Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN GULMA DOMINAN PADA PERTANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI KABUPATEN GARUT Yayan Sumekar; Jenal Mutakin; Yussi Rabbani
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 1, No 2 (2017): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology and Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v1i2.308

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemetaan gulma-gulma pada pertanaman tomat di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, melalui metode survey. Setiap komoditas pertanaman diteliti pada 4 areal yang menyebar di berbagai kondisi lingkungan yang berbeda dengan umur tanaman berkisar 25 sampai 40 hari. Setelah didapatkan jumlah petak-contoh yang diperlukan maka dilakukan analisis vegetasi. Setiap analisis vegetasi ditentukan : spesies gulma, kerapatan gulma, frekuensi gulma, dominasi gulma, SDR, koefisien komunitas, bobot kering gulma. Kuesioner diberikan kepada petani untuk mengetahui sejarah daerah penelitian, seperti varietas tanam yang digunakan, pola tanam yang digunakan, jenis pupuk yang digunakan, teknik pengendalian gulma, dan usia tanaman. Hasil penelitian menunjukkan gulma dominan yang ditemukan di areal tanaman tomat 16 spesies gulma. Tercatat 11 spesies gulma daun lebar, yaitu : Alteranthera sessilis, Oxalis latifolia, Portulaca oleraceae, Erechtites valerianifolia, Drymaria villosa, Amaranthus spinonsus, Galinsoga parviflora, Erigeron sumatrensis, Oxalis corniculata, Ageratum conyzoides, dan Richardia brasiliensis. Tercatat 4 spesies gulma rumput, yaitu: Digitaria cilaris, Eulesine indica, Cynodone dactilone, dan Leptochloa chinensis. Terdapat 1 spesies gulma teki, yaitu: Cyperus rotundus. Kata Kunci : Keanekaragaman, Gulma, Tomat
KEANEKARAGAMAN DAN DOMINASI GULMA PADA PERTANAMAN PADI (Oryza sativa L.) KONVENSIONAL DAN ORGANIK DI KECAMATAN CISOMPET KABUPATEN GARUT Asep Rohimat; Jenal Mutakin; Hanny Hidayati Nafi'ah
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 2, No 1 (2017): JAGROS: Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology and Sciences)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v2i1.319

Abstract

Padi merupakan jenis tanaman pangan yang sangat penting, karena merupakan sumber makanan pokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan dominasi gulma pada pertanaman padi konvensional dan organik di Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni sampai Agustus 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimental melalui metode survey. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 areal yang berbeda dengan luas plot masing-masing 50 x 50 cm. Setiap areal terdapat 5 plot. Hasil penelitian menunjukan terdapat keanekaragaman gulma. Tercatat 7 jenis gulma ditemukan di pertanaman padi konvensional dan 6 jenis gulma ditemukan di pertanaman padi organik. Jenis gulma yang dominan pada pertanaman padi konvensional adalah Echinochloa Crus-galli, Monochoria vaginalis, Limonocharis flave, dan Plantago major. Tercatat jenis gulma yang dominan pada pertanaman padi organik adalah Azolla pinnata, Pistia stratiodes, Salvinia molesta, Echinochloa Crus-galli, dan Fimbristylis miliaceae. Kata Kunci : Keanekaragaman, Gulma, Padi Organik, Padi Konvensional
Efikasi dan Berbagai Konsentrasi Tiga Jenis Herbisida terhadap Gulma pada Pertanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Aristiawan Herdiansyah; Jenal Mutakin; Atak Tauhid
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 3, No 2 (2019): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v3i2.864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efikasi dan berbagai konsentrasi tiga jenis herbisida terhadap gulma pada pertanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Percobaan dilaksanakan di Desa Kersamanah Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut dengan ketinggian tempat 553 m di atas permukaan laut, jenis tanah Inceptisol. Tipe curah hujan berdasarkan kriteria Schmidt dan Ferguson (1951) adalah tipe curah hujan C dengan rata- rata temperatur. Percobaan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2018. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 yang diulang dua kali. Herbisida (H) dengan empat taraf, yaitu: Kontrol (h0), Calaris (h1), Roundup (h2), Adengo (h3). Konsentrasi (K) berperan sebagai faktor kedua dengan empat taraf, yaitu: Kontrol (k0), 1,5 ml / liter air (k1), 3 ml / liter air (k2), 4,5 ml / liter air (k3). Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi pada setiap variabel pengamatan. Taraf perlakuan herbisida Calaris dengan konsentrasi 3 ml/liter air menunjukkan pengaruh paling baik terhadap tinggi tanaman, perkecambahan, pembungaan, pengendalian gulma dan aspek kualitas.
Keragaman Gulma, Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Pada Sistem Tanam dan Penyiangan yang Berbeda Jenal Mutakin
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 4, No 2 (2020): JAGROS: JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v4i2.923

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman gulma, pertumbuhan dan hasil padi sawah pada sistem tanam dan penyiangan yang berbeda. Penelitian menggunakan metode eksperimen rancangan petak terpisah (RPT) pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan gulma penting pada masing masing sistem tanam dan waktu penyiangan umur 15, 30 dan 45 HST. Pada sistem organik adalah Sphenoclea zeylanica Gaertn dengan INP berturut-turut sebagai berikut ; (101,02%, 120,90% dan 63,73%); pada sistem tanam TOT dan sistem tanam konvensional gulma penting adalah Ludwigia hyssopifolia (G.Don) Exell dengan INP sistem tanam TOT (116,67%, 119,97% dan 108,85%); dan sistem tanam konvensional (116,67%, 136,54% dan 127,44%). Indeks keragaman (H’) semua sistem tanam dan umur penyiangan berkisar antara 0,39- 0,61 (rendah). Sistem tanam berinteraksi dengan penyiangan terhadap tinggi tanaman pada umur 40 dan 60 HST serta jumlah anakan produktif, sedangkan pada tinggi tanaman dan jumlah anakan umur 20 HST, jumlah anakan umur 40 HST dan hasil gabah per plot tidak terjadi interakasi. Pada umur 40 dan 60 HST kombinasi sistem tanam organik dan penyiangan satu kali (15 HST) berpengaruh terhadap rata-rata tanaman yang lebih tinggi, Sedangkan terhadap jumlah anakan produktif rata-rata tertinggi ditunjukkan pada kombinasi sistem tanam dengan penyiangan dua kali yaitu pada umur penyiangan 15 dan 30 HST.
Pengaruh Dosis Jamur Pelarut Fosfat Aspergillus niger dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis bunga (Brassica oleracea var. botrytis L.) desti sona anggraeni; Jenal Mutakin; siti syarah Maesyaroh
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 4, No 1 (2019): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v4i1.874

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis jamur pelarut fosfat Aspergillus niger dan pupuk kandang ayam yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Penelitian dilakukan di Desa Sukahurip Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut pada Bulan Mei sampai Juli 2019. Penelitian menggunkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4 × 4 dengan 2 ulangan. Faktor pertama adalah dosis jamur pelarut fosfat Aspergillus niger (J) dengan 4 taraf, yaitu : kontrol, 10 ml/tanaman, 20 ml/tanaman, dan 30 ml/tanaman. Faktor ke dua adalah dosis pupuk kandang ayam (P) dengan 4 taraf, yaitu : kontrol, 10 ton/ha, 20 ton/ha, dan 30 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara pemberian jamur pelarut fosfat Aspergillus niger dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanamanan kubis bunga. Secara mandiri jamur pelarut fosfat Aspergillus niger dengan dosis 20 ml/tanaman (j2) dapat meningkatkan nilai bobot kering tanaman. Dosis pupuk kandang ayam 20 ton/ha (p2) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering tanaman
PENGARUH BERBAGAI DOSIS BOKASHI DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR KIRINYUH (Chromolaena odorata)TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) KULTIVAR PIONEER Arrum Adhieman Ningrum; Jenal Mutakin; Kiki Zakiah
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 1, No 2 (2017): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology and Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v1i2.311

Abstract

Percobaan dilaksanakan di Kampung Panoongan Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut, dengan ketinggian 672-730 meter di atas permukaan laut, dengan pH 5,7. Tipe curah hujan berdasarkan klasifikasi curah hujan Schmidt dan Ferguson (1951) termasuk tipe curah hujan C. Percobaan dilaksanakan pada Bulan Juni sampai September 2017. Tujuan penelitian adalah mempelajari sejauh mana pengaruh interaksi dosis bokashi dan konsentrasi pupuk organik cair kirinyuh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung kultivar pioneer. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama dosis bokashi (B) terdiri dari tiga taraf perlakuan, yaitu: b0 = 0 ton/ha setara dengan 0 kg/plot, b1 = 15 ton/ha setara dengan 6 kg/plot, b2 = 20 ton/ha setara dengan 8 kg/plot. Faktor kedua konsentrasi pupuk organik cair kirinyuh (K) terdiri dari tiga taraf perlakuan, yaitu: k0 = tanpa pupuk organik cair kirinyuh, k1 = 100 ml/liter air, k2 = 200 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi antara berbagai dosis bokashi dan konsentrasi pupuk organik cair kirinyuh terhadap tinggi tanaman 42 HST, dan bobot tongkol. Kombinasi terbaik ditunjukan pada perlakuan b2k2 yaitu 20 ton/ha setara dengan 8 kg/plot dan 200 ml/liter air. Secara mandiri, dosis bokashi 20 ton/ha setara dengan 8 kg/plot menunjukan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman 14 HST dan 28 HST, luas daun, bobot kering, diameter tongkol dan panjang tongkol. Sementara pada konsentrasi pupuk organik cair kirinyuh pada dosis 200 ml/liter air menunjukan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, luas daun, bobot kering, diameter tongkol, panjang tongkol. Kata kunci: Bokashi, Pupuk Organik Cair Kirinyuh, Jagung