Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Diversifikasi Pengolahan Jamur Tiram pada Kelompok Tani Saraso, Kenagarian Batu Balang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota Tety Desrita Handayani; Mimi Harni; Fidela Violalita; Nurzarrah Tazar
Warta Pengabdian Andalas Vol 27 No 4 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.27.4.263-269.2020

Abstract

Oyster mushrooms are widely cultivated by Saraso farmer group Kenagarian Batu Balang, Harau District, Lima Puluh Kota Regency. The purpose of the activity was to increase knowledge and skills and empower the women of the Saraso Farmers Group, in the diversification of processed oyster mushroom products in order to increase the selling value. So far, the oyster mushrooms they cultivate are sold in fresh mushrooms, and only a few sell in processed food. The hope is that with this activity, the community can make various processed oyster mushrooms to add value to the sale which is expected to raise the family economy. The activity method was carried out by demonstration and hands-on practice. The results of community service activities showed that the women of the Saraso farmer group are able to process oyster mushrooms into various ready-to-consume products. Various processed mushrooms are made, namely Dendeng oyster mushroom, oyster mushroom beef, oyster mushroom satay, oyster mushroom shredded and additional materials, namely making sauces and chili sauce. This activity succeeded in arousing the motivation of the Saraso farmer groups in making variations of processed oyster mushrooms.
Pengolahan Buah Naga menjadi Produk Pangan pada Kelompok Tani Nagari Simpang Sugiran, Kabupaten Lima Puluh Kota Mimi Harni; Fidela Violalita; Ermiati Ermiati; Irwan Roza; Yenni Muchrida; Tety Desrita Handayani; Henny Fitri Yanti; Agustina Agustina
Warta Pengabdian Andalas Vol 28 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.28.1.36-43.2021

Abstract

Red dragon fruit is one of the agricultural commodities in Simpang Sugiran Village. Dragon fruit has many functions and properties for health. Based on monitoring in the field, farmers do not have the knowledge and skills in processing dragon fruit into various processed dragon fruit products to increase their selling value. In addition, the price of dragon fruit and farmer acceptance continues to decline while the number of farmers cultivating is increasing. The purpose of this activity was to increase community knowledge and skills in processing dragon fruit, and business management to increase the added value of dragon fruit cultivation. The results of community service activities indicated that the diversification of dragon fruit processing is one of the most effective ways to increase community income in the Simpang Sugiran village. Dragon fruit can be processed into various processed products using simple technology and can be done as a home industry. This community service activity can motivate and encourage the entrepreneurial spirit of the Farmer Group of Simpang Sugiran, Guguak Sub District, Lima Puluh Kota, West Sumatra.
ANALISA EKONOMI PENGOPERASIAN ALAT DAN MESIN PENGADUK ADONAN KERUPUK MERAH Sandra Melly; Mimi Harni
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.177 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.20.2.33-38.2016

Abstract

Di Sumatera Barat, sentra industri kerupuk merah terdapat di daerah Piladang Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota dan jumlah industri ini terus meningkat (14, 16 % pada tahun 2011) seiring dengan meningkatnya permintaan kerupuk merah. Namun,   permasalahan pada industri kerupuk merah ini adalah teknologi pengolahan yang masih sederhana (manual) dari hulu sampai ke hilir dalam proses produksi kerupuk merah  yang  membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak sehingga biaya operasionalnya pun menjadi besar. Kapasitas produsi kerupuk merah sangat ditentukan oleh proses pencampuran adonan  (proses awal) yang selama ini 3-4 orang tenaga pria sebagai tenaga pengaduknya yang mengaduk adonanan 500  kg selama 2,5 jam – 3 jam. Proses ini menjadi pekerjaan yang melelahkan, membutuhkan waktu yang lama dan menurunkan kuantitas dan kualitas produksi. Oleh karena itu, didesignlah  alat pencampur adonan kerupuk merah yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisien waktu serta lebih higienis.Hasil penelitian Melly dan Harni (2015) menunjukkan secara teknis alat dan mesin pencampur adonan kerupuk merah yang didesign layak digunakan karena dapat meningkatkan produksi serta efektif dan efisien dari segi waktu dan tenaga kerja dimana berkapasitas 906,34 kg/jam dengan kecepatan 27,2 rpm serta membutuhkan 1 orang operator dalam pengoperasiannya. Selanjutnya perlu dikaji dari segi eknomisnya.Penelitian ini dilakukan di workshop Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh  dan industri kerupuk merah Payakumbuh pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015.  Metode yang digunakan adalah metode perhitungan biaya pengoperasian alat yang memperhitungkan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Dari segi biaya pengoperasian alat pencampuran kerupuk merah lebih ekonomis dibandingkan dengan cara manual dimana biaya pengoperasian alatnya Rp.42,112/kg, sedangkan secara manual membutuhkan biaya Rp. 140,625/kg. Dengan demikian alat pencampuran adonan kerupuk merah ini secara teknis dan ekonomis layak digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi kerupuk merah pada industri kerupuk merah dan lebih efisien waktu, tenaga dan biaya.