Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEARAN POLA ASUH DAN PENGGUNAAN GADGET TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ANAK DI LINGKUNGAN DUPAK MASIGIT GANG III SURABAYA Elsofi Alintya; Miftakhul Jannah; Risandi Mardanis Putri; Diyas Age Larasati
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 9: Februari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i9.1274

Abstract

Children are people who are in the process of growing up. Child growth is a transformation process as children learn to climb to a larger level from several points of view: movement, thinking, feeling, and interacting with both living things and objects in the child's living area. The growth of children certainly cannot be separated from the education of parents who have responsibility for children's learning, namely by guiding and training children through learning with pictures, adjustments, advice and attention on things that are useful for children. Childhood is also the time for them to learn to socialize with the surrounding area to build self-confidence in children. Due to the continued advancement of technology, most parents share gadgets with children, gadgets have bad and good effects for children. The purpose of this research is to master the position of parenting and the use of gadgets for social interaction in children in the Dupak Masigit Gang III area, Surabaya. The subjects of this research are children who have used gadgets, parents who already have children and residents who have a significant function in children's growth. The instrument used in this research is the scale of social interaction in children and the position of parenting for children. The result of this research is that children have the assumption that gadgets have benefits in them and have positive and negative consequences. Not only that, children also want to formulate that gadgets are a primary need, so it can be concluded that the position of parenting for children is indeed needed in children's daily lives.
The Effect of Reciprocal Teaching on Social Science Elementary Problem Solving Skills Diyas Age Larasati
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3468

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to determine the effect of reciprocal teaching on IPS elementary problem solving skills. This research method was quasi-experimental using two randomized control group pretest-posttest design. Two classes were chosen, namely the experimental class by applying the reciprocal teaching approach and the control class using the lecture and discussion approach. The population of this research is class IV SDN Pakis V Surabaya, with sample class IV-A as the experimental class and class IV-B as the control class. Each class has 35 students. The instruments of this study used tests of problem solving abilities, observation sheets, and documentation. Essay-type problem ability tests with 5-item questions. Before being tested in research, the problem is firstly tested based on the level of validity, level of difficulty, different power, and reliability. The analysis technique in this study uses the t test formula with the help of SPSS 25.0 for window. Significant level α = 95%. H0 is accepted if t arithmetic t table, and H0 is rejected if t arithmetic t table. And H1 is accepted if the significant value 0.05 and t arithmetic t table. The results of the analysis of research data through the t test, showed a significant number of 0.01. This shows that H0 is rejected and H1 is accepted because significant values of 0.01 0.05 and 12.705 t table 1.697. The results of the analysis indicate that there is an effect of reciprocal teaching on the ability to solve social studies in elementary school.Keywords: Reciprocal Teaching, Problem Solving Ability, IPSAbstrak.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh reciprocal teaching terhadap kemampuan pemecahan masalah IPS SD. Metode penelitian ini kuasi eksperimen dengan menggunakan two randomized control group pretes-posttest design. Dipilih secara acara dua kelas, yaitu kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching dan kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan ceramah dan diskusi. Populasi penelitian ini kelas IV SDN Pakis V Surabaya, dengan sampel Kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Intrumen penelitian ini menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi, dan dokumentasi. Tes kemampuan masalah berjenis esai dengan 5butir soal. Sebelum diujikan dalam penelitian, terlebih dahulu soal tersebut diuji berdasarkan tingkat validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus uji t dengan bantuan SPSS 25.0 for window. Tingkat signifikan α= 95%. H0 diterima apabila t hitung t tabel, dan H0 ditolak apabila t hitung t tabel. Dan H1 diterima apabila nilai siginifikan 0,05 dan t hitung t table. Hasil analisis data penelitian melalui uji t, menunjukkan angka signifikan sebesar 0,01. Hal tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima karena nilai signifikan 0,01 0,05 dan 12,705 t tabel 1,697. Hasil analisis tersebut menunjukkanKata Kunci: Reciprocal Teaching, Kemampuan Pemecahan Masalah, IPS
Pengaruh Model Treffinger terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Diyas Age Larasati
Musamus Journal of Primary Education Vol 2 No 2 (2020): Musamus Journal of Primary Education
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/musjpe.v2i2.2331

Abstract

Treffinger merupakan pembelajaran konstruktivistik yang dapat melatih kemampuan berpikir kreatif. Model Treffinger dalam penelitian ini digunakan untuk melatih mahasiswa berpikir kreatif melalui tahapan-tahapan kreatif. Mulai dari tahapan yang sederhana pada tingkat pertama hingga yang majemuk melalui pemecahan masalah kreatif (PMK) pada tingkat ketiga. Kemampuan kreatif bagi mahasiswa sebagai salah satu sarana untuk aktualisasi diri. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. Penelitian dilakukan di Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Bahasa dan Sains Universitas Wijaya Kusuma Surabaya tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian merupakan ma-hasiswa angkatan 2018 kelas A sebagai kelas eksperimen Subjek penelitian ditentukan berdasarkan kemiripan nilai rata-rata ujian tengah semester. Penelitian dilakukan pada mata kuliah pendidikan IPS di SD. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian One Design. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu berpikir kreatif dan variabel bebasnya adalah model pembelajaran Treffinger. Instrumen penelitian ini menggunakan tes essay. Hasil pengukuran berupa data yang selanjutnya dianalisis menggunakan t-test dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows. Berdasarkan selisih nilai pre test dan post test, gain score 29.26. Hasil perhitungan analisis uji t menggunakan independen sample t test diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu 0,00. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa model pembelajaran Treffinger berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif. Disimpulkan bahwa model pembelajaran Treffinger berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Diyas Age Larasati
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 11, No 1 (2020): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v11i1.684

Abstract

ABSTRAKPembelajaran IPS SD menjadi pembelajaran yang membosankan, karena guru belum menerapkan model, metode, strategi pembelajaran yang inovatif. Guru juga hanya melatih siswa untuk hafalan-hafalan konsep IPS, belum melatih berpikir kritis. Discovery learning sebagai salah satu model pembelajaran memiliki keunggulan mengaktifkan siswa. Tahapan-tahapan model discovery learning mendukung siswa untuk berpikir kritis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbasis higher order thinking skill terhadap kemampan berpikir kritis. Penelitian ini berjenis eksperimen semu, dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Kelas eksperimen menerapkan model discovery learning berbasis Higher Order Thinking Skill, sedangkan kelas kontrol menerapkan model penugasan dan diskusi berbasis Higher Order Thinking Skill. Penelitian ini menggunakan populasi kelas V SDN Banyu Urip IX Surabaya. Dua kelas dipilih secara random sampling sebagai sampel penelitian. Kelas V-A berjumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen. Kelas V-B berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol. Intrumen penelitian ini menggunakan soal (pretest dan posttest) dalam bentuk essai berjumlah 4 butir soal. Teknik pengumpulan data menggunakan penskoran terhadap hasil pretest dan posttest. Uji T digunakan untuk menguji hasil data penelitian. Hasil data penelitian menunjukkan rata-rata gainscore kelas eksperimen sebesar 5,75 lebih tinggi daripada kelas kontrol sebesar 2,6. Hasil data yang menggunakan uji-t. Hal ini dapat dilihat dari nilai t= 7,986 dan signifikansi dua ekor 0,000, sehingga p< 0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh model discovery learning berbasis higher order thinking skill terhadap kemampan berpikir kritis.Kata Kunci : Discovery Learning, Higher Order Thinking Skill, Berpikir kritisABSTRACTElementary school social studies learning becomes boring learning, because teachers have not applied innovative models, methods, and learning strategies. The teacher also only trains students to memorize social science concepts, not to train critical thinking. Discovery learning as one of the learning models has the advantage of activating students. The stages of the discovery learning model support students to think critically. The purpose of this study was to determine the effect of discovery learning models based on higher order thinking skills on critical thinking skills. This research is a quasi-experimental type, with a Non Equivalent Control Group Design. The experimental class applies the discovery learning model based on the Higher Order Thinking Skill, while the control class applies the assignment and discussion model based on the Higher Order Thinking Skill. This study uses a population of class V SDN Banyu Urip IX Surabaya. Two classes were chosen by random sampling as a research sample. Class V-A numbered 32 students as an experimental class. Class V-B totaling 30 students as a control class. The instruments of this study used 4 questions (pretest and posttest) in the form of essays. Data collection techniques used scoring of the results of the pretest and posttest. T test is used to test the results of research data. The results of the research data show that the average gaincore of the experimental class was 5.75 higher than the control class of 2.6. The results of data using the t-test. This can be seen from the value of t = 7.986 and the significance of two tails is 0.000, so that p <0.05. This proves that there is an influence of discovery learning model based on higher order thinking skills on critical thinking skills.Keywords: Discovery Learning, Higher Order Thinking Skill, Critical Thinking
PENGARUH MEDIA CANVA BERBANTU QR CODE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Ainnur Ristyanti; Diyas Age Larasati; Diah Yovita Suryarini
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 4: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i6.1952

Abstract

Teachers' teaching of social science learning is not supported by the use of learning media and is monotonous, causing students to appear bored after the lesson. This has an effect on the low student learning outcomes. It is hoped that by using Canva media combined with a QR code, students will be more interested in learning and will find it easier to understand the subject matter. The purpose of this study is to see how QR code-assisted Canva media affected social science learning outcomes for class IV students at SD Negeri 220 Gresik. This study is a Nonequivalent Control Group Design experimental study. The sample size was 60 students, who were divided into two classes: IV A (30 students as the experimental class) and IV C (30 students as the control class). This study's instruments were observation sheets and tests. According to the findings of the study, (1) Data analysis results show that the average value of student learning outcomes in the experimental class is 99 and 78.3 in the control class. (2) The results of hypothesis testing using the t-test show the sig value of the output pair 1 and pair 2. (2 tailed) of 0.000<0.05, thus H1 is accepted and H0 is rejected, indicating that Canva media with the help of QR Code has a significant effect on elementary school social science learning outcomes.
Pemanfaatan Media Sosial (Youtube) pada Era New Normal Sebagai Pembelajaran Daring di SDN Langkap 3 Bangkalan Diyas Age Larasati; Reza Syehma Bahtiar; Noviana Desiningrum
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.638 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.46

Abstract

Pembelajaran secara daring dibutuhkan media sosial untuk memfasilitasi dan mendukung pembelajaran agar para guru tetap bisa menunaikan tugasnya sebagai pengajar. Sementara siswa menunaikan kewajibannya untuk belajar dengan baik, walaupun tanpa kehadiran guru dihadapannya dan hanya dari rumah.Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada guru-guruSekolah Dasar di SDN Langkap 3 Bangkalan tentang penggunaan media sosial youtube sebagai salah satu solusi pembelajaran daring. Metode pengabdian kepada masyarakat ini mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan pelatihan diselenggarakan secara daring pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2021. Metode pelatihan: Metode Ceramah secara daring, Metode Demontrasi secara daring, dan Metode Tanya Jawab secara daring. Pelatihan menggunakan aplikasi google meet dengan link https://meet.google.com/rvz-xgvr-nyi yang diikuti oleh 11 peserta dari guru SDN Langkap 3 Bangkalan, 10 peserta dari dosen PGSD, dan 11 peserta dari mahasiswa PGSD, Sehingga total peserta keseluruhan adalah 32 peserta. Dan tahap terakhir metode pelatihan. Para guru SDN Langkap 3 Bangkalan menyambut antusias terhadap Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, terbukti mereka ontime pada saat mengikuti kegiatan penmas secara daring ini, sangat antusias dalam berdiskusi dan cukup interaktif selama diskusi berlangsung.
Pelatihan Pemanfaatan Video Youtube sebagai Media Pembelajaran Di SDN Dukuh Kupang V Surabaya Noviana Desiningrum; Yudha Popiyanto; diyas Age Larasati; Nafilah Alifta Firdaus
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Kompetensi pedagogic, professional, kepribadian dan sosial harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru. Di SDN Dukuh Kupang V Surabaya ini tentu masih memerlukan pengalaman tentang pemilihan metode atau model pembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran yang tepat. Dalam pembelajaran sekarang ini, tidak jaman lagi siswa hanya menerima materi pembelajaran dengan menggunakan buku saja, namun siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan menggunakan media sosial. Salah satu media sosial yang tepat untuk menyebarkan (share) video pembelajaran tersebut adalah YouTube. Tujuan: Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk melatih pembuatan video pembelajaran dari YouTube diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru di SDN Dukuh Kupang V Surabaya. Metode: Metode pengabdian masyarakat ini terdiri dari: metode ceramah, metode diskusi, dan metode tanya jawab. Kegiatan pengabdian  masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2024 yang bertempat di ruang rapat Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya. Kegiatan penmas ini dilaksanakan melalui 3 tahap. Tahap pertama memperkenalkan aplikasi-aplikasi pembuatan video pembelajaran. Tahapan kedua menyusun media pembelajaran berupa video yang akan di share ke YouTube. Tahapan ketiga, guru dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan video YouTube sebagai media pembelajaran. Hasil: Hasil temuan dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: (1) guru mampu memahami aplikasi membuat video pembelajaran (Camstudio, Kinemaster, dan lain-lain), (2) guru mampu menerapkan pembelajaran dengan membuat video yang di share ke YouTube, (3) meningkatkan kompetensi guru khususnya di bidang IPTEK. Kesimpulan: Pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bagi Guru di SDN Dukuh Kupang V secara berkelanjutan.