Dian Kurnia Sari
Politeknik Akamigas Palembang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

K KARAKTERISTIK KARBON AKTIF DARI LIMBAH DAUN NANAS (Ananas comosus) DENGAN AKTIVATOR H3PO4 1 M Dian Kurnia Sari; Melati Ireng Sari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 12 No 01 (2021): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.887 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v12i01.127

Abstract

Tanaman nanas (Ananas comosus) yang termasuk famili Bromeliaceae merupakan tumbuhan tropis dan subtropis yang banyak terdapat di Indonesia. Tanaman nanas harus diganti dengan yang baru pada saat panen, sedangkan daunnya hanya dibuang sebagai limbah dari petani nanas yang mengakibatkan limbah daun nanas terus bertambah. Salah satu pemanfaatan karbon aktif adalah sebagai adsorben. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan 3 tahap yaitu proses dehidrasi, proses karbonisasi, dan proses aktivasi. Untuk mengetahui karakteristik karbon aktif menggunakan metode analisa kadar air, kadar abu, daya serap iodin, dan metilen biru SNI (06-3730-1995). yang bertujuan untuk mengetahui apakah limbah daun nanas tersebut bisa digunakan sebagai absorben. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pemanfaatan Limbah Daun Nanas (Ananas comosus) sebagai Bahan Baku Karbon Aktif dengan Aktivator H3PO₄ 1M, maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tahap proses pembuatan karbon aktif terdiri dari: tahap dehidrasi, tahap karbonisasi, dan aktivasi. Hasil yang di dapatkan pada pengujian kaarakteristik karbon aktif dikatakan baik karena semua hasil masuk dalam spesifikasi SNI (06-3730-19950). Hasil yang di dapatkan pada pengujian metilen blue dengan menggunakan spektrofotometer UV/Vis pada panjang gelombang 660 nm di katakan baik karena terjadi penurunan absorbansi dan konsentrasi.
P PERBANDINGAN KUALITAS PELUMAS MOTOR 4T DI PALEMBANG DENGAN PARAMETER UJI SPECIFIC GRAVITY, KINEMATIC VISCOSITY, FLASH POINT, POUR POINT, TOTAL ACID NUMBER (TAN) DAN VACUUM DISTILLATION Dian Kurnia Sari; Nopitasari Nopitasari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 01 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.188 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i01.68

Abstract

Pelumas baik yang berasal dari minyak bumi (mineral oil) atau pelumas sintetik umumnya berupa cairan, yang berfungsi untuk mengurangi gesekan diantara dua benda yang bergerak. Pelumas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin. Pelumas dibutuhkan mesin untuk melindungi komponen-komponen mesin dari keausan. Proses pembuatan minyak pelumas adalah distilasi atmosfir, distilasi hampa, deasphalting, solvent extraction, dewaxing, blending dan packaging. Untuk mendapatkan pelumas yang baik perlu ditambahkannya aditif yang sesuai dengan kebutuhan. Aditif adalah senyawa kimia yang bila ditambahkan ke dalam pelumas akan menaikkan unjuk kerja pelumas seperti yang diharapkan. Aditif dapat menentukan mutu pelumas yang digunakan karena dapat merubah sifat kimia maupun sifat fisik dari pelumas. Untuk mengetahui kualitas minyak pelumas diperlukan adanya pengujian sifat fisika dan sifat kimia dari pelumas dengan membandingkan hasil uji dari sampel.
p PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT DENGAN METODE KOAGULASI, FENTON DAN ADSORPSI Dian Kurnia Sari; Nopitasari Nopitasari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.592 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.75

Abstract

Limbah rumah sakit mengandung mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun yang menimbulkan penyakit infeksi, bahan yang susah diurai, radioaktif yang dapat menyebabkan polusi dan masalah kesehatan. Keberadaan rumah sakit yang dekat dengan lingkungan masyarakat dapat menimbulkan masalah lingkungan akibat limbah dibuang ke lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari variabel–variabel yanng berpengaruh terhadap penurunan pencemar seperti BOD, COD dan TSS pada limbah cair rumah sakit sehingga sesuai baku mutu lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tiga metode :1) metode koagulasi dengan koagulan tawas (1.000, 1.250, 1.500, 1.750 dan 2.000 ppm). 2) penambahan reagen fenton. 3) adsorbsi menggunakan karbon aktif dengan laju alir 80, 110 dan 140 mL/menit dan tinggi unggun 30, 40 dan 50 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi tawas yang optimum adalah 1750 ppm dengan efisiensi penurunan BOD 58,9 %, COD 55,3 % dan TSS 69,2 %, dengan penambahan fenton efisiensi penurunan BOD 75 %, COD 51 % dan TSS 46 % dan pada karbon aktif kondisi paling optimum dengan variasi laju alir 80 mL/menit dan tinggi karbon 50 cm, efisiensi penurunan BOD 75,11 %, COD 72,69 dan TSS 80,65 %.
E EVALUASI MUTU MINYAK BUMI DENGAN DISTILASI TRUE BOILING POINT (TBP) BERDASARKAN PARAMETER UJI SIFAT FISIKA SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK KEROSIN DAN AVTUR Dian Kurnia Sari; Rian Ternando
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.042 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.83

Abstract

Minyak bumi dievaluasi guna menentukan potensi minyak bumi sebagai bahan baku kilang minyak untuk menghasilkan fraksi yang dikehendaki. Evaluasi yang dilakukan meliputi pengujian sifat umum minyak bumi, klasifikasi minyak bumi dengan distilasi True Boiling Point (TBP) wide cut (pemotongan jarak lebar) serta analisis fraksi kerosin. Fraksi kerosin yang dihasilkan dari primary process dapat diolah menjadi bahan bakar rumah tangga (minyak tanah) dan bahan bakar lampu penerangan. Selain itu fraksi kerosin juga dapat dioalah menjadi bahan bakar untuk pesawat terbang jenis jet (avtur). Avtur adalah kerosin yang dengan spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik uap dan titik beku. Untuk melakukan pengolahan pada minyak bumi perlu diketahui karakteristik dan spesifikasi minyak bumi (bahan baku) yang akan diolah untuk mengetahui mutu dan manfaat minyak bumi tersebut. Salah satu parameter uji analisis minyak bumi yaitu parameter sifat fisika. Dari data distilasi TBP diperoleh persentase fraksi kerosin Crude Oil 99 PT HS sebesar 29 % vol sedangkan Crude Oil 165 PT RT sebesar 23 % vol. Berdasarkan analisis sifat fisika yang meliputi Specific Gravity, Refractive Index nD20, Freezing Point, Smoke Point, Flash Point “Abel”, Aniline Point, Copper Strip Corrosion, Kinematic Viscosity dan Characterization KUOP. Crude Oil 99 dan Crude Oil 165 memiliki mutu yang baik serta memenuhi spesifikasi produk kerosin maupun produk avtur.
P PENGARUH DEMULSIFIER A DAN DEMULSIFIER B TERHADAP CRUDE OIL BENTAYAN DENGAN METODE BOTTLE TEST DEMULSIFIER Dian Kurnia Sari; Nidia Sauqi
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 02 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.9 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i02.91

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan pengujian demulsifier untuk proses demulsifikasi crude oil Bentayan, agar diperoleh nilai pemisahan air yang baik. Karakteristik fisika dan kimia seperti specific gravity, pour point, viscosity kinematic, asphaltene content dan basic sediment and water (BS&W) menunjukkan bahwa crude oil Bentayan adalah heavy medium crude oil dan mempunyai emulsi yang sangat stabil dengan jenis emulsi air dalam minyak W/O. Demulsifier yang digunakan ialah demulsifier A dan demulsifier B dimana untuk mengetahui pengaruh dari demulsifier tersebut terhadap crude oil Bentayan maka dilakukan pengujian bottle test demulsifier dengan pengaruh konsentrasi demulsifier, temperatur pengujian, waktu interaksi dan nilai basic sediment and water (BS&W). Dari pengujian tersebut didapatkan pemisahan air yang baik terjadi pada konsentrasi 30 ppm, temperatur pengujian 60 oC dan waktu interaksi (settling time) 60 menit. Pada crude oil Bentayan proses demulsifikasi yang baik menggunakan demulsifier B dibandingkan dengan demulsifier A dimana demulsifier B menunjukkan % waterdrop mencapai 100 %, % interface adalah 0 % dan % BS&W sebesar 0,1 %vol. Hal ini juga memungkinkan demulsifier B lebih baik dilihat dari pengujian fourier transform infra red (FTIR) dimana demulsifier B mempunyai gugus -OH yang memungkinkan dapat mengikat air dari crude oil Bentayan. Dengan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwasanya demulsifier B lebih baik pada proses demulsifikasi crude oil Bentayan.
P PENINGKATAN KUALITAS AIR ASAM TAMBANG MENGGUNAKAN ZEOLIT DAN BAKTERI SEBAGAI MEDIA ADSORPSI DENGAN METODE SEDIMENTASI SECARA ANAEROB DI PT BUKIT ASAM, Tbk. TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN Dian Kurnia Sari; Euis Kusniawati; Renta Srimardani
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 11 No 01 (2020): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.073 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v11i01.101

Abstract

Air asam tambang merupakan air dengan pH rendah dan memiliki kelarutan logam yang tinggi, pada umumnya air tersebut akan dialirkan kelingkungan sehingga dalam pengolahannya sangat perlu diperhatikan. Tahap penelitian ini meliputi aktivasi zeolit alam dan bakteri (bakteri pereduksi sulfat dan bakteri pengurai limbah), selanjutnya pengaplikasian masing-masing bahan sebagai media adsorpsi terhadap sampel yang dilakukan dengan metode sedimentasi secara anaerob. Hasil penelitian yang dilakukan setelah lima hari treatment menunjukkan adanya peningkatan kualitas air asam tambang, dimana masing-masing treatment memberikan pengaruh berbeda pada setiap parameter uji sampel. Dari hasil penelitian menggunakan lima macam treatment dapat diketahui bahwa treatment menggunakan kombinasi bakteri pereduksi sulfat dan zeolit paling efektif untuk digunakan. Adapun hasilnya, yaitu nilai pH awal 2,98 menjadi 5,72, nilai TSS dari 3 mg/l menjadi 1 mg/l, konsentrasi logam Fe dari 1,7664 mg/l menjadi 0,1924 mg/l (efisiensi pengendapan sebesar 89,11%), dan kandungan logam Mn dari 9,4931 mg/l menjadi 5,2813 mg/l (efisiensi pengendapan sebesar 44,37%).
P PENENTUAN DOSIS OPTIMUM DARI PENCAMPURAN AIR LIMBAH WWTP (WAST WATER TREATMENT PLANT) DENGAN AIR SUNGAI LEMATANG SEBAGAI AIR PRODUKSI TERHADAP PARAMETER pH, CONDUCTIVITY, TURBIDITY, DAN SILIKA MENGGUNAKAN KOAGULAN PAC DI PT X Indah Pratiwi; Dian Kurnia Sari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 14 No 01 (2023): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v14i01.190

Abstract

Air sungai lematang umumnya digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri disekitar wilayah tersebut. Industri yang menggunakan air sungai lematang adalah PLTU sebagai bahan baku produksi. Selain itu PLTU juga menghasilkan limbah cair. Limbah cair tersebut berasal dari (wast water treatment plant) yang masih bisa dimanfaatkan karena memiliki nilai Turbidity masih dibawah max 5 NTU dan pH masih berada diantara 6 sd 9. Terkait hal tersebut, pembangkit listrik PT.X menerapkan prinsip pengendalian limbah secara cermat dan terintegrasi yaitu Sistem Pengolahan Air Limbah (Waste Water Treatment Plant). Dalam proses pengolahan tersebut sebagai penjernihan campuran air sungai lemaang dan air limbah. Menggunakan koagulan(Poly Aluminium Cloride)sehingga dapat digunakan kembali sebagai air tambahan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran air sungai lematang dengan air limbah (wast water treatment plant) sebanyak 60% : 40%, ini menunjukkan dalam penggunaan dosis optimum sebagai produksi air. air limbah mampu dimanfaatkan sebagai air tambahan untuk dijadikan air produksi karena nilai pH 7,65; konduktivitas 187,6; kekeruhan 4,45; dan silika 1,92. Berdasarkan hasil penelitian dengan memanfaatkan air sungai dan air limbah yang paling efektif adalah perbandingan dosis 60% : 40%.
P PENGARUH TEMPERATUR DAN LAMA PEMANASAN TERHADAP MINYAK HASIL PYROLYSIS BAHAN PLASTIK JENIS POLYSTYRENE Indah Pratiwi; Dian Kurnia Sari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 14 No 02 (2023): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v14i02.221

Abstract

Sumber energi fosil yaitu berupa minyak bumi semakin hari mengalami penurunan jumlah dan merupakan salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Limbah Plastik salah satunya yaitu polystyrene yang keberadaanya menjadi pencemar lingkungan tetapi bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif yang bisa di perbaharui sebagai pengganti sumber energi fosil yaitu dengan melewati proses pyrolysis. Pada penelitian kali ini dilakukan analisa terhadap pengaruh temperatur dan lama pemanasan terhadap minyak hasil pyrolysis bahan plastik jenis polystyrene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur pada reactor dan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan terhadap jumlah bahan bakar minyak yang dihasilkan dari proses pyrolysis di Laboratorium Politeknik Akamigas Palembang. Hasil Penelitian menunjukkan nilai bahwa pada proses pyrolysis Initial Boiling Point terjadi pada suhu 300°C dengan lama pemanasan 25 menit, dan tekanan sebesar 62 psig menghasilkan volume minyak sebesar 67 ml sedangkan End Point terjadi pada suhu 512°C dengan lama pemanasan 95 menit dan tekanan sebesar 83 psi menghasilkan volume minyak sebesar 260 ml. Pada setiap kenaikan temperatur, lama pemanasan dan tekanan jumlah volume minyak yang dihasilkan semakin meningkat. Parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu Copper Strip Corrosion yang berfungsi untuk mengetahui tingkat korosifitas pada minyak hasil pyrolysis.
P PERBANDINGAN KUALITAS BAHAN BAKAR JENIS PERTAMAX DI SPBU DAN PERTAMAX DI PERTASHOP DENGAN PARAMETER UJI DISTILASI, REID VAPOUR PRESSURE, DOCTOR TEST, SPECIFIC GRAVITY, OCTANE NUMBER, DAN COOPER STRIP Rahma Nuryanti; Dian Kurnia Sari; Friska Octavia
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 15 No 01 (2024): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v15i01.238

Abstract

Pertamax merupakan jenis bahan bakar dengan angka oktan 92 yang biasa digunakan untuk kendaraan bermesin mogas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bahan bakar pertamax yang dijual di SPBU dan Pertashop yang seharusnya memiliki kualitas baik serta memenuhi spesifikasi persyaratan bahan bakar yang sesuai dengan peraturan yang berlaku sesuai parameter uji Spesific Gravity (SG) ASTM D-1298, Distilasi ASTM D-86, Reid Vapour Pressure (RVP) ASTM D-323, Doctor Test IP-30, Cooper Strip ASTM D-130, dan Octane Number ASTM D-2699. Dari hasil penelitian sampel yang dianalisa menunjukkan tiga diantaranya sesuai kriteria bahan bakar untuk mesin kendaraan (on spec) yaitu sampel dari SJ dengan angka octane number 92, nilai SG 60/60 °F yaitu 0,729, nilai distilasi diperoleh hasil end point 207 °C, % recovery 98% disuhu 180 °C, % residu 0,2%, untuk nilai RVP yaitu 7,3 psig, pengujian doctor test diperoleh hasil negatif, dan untuk pengujian copper strip test berada dikelas 1b. Sampel dari SP dengan angka octane number 92, nilai SG 60/60 °F yaitu 0,729, nilai distilasi diperoleh hasil end point 198 ℃, % recovery 98% disuhu 180 °C, % residu 0,2%, untuk nilai RVP yaitu 7,1 psig, pengujian doctor test diperoleh hasil negatif, dan untuk pengujian copper strip test berada dikelas 1b. Sampel dari PP dengan angka octane number 92, sedangkan nilai SG 60/60 °F yaitu 0,730, nilai distilasi diperoleh hasil end point 202 °C, % recovery 98% disuhu 180 °F, % residu 0,2%, untuk nilai RVP yaitu 7,0 psig, pengujian doctor test diperoleh hasil negatif, dan untuk pengujian copper strip test berada dikelas 1b. Namun tiga sampel lainnya belum dapat dikatakan sesuai dengan standar mutu (off spec) yaitu sampel dari SK, PK dan PP dikarenakan beberapa parameter uji masih belum dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan seperti distilasi, RVP, copper strip test, dan octane number.