Sefty S. Rompas
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN POLA TIDUR DENGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS PADA MAHASISWA SEMESTER V (LIMA) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Wulandari, Amelia; Kepel, Billy J.; Rompas, Sefty S.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 1 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i1.6685

Abstract

Abstract : Acne vulgaris is a skin disease that become problem for adolescents and teenagers. Many risk factors that may affect the incidence of this disease, such as genetic factors, hormonal, stress, microorganisms Propionibacterium acnes, and other environmental factors. Sleep patterns is considered to be one of the cause of acne vulgaris by some of skin beauty blogs and some general community. This research aimed to analyze the relationship between sleep patterns with the incidence of acne vulgaris.This is an analytic research with case control design. This research using simple random sampling technique amounted to 36 respondents were done on the fifth semester students of Nursing Science Medical Faculty University of Sam Ratulangi on December 2014. The data were collected by distributing questionnaires and observations. Data analysis using chi square test, at the 95% significance level (α 0.05). From this research was found that 18 (50.0%), of the respondents suffered from acne vulgaris and most of the students had a good sleep pattern as much as 19 respondents (52.8%). The statistical test for sleep patterns and incidence of acne vulgaris shows the p value is 1.000. There is no relationship between sleep patterns with the incidence of acne vulgaris in the fifth semester students of Nursing Science Medical Faculty University of Sam Ratulangi. Suggestions for further research are expected to examine broader risk factors that can cause the incidence of acne vulgaris. Keywords : Sleep patterns, acne vulgaris Abstrak : Acne vulgaris adalah salah satu penyakit kulit yang sering menjadi masalah bagi remaja dan dewasa muda. Banyak faktor resiko yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit ini, seperti faktor genetik, hormonal, stres, mikroorganisme Propionibacterium acnes, dan faktor lingkungan lainnya. Peranan tidur mulai dianggap berpengaruh terhadap timbulnya acne vulgaris oleh beberapa blog kecantikan dan sebagian masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola tidur dengan kejadian acne vulgaris.Penelitian ini bersifat analitik dengan desain case control. Penelitian menggunakan tehnik simple random sampling berjumlah 36 responden yang dilakukan pada mahasiswa semester lima Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado pada Desember tahun 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan uji chi square, pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Dari penelitian didapati bahwa 18 orang (50,0%), dari responden menderita acne vulgaris dan sebagian besar mahasiswa memiliki pola tidur yang baik sebanyak 19 responden (52,8%). Uji statistika dari pola tidur dan kejadian acne vulgaris mendapati p-value sebesar 1,000. Tidak ada hubungan signifikan antara pola tidur dengan kejadian acne vulgaris pada mahasiswa semester V (Lima) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci : Pola tidur, acne vulgari
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PERAWATA LUKA DI RUANG PERAWATAN BEDAH BADAN RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN BANGGAI Noch, Leiksen; Rompas, Sefty S.; Kallo, Vandri
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 1 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i1.6735

Abstract

Abstract: Nursing profession claimed to have intellectual ability , interpersonal technical capabilities , and moral . The initial step to be implemented by the Professional nursing is expanding higher education and provide opportunities for nurses to pursue higher education so hopefully by the end of 2002 all existing nurse education at hospital already meets the minimum requirements as a graduate nursing DIII in 2015 already more than 80% of nurses educated Ners . The purpose of the relationship education level and attitude to performing procedures on a regular wound care surgical treatment for Banggai Hospital regency. Analytical methods the selection of the sample , the sampling in this study only in the surgical treatment rooms using purposive sampling method and the object studied met the inclusion criteria surgeon volume n = 32 . The results showed that , the level of higher education that do good wound care SOPs total of 19 respondents ( 90.5 % ) and a bad number 2 respondents ( 9.% ) . Categorized good attitude and good SOPs do wound care 13 respondents ( 92.9 % ) and a bad number one respondent ( 7.1 % ) . The conclusion in this study is relationship between the level of education and attitude to the implementation of operating care procedures wound surgery treatment space gain for Banggai Hospital Regency who is shown with the inclusion of educational level 0,003 and attitudes 0.044’. The Sugestioan to health institution, this results showed can be used for development excelent service, the sugestion to education instotution hopefully can be giving scientisic information to be useful for development education to the relationship with implementation of wound care procedures, the sugestion to nursing institution hopefully can be higher knowledge and capabillity of nursing to implementation of wound care procedures, the sugestion for the next licerser, this result showed giving the information and also giving the reference to the next licerser. Keywords : Relationships , Level of Education and Attitude, procedures on a regular wound care surgical treatment Abstrak: Profesi keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual, interpersonal kemampuan teknis, dan moral. Langkah awal yang perlu ditempuh oleh Perawat Profesional adalah mengembangkan Pendidikan Tinggi Keperawatan dan memberikan kesempatan kepada para perawat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sehingga diharapkan pada akhir 2002 semua pendidikan perawat yang ada dirumah sakit sudah memenuhi kriteria minimal sebagai perawat lulusan DIII keperawatan dan pada tahun 2015 sudah lebih dari 80% perawat berpendidikan Ners. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan sikap dengan pelaksanaan prosedur tetap perawatan luka di ruang Perawatan Bedah Badan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Banggai. Metode Analitik. Pemilihan sampel, pengambilan sampel pada penelitian ini hanya pada ruangan perawatan bedah dengan menggunakan metode purposive sampling dan objek yang diteliti memenuhi kriteria inklusi jumlah n bedah = 32. Hasil penelitian menunjukkan, tingkat pendidikan tinggi yang melakukan protap perawatan luka dengan baik sejumlah 19 responden (90,5%) dan yang tidak baik sejumlah 2 responden (9,5%). Sikap yang dikategorikan baik dan dalam melakukan protap perawatan luka di kategorikan baik sejumlah 13 responden (92,9%) dan yang tidak baik sejumlah 1 responden (7,1%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pendidikan dan sikap dengan pelaksanaan prosedur tetap perawatan luka di Ruang Perawatan Bedah Badan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Banggai yang di tunjukkan dengan nilai inklusi tingkat pendidikan 0,003 dan sikap 0,044. Saran bagi Institusi Kesehatan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk pengembangan pelayanan yang prima, bagi Institusi Pendidikan diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan pembelajaran yang berhubungan dengan pelaksanaan protap perawatan luka, bagi Bidang Keperawatan diharapkan agar dapat menambah pengetahan dan meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan tindakan protap perawatan luka, bagi peneliti diharapkan dapat meningkatkan peneliti dalam bidang riset dan penelitian serta menambah wawasan peneliti dalam bidang Ilmu Keperawatan, bagi peneliti selanjutnya agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya. Kata Kunci : Hubungan, Tingkat Pendidikan dan Sikap, Prosedur Tetap Perawatan Luka
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRINA C2 DAN C4 RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Sumigar, Geledis; Rompas, Sefty S.; Pondaag, Linnie
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 1 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i1.6686

Abstract

Abstract : Dietary compliance is a management to maintain kidney function continuously with low-protein low-salt principle that patients should take the time required to undergo treatment. The purpose of this study is to analyze the relationship of family support with dietary compliance in patients with chronic renal failure in Irina C2 and C4 Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The method used is analytic with cross sectional apporoach. The sampling technique in research is purposive sampling with 52 samples. The research instrument used in the form of a questionnaire that consist of a questionnaire with 14 questions of family support and dietary compliance questionnaire with 9 questions, the data is processed using SPSS computer assistance to be analyzed with chi-square test with significance level of 95% (α = 0,05). The results showed that good family support (84,6%) with compliance (93,2%) and non-compliance (6,8%) and less support (15,4%) with non-adherent (62,5%) and adherent (37,5%) and p-value = 0,001. This means is smaller than α = 0,05. This conclusion shows that there is a relationship with the family support dietary compliance in patients with chronic renal failure in Irina C2 and C4 Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Keywords : Family Support, Dietary Compliance, Patients With Chronic Renal Failure Abstrak : Kepatuhan diet merupakan satu penatalaksanaan untuk mempertahankan fungsi ginjal secara terus menerus dengan prinsip rendah protein rendah garam dimana pasien harus meluangkan waktu menjalani pengobatan yang dibutuhkan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik di Irina C2 dan C4 RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian yaitu purposive sampling dengan jumlah 52 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner yang teridiri dari kuisioner dukungan keluarga dengan 14 pertanyaan dan kuisioner kepatuhan diet dengan 9 pertanyaan, data diolah menggunakan bantuan komputer SPSS untuk dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga baik (84,6%) dengan patuh (93,2%) dan tidak patuh (6,8%) dan dukungan kurang (15,4%) dengan tidak patuh 62,5%) dan patuh (37,5%) dan didapatkan nilai p = 0,001. Ini berarti bahwa nilai p lebih kecil dari α = 0.05. Kesimpulan ini menunjukan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik di Irina C2 dan C4 RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Kata Kunci : Dukungan keluarga, Kepatuhan diet, Pasien Gagal ginjal kronik.