Andy Hermanto Sianipar
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Jl. DR. Junjunan No. 236, Telp. 022 603 2020, 603 2201, Faksimile 022 601 7887, Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KANDUNGAN UNSUR TANAH JARANG DI PERAIRAN KAMPAR, RIAU Deny Setiady; Andy Hermanto Sianipar; Riza Rahardiawan; Yusuf Adam Priohandono; Sunartono Sunartono
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 1, No 1 (2003)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1823.396 KB) | DOI: 10.32693/jgk.1.1.2003.91

Abstract

Makalah ini membahas tentang sebaran dan kandungan unsur tanah jarang, di Perairan dan pantai Kuala Kampar baik dalam sedimen permukaan maupun di bawah permukaan. Untuk mengetahui dan memahami sebaran unsur tanah jarang di daerah selidikan, empat puluh lima contoh sedimen telah dilakukan analisis unsur tanah jarang. Berdasarkan analisis REE, maka unsur tanah jarang di Perairan Kuala Kampar dan sekitarnya terdiri dari Thantalum (Ta), Neobium (Nb), Zirkonium (Zr) Ytrium (Y) Zirkonium ditemukan dalam seluruh contoh yang dilakukan analisa kimia.. Dalam percontoh sedimen permukaan dasar laut sebaran zirkonium mempunyai kandungan antara 2,8 ppm -130 ppm. Sedangkan dibawah permukaan sedimen dasar laut berdasarkan data bor zirkonium ditemukan dengan kandungan antara 20,1 ppm - 75 ppm. Ytrium ditemukan pada seluruh contoh yang dianalisis kimia. Pada sedimen permukaan dasar laut sebaran ytrium mempunyai kandungan antara 4,1 ppm -39,3 ppm. Sedangkan dibawah permukaan sedimen dasar laut dari data bor ytrium ditemukan dengan kandungan antara 8,6 ppm - 17 ppm. Neobium ditemukan pada 33 percontoh yang dianalisa kimia dengan kandungan antara 0,06 ppm - 15,3 ppm dalam sedimen permukaan dasar laut perairan Kuala Kampar.dengan kandungan tertinggi pada MKP-69 (15,3) ppm. Dari contoh bor neobium ditemukan dalam BH-2 kedalaman bor (11-12m) 5,5 ppm dan BH-3 kandungan kisaran antara 2,6 ppm - 6,9 ppm Thantalum ditemukan dalam 23 percontoh yang dianalisa kimia dengan kandungan antara 1,43 ppm dan 19,3 ppm dengan kandungan tertinggi pada MKP-69. Dari contoh bor (BH-1, BH-2 and BH-3) thantalum tidak ditemukan. Unsur tanah jarang kebanyakan terdapat pada sedimen dasar laut pasir, pasir lanauan dan lanau pasiran. The paper describes distribution and rare earth element contents in surface and sub surface sediments of Kuala Kampar waters area. To find out the distribution of rare earth element in the study area, forty-five samples have been analysed. According to REE analysis the sediments in Kuala Kampar area consist of Thantalum (Ta), Neobium (Nb), Zirconium (Zr) and Ytrium (Y). Zirconium found in all samples of surficial sea bottom sediment. Zirconium content ranged between 2,8 ppm and130 ppm. On the other hand subsurface seabottom sediment from core data shows zirconium content between 20,1 ppm and 75 ppm. Ytrium found in all samples analysed and the content range between 4,1 ppm and 39,3 ppm, while from core data ytrium content between 8,6 ppm and 17 ppm. Neobium found in thirtythree samples chemically analysed, the content range between 0,06 ppm and 15,3 ppm, where the highest content occur in MKP-69. From the core neobium found.in BH-2 core data (11 m - 12m) 5,5 ppm and BH-3 the content range between 2,6 ppm and 6,9 ppm. Thantalum found in 23 samples and the content range between 1,43 ppm and 19,30 ppm, where the highest content occur in MKP-69. From the core (BH-1, BH-2 and BH-3) thantalum is not found Most of Rare earth element generally found in sea bottom sediment: sand, silty sand and sandy silt.
KANDUNGAN GAS BIOGENIK DAN TERMOGENIK GAS SEDIMEN DASAR LAUT DI PERAIRAN SELAT MADURA. (PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIK DAN KETEKNIKAN) Faturachman Faturachman; Riza Rahardiawan; Andy Hermanto Sianipar
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 2, No 2 (2004)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.364 KB) | DOI: 10.32693/jgk.2.2.2004.111

Abstract

Sedimen dasar laut di daerah perairan Madura dan sekitarnya umumnya mengandung kandungan gas yang dampaknya terhadap sifat fisik sedimen dasar laut sangatlah signifikan. Hal ini kaitannya dengan rencana peletakan pondasi bangunan infrastruktur di Perairan Selat Madura dan sekitarnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pemboran dimulai dari kedalaman 1 hingga 20 m dibawah permukaan dasar laut mengandung gas biogenik.. dengan kandungan metana berkisar 50 hingga 60 ppm sedangkan kandungan propana dan isobutana kurang dari 0,2 ppm. Kedalaman lebih dari 20 m dibawah permukaan dasar laut hingga 60 m adalah gas termogenik. Konsentrasi maksimum gas termogenik berupa propana, isobutana dan etana pada kedalaman 52.85 m berkisar dari 0,1 hingga 8,453 ppm. Dari kedua tipe gas ini tahap pembentukan diagenesanya berbeda akibat pengaruh temperatur yang berbeda, sehingga mempengaruhi stabilitas sifat fisik dan keteknikan sedimennyapun berbeda pula. Untuk itu dalam perencanaan pembangunan infrastruktur kelak perlu diantisipasi dengan keberadaan gas tersebut. Sea bottom sediment in Madura waters and surrounding area in generally contains gas which the impacts to physical and engineering properties of sea bottom sediments are very significant. It is connecting with the place of infrastructure building in Strait Madura waters and surrounding area. Based on core drilling the biogenic gas is already contented starting from surface 1 to 20 m depth. It contents methane around 50-60 ppm, propane and isobutene less than 0,2 ppm. The second is thermogenic gas which place more than 20 m depth until 60 m, the maximum concentrates of thermogenic gas (propane, isobutene and ethane) in 52,85 depth are around 0,1 - 8,453 ppm. From both types, the formation method in diagnoses phase is different, because of different of temperaturet so in influence the stability of physical and engineering properties sediment will be different. For that the plan of infrastructure development should be anticipated by existence of the gas.
JENIS DAN KANDUNGAN MINERAL DALAM SEDIMEN LEPAS PANTAI DI PERAIRAN KABUPATEN ACEH UTARA PROPINSI NANGROE ACEH DARUSALAM Deny Setiady; Andy Hermanto Sianipar
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 7, No 3 (2009)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.713 KB) | DOI: 10.32693/jgk.7.3.2009.180

Abstract

Berdasarkan hasil analisis besar butir sebanyak 127 percontoh sedimen permukaan dasar laut di perairan Kabupaten Aceh Utara, didapatkan 5 jenis sedimen: pasir, pasir lanauan, lanau, lanau pasiran, dan pasir biogenik. Analisis mikrokospis percontoh tersebut telah dilakukan untuk mengetahui jenis kandungan mineral yang terdapat di dalam sedimen. Hasil analisis mineral ini di daerah penelitian terdiri dari: kuarsa, magnetit, amfhibole, oksida besi, ilmenit, piroksen, zirkon, pirit, epidot, dan biotit Di daerah telitian, kuarsa ditemukan pada 127 contoh yang dianalisis, dengan kandungan yang bervariasi dari 28,31% hingga 99%,. Kehadiran kuarsa, magnetit, ilmenit, amphibole dan piroksen, di daerah selidikan menunjukkan bahwa batuan asalnya diduga batuan granitan. Kata kunci: kuarsa, Aceh Utara, analisis mineral, granit Based on grain size analyses of, 127 samples taken from seafloor surficial sediment consist of five kind sediments. They are sand, silty sand, silt, sandy silt, and biogenic sand. Microscopically analyzed of these samples were carried out in order to descrif mineral compositio. The results of mineral analysis are quartz, magnetite, amphibole, iron oxyde, ilmenite, pyroxene, zircon,pyrite, epidote, and biotite Quartz has been found in 127 samples with variation from 28,31% to 99%. The existense quartz, magnetite, amphibole, ilmenite, pyroxene minerals in study area show that the source of the sediment is probably granitio rocks. Keywords: quartz, North Aceh, mineral analysis, granit
GRANIT KELUMPANG SEBAGAI GRANIT TIPE-I DI PANTAI TELUK BALOK, BELITUNG Noor C.D. Aryanto; Nasrun Nasrun; Andy Hermanto Sianipar; Lili Sarmili
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 3, No 1 (2005)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1216.554 KB) | DOI: 10.32693/jgk.3.1.2005.121

Abstract

Batuan granit mempunyai arti penting terutama akan kandungan mineral ekonomisnya. Di Indonesia bagian barat, batuan granit lebih terkenal dengan asosiasi mineralisasi kasiterit (timah). Tidak semua batuan granit mempunyai kandungan mineral kasiterit. Batugranit biotit berhubungan dengan mineralisasi kasiterit, sedangkan batugranit hornblende tidak ada hubungannya dengan mineralisasi kasiterit. Batuan granit di Pulau Belitung ditemukan di empat daerah berbeda, yaitu Tanjung Pandan di baratlaut, Gunung Mang di timurlaut, Parangbuloh di baratdaya dan Kelumpang di tenggara. Granit Kelumpang adalah salah satu dari jenis granit di daerah telitian. Secara megaskopis, batuan granit di Kelumpang terbentuk oleh mineral-mineral berbutir kasar, berwarna abu-abu-putih dan kaya akan megakristik K-Feldspar Identifikasi karakteristik granit di daerah penelitian berdasarkan hasil analisa petrografis dan penafsiran seismik pantul dangkal, yang ditunjukkan oleh pola reflektor yang membentuk struktur kerucut yang tidak menerus. Penyebaran dari batuan granit ini dapat dipetakan sepanjang lintasan kapal. Pada akhirnya, berdasarkan kenampakan megaskopis dan analisa petrografi terlihat bahwa granit di lokasi kegiatan memiliki sifat yang menyerupai granit tipe-I bukan pembawa mineral kasiterit. The granitic rock is an important rock in economic mineral deposit. In westernpart of Indonesia, the granitic rocks are well known in associated with cassiterite (tin) minerals. Not all of the granitic rocks contain of cassiterite minerals. The biotite-granitic rocks are associated with cassiterite minerals while the hornblende-granitic rocks are not related with cassiterite mineralisation. The Granitic rock in Belitung Island found in four different areas, those are, in Tanjung Pandan of northwest Belitung, Gunung Mang of northeast of Belitung, Parangbuloh of southwest Belitung, and Kelumpang of southeast Belitung. Granit Kelumpang is one of granitic rocks in the investigated area. It is megascopically formed by coarse-grained, greyish white in color and rich in K-feldspar megacrystic minerals. Identification of granitic rock in the investigated area characterised by petrographically analysis and seismic reflection interpretation. It has a reflector pattern shown by an uncontinous cone structure. The distribution of granitic rock can be mapped along the ship track as well as the shallow seismic lines. Finally, the granitic rocks in the investigated area are megascopically and petrographically belong to type I-Granite those are not associated with cassiterite.