Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Studi Pengembangan Jaringan Jalan Menggunakan Metode AHP dan GIS untuk Kota Tanjungbalai Rozaqon Insani Lubis; Ahmad Perwira Mulia
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 9 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i9.307

Abstract

Pengembangan jaringan jalan merupakan hal penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat untuk mencapai suatu tujuan dengan waktu yang diharapkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menunjang perkembangan suatu daerah. Pengembangan jaringan jalan juga dapat memengaruhi sistem ekonomi maupun sosial masyarakat daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi jaringan jalan, pola pengembangan jaringan jalan dan urutan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Kota Tanjungbalai. Pada penelitian ini ruas jalan yang diteliti adalah seluruh ruas jalan yang ada di Kota Tanjungbalai yang berjumlah ± 1358 ruas jalan. Metode AHP digunakan untuk menentukan kriteria prioritas-prioritas pengembangan jalan dan pembobotannya dan metode GIS digunakan untuk menganalisa spasial seperti mengetahui jumlah fasilitas publik yang berada disebuah ruas jalan. Kriteria penilaian yang dipakai dalam penelitian ini ada 5 kriteria utama, 15 sub-kriteria dan 26 sub-sub-kriteria. Lima kriteria utama tersebut yaitu indeks lingkungan ketertinggalan, konektivitas ke publik, status jaringan jalan, kondisi fisik jalan, dan lalu lintas. Hasil analisis diperoleh tingkat prioritas pengembangan jaringan jalan, dengan 10 teratas yaitu: ruas jalan 1)Gg. Dirgahayu, 2)Jln Putri Malu, 3)Jln. Pulpen, 4)Jll. Pukat III, 5)Gg. Makros, 6)Gg. Satu Rumah, 7)Jln. Nusa Indah II, 8)Gg. Cendrawasih, 9)Jln. Garuda, dan 10)Jl. Sei Karang. Masing-masing nilai skor AHP ruas jalan tersebut adalah 95, 86, 82, 82, 82,82, 77,77,77, dan 77, secara berurutan
Pemetaan Kawasan Kumuh Menggunakan Metode AHP dan GIS di Kota Tanjungbalai Adinda Juwita Nasution; Ahmad Perwira Mulia
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 9 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i9.308

Abstract

Kawasan kumuh yang terjadi di Kota Tanjungbalai dikarenakan salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat di Kota Tanjungbalai sehingga sampai saat ini masih banyak lingkungan yang terindikasi kawasan kumuh yang sangat tinggi. Kawasan permukiman penduduk yang semakin padat dan kotor, kondisi jalan yang semakin buruk dan drainase yang penuh dengan sampah merupakan tanda-tanda kekumuhan. Untuk penanganannya perlu ada analisa terhadap faktor apa saja yang menyebabkan hal itu terjadi sehingga upaya penanganan dan pencegahan dapat tepat sasaran. Studi ini bertujuan menentukan kawasan berdasarkan ketertinggalan dan kekumuhan dengan beberapa tingkatan yaitu kawasan sangat tinggi, kawasan tinggi, kawasan sedang, kawasan rendah dan kawasan sangat rendah menggunakan metode AHP dan GIS. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan mengumpulkan data primer dan sekunder yang kemudian akan diolah dengan metode AHP dan GIS. Kawasan yang berdasarkan ketertinggalan terdiri dari 4 kriteria dan 22 sub-kriteria sedangkan kawasan berdasarkan kekumuhan terdiri dari 1 kriteria dan 7 sub-kriteria. Dari hasil analisa diperoleh kawasan yang berdasarkan ketertinggalan yaitu: kawasan sangat tinggi 53 lingkungan, kawasan tinggi 69 lingkungan, kawasan sedang 45 lingkungan, kawasan rendah 13 lingkungan, dan kawasan sangat rendah 7 lingkungan dan kawasan berdasarkan kekumuhan maka diperoleh sebagai berikut: kawasan sangat tinggi 11 lingkungan, kawasan tinggi 90 lingkungan, kawasan sedang 68 lingkungan, kawasan rendah 14 lingkungan dan kawasan sangat rendah 11 lingkungan
Aplikasi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) untuk Monitoring Zona Pantai Dio Mega Putri; Ahmad Perwira Mulia
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 9 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i9.309

Abstract

Salah satu fungsi manajemen zona pantai adalah untuk menjaga kestabilan pantai sehingga sangat memerlukan data monitoring zona pantai. Namun, data monitoring dan penelitian tentang kondisi zona pantai dan perubahan garis pantai masih sedikit. Pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan pekerjaan survei dan pemetaan zona pantai kini dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan menggunakan teknologi UAV. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi zona pantai berdasarkan ortofoto yang diambil oleh UAV yang dikontrol dengan menggunakan GPS Geodetik di lapangan dan menguraikan tahapan pembentukan fotogrametri dengan UAV hingga menghasilkan gambar ortofoto yang terkoreksi. Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari prasurvei, survei lapangan dan pasca survei. Tahapan awal penelitian meliputi persiapan teknis dan non teknis, pengamatan area survey dan melakukan studi referensi. Tahapan survei lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data primer berupa hasil pengukuran Ground Control Point (GCP) dan pengambilan mosaik foto udara menggunakan UAV/Drone, mengambil foto dokumentasi lapangan, serta memenuhi kebutuhan survei lainnya. Tahapan pasca survei merupakan kegiatan pengolahan data foto udara serta pengolahan foto dokumentasi. Nilai ketentuan ketelitian geometri berdasarkan kelas (CE90 dan LE90) termasuk ke dalam kelas 1. Berdasarkan hasil perhitungan selisih jarak beberapa objek di foto pada komputer dan jarak sebenarnya di lapangan, diperoleh rata-rata persentase akurasi sebesar 97%. Hal tersebut menandakan bahwa pengukuran menggunakan UAV memiliki akurasi yang tinggi. UAV merupakan alat yang ideal untuk survei dan pemetaan zona pantai serta masalah pantai lainnya.
Kuat Tekan dan Tarik Beton Mutu Tinggi dengan Menggunakan PP Fibre dan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Abdul Khalik Nasution; Johannes Tarigan; Ahmad Perwira Mulia
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 10 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i10.318

Abstract

Salah satu bahan konstruksi yang banyak digunakan adalah beton. Teknologi campuran bahan pada beton terus berkembang, salah satunya perkembangan Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete/HSC). Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan campuran beton mutu tinggi dengan memanfaatkan abu vulkanik gunung Sinabung sebagai salah satu bahan campuran. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Campuran beton pada penelitian ini menggunakan komposisi campuran bahan dari semen, silica fume, pasir silika, pasir, abu vulkanik gunung Sinabung, super plasticizer, air dan PP fiber (Polypropylene Fibres) dengan faktor air semen (w/c) = 0,2 dan w/b = 0,2. Variasi campuran dibuat sebanyak 4 macam dengan menggunakan PP fibre, abu vulkanik gunung sinabung dan tanpa menggunakan campuran PP Fibre dan Abu Vulkanik Sinabung. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan didapatkan hasil pengujian kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 56,9 MPa, 60,72 MPa, 69,21 MPa dan 81,1 MPa. Dari keempat campuran didapatkan hasil bahwasanya campuran D yang merupakan campuran paling baik yang terdiri dari: semen, silica fume, pasir silika, pasir, abu vulkanik gunung Sinabung, super plasticizer, air dan PP fiber (Polypropylene Fibres), sehingga bisa digunakan pada konstruksi yang membutuhkan beton mutu tinggi. Serta penggunaan abu vulkanik gunung Sinabung dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat erupsi gunung Sinabung
Kajian Kapasitas Sambungan Plat Buhul Struktur Portal Pylon Jembatan Gantung Menggunakan Software Idea Statica Surung Sirait; Johannes Tarigan; Ahmad Perwira Mulia
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 12 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i12.352

Abstract

Bagian terlemah dari suatu sistem struktur baja terletak pada bagian sambungannya. Sambungan dapat berupa pelat buhul maupun pelat penyambung. Oleh sebab itu sambungan harus dirancang lebih kuat dan daktail dari komponen struktur yang merangka pada sambungan tersebut, seperti ditetapkan dan dijelaskan pada berbagai standar atau peraturan.  Jembatan JUDESA  merupakan solusi teknologi terkait jembatan untuk membuka aksesibilitas masyarakat desa melalui penyediaan infrastruktur jembatan sederhana yang mudah dibangun, efektif, dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kapasitas dan klassifikasi sambungan struktur pylon jembatan gantung JUDESA pada Jembatan Pisang Binaya khususnya sambungan antar segmen kolom pylon berdasarkan kekuatan dan kekakuan sambungan akibat gaya-gaya dalam yang terjadi setelah penambahan kombinasi beban gempa sesuai dengan peraturan/code gempa yang terbaru SNI 1726-2019. Penelitian ini dilakukan dengan  kajian secara numerik menggunakan analisis elemen hingga (finite element) dengan memodelkan jembatan secara utuh (jembatan gantung) dengan menggunakan software SAP 2000 Versi 14.2.2 dengan beban layan operasional dan juga beban gempa. Proses analisa pada sambungan dilakukan dengan bantuan software IDEA StatiCa. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa profil, plat penyambung dan juga  baut pada jembatan JUDESA  masih jauh dari kemampuan maksimum dari semua komponen penyambung (baut, pelat, dan profil). Hasil finite element menunjukkan bahwa tegangan yang terjadi sebesar 37,7 mPa, ini menunjukkan bahwa tegangan yang terjadi hanya sekitar 15 % dari kemampuan bahan penyambung baik pelat penyambung maupun profil yang disambung. Gaya tarik yang terjadi pada baut maksimum sebesar 0,2 kN, dan geser maksimum yang terjadi pada baut sebesar 1,1 kN ini menunjukkan bahwa gaya tarik dan geser  yang terjadi pada baut hanya sekitar 0,1 % dari kemampuan bahan baut.
Evaluasi Kelayakan Ekonomi Transportasi Pembangunan Jalan Altrnatif Medan-Berastagi Irfan Irfan; Ahmad Perwira Mulia; Gina Cynthia
Jurnal Syntax Admiration Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v3i2.385

Abstract

Ruas jalan Medan-Berastagi merupakan jalan Nasional dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi sehingga perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada diruas jalan Medan-Berastagi dengan membangun jalan alternatif. Ada 4 (empat) ruas jalan alternatif yang tersedia, diharapkan dengan telah dibangunnya jalan alternatif ini dapat mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dikawasan jalan lintasan pergerakan antar kabupaten dan kota sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa biaya kelayakan ekonomi berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), penghematan nilai waktu, Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Ekonomic Internal Rate Return (EIRR) dan Analisis Sensitivitas dan memasukkan 7 Indikator kriteria terhadap penentuan prioritas rangking penilaian rute jalan alternatif. Dari hasil perhitungan didapat selisih nilai waktu kendaraan untuk jarak tempuh perjalanan rata-rata yang dibutuhkan adalah 10,5 Kilometer setiap kali perjalanan, sehingga mempunyai manfaat penghematan waktu dari pembangunan jalan alternatif ini adalah 0,31 jam atau +/- 20 Menit setiap kali perjalanan. Penghematan nilai waktu sebesar 27.291,03 Rp/jam untuk Mobil Penumpang, 161.516,15 Rp./jam untuk Bus dan 17.013,88 Rp./jam untuk Truk sehingga total nilai waktu tempuh untuk selisih nilai waktu kendaraan sebesar Rp. 226.421,48, sedangkan untuk selisih BOK sebesar 300 Rp/Kend/km untuk Mobil Penumpang, 1.280 Rp/Kend/Km untuk Truk dan 862 Rp/Kend/Km untuk Bus. Total dari besar keuntungan (BKBOK) untuk jalur alternatif-4 adalah sebesar Rp. 21.196,73 untuk Mobil Penumpang, Rp.76.264,01 untuk Bus dan Rp.72.337,54 untuk Truk. Berdasarkan evaluasi ekonomi pembangunan jalan ini pada tahun ke 13 (tahun 2037) sejak jalan dibuka sudah memenuhi standard kelayakan ekonomi dengan discount rate 10% dan 12%. Pada discount rate 10% didapat nilai BCR = 1,28 dan discount rate 12% didapat nilai BCR 1,16, serta nilai NPV pada discount rate 10% sebesar Rp. 68.865.616, dan discount rate 12% sebesar Rp. 35.996.816. Nilai IRR didapat pada discount rate 14,98% sebesar Rp. 203.694.134 atau pada nilai NPV = 0 dan BCR = 1, dan dengan memasukkan 7 Indikator kriteria terhadap penentuan prioritas rangking penilaian rute jalan alternatif ternyata ruas jalan Alternatif-4 memperoleh diurutan pertama penilaian ranking tertinggi dengan skor 9,7 sebagai prioritas pertama untuk dipilih, diikuti peringkat kedua oleh jalan alternatif-1 dengan skor 7,0 dan seterusnya
Prioritas Penanganan Jalan Nasional Menggunakan Metode AHP dan ANP: Ruas Jalan Batas Kota Rantau Prapat- Aek Nabara Alboin Simanjorang; Ahmad Perwira Mulia; Ridwan Anas
Jurnal Syntax Admiration Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v3i2.386

Abstract

Prioritas penanganan jalan didasarkan pada pertimbangan yang kompleks dengan mengakomodasi aspek yang bersifat teknis dan nonteknis. Pendekatan yang dapat mengakomodasi aspek yang bersifat multikriteria adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Analytic Network Process (ANP). AHP merupakan pendekatan yang bersifat preferrence dengan model yang berbentuk hirarki, sedangkan ANP merupakan pendekatan yang bersifat influence dengan model yang berbentuk jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan prioritas penanganan ruas jalan Batas Kota Rantau Prapat – Aek Nabara – Sp. Kota Pinang – Bts. Propinsi Riau dengan menggunakan metode AHP dan ANP menggunakan 4 (empat) kriteria. Data hasil analisis menunjukkan  bahwa dari 4 (empat) kriteria yang diambil dalam penelitian ini dengan mengunakan metode AHP yakni faktor kondisi jalan (0,523)  merupakan kriteria yang paling dominan, diikuti faktor biaya (0,261), faktor lalu lintas (0,141) dan kebijakan (0,075).  Selanjutnya untuk memperoleh bobot akhir yang lebih objektif dilakukan analisis dengan metode ANP karena memungkinkan dilakukan feedback terhadap elemen dan klasternya sendiri yakni faktor kondisi jalan (0,4138) merupakan kriteria yang paling dominan, diikuti faktor biaya (0,2566), faktor lalu lintas (0,1846) dan kebijakan (0,1450). Berdasarkan hasil analisis dalam penentuan urutan prioritas dengan metode AHP, maka dapat diurutkan prioritas penanganan jalan nasional yaitu Ruas Batas Kota Rantau Prapat – Aek Nabara menjadi prioritas pertama kemudian diikuti Ruas Sp. Kota Pinang – Bts. Provinsi Riau dan Ruas Aek Nabara – Sp. Kota Pinang. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih stabil dan lebih akurat dalam penentuan urutan prioritas digunakan metode ANP dan didapatkan hasil yaitu Ruas Batas Kota Rantau Prapat-Aek Nabara menjadi prioritas pertama kemudian diikuti Ruas Sp. Kota Pinang-Bts. Provinsi Riau dan Ruas Aek Nabara-Sp. Kota Pinang. Perolehan urutan prioritas penanganan jalan dengan metode AHP pada penelitian ini sama hasilnya dengan menggunakan metode ANP.
Analisis Prioritas Pemeliharaan Jalan Kabupaten Dairi dengan Metode AHP dan GIS Provet B Sitanggang; Ahmad Perwira Mulia; Zaid Perdana Nasution
Jurnal Syntax Admiration Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v3i2.391

Abstract

Persoalan keterbatasan dana seringkali menjadi kendala dalam menentukan prioritas pemeliharaan jalan, termasuk pada Kabupaten Dairi. Dalam penentuan urutan prioritas jalan diperlukan adanya suatu metode mengenai penentuan prioritas jalan secara objektif yang akan dilakukan pemeliharaan agar tepat sasaran. Tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan urutan prioritas penanganan jalan di Kabupaten Dairi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder yang kemudian akan diolah menggunakan AHP dan GIS. Kriteria yang digunakan adalah kondisi jalan, Lalu Lintas Harian (LHR), panjang jalan, biaya penanganan, dan fungsi tata guna lahan. Dari hasil analisis didapatkan urutan kriteria yang paling berpengaruh adalah kriteria biaya pemeliharaan, kondisi jalan, LHR, fungsi tata guna lahan, dan panjang jalan. Adapun urutan prioritas pemeliharaan jalan pada 10 prioritas teratas yaitu Jalan SP. A - Sinar Pagi (900301) menjadi prioritas pertama, lalu diikuti Jalan Namo Sanggar - Liang Jering - Siudang Udang (900136) prioritas kedua, lalu prioritas selanjutnya adalah jalan Balai Desa Jl. Ampera - Pangguruan (900222), Pancur Nauli - Huta Ginjang (900035), Sidikalang - Sp. Tiga (900025), Tigalingga - Soban (900046), Pancur Nauli - PT. Wahana (900090), Sp. Tiga - Juma Teguh (900017), Sidikalang - Sp. Karing (900027), dan Sp. Logan - Lae Basbas - Sinar Pagi (900094).