wahyu febriyono
Universitas Peradaban

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Empat Minyak Atsiri terhadap Jamur Agens Pengendali Hayati wahyu febriyono; Heru Adi Djatmiko
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 2 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i2.1195

Abstract

Kehilangan hasil akibat OPT diperkirakan mencapai 40 – 55 %, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Penggunaan jamur agens pengendali hayati dan penggunaan minyak atsiri adalah alternatif dalam pengendalian OPT. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk 1) mengkaji pengaruh minyak atsiri terhadap jamur agens pengendali hayati, 2) mengetahui konsentrasi minyak cengkeh, serai wangi, temulawak dan nilam yang aman untuk pengendalian, 3) mendapatkan jamur non target tahan aplikasi pestisida nabati berbahan aktif minyak cengkeh, serai wangi, temulawak, dan nilam. Konsentrasi minyak atsiri yang diuji adalah 0,04, 0,2, 1, dan 5%. Sebagai pembanding adalah air, pelarut (isopropil alkohol, minyak tanah, dan tween 20), dan fungisida (mankozeb 45%). Jamur agens pengendali hayati yang digunakan adalah Trichoderma spp, Verticilium spp, Beauveria bassiana, dan Cordyceps sp. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah penampakan secara visual (warna, miselium aerial), diameter koloni, berat kering miselium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri bersifat racun terhadap jamur agens pengendali hayati. Konsentrasi yang relatif aman untuk pengendalian adalah konsentrasi 0,04%. Jamur Trichoderma spp. lebih kompatibel terhadap aplikasi minyak atsiri. Kata Kunci : pengendalian hayati, minyak atsiri, pestisida nabati.
Pengaruh Pemberian Media Arang Sekam dan Sekam mentah serta Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brasicca rapa subs. chinensis) Affiatin Rahmah; Wahyu Febriyono
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 2 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i2.1611

Abstract

Pakcoy merupakan sayuran hijau yang memiliki kandungan gizi yang baiik dan mudah dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuijenis media yang baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy, mengetahuipengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasiltanaman pakcoy. Peenelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2020. Parameter yang diamati berupa tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), bobot tajuk basah (gr), bobot akar basah (gr), dan bobot tanaman basah (gr). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelomok Lengkap (RAKL) dengan 4x2 faktorial. Faktor pertama adalah jenis media tanam (M) yang terdiri dari 4 taraf yaitu M0 (tanah), M1 (tanah + sekam mentah) perbandingan 1:1, M2 (tanah+ Arang sekam) perbandingan 1:1, dan M3 (tanah + sekam mentah + arang sekam) perbandingan 1:1:1, Faktor kedua adalah tingkat taaran pupuk kandang kambing (P) yangterdiri dari 2 taraf yaitu P0 (0 ton/ha) dan P1 (15 ton/ha). Media tanam yang baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy adalah tanah tanpa campuran sekam maupun arang sekam. Penggunaan pupuk kandang kambing meningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Kata Kunci : hasil, pakcoy, pertumbuhan,  pupuk kandang, sekam
Strategi Pengembangan Agribisnis Kentang (Solanum tuberosum L.) di Kabupaten Brebes khusnul khatimah; Wahyu Febriyono
JURNAL AGRICA Vol 14, No 2 (2021): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v14i2.4867

Abstract

Brebes Regency is the third largest potato producer in Central Java. Potatoes have decreased production growth, but the amount of demand is increasing. In fact, the highlands of Brebes Regency have the potential for potatoes agribusiness. The purpose of this study to analyze the internal and external factor, and formulate the development strategy of potatoes agribusiness in Brebes Regency. Respondents consisted of potato farmers, stakeholder, and key person through in-depth interview. The internal and external factor are identified using the IFE and EFE matrix. The combination of it are used as a basis of the preparation of alternative strategies with IE and SWOT matrix by considering stakeholder and key person. The result showed that potatoes agribusiness in Brebes Regency is in a position to grow and build (cell I). The alternative strategies divided into 4 strategic groups; S-O, S-T, W-O, and W-T. The strategic priority is in the S-O strategy.
POTENSI TRICHODERMA SP. DALAM PENGOMPOSAN GULMA SIAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL TANAMAN PAKCOI DAN SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL Wahyu Febriyono; Loekas Soesanto; Tamad
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 4 No 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perluasan area penanaman pada tanah Ultisol menjadi usaha peningkatan produksi pakcoi. Pemberian pupuk gulma siam dipertimbangkan dapat menjadi usaha perbaikan sifat tanah Ultisol. Tujuan penelitian adalah (1) memperoleh isolat jamur Trichoderma sp. terbaik untuk pengomposan gulma siam, (2) mengetahui pengaruh jenis dan dosis pupuk organik terhadap sifat kimia tanah Ultisol, (3) mengetahui pengaruh jenis dan dosis pupuk organik terhadap tanaman pakcoi pada tanah Ultisol. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan. Percobaan pertama adalah pengomposan gulma siam oleh jamur Trichoderma sp.. Perlakuan percobaan pertama yaitu isolat jahe, nenas, pisang, bawang merah, dan control. Percobaan kedua terdiri atas 3 faktor yaitu dosis pupuk urea, jenis dan dosis pupuk organik. Hasil dari penelitian ini adalah (1) jamur Trichoderma sp. isolat jahe merupakan isolat terbaik untuk pengomposan gulma siam. (2) Dosis pupuk urea 0,5 dosis anjuran dengan pemberian pupuk gulma siam telah mampu memperbaiki sifat kimia tanah Ultisol yang ditunjukkan dengan peningkatan kadar C-organik, kadar N, dan KTK sebesar 477,97, 145,45, dan 174,80%. (3) Pupuk urea 0,5 dosis anjuran dengan pemberian pupuk gulma siam telah mampu menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoi yang baik dengan nilai bobot tanaman segar (408,33 g), bobot akar kering (11,59 g), dan indeks panen (0,76).
FUNGSI PENYULUH PERTANIAN DALAM PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES M. Teguh Faris Zulhak; Ivan Akmal Nur; Wahyu Febriyono
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 6 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community counseling is a strategic activity in order to increase the productivity of the agricultural development. The goal of the counseling is to increase the knowledge and skills to encourage farmers to be better. The purpose this research to know the role of agricultural counselor in agricultural development at Bumiayu district, what the counselor do in the community, the obstacle faced by the counselor in the agricultural counseling at Bumiayu sub-district, and the response from the farmer about the agricultural counseling in Bumiayu district. The method used in this research was mix method with direct observation or field research. From this research found that there are seven role of agricultural counselor. The obstacle faced by the counselor in the field are the low knowledge and skills of available human resources, limited agriculture information resources, hesitancy of the farmers to adopt new technique in agriculture, the mindset of the farmer that are get use to farming without counseling, and low budget. Meanwhile, the counseling get a good respond because the farmers feel helped by this kind activity and they can get to accessed seeds, machinery, and government administration aids. Kata kunci : fungsi, penyuluhan, pertanian, pengembangan Abstrak Penyuluhan merupakan kegiatan yang strategis dalam upaya mencapai tujuan pembangunan pertanian yang menjadikan petani lebih produktif. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang memacu petani untuk menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyuluh pertanian dalam pengembangan pertanian di Kecamatan Bumiayu. Kendala yang dihadapi penyuluh di lapangan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Bumiayu dan respon yang diterima petani terhadap adanya penyuluhan pertanian di Kecamatan Bumiayu. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes menggunakan metode gabungan atau mix. Teknik yang digunakan adalah metode observasi langsung atau penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian ini diketahui ada tujuh peran dalam kegiatan penyuluh Kecamatan Bumiayu yaitu peran sebagi motivator, edukator, monitoring, fasilitator, konsultan, komunikator, dan evaluator. Kendala yang dihadapi penyuluh Kecamatan Bumiayu diantaranya sumber daya manusia di Bumiayu masih rendah, terbatasnya sumber informasi untuk pertanian, petani yang masih ragu melakukan teknik adopsi dan inovasi, pemikiran petani tanpa adanya penyuluhan mereka sudah terbiasa melakukan kegiatan pertanian, dan anggaran kegiatan yang terbatas. Penyuluhan direspon dengan baik karena petani merasa terbantu dengan kehadiran penyuluh. Seperti pengadaan bantuan benih, alat mesin pertanian ataupun berkaitan dengan surat menyurat kepada dinas pemerintahan.
FUNGSI PENYULUH PERTANIAN DALAM PENGEMBANGAN BUDIDAYA PADI DI KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES Wahyu Febriyono
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 7 No 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BPP Tonjong plays a role in the success of the transfer of agricultural technology and the success of central and local government programs. This study aims to (1) find out the activities and obstacles faced by agricultural extension workers in Tonjong District, Brebes Regency, (2) find out the role of agricultural extension workers in Tonjong District, Brebes Regency. This research was conducted in April-May 2021, using descriptive qualitative and quantitative descriptive methods. Variables under observation include the function of the extension agent as an educator, communicator, facilitator, consultant, monitor, monitor, and evaluator. The results of this study are known: the activities carried out by agricultural extension workers include the Integrated Agricultural Field School, providing seed and seed assistance, and overseeing government programs so that they can run well. The constraints faced by extension workers include: low budget, low awareness of adopting farmers to technology, agriculture that is less attractive to young people, and conversion of agricultural land. Agricultural extension workers act as educators, communicators, facilitators, consultants, motivators, monitors, and evaluators. Keywords: agriculture, development, extension