Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN ANTI PIRETIK DAN ANTI OKSIDAN DARI EKSTRAK ALGA HIJAU Boergesenia forbesii Rumengan, Antonius P.; Mantiri, Desy A.; Kepel, Billy J.; Kepel, Rene C.
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alga laut yang tumbuh secara liar di pinggiran perairan merupakan salah satu tumbuhan laut yang berpotensi penting untuk industri farmasitika Indonesia. Alga hijau Boergesenia forbesii merupakan salah satu yang alga liar yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Dalam penelitian ini akan diuji aktifitas ekstrak alga hijau Boergesenia forbesii apakah memiliki aktifitas antipiretik. Metode yang digunakan untuk uji antipiretik yaitu menaikkan suhu tubuh dari hewan uji dengan memberikan larutan pepton 10% dengan dosis 150 mg/kg. Kontrol positif menggunakan 1% parasitamol dengan dosis 150 mg/kg. Hewan perlakuan menggunakan ekstrak alga hijau Boergesenia forbesii 1% denga dosis 150 mg/kg. Hasil yang diperoleh menunjukkan ekstrak alga hijau Boergesenia forbesii memiliki aktifitas antipiretik. Tetapi perlu dilakukan penelitan lanjutan untuk diperoleh senyawa yang lebih murni lagi.Kata kunci: Alga, Boergesenia forbesii, antipiretik, antioksidan
GAMBARAN GULA DARAH DARAH PADA REMAJA OBES DI MINAHASA Umar, Fitria Angela; Bodhi, Widdhi; Kepel, Billy J.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4357

Abstract

Abstract: Obesity is an accumulation of excessive fat that can induce insulin resistance. If that happen, the blood sugar inside body will increase (hyperglycemia). Adolesence is impressionable to globalization of the high – fat  and low – fiber diets such fast food or junk food. This reason of increasing prevalence of obesity and risk of diabetes mellitus. Blood sugar examination important to prevent the risk of obesity. Population in this research is all adolescence between 13 to 18 years old at Minahasa. Total of sample quantity are 54 students, which consist of 11 boys and 43 girls. Results that 4 girls (7,4%) are hyperglycemia. 11 boys and 39 girls with normal blood sugar. Mean and standar deviation of blood sugar is 82,2+21. This number can be effected by genetics, diets and physical activity of adolescence. Keywords: blood sugar, obesity, adolescence.  Obesitas merupakan akumulasi lemak berlebihan yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Bila hal ini terjadi, maka gula darah di dalam tubuh meningkat (hiperglikemia). Remaja gampang terpengaruh oleh globalisasi pada pola makan tinggi lemak dan rendah serat seperti fast food atau junk food. Sehingga meningkatkan prevalensi obesitas dan resiko terhadap diabetes mellitus. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja obes usia 13 sampai 18 tahun yang berada di Minahasa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 orang, yang terdiri dari 11 laki-laki dan 43 perempuan. Penelitian ini didapatkan 4 siswa perempuan (7,4%) mengalami hiperglikemia. Sebanyak 11 siswa laki-laki dan 39 siswa perempuan mempunyai kadar gula darah dalam batas normal. Nilai rerata dan standar deviasi gula darah puasa adalah 82,2+21. Hasil penelitian dapat disebabkan faktor genetik, pola makan, dan aktivitas fisik remaja yang mudah terpengaruh dengan globalisasi. Kata kunci: gula darah, obesitas, remaja.
Seroepidemiologi toksoplasmosis pada masyarakat di Desa Kumu Kabupaten Minahasa tahun 2015 Seran, Vanessa J. T.; Kepel, Billy J.; ., Fatimawali
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10841

Abstract

Abstract: Toxoplasmosis is a disease caused by Toxoplasma gondii in humans and also in animals. Toxoplasma gondii infection is widespread in the world, about 20-90% of the populations have been exposed to this parasite, and most take place without showing specific symptoms. The purpose of this study was to determine the seroepidemiology of toxoplasmosis among the villagers of kumu in district minahasa on 2015. This study was a cross sectional descriptive study. The study population was Kumu Village community. This study using blood specimens to be tested by latex agglutination test and interviews to determine the distribution of toxoplasmosis is based on risk factors. Seropositive obtained if agglutination occurs on the results of serological tests. Respondents consisted of 20 (90.90%) females and 2 (9.10%) men. The results showed 11 (50%) of respondents has toxoplasma seropositivity were distributed by age, sex, level of education, occupation, diet, hygiene, exposure to dogs, exposure to cats, and a history of miscarriage.Keywords: latex agglutination test, parasites, seropositivity, toxoplasma gondiiAbstrak: Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii pada manusia dan juga pada hewan. Infeksi Toxoplasma gondii tersebar luas di dunia, sekitar 20-90% populasi dunia pernah terpapar parasit ini, dan sebagian besar berlangsung tanpa menunjukkan gejala yang spesifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seroepidemiologi toksoplasmosis pada masyarakat di Desa Kumu Kabupaten Minahasa tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Desa Kumu. Penelitian ini menggunakan spesimen darah untuk diuji dengan uji aglutinasi lateks dan hasil wawancara untuk mengetahui distribusi toksoplasmosis berdasarkan faktor resiko. Seropositif didapat bila terjadi aglutinasi pada hasil tes serologis. Responden terdiri dari 20 (90,90%) wanita dan 2 (9,10%) pria. Hasil penelitian menunjukkan 11 (50%) responden seropositif toksoplasmosis yang terdistribusi berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pedidikan, pekerjaan, pola makan, higienitas, paparan anjing, paparan kucing, dan riwayat keguguran.Kata kunci: uji aglutinasi lateks, parasit, seropositif, toxoplasma gondii
Gambaran profil lipid pada remaja obes di Kota Bitung Senduk, Billy; Bodhi, Widdhi; Kepel, Billy J.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10847

Abstract

Abstract: Obesity is a condition of increased body weight because of sexcessive fat accumulation in the body. The prevalence of obesity is increasing becoming one of the things that concern in Indonesia, especially in urban areas. Obesity is also associated with blood lipid levels that can cause dyslipidemia. Lipid profile can be observed by levels of total cholesterol, LDL, HDL, and triglycerides. Dyslipidemia has related with the occurrence of atherosclerosis and lead to acute myocardial infarction. This research used a descriptive observational study with cross sectional design. The samples were taken from adolescents obesity as measured by waist circumference. The amount of sample that is willing to sign an informed consent 50 samples. Based on the measurement of waist circumference of 966 students obtained 220 obese students (22.8%) and were taken 50 obese students who are willing to become a sample. From the results of blood samples examination of the 50 obese students was obtained 13 students (26%) had total cholesterol levels above normal, 31 students (62%) had HDL levels below normal, 41 students (82%) had LDL levels above normal, and 6 students (12%) have triglyceride levels above the normal value.Keywords: obesity, adolescents, lipid profileAbstrak: Obesitas adalah kondisi meningkatnya berat badan akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Prevalensi obesitas yang terus meningkat menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan di Indonesia, terutama di perkotaan. Obesitas juga berkaitan dengan kadar lipid darah yang dapat menyebabkan dislipidemia. Profil lipid adalah keadaan lemak yang dilihat dari kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan Trigliserida. Dislipidemia memiliki hubungan erat dengan terjadinya aterosklerosis dan berujung pada infark miokard akut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian diambil dari remaja obesitas yang diukur berdasarkan lingkar pinggang. Jumlah sampel penelitian yang bersedia menandatangani informed consent 50 sampel. Berdasarkan hasil pengukuran lingkar pinggang 966 siswa didapatkan 220 siswa (22,8%) mengalami dan diambil 50 siswa obesitas yang bersedia untuk dijadikan sampel penelitian. Dari hasil pemeriksaan sampel darah terhadap 50 siswa obesitas tersebut didapatkan 13 siswa (26%) memiliki kadar kolesterol total diatas normal, 31 siswa (62%) memiliki kadar HDL dibawah normal, 41 siswa (82%) memiliki kadar LDL diatas normal, dan 6 siswa (12%) memiliki kadar trigliserida diatas nilai normal.Kata kunci: obesitas, remaja, profil lipid
Perbedaan profil lipid pada remaja obes dan tidak obes di Kecamatan Bolangitang Barat Tandra, Hendry J.R.; Bodhi, Widhi; Kepel, Billy J.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14266

Abstract

Abstract: Obesity might cause dyslipidemia, marked by increased cholesterol, triglycerides, and LDL levels, as well as reduced HDL level. Dyslipidemia is related to atherosclerosis that can result in cardiovascular diseases. This study was aimed to identify differences of lipid profiles in obese and non-obese teenagers at West Bolangitang, North Bolaang Mongondow. This was an observational analytical study with a cross sectional design conducted from October to November 2016. Subjects were 60 teenagers obtained by using consecutive sampling method and were divided into two groups: obese (29 teenagers) and non-obese (31 teenagers). Lipid profile examinations were performed on all of them. Statistical analysis of total cholesterol level of the two groups used independent t test (p=0.002) dan Pearson correlation test (p=0.028). The normality test of triglyseride level showed that data were not normally distributed, therefore, the analysis was continued with Mann-Whitney test (p=0.328) and Spearman correlation test (p=0.542). The normality test of LDL level showed that data were not normally distributed, therefore, the analysis was continued with Mann-Whitney test (p=0.004) and Spearman correlation test (p=0.032). The normality test of HDL level showed that data were not normally distributed, therefore, the analysis was continued with Mann-Whitney test (p=0.063) and Spearman correlation test (p=0.054). Conclusion: There were significant differences of total cholesterol and LDL levels but there were no significant differences of triglyceride and HDL levels between obese teenagers and non-obese teenagers.Keywords: lipid profile, adolescents, obesity. Abstrak: Obesitas dapat menyebabkan peningkatan lipid kolesterol, trigliserida, maupun LDL dan penurunan lipid HDL yang disebut dislipidemia. Dislipidemia berhubungan erat dengan terjadinya aterosklerosis yang dapat menimbulkan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil lipid pada remaja obes dan remaja tidak obes di Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober dan November 2016 dengan sampel penelitian berjumlah 60 remaja terdiri dari kelompok remaja obes (29 orang) dan kelompok remaja tidak obes (31 orang) yang diperoleh dengan metode consecutive sampling. Pemeriksaan profil lipid dilakukan pada semua remaja. Uji statistik terhadap kadar kolesterol total antara kedua kelompok menggunakan uji independent t test (p=0,002) dan uji Pearson correlation (p=0,028). Uji normalitas terhadap kadar trigliserida mendapatkan data tidak terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (p=0,328) dan uji korelasi Spearman (p=0,542). Uji normalitas terhadap kadar LDL mendapatkan data tidak terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (p=0,004) dan uji korelasi Spearman (p=0,032). Uji normalitas terhadap kadar HDL mendapatkan data tidak terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (p=0,063) dan uji korelasi Spearman (p=0,054). Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna dalam hal kadar kolesterol total dan LDL, tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal kadar trigliserida dan HDL antara remaja obes dan tidak obes. Kata kunci: profil lipid, remaja, obesitas
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Resisten Arsen pada Sedimen Tanah di Pesisir Pantai Ratatotok Hidayat, Muh. I.; Manampiring, Aaltje; Kepel, Billy J.
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.21995

Abstract

Abstract: Arsenic is classified chemically as a metalloid which has both properties of metal and nonmetal. Production and application of arsenic in industries such as mining is a source of enviromental pollution. Therefore, agents for remediation process are needed. Arsenic resistant bacteria become a target of many studies related to its utilization as bioremediation agent. This study was aimed to obtain arsenic resistant bacteria identificated from soil sediment in the coastal area of Ratatotok Beach. This was an explorative descriptive study. Samples were colonies of arsenic resistant bacteria found in the soil sediment of the coastal area of Ratatotok Beach. The results of arsenic-resistant test showed that there were arsenic-resistant bacteria in every concentration. The morphological, physiological, and biochemical tests obtained four arsenic-resistant bacterial genus, namely Staphylococcus, Klebsiella, Hafnia, and Enterobacter. Conclusion: Four genera of arsenic-resistant bacteria identified in the sediment of the coastal area of Ratatotok Beach, as follows: Staphylococcus, Klebsiella, Hafnia, and Enterobacter.Keywords: arsenic, sediment, arsenic resistant bacteria Abstrak: Arsenik diklasifikasikan secara kimia sebagai metaloid yaitu memiliki kedua sifat logam dan bukan logam. Produksi dan penggunaan arsen di dalam kegiatan industri seperti industri pertambangan, merupakan salah satu sumber pencemarannya di lingkungan. Arsen merupakan polutan bagi lingkungan sehingga diperlukan suatu agen untuk proses remediasi. Bakteri resisten arsen menjadi target dari banyak penelitian dalam rangka pemanfaatannya sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri resisten arsen yang teridentifikasi pada sedimen tanah di pesisir pantai Ratatotok. Jenis penelitian yaitu dekriptif eksploratif. Sampel yang digunakan yaitu koloni bakteri resisten arsen yang terdapat dalam sedimen tanah pesisir pantai Ratatotok. Hasil uji resistensi arsen mendapatkan adanta bakteri resisten arsen pada setiap konsentrasi uji. Setelah dilakukan uji morfologi, fisiologi, dan biokomia didapatkan empat genus bakteri yang resisten terhadap arsen: Staphylococcus, Klebsiella, Hafnia, dan Enterobacter. Simpulan: Terdapat empat genus bakteri resisten arsen yang teridentifikasi dalam sedimen tanah pesisir pantai Ratatotok, yaitu Staphylococcus, Klebsiella, Hafnia, dan Enterobacter.Keyword: arsen, sedimen tanah pesisir, bakteri resisten arsen
Hubungan kadar glukosa darah puasa dengan obesitas pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Polii, Reiner C.; Kepel, Billy J.; Bodhi, Widdhi; Manampiring, Aaltje E.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14617

Abstract

Abstract: Obesity has become a serious problem world-wide. Obesity occurs due to the imbalance of intake and output energy. Thus, it is related with the incidence of insulin resistance and the disruption of glucose metabolism. This study was aimed to obtain the correlation between fasting blood sugar level and obesity in adolescents. This was an analytical study with a cross-sectional design. The results showed that the major category of subjects was obese I (38.33%). The highest percentage was normal blood sugar which was found in non-obese adolescent (96.8%). The Spearman correlation test showed a sweak correlation between obesity and fasting blood sugar level in adolescent (r=0.386; p=0.004). Conclusion: There was a significant weak correlation between fasting blood sugar level and obesity in adolescents.Keywords: obesity, fasting blood glucose, adolescent. Abstrak: Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang, prevalensinya pun meningkat begitu pesat. Obesitas terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Obesitas berkaitan dengan terjadinya resitensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar glukosa darah puasa dengan obesitas pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian terbanyak dalam kategori obes I (25,0-29,9 kg/m2) sebesar 38,33%. Kadar gula darah normal pada remaja non-obes dengan persentasi tertinggi (96,8%). Analisis korelasi Spearman pada kedua variabel memperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,368 (p = 0,004). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna yang lemah antara kadar gula darah puasa dan obesitas pada remaja. Kata kunci: obesitas, gula darah puasa, remaja
GAMBARAN ORAL HABIT PADA MURID SD KATOLIK II St. ANTONIUS PALU Septuaginta, Aves A.; Kepel, Billy J.; Anindita, P. S.
e-GiGi Vol 1, No 1 (2013): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.1.1.2013.1925

Abstract

Abstract: The habit is a repeated pattern of behavior. Habits that occur in the oral cavity is also known as oral habit and naturally occur in less than six years of age. Oral habits might happen to more than six years of age that can lead to abnormalities in the structure of dento-facial. Persistent oral habits may be due to dysfunction and psychological disorders. Attention is needed to prevent oral habit continued. The purpose of this study was to obtain an overview of oral habits at a Catholic Elementary School II St. Anthony Palu students. This type of research used is descriptive study and sampling conducted by the proportional approach of simple random sampling. Data on oral description habit obtained by filling out the questionnaire by the parents / guardians of students. The number of samples in this study are 137 students. The results find that 52 students (38%) had oral habit. Distribution of the types of oral habits shows that four students (7,7%) have thumb sucking habit, 21 students (40,4%) have nail biting habit, 10 students (19,2%) have lip sucking habit, 14 students (27%) have tongue thrusting habit, and 21 students (40,4%) have mouth breathing habit. Boys students have oral habits more than the girl students. An eight-year age group has the most oral habits. Government health agencies in this regard would be able to carry out socialization practices especially regarding oral habits that can affect dento-facial structures. Key word: Oral habits.   Abstrak: Kebiasaan merupakan suatu pola perilaku yang diulangi. Kebiasaan dapat terjadi didalam rongga mulut yang disebut juga sebagai oral habit dan wajar terjadi pada usia kurang dari enam tahun. Oral habit dapat berlanjut pada usia lebih dari enam tahun yang dapat menyebabkan kelainan pada struktur dento-fasial. Oral habit yang berlanjut tersebut dapat dikarenakan adanya kelainan fungsi tubuh dan gangguan psikologis. Perhatian sangat dibutuhkan untuk mencegah timbulnya oral habit yang berlanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran oral habit pada murid SD Katolik II St. Antonius Palu. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional simple random sampling. Pengambilan data mengenai gambaran oral habit didapat dengan cara pengisian kuesioner oleh orang tua/wali murid. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 137 murid. Hasil penelitian mendapati bahwa 52 murid (38%) memiliki oral habit. Distribusi jenis-jenis oral habit menunjukkan bahwa empat murid (7,7%) murid memiliki kebiasaan menghisap ibu jari, 21 murid (40,4%) memiliki kebiasaan menggigit kuku, 10 murid (19,2%) memiliki kebiasaan menghisap bibir, 14 murid (27%) memiliki kebiasaan mendorong lidah, dan 21 murid (40,4%) memiliki kebiasaan bernafas melalui mulut. Murid-murid yang berjenis kelamin laki-laki memiliki oral habit lebih banyak dibandingkan dengan murid-murid yang berjenis kelamin perempuan. Kelompok usia delapan tahun merupakan yang paling banyak memiliki oral habit. Pemerintah dalam hal ini instansi kesehatan kiranya dapat melaksanakan sosialisasi mengenai kebiasaan-kebiasaan khususnya oral habit yang dapat mempengaruhi struktur dento-fasial. Kata kunci: oral habit.
GAMBARAN FAKTOR RISIKO DAN KOMPLIKASI PENCABUTAN GIGI DI RSGM PSPDG-FK UNSRAT Lande, Randy; Kepel, Billy J.; Siagian, Krista V.
e-GiGi Vol 3, No 2 (2015): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.3.2.2015.10012

Abstract

Abstract: Tooth extraction is the process of pulling a tooth out from the alveolus since the tooth can not be treated anymore. The risk factors for complicated tooth extraction are systematic diseases, local state of oral cavity, and age of the patient. The complications that might occur in tooth extraction are bleeding, fracture (crown, root, and mandibula), dry socket, swelling, mandibula dislocation, and shock. This study aimed to obtain the risk factors and complications of tooth extraction at RSGM PSPDG-FK Unsrat. This was a descriptive observational study with a cross sectional design. The total population was 76 patients. There were 44 samples obtained by using a consecutive sampling technique. The results showed that the risk factors oftenly found were hypertension 20.45%, age >60 years 20.45%, and temporomandibular disorders 6.82%. The highest percentage of tooth extraction complications was fractures 31.82% meanwhile the lowest percentage was swelling 2.27%. Conclusion: The risk factors that most often found in tooth extraction patients at RSGM PSPDG-FK Unsrat were hypertension and age >60 years and the complications that frequently occured was fractures. Keywords: tooth extraction, risk factor, complications of tooth extraction.Abstrak: Pencabutan gigi adalah proses pengeluaran gigi dari alveolus, dimana pada gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi. Faktor risiko terjadinya komplikasi pada pencabutan gigi antara lain: penyakit sistemik, keadaan lokal rongga mulut, dan umur pasien. Komplikasi yang mungkin terjadi selama tindakan pencabutan gigi ialah perdarahan, fraktur (mahkota, akar, mandibula), dry socket, pembengkakan, dislokasi mandibula, syok, dan beberapa komplikasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko dan komplikasi yang terjadi akibat pencabutan gigi di RSGM PSPDG-FK Unsrat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Jumlah populasi sebanyak 76 pasien, dan berdasarkan rumus teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 44 pasien. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang dijumpai selama penelitian yaitu berturut-turut hipertensi 20,45%, umur >60 tahun 20,45%, dan gangguan pada temporomandibular joint 6,82%. Komplikasi pencabutan gigi yang tertinggi yaitu fraktur 31,82% sedangkan komplikasi terendah ialah pembengkakan 2,27%. Simpulan: Faktor risiko yang paling banyak dijumpai pada pasien pencabutan gigi di RSGM PSPDG-FK Unsrat ialah hipertensi dan umur >60 tahun sedangkan komplikasi yang banyak terjadi ialah fraktur.Kata kunci: pencabutan gigi, faktor resiko, komplikasi pencabutan gigi
Uji Resistensi Bakteri Pseudomonas Sp. yang Disolasi dari Plak Gigi terhadap Merkuri Sutanto, Stella; Kepel, Billy J.; Bodhi, Widdhi
e-Biomedik Vol 6, No 1 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i1.18764

Abstract

Abstract: Mercury is a highly toxic element for all living creatures either in the form of single element or compound. In human bodies, there are a lot of bacteria that are resistance to mercury and antibiotics such as trimethoprim. It is reported that Pseudomonas sp. can detoxify mercury. This study was aimed to evaluate the resistance of Pseudomonas sp. isolated from tooth plaques to mercury (HgCl2). This was a descriptive explorative study. The results showed growth of bacterium colonies in the media containing mercury with concentrations of 10 ppm, 20ppm, and 40 ppm, but not with the concentration of 80 ppm. Conclusion: Pseudomonas sp. isolated from tooth plaques were resistant to mercury (HgCl2) but not to concentration of 80 ppm.Keywords: mercury, dental plaque, Pseudomonas sp. Abstrak: Merkuri merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup baik dalam unsur tunggal maupun persenyawaan. Tubuh manusia memiliki banyak bakteri yang resisten terhadap merkuri dan trimetoprim, seperti halnya bakteri Pseudomonas sp. yang dapat mendetoksifikasi merkuri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji resistensi bakteri Pseudomonas sp. yang disolasi pada plak gigi terhadap merkuri. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Hasil penelitian mendapatkan pertumbuhan koloni bakteri pada konsentrasi HgCl2 10 ppm, 20 ppm, dan 40 ppm, sedangkan pada 80 ppm tidak terdapat pertumbuhan. Simpulan: Pseudomonas sp. yang diisolasi dari plak gigi telah resisten terhadap merkuri HgCl2 kecuali pada konsentrasi 80 ppm.Kata kunci: merkuri, trimetoprim, plak gigi, Pseudomonas sp.
Co-Authors Aaltje E. Manampiring Aaltje Manampiring Amelia Wulandari Antonius P. Rumengan Aves A. Septuaginta Bahter, Julia V.F. Bella Lestari, Bella Billy Senduk, Billy Budi Ratag, Budi Budiarso, Fone D.H. Christy N. Mintjelungan Deviwanti Batara, Deviwanti Dina Rombot Dinar A. Wicaksono Fatimawali . Felomina Jempormase, Felomina Fitria Angela Umar Fona Budiarso Friscasari Kundaian Gabriela V.Ch Walewangko Gerungan, Yizreel Y. Glenaldy Rondonuwu Grace Debbie Kandou Grace Korompis Heryudi J. J. Soelama, Heryudi J. J. Hidayat, Muh. I. Jefrianto Wololy Jootje M. L. Umboh Jootje M.L Umboh, Jootje M.L Karamoy, Eunike M. Killing, Maykel Krisma Juliana Mazniati Tolombot Krista V. Siagian Mantiri, Desy M. H Monica Ruus, Monica Ningsi Hadji Ali Nova Hellen Kapantow Olii, Nindhy P. S. Anindita Palandi, Oktavia R. Y. Pantow, Natalia M. Polii, Reiner C. Prasetio, Nathanael F. Pratiwi, Ageng Ingrit Randy Lande, Randy Ratu, Belinda D. P. M. Rendeng, Eirene F. Rene C. Kepel, Rene C. Rizky, Irfan Irianto Runtunuwu, Thea Sagemba, Pascal G. Sefty S. Rompas Sekeon, Sekplin A.S. Simak, Valen Simak Siringo-Ringo, Aurian Fricilia Sompie, Intan P.R. Stevy B. Najoan Sumakul, Grivit T. Sutanto, Stella Tampi, Meiny Ledya Tandra, Hendry J.R. Ticoalu, Jolanda P. Valentino Rakasiwi, Valentino Vanessa J. T. Seran, Vanessa J. T. Wahyuni R. Ramadhani, Wahyuni R. Wico Silolonga Widdhi Bodhi Widhi Bodhi Wuisan, Teisly Monica Wulan G. Parengkuan, Wulan G. Wulan Palilingan, Wulan Yoas P. Simangunsong, Yoas P.