Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KINERJA SIMPANG SOEKARNO HATTA – PROJAKAL TERKAIT PEMBANGUNAN IBUKOTA BARU DI KALIMANTAN TIMUR Adhi Muhtadi; Rudy Santosa
AGREGAT Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v7i1.12618

Abstract

Rencana Ibukota baru adalah di Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan Timur hingga saat ini mempunyai 2 kota yang sangat penting yakni Balikpapan dan Samarinda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pertumbuhan lalu lintas akibat adanya Ibukota Indonesia yang baru yakni di Kab.Kutai Kertanegara dan Kab. Penajam Paser Utara. Lokasi simpang yang sangat penting untuk ditinjau adalah Simpang Jl. Soekarno Hatta – Jl. Projakal. Simpang tersebut akan ditinjau dari sisi geometrik, hambatan samping dan kinerja operasinya hingga Tahun 2026. Simpang ini sangat penting karena menghubungkan Kota Balikpapan dan Kota Samarinda pada jalan arteri nasional selain jalan tol. Langkah-langkah yang ditempuh adalah melakukan survey geometrik, hambatan samping dan survey lalu lintas pada Simpang Soekarno Hatta – Projakal tersebut. Setelah dilakukan survey, maka langkah selanjutnya adalah melakukan prediksi pertumbuhan kendaraan bermotor hingga Tahun 2026. Setelah mengetahui pertumbuhan kendaraan bermotor, maka dilakukan perhitungan kinerja simpang tidak bersinyal Jl. Soekarno Hatta – Jl Projakal. Hasil analisis diketahui bahwa bilai derajat kejeneuhan sudah melebihi 1,0 pada Tahun 2021 dan 2026. Sehingga diperlukan upaya-upaya peningkatan perbaikan kinerja simpang tersebut di masa yang akan datang. 
EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM TRAYEK LYN HB1 JURUSAN TULANGAN-TERMINAL LARANGAN KABUPATEN SIDOARJO Dwi Muryanto; Rudy Santosa
WAKTU Vol 16 No 2 (2018): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v16i2.1670

Abstract

Pelayanan angkutan umum yang baik sangat dibutuhkan di Kabupaten Sidoarjo mengingat jumlah penduduk cukup padat dengan aktivitas hidup yang tinggi. Angkutan umum yang beroperasi harus dapat mendukung aktivitas perjalanan masyarakat. Jalur Tulangan menuju terminal Larangan merupakan salah satu rute penting yang berkontribusi besar terhadap aktivitas perjalanan masyarakat dari koridor barat menuju pusat kota dimana saat ini dilayani MPU trayek Lyn HB1 berkapasitas 12 penumpang per armada. Kinerja operasional MPU trayek Lyn HB1 saat ini masih belum maksimal, hal ini terlihat pada waktu tertentu armada terlihat kosong dan waktu tunggu cukup lama. Tujuan studi ini untuk mengetahui tingkat kinerja operasional MPU trayek Lyn HB1 jurusan Tulangan-Terminal Larangan kondisi eksisting, Penilaian kinerja operasional yang digunakan berdasarkan Indikator Pelayanan Angkutan Umum yang telah ditetapkan Dirjend. Perhubungan Darat meliputi: headway, frekuensi, kapasitas, load factor, dan waktu tempuh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur dan pengambilan data dari instansi terkait. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di armada angkutan umum. Hasil studi didapatkan headway rata-rata diatas 10 menit, frekuensi rata-rata kurang dari 6 kendaraan/jam, load factor rata-rata kurang dari 70%, dan waktu tempuh perjalanan rata-rata lebih dari 1,5 jam. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja operasional MPU trayek Lyn HB1 kurang baik karena tidak sesuai dengan standar Indikator Pelayanan Angkutan Umum yang ditetapkan Dirjend. Perhubungan Darat.
Pemetaan Detil Situasi dengan Gnss Rtk untuk Penyelesaian Permasalahan Banjir Wilayah Permukiman Rizki Astri Apriliani; Yunus Susilo; Aldea Noor Alina; Rudy Santosa; M. Rendy Lauranda
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 1 (2024): April 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i1.4252

Abstract

ABSTRACTUrban population density is increasing. Population growth has an impact on demand for land and a reduction in water catchment areas which are usually green conservation areas and are not allowed to become residential areas. RW 08, located in Wonorejo Village, Surabaya City, is developing into a rapid residential area. This condition reduces space for water absorption, causing flooding in the rainy season. The basic problem faced by RW 8, Wonorejo Village, is that it does not yet have a topographic map that describes it in detail to determine the height and low of the road surface. The next problem is the difficulty of implementing the Basic Building Coefficient (KDB) which requires at least 50% of the land to be built. Starting from the problems that exist in the RW 08 area, efforts are needed to prevent flooding from recurring. The first attempt to resolve the flooding problem was carried out by mapping the situation of the RW 08 area to produce a situation map of the land location with contour elevation information which will later be used as a reference for drainage planning in RW 08. Mapping the situation was carried out by delineating land boundaries by drawing on a work map and surveying straight to the field. After that, elevation mapping was carried out by measuring contours using GNSS using the Real Time Kinematic method. Keywords: Settlements, Flood, Topography, GNSS ABSTRAKKepadatan masyarakat perkotaan semakin meningkat. Pertambahan penduduk berdampak pada permintaan akan lahan dan berkurangnya daerah resapan air yang biasanya merupakan kawasan konservasi hijau dan tidak diperkenankan menjadi area pemukiman. RW 08 yang berada di Kelurahan Wonorejo Kota Surabaya berkembang menjadi area tempat tinggal yang pesat.  Kondisi ini mengurangi ruang untuk resapan air, menyebabkan banjir pada musim penghujan. Masalah mendasar yang dihadapi RW 8 Kelurahan Wonorejo belum mempunyai peta topografi yang menggambarkan secara detail guna mengetahui tinggi rendahnya permukaan jalan. Permasalahan selanjutnya yakni kesulitan untuk menerapkan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang mengharuskan setidaknya 50% tanah di bangun. Berangkat dari permasalahan yang ada di wilayah RW 08, maka perlu adanya upaya yang mampu mencegah terjadinya pengulangan banjir. Upaya penyelesaian masalah banjir yang pertama kali dilakukandengan melakukan pemetaan situasi kawasan RW 08 untuk menghasilkan peta situasi lokasi lahan dengan keterangan elevasi kontur yang nantinya akan digunakan sebagai acuan perencanaan drainase di RW 08. Pemetaan situasi dilakukan dengan delineasi batas lahan dengan penggambaran pada peta kerja dan peninjauan langsung ke lapangan. Setelahnya pemetaan elevasi dilakukan dengan melakukan pengukuran kontur menggunakan GNSS dengan metode Real Time Kinematic (RTK).Kata Kunci: Permukiman, Banjir, Topografi, GNSS