Tanwirotun Ni'mah
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERATITIS AMEBIK DAN ENSEFALITIS AMEBIK GRANULOMATOSA (EAG): POTENSI INFEKSI AKIBAT Acanthamoeba spp. Tanwirotun Ni'mah; Ika Puspa Sari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i1.3741

Abstract

Acanthamoeba merupakan organisme mikroskopis bersel tunggal dari golongan amuba yang dapat menyebabkan penyakit keratitis amebik dan ensefalitis amebik granulomatosa (EAG). Kasus keratitis amebik dan EAG jarang ditemukan, namun keduanya berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius. Keratitis amebik dapat menyebabkan kebutaan sedangkan EAG dapat mengakibatkan kematian. Tinjauan pustaka ini akan memaparkan mengenai patogenesis dan manifestasi klinis keratitis amebik dan EAG serta penanganannya, yang diharapkan dapat menjadi informasi dasar untuk lebih mewaspadai dan mencegah infeksi parasit tersebut. Metode yang digunakan adalah menggunakan studi kepustakaan (literatur) dengan menggunakan sumber referensi online berupa web page, buku, artikel penelitian, dan review penelitian. Infeksi Acanthamoeba melibatkan beberapa mekanisme dalam patogenesis sehingga dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Beberapa faktor yang mempengaruhi keparahan gejala klinis keratitis amebik dan EAG diantaranya adalah sulitnya diagnosis, kurangnya pengobatan yang efektif, serta masih terbatasnya alat diagnostik yang baik.
KAJIAN PUSTAKA: POTENSI EKSTRAK TANAMAN DI INDONESIA SEBAGAI KANDIDAT ANTELMINTIK TERHADAP Ascaris Tanwirotun Ni'mah; Vivin Mahdalena
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.69

Abstract

Penyakit kecacingan merupakan masalah kesehatan yang masih dihadapi Indonesia, dengan angka infeksi sekitar 219 juta. Salah satu genus dari penyebab kecacingan yaitu Ascaris. Pemanfaatan tanaman sebagai sumber kandidat pengobatan infeksi Ascaris perlu dilakukan, namun informasi mengenai jenis tanaman yang berpotensi sebagai antelmintik terhadap Ascaris masih terbatas. Tulisan ini merupakan literatur review yang menyajikan informasi tanaman yang berpotensi sebagai antelmintik terhadap Ascaris. Tanaman tersebut yaitu bangle (Zingiber purpureum), kunyit (Curcuma domestica), sarang semut (Myrmecodia pendans), labu kuning (Curcubita moschata (Duch.) Poir), jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum), bawang putih lanang (Allium sativum L.), gewang (Corypha utan Lamk), pinang merah (Areca catechu) dan takokak (Solanum torvum). Efek antelmintik dipengaruhi oleh aktivitas biologi dari kandungan senyawa kimia dalam tanaman.