Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN DIALEK SOSIAL FONOLOGI BAHASA INDONESIA Maulid Taembo
Kandai Vol 12, No 1 (2016): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1088.087 KB) | DOI: 10.26499/jk.v12i1.68

Abstract

Tulisan ini merupakan kajian dialek sosial fonologi bahasa Indonesia, yang bertujuan mendeskripsikan variasi fonologis berdasarkan variabel etnik dan gender, serta mendeskripsikan variabel sosial yang paling dominan yang menyebabkan terjadinya variasi tersebut. Penelitian ini difokuskan pada variasi fonologis dari enam fonem dalam bahasa Indonesia, yaitu /f/, /v/, /h/, /z/, /k/, dan /u/. Data penelitian diperoleh dari 4 informan etnik Lombok, 4 informan etnik Muna, dan 4 informan etnik Medan. Informan dari setiap etnik terdiri atas dua laki-laki dan dua perempuan. Data dianalisis melalui metode reading passage style: read aloud, dan the observer’s paradox. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif melalui metode padan. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1)etnik Lombok lebih dominan dalam menimbulkan variasi pelafalan fonem /f/, /v/, dan/h/ dibandingkan dengan etnik Muna dan Medan yang cenderung mempertahankan ketiga bunyi asli fonem tersebut; (2) etnik Lombok dan Medan lebih dominan dalam menimbulkan variasi pelafalan fonem /k/ dan /u/ dibanding dengan etnik Muna; (3) etnik Lombok dan Muna lebih dominan menimbulkan variasi pelafalan fonem /z/ dibandingkan dengan etnik Medan; (4) laki-laki lebih dominan menimbulkan variasi pelafalan fonem-fonem dibandingkan dengan perempuan; dan (5) posisi fonem, yaitu di awal, tengah, dan akhir kata sangat memengaruhi variasi pelafalan fonem.
Pengembangan Asesmen Pembelajaran Musikalisasi Puisi dengan Rangsang Puisi Nasionalisme Wevi Lutfitasari; Mega Puspitasari; Maulid Taembo
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 6 No 4 (2022): Volume 6, Nomor 4, Oktober 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v6i4.590

Abstract

Asesmen merupakan komponen penting untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran. Rancangan ini bertujuan untuk menyajikan contoh pengembangan instrumen asesmen dalam pembelajaran musikalisasi puisi dijenjang SMA dengan rangsang puisi nasionalisme. Asesmen yang dikembangkan dalam rancangan ini berupa asesmen proses dan hasil. Asesmen proses mengarah pada kriteria sikap dengan tiga aspek penilaian, yaitu kerjasama, bertanggung jawab, dan jujur. Asesmen hasil mengarah pada hasil unjuk kerja peserta didik yang memiliki empat aspek penilaian, yaitu kreativitas, pembacaan puisi, iringan lagu, dan ekspresi. Kata Kunci : Asesmen, Asesmen hasil, Asesmen proses
Studi Perbandingan Motivasi dan IQ dalam Kesuksesan Pembelajaran Bahasa Maulid Taembo; La Yani Konisi
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 8 No 3 (2024): Volume 8, Nomor 3, 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v8i3.717

Abstract

Motivasi diartikan sebagai dorongan yang menggerakkan serta mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan apa yang dikehendakinya, yang tertuju kepada tujuan yang diinginkannya. IQ (intelligence quotient) itu sendiri adalah hasil tes yang menunjukan kemampuan kognitif yang dimiliki individu untuk mempelajari pengalaman baru, menalar dengan baik dan menyelesaikan masalah dengan efektif. Pembahasan mengenai motivasi dan IQ cukup menari perhatian bagi banyak pihak, khususnya ketika membandingkannya dengan kesuksesan hidup, termasuk kesuksesan dalam pembelajaran bahasa. Hasil kajian teoretis dan kajian terdahulu menunjukkan baik motivasi maupun IQ memiliki pengaruh yang besar di dalam pembelajaran bahasa. Walaupun demikian, motivasi jauh lebih besar pengaruhnya daripada IQ di dalam menentukan keberhasilan pembelajar bahasa. Beberapa faktor penyebabnya, yaitu setiap pembelajaran bahasa selalu diawali dengan adanya motivasi, sedangkan IQ hanya sebagai penunjang di dalam kalancaran penguasaan bahasa; dan motivasi memiliki hubungan yang erat dengan faktor-faktor lain seperti kepercayaan diri, rasa ingin tahu yang tinggi, optimisme, keberanian, dan sebagainya; serta pembelajar bahasa yang IQnya tinggi, tetapi tidak termotivasi untuk belajar bahasa akan cenderung kurang semangat dan tidak serius. Kata Kunci: motivasi; IQ; pembelajaran bahasa; tinggi; rendah