Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Tingkat Selektifitas Jaring Rajungan di Perairan Kabupaten Pangkep Adam Adam; Mukhlisa A. Ghaffar
Lutjanus Vol 25 No 1 (2020): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v25i1.244

Abstract

Salah satu upaya mewujudkan kegiatan perikanan yang bertanggung jawab adalah melalui penerapan teknologi yang ramah lingkungan. Kriteria ramah lingkungan dalam teknologi penangkapan, diantaranya adalah alat tangkap yang digunakan selektif terhadap target species baik jenis maupun ukurannya (Monintja dan Yusfiandayani, 2001). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat selektifitas unit penangkapan jaring rajungan di perairan Kabupaten Pangkep berdasarkan jenis hasil tangkapan, komposisi ukuan rajungan yang tertangkap dan penanganan hasil tangkapan oleh nelayan. Data yang dikumpulkan adalah ukuran rajungan yang diukur dengan menggunakan mistar geser (mm). Berat rajungan diukur dengan menggunakan timbangan elektrik (gram). Penentuan unit penangkapan jaring insang tetap yang digunakan dilakukan secara purposive. Alat tangkap yang digunakan merupakan alat tangkap yang biasa digunakan oleh nelayan setempat tanpa diberikan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah hasil tangkapan jaring insang tetap yang di gunakan selama penelitian adalah 142 ekor, dengan komposisi jenis sebanyak 6 spesies. Rajungan sebagai target utama hasil tangkapan jaring rajungan memberikan proporsi sebesar 55,6% dari total hasil tangkapan. Hal ini berarti bahwa proporsi hasil tangkapan sampingan relatif lebih rendah yaitu 44,4% (di bawah 60%). Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa jaring rajungan yang digunakan selama penelitian memiliki tingkat selektifitas terhadap hasil tangkapan yang cukup baik. Distribusi ukuran rajungan yang tertangkap baik betina maupun jantan menggambarkan adanya ukuran yang sangat beragam. Untuk ukuran lebar karapas rajungan betina dan jantan sebesar 37,5% dan 36%. Ukuran panjang karapas betina dan jantan sebesar 37,5% dan 32 %, dan Ukuran berat masing-masing sebesar 25% untuk betina dan 26 % untuk jantan. Dari hasil tersebut, sangat sulit untuk menentukan selektivitas jaring rajungan yang digunakan terhadap ukuran hasil tangkapan. Hal ini, mengingat rajungan yang tertangkap secara terpuntal. Rajungan yang tertangkap selama penelitian semuanya berada pada ukuran kedewasaan, baik rajungan betina maupun jantan. Sedangkan untuk ukuran layak tangkap 90 % untuk rajungan jantan dan 95% rajungan betina. Berdasarkan penanganan hasil tangkapan yang dilakukan oleh nelayan termasuk dalam kategori selektif karena jumlah biota yang berpeluang hidup sebesar 75%. (lebih besar dari 60%).
Model Rantai Pasok Hasil Tangkapan di Kota Makassar (Studi Kasus TPI Paotere) Mukhlisa A. Ghaffar; Erna Erna; St. Muslimah Bachrum
Lutjanus Vol 25 No 1 (2020): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v25i1.246

Abstract

Rantai pasok hasil tangkapan berperan dalam menyampaikan produk dari titik asal hingga titik akhir tempat produk digunakan atau dikonsumsi, sedangkan komoditas ikan bersifat perishable food. Semakin panjang rantai pasok hasil tangkapan, maka semakin menurun kualitas ikan yang diterima konsumen akhir. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis model supply chain hasil tangkapan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere dan pihak-pihak yang terlibat dalam model rantai pasok tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan data primer dari wawancara dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan pihak-pihak yang terlibat dalam model rantai pasok hasil tangkapan di TPI Paotere yaitu nelayan penangkap, koperasi/nelayan pemasaran, pengusaha perikanan (pengusaha besar dan pengecer), dan konsumen akhir. Dalam penyaluran hasil tangkapan, nelayan penangkap tidak berhubungan langsung dengan konsumen akhir. Seluruh hasil tangkapan dijual ke koperasi untuk selanjutnya didistribusikan ke pengusaha perikanan dan pengecer. Nilai jual ditentukan oleh nelayan pemasaran. Rantai pasok berakhir pada konsumen yang membeli ikan dari pengecer. Dengan model demikian, nelayan tidak menanggung kerugian, namun tidak memiliki kemampuan untuk memilih pihak pembeli. Di pihak konsumen, nilai jual yang diberikan akan lebih tinggi karena telah melalui beberapa tahapan distribusi dengan tingkat kualitas ikan yang relative telah menurun.
Study of Fishermen's Satisfaction Level With E-Logbook Services at the Ocean Fishing Port (OFP) Bitung, North Sulawesi Erna; Mukhlisa A Ghaffar; Nurfadillah
Indonesian Journal of Contemporary Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 3 (2023): May, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/modern.v2i3.4693

Abstract

Bitung Ocean Fishing Port is one of the type A ports in Indonesia. Some of the services provided are available at the Syahbandar OFP Bitung office. The quality of service should be a reference for other types of fishing ports. The purpose of this study is to analyze the level of fishermen's satisfaction and service attributes that need to be improved in the e-logbook service at the Ocean Fishing Port (OFP) Bitung, North Sulawesi. This research was conducted by taking data through surveys directly with the questionnaire distribution method. The analysis methods used are Customer Satisfaction Index (CSI) and Importance Performance Analysis (IPA). The results of the study obtained, for the value of the level of agent satisfaction with fishing e-logbook services include 5 variables, namely reliability 81.32%, responsiveness 84.44%, certainty 83.23%, empathy 89.04%, physical facilities 86.24% with a total overall CSI value of 84.85%. This value shows that fishermen have a perception that the service of the e logbook is very satisfying. Meanwhile, the service attribute a that must be improved in performance is problem responsiveness.  Thus, OFP Bitung will be able to provide the best service according to the expectations of users of the e logbook service
Supply Chain Model of Fish Caught Landed at The Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Central Java Mukhlisa A Ghaffar; Widiya Wanti; Erna
Indonesian Journal of Contemporary Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 3 (2023): May, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/modern.v2i3.4697

Abstract

The purpose of this study is to analyze the supply chain model of fish caught landed at PPS Cilacap. The method used in this study is a survey method with purposive sampling data collection techniques. The results showed that the management of the supply chain of catches landed at Ocean Fishing Port PPS Cilacap has been formed downstream of fishermen's catches to the hands of domestic and foreign consumers. Parties who have a strategic role in ensuring the fulfillment of fish are fishermen as the main supplier and ship owners as collectors and distributors. PPS Cilacap has also carried out its role in collecting fishery products and delivering information to all parties in need through Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP). The distribution of fish abroad opens up opportunities to increase state income from the export of fishery products and this also shows the fulfillment of the operational criteria of PPS Cilacap as a type A (ocean) fishing port based on government regulations on fishing ports