Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertanian Andalas

ANALISA EKONOMI PENGOPERASIAN ALAT DAN MESIN PENGADUK ADONAN KERUPUK MERAH Sandra Melly; Mimi Harni
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.177 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.20.2.33-38.2016

Abstract

Di Sumatera Barat, sentra industri kerupuk merah terdapat di daerah Piladang Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota dan jumlah industri ini terus meningkat (14, 16 % pada tahun 2011) seiring dengan meningkatnya permintaan kerupuk merah. Namun,   permasalahan pada industri kerupuk merah ini adalah teknologi pengolahan yang masih sederhana (manual) dari hulu sampai ke hilir dalam proses produksi kerupuk merah  yang  membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak sehingga biaya operasionalnya pun menjadi besar. Kapasitas produsi kerupuk merah sangat ditentukan oleh proses pencampuran adonan  (proses awal) yang selama ini 3-4 orang tenaga pria sebagai tenaga pengaduknya yang mengaduk adonanan 500  kg selama 2,5 jam – 3 jam. Proses ini menjadi pekerjaan yang melelahkan, membutuhkan waktu yang lama dan menurunkan kuantitas dan kualitas produksi. Oleh karena itu, didesignlah  alat pencampur adonan kerupuk merah yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisien waktu serta lebih higienis.Hasil penelitian Melly dan Harni (2015) menunjukkan secara teknis alat dan mesin pencampur adonan kerupuk merah yang didesign layak digunakan karena dapat meningkatkan produksi serta efektif dan efisien dari segi waktu dan tenaga kerja dimana berkapasitas 906,34 kg/jam dengan kecepatan 27,2 rpm serta membutuhkan 1 orang operator dalam pengoperasiannya. Selanjutnya perlu dikaji dari segi eknomisnya.Penelitian ini dilakukan di workshop Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh  dan industri kerupuk merah Payakumbuh pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015.  Metode yang digunakan adalah metode perhitungan biaya pengoperasian alat yang memperhitungkan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Dari segi biaya pengoperasian alat pencampuran kerupuk merah lebih ekonomis dibandingkan dengan cara manual dimana biaya pengoperasian alatnya Rp.42,112/kg, sedangkan secara manual membutuhkan biaya Rp. 140,625/kg. Dengan demikian alat pencampuran adonan kerupuk merah ini secara teknis dan ekonomis layak digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi kerupuk merah pada industri kerupuk merah dan lebih efisien waktu, tenaga dan biaya.