yuhana, Munti; Nuryati, Sri; Alimuddin, ,
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 13 No. 2 (2014): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2994.053 KB) | DOI: 10.19027/jai.13.167-178

Abstract

ABSTRACT Blood parameters are considered as important indicators to diagnose fish health status. This study was performed to observe blood profiles including total erythrocytes, hemoglobin concentration, hematocrite, total leukocytes and differential leukocytes, and survival of common carp Cyprinus carpio infected by Aeromonas hydrophila. Fish were divided into two groups: the 3rd generation of common carp carrying fish carrying Cyca-DAB1*05 of major histocompatibility complex II molecular marker, and fish without the marker as control treatment. histocompatibility complex II molecular marker, and fish without the marker as control treatment. Common carp 3rd generation was produced by crossing among second generation of fish carrying the Cyca-DAB1*05 marker. Each fish was injected intramuscularly by 0.1 mL of 108 cfu/mL A. hydrophila. Challenge test was conducted for 14 days and blood was collected at day-0, three, seven, and 14. The results of this study showed that erythrocytes, hemoglobin and hematocrite concentrations of common carp carrying the molecular marker at post challenge with A. hydrophila were higher (P<0.05) compared to control fish. The blood profiles were highly correlated to survival of fish. Survival of fish that carrying the molekuler marker was about two point six fold higher than those of control fish. Keywords: Cyprinus carpio, Aeromonas hydrophila, Cyca-DAB1*05, molecular marker  ABSTRAK Gambaran darah merupakan indikator penting untuk mendiagnosa penyakit ikan. Penelitian ini dilakukan untuk meguji gambaran darah ikan mas Cyprinus carpio setelah diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila yang meliputi total sel darah merah, konsentrasi hemoglobin, hematokrit, total sel darah putih, dan diferensial leukosit, serta sintasannya. Ikan mas yang digunakan terdiri atas ikan mas generasi ketiga yang membawa marka molekuler Cyca-DAB1*05 dari kelompok major histocompatibility complex II dan ikan mas tanpa marka sebagai kontrol. Ikan mas generasi ketiga merupakan keturunan persilangan antarikan mas generasi kedua yang mempunyai marka Cyca-DAB1*05. Masing-masing ikan diinfeksikan A. hydrophila secara intramuskuler pada dosis 0,1 mL, kepadatan 108 cfu/mL. Uji tantang dilakukan selama 14 hari, dan sampel darah ikan diambil pada hari ke-0, tiga, tujuh dan 14. Hasil uji tantang menunjukkan bahwa total sel darah merah, konsentrasi hemoglobin dan hematokrit pada ikan mas yang membawa marka molekuler lebih tinggi dibandingkan ikan mas tanpa marka (P<0,05). Hasil uji gambaran darah berkorelasi tinggi dengan tingkat kelangsungan hidup ikan mas. Tingkat kelangsungan hidup ikan mas yang membawa marka molekuler Cyca-DAB1*05 lebih tinggi hingga dua koma enam kali daripada ikan mas kontrol. Kata kunci: Cyprinus carpio, Aeromonas hydrophila, Cyca-DAB1*05, marka molekuler 
Meningkatkan Kompetensi dan Daya Saing Mahasiswa Melalui Pelatihan Pembenihan Ikan Bersertifikasi Sara, La; Ngadiyo, Ngadiyo; Yusnaini, Yusnaini; Arsal, La Ode Muhammad; Annaastasia, Nurhuda; Wa Jali
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 2 (2025): April-Juni 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i2.11188

Abstract

"A certified Fish Hatchery Training program for students of the Faculty of Marine Science and Fisheries at Halu Oleo University was implemented to accelerate the improvement of student competency in aquaculture. This activity adopted a learning method that combined the delivery of educational material with hands-on practical experience in catfish (Clarias sp) hatchery techniques at the Aquaculture, Hatchery, and Fisheries Production Laboratory of FPIK UHO. This was facilitated by an outreach team and further integrated with an understanding of the catfish marketing aspects. Dividing the students into two groups during the hatchery practice sessions aimed to facilitate the active participation of each individual and allow for more focused supervision by the instructors. The training results indicated that the combination of theoretical education and direct practical experience in catfish hatchery techniques in the laboratory, along with instructor guidance, yielded significant learning outcomes
Pemetaan Daerah Rawan Bencana Secara Partisipatif di Kelurahan Lalowaru, Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Oetama, Dedy; Asriyana; Erawan, Muhammad Trial Fiar; Arsal, La Ode Muhammad; Wahyudi, Adi Imam; Sudarno; Wa Jali
PUSAKA ABDIMAS Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Serumpun Karang Konservasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61548/pa.v2i1.54

Abstract

Kelurahan Lalowaru, yang berada di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, adalah daerah yang memiliki kemungkinan tinggi terhadap berbagai macam bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Kurangnya data spasial dan partisipasi masyarakat dalam mitigasi risiko bencana menjadi tantangan tersendiri dalam penanggulangan bencana di daerah ini. Aktivitas pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melaksanakan pemetaan area berisiko bencana secara partisipatif dengan melibatkan warga setempat, perangkat desa, dan pihak-pihak terkait. Metode yang diterapkan mencakup survei lapangan, diskusi kelompok terarah (FGD), serta pemetaan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) yang didukung oleh data dan pengetahuan lokal. Output dari aktivitas ini berupa peta risiko bencana yang dapat dijadikan landasan dalam penyusunan rencana darurat dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana. Selain itu, aktivitas ini juga memperbesar kesadaran dan keterlibatan aktif masyarakat dalam manajemen risiko bencana secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pengabdian ini berperan penting dalam meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana dengan pendekatan yang partisipatif dan berbasis data.
ANALISA POTENSI BUDIDAYA AIR TAWAR DAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN KABUPATEN KONAWE UTARA, SULAWESI TENGGARA La Ode Muhammad Arsal; Haslianti; Dedy Oetama; Ahmad Mustafa; Muhammad Trial Fiar Erawan; Chairun Annisa Aryanti
Techno-Fish Vol. 9 No. 1 (2025): TECHNO-FISH
Publisher : TECHNO-FISH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.vi.10621

Abstract

Indonesia is the largest archipelago in the world with more than 81,000 km of coastline and more than 17,508 islands. The aquaculture and fishery product processing sectors have the potential to become one of the economic drivers in North Konawe Regency. There is a need for qualitative and quantitative information related to the development of the sector. The methodology used is; (1) survey and data collection, (2) data analysis using a set of analyses directed at mapping. (3) spatial database development. The land area of freshwater fish farming in North Konawe Regency is 11,928 ha, with potential land that can still be utilized amounting to 56,098 Ha. Commodities from freshwater aquaculture are dominated by goldfish, catfish and mujaer fish with a total production for 1 year of 5375 kg. Processing of fishery products in North Konawe Regency uses a traditional system and is on a household industry scale with a total of 88 business actors. The majority are located in Lasolo sub-district with a production of 145 tons/month. Tembang fish is the most dominating processing product at 90% of the total production. Based on the results of the study, we recommend the need to increase the area of freshwater aquaculture by opening new land to increase production. It is necessary to increase the capacity of business actors by modernizing the processing process and improving business institutions to be effective and efficient.