Eko Yulianto
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Sedimentologi dan Geokimia Endapan Tsunami di Teluk Busong, Pulau Simeulue Yani Kusumastuti; Jenian Marin; Purna Sulastya Putra; Anis Kurniasih; Reddy Setyawan; Septriono Hari Nugroho; Eko Yulianto
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 3, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1182.992 KB) | DOI: 10.14710/jgt.3.1.2020.12-20

Abstract

Sejarah tsunami modern di Pulau Simeulue tercatat telah terjadi tahun 1861, 1907, 2004 dan 2005.  Teluk Busong yang terletak di pesisir barat Pulau Simeulue menjadi salah satu wilayah terdampak. Penelitian bertujuan mengidentifikasi dan mengetahui  karakteristik endapan tsunami tersebut di Teluk Busong. Metode yang digunakan adalah analisis granulometri, paleontologi, analisis loss on ignition, geokimia XRF, dan FTIR pada sampel inti sedimen. Endapan tsunami pada daerah penelitian memiliki sortasi buruk dengan ukuran butir pasir sedang – kasar yang terdistribusi bimodal. Analisis LOI menunjukkan bahwa endapan tsunami memiliki kandungan material organik dan karbonat yang tinggi, menunjukkan pengaruh darat dan laut. Pengaruh laut ditunjukkan kandungan material karbonat yang signifikan, terkonfirmasi dari keberadaan cangkang foraminifera. Secara geokimia, terdapat anomali kelimpahan unsur pada endapan tsunami dibanding dengan endapan nontsunami. Unsur kimia Zr, Sr, Fe, Ti, K, Cr, dan Rb menunjukkan anomali pada endapan tsunami yaitu cenderung naik, terutama Sr yang menjadi penciri pengaruh laut. Berdasarkan analisis FTIR, ditemukan mineral kuarsa, kalsit, feldspar, aragonit, monmorilonit, paligorskit, dan magnetit pada endapan tsunami yang menunjukkan asosiasi mineral asal darat dan laut.
Palynostratigraphy, Paleoecology and Paleoclimatology of Early Pleistocene Based on Pollen Study of Pucangan Formation in Sangiran Area Eko Yulianto; Woro Sri Sukapti; Ruly Setiawan
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 20 No. 3 (2019): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v20i3.461

Abstract

A pollen study has been conducted on samples taken from Pucangan Formation in Sangiran area. This study aims to reconstruct palynostratigraphy and to reveal environmental dynamics along with the deposition of Pucangan Formation with an emphasis on the influence of high frequency volcanism to the vegetational landscape in the montane area. The co-occurrence of Phyllocladus hypophyllus and Podocarpus imbricatus indicates Plistocene age of samples, and their stratigraphic position overlied by Middle Pleistocene Kabuh Formation leads to a conclusion of Early Pleistocene. All samples are included in Monoporites annulatus Peak Zone and subdivided into three Peak Subzone i.e. Polypodisporites radiates, Psilotum nudum, Magnastriatites grandiosa, Cyathea sp. and Laevigatosporites sp. Concurrent Peak Subzone, Interval Subzone between two Peak Subzones i.e. Polypodisporites radiates, Psilotum nudum, Magnastriatites grandiosa, Cyathea sp., Laevigatosporites sp. Concurrent Peak Subzone and Casuarina sp. Peak Subzone. Along with the deposition of Pucangan Formation, savannah with sparse swamp, riparian and lowland forest spreaded out around particularly on lowland, while few mangrove forest grew on muddy sea-land interface environment and heterogenous montane forests occupied highland. During the deposition of stratigraphic profile, savannah got flourished on new emerged land due to regression. Frequent volcanic eruptions along with the deposition of the upper stratigraphic profile has destroyed heterogenous montane forest and led to the homogenous Casuarina junghuniana forest.Keywords: Palynology, Early Pleistocene, vegetational landscape, savannah, montane forest, regression, volcanism