Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KATEGORI FATIS DALAM BAHASA SASAK (Phatic Category in Sasak Language) Baiq Haula; NFN Wahya; Abu Sufyan
Kandai Vol 15, No 2 (2019): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.299 KB) | DOI: 10.26499/jk.v15i2.1268

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk kategori fatis, fungsi kategori fatis dalam komunikasi, dan distribusi kategori fatis dalam kalimat.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk dan fungsi kategori fatis dalam komunikasi serta distribusi kategori fatis dalam kalimat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian adalah film Sasak yang berjudul “Kanak Pondok” yang terdiri atas sembilan episode dengan judul yang berbeda-beda. Kajian teori yang digunakan adalah kategori fatis, bentuk kategori fatis, dan fungsi kategori fatis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tujuh belas data, yaitu “lah”, “aro”, “keh”, “woi”, “nah”, “eh”, “dong”, “yaok”, “jak”, “wah”, “pak”, “anih”, “segerah”, “lillah”, “allahuakbar”, “assalamu’alaikum”,  dan “astagfirullah”. Terdapat tiga bentuk kategori fatis yang ditemukan, yaitu partikel, kata, dan frasa fatis. Bentuk kategori fatis tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda ketika digunakan dalam komunikasi, seperti menyatakan sebuah kekesalan, ketidakpercayaan, penekanan terhadap sesuatu, memulai pembicaraan, mengukuhkan suatu pembicaraan agar tetap berlangsung, penolakan, menekankan kesalahan mitra tutur, keheranan, pembuktian, ketidakmungkinan, kesungguhan, dan kekagetan. Dalam distribusinya dalam kalimat, kategori fatis menempati posisi di awal, di tengah, dan di akhir kalimat.(The problem in this research is how the form of the phatic category, function of the phatic category in communication, and distribution of the phatic category in sentences. The study aims to describe the phatic category in Sasak language,  function of phatic category in Sasak language, and distribution of phatic category in Sasak language. The method used in this study is a qualitative descriptive. The data source is Sasak film entitled “Kanak Pondok” and the data taken from nine episodes with different titles. Based on the results of the study, there are seventeen data, which are “lah”, “aro”, “keh”, “woi”, “nah”, “eh”, “dong”, “yaok”, “jak”, “wah”, “pak”, “anih”, “segerah”, “lillah”, “allahuakbar”, “assalamu’alaikum”, and “astagfirullah”. There are three forms of phatic category, they are particles, word, and phrases phatic. The phatic categories have different functions when used in communication, such as said pique, distrust, emphasis on something, start a conversation, maintain the conversation, rejected, emphasize the partner mistakes, amazement, proof, impossibility, sincerity, and shock. The distribution of phatic categories was in the beginning, middle, and the end of the sentence.)
ANALISIS WACANA KRITIS: IDEOLOGI HIZBUT TAHRIR INDONESIA DALAM WACANA KENAIKAN HARGA BBM 2013 DI BULETIN AL-ISLAM YANG BERJUDUL "MENAIKKAN HARGA BBM: MENAIKKAN ANGKA KEMISKINAN" Yusep Ahmadi F.; Nani Darmayanti; NFN Wahya
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 2 (2014): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.999 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i2.30

Abstract

TULISAN ini menganalisis hubungan bahasa dengan praktik sosial yang berbentukpelancaran ideologi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam wacana kenaikan harga bahanbakar minyak (BBM) 2013 di buletin Al-Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis (AWK) modelFairclough (1992, 1995, 2003). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ideologiHTI di buletin Al-Islam berkaitan dengan wacana kenaikan harga BBM 2013. Hasilanalisis menunjukkan bahwa HTI telah melakukan praktik sosial berupa pelancaran ideologiIslam dalam wacana kenaikan harga BBM 2013 di buletin Al-Islam. Pelancaran ideologitersebut dilakukan melalui (a) perepresentasian Pemerintah Republik Indonesia sebagaipihak yang membuat masyarakat semakin sulit dan sengsara karena rencana kebijakannyamenaikkan harga BBM 2013, (b) pelancaran ideologi Islam sebagai ideologi solutif dalampengelolaan minyak dan gas. Praktik sosial tersebut disusun melalui pemanfaatan fiturfiturlinguistik, seperti struktur teks, ketransitifan, modalitas, kata hubung, dan kata ganti.Pelancaran ideologi Islam yang dilakukan HTI tersebut tidak terlepas dari konteks sosialbudayayang melingkupinya, yaitu HTI sebagai organisasi Islam yang memperjuangkanideologi Islam atau hukum syariah untuk dijadikan sistem sosial-politik di Indonesia.
SERAPAN DALAM PERISTILAHAN BIDANG OTOMOTIF Bari Pratama Putra; NFN Wahya; Dian Indira
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 1 (2014): METALINGUA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.632 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i1.37

Abstract

PENELITIAN tentang serapan dalam peristilahan bidang otomotif perlu dilakukan sebagailiteratur otomotif berbahasa Indonesia sehingga berbagai informasi terkait peristilahanotomotif dapat terjelaskan secara tepat, proporsional, dan reperesentatif dalam mediainformasi yang diperlukan pembaca. Masalah dalam tulisan ini adalah bagaimanaserapan dalam peristilahan bidang otomotif dalam bahasa Indonesia. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Analisis serapandalam peristilahan bidang otomotif dengan metode deskriptif kualitatif dilakukanberdasarkan data-data kebahasaan alami yang terdapat dalam media cetak bidangotomotif di Indonesia. Sumber data yang digunakan adalah Auto Bild Edisi 31 Juli–13Agustus 2013 dan Motor Trend Edisi Januari 2014. Auto Bild dan Motor Trend adalahmedia cetak yang berisi literatur informasi otomotif bagi pembaca di Indonesia. Serapandalam peristilahan bidang otomotif dapat diklasifikasikan atas serapan tanpa penyesuaianejaan dan lafal (penyerapan utuh) dan serapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal;yang diklasifikasikan atas penyesuaian, penambahan, dan/atau penghilangan fonem.Tulisan ini dapat dijadikan informasi tambahan dalam pembentukan istilah daribahasa asing ke dalam bahasa Indonesia di samping pedoman yang ada dan menjadiliteratur otomotif yang diperlukan bagi pengguna media informasi otomotif di Indonesia.
INOVASI LEKSIKAL PENUH BAHASA MELAYU RIAU DIALEK KAMPAR: KAJIAN DIALEK GEOGRAFI Juli Yani; NFN Wahya; Nani Darmayanti
Salingka Vol 11, No 01 (2014): SALINGKA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.912 KB) | DOI: 10.26499/salingka.v11i01.4

Abstract

Variasi yang terjadi pada bahasa muncul karena adanya penyebab yang sangat berkaitan erat dengan perubahan bahasa diamati pada unsur tertentu yang terdapat pada variasi sosial dan variasi geografis pada tempat dan waktu tertentu seiring bergulirnya waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bentuk leksikal penuh, (2) medan makna yang menampilkan leksikal penuh, (3) bentuk leksikal penuh yang mengalami variasi dalam bahasa Melayu Riau di Kabupaten Kampar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik simak, wawancara, pencatatan dan perekaman. Dari hasil penelitian ini berdasarkan perwujudannya, inovasi leksikal penuh termuat 29 glos dengan 98 varian pada titik pengamatan 8, yaitu di Kecamatan Kampar, dan medan makna yang banyak menampilkan leksikal penuh adalah rumah dan sekitar sebanyak 7 leksikal penuh dengan 23 varian, serta bentuk leksikal yang paling banyak variasinya adalah 4 variasi pada 2 data glos yaitu bahasa Melayu Riau di Kampar.