Yani Permanawati
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Jl. DR. Junjunan No. 236, Telp. 022 603 2020, 603 2201, Faksimile 022 601 7887, Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KANDUNGAN LOGAM BERAT (Cd, Cu, Pb, dan Zn) DALAM AIR LAUT DI PERAIRAN PANTAI TIMUR PULAU ROTE Nineu Yayu Gerhanae; Yani Permanawati
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3993.984 KB) | DOI: 10.32693/jgk.13.2.2015.265

Abstract

Pulau Rote merupakan gugusan pulau terdepan NKRI paling selatan yang berbatasan dengan Australia. Pada tahun 2009 terjadi tragedi meledaknya sumur minyak Montana di Blok Atlas Barat Laut Timor yang mengakibatkan pencemaran di perairan Pulau Rote. Hal ini berpotensi dampak pada penurunan kualitas air, ikan tangkap, rumput laut, budidaya mutiara dan rusaknya terumbu karang serta tanaman mangrove. Penelitian Lingkungan dan Geologi Pantai di Perairan Pantai Timur Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur dilakukan pada bulan September-Oktober 2012. Dalam penelitian ini, diambil 40 sampel air secara acak dan sesaat tanpa memperhatikan waktu/musim. Tujuan sampel air terpilih digunakan untuk analisis logam berat yaitu kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), dan Seng (Zn) dengan menggunakan metoda Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi karakteristik kimia air laut untuk mendukung kegiatan wisata bahari. Kualitas logam berat dalam satuan ppm yang terukur berkisar antara : Pb (<0.001-0.017); Cu (<0.001-0.015); Zn (0.008-0.275); Cd (0.0002-0.0005). Nilai status mutu air laut berdasarkan kualitas logam berat yang terukur menurut Metode Storet diketahui : kualitas air laut di perairan termasuk kelas B baik (tercemar ringan) skor -2.Kata kunci kualitas air, logam berat, nilai status mutu, timur Pulau Rote Rote Island is a outers island of southern NKRI which bordering Australia. In 2009, tragedy explosion of oil wells in Block Atlas Montana West Timor which resulted in the pollution of the waters of the island of Rote. This could potentially impact on the quality of water, catching fish, seaweed, pearl cultivation and destruction of coral reefs and mangroves. Environmental and Coastal Geological Research in the Coastal Waters of East Coast Rote Island, East Nusa Tenggara was conducted in September-October 2012. In this study, 40 samples were taken at random and instantaneous water regardless of time / season. Purpose water samples selected for analysis of heavy metals, such as Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Plumbum (Pb), and Zinc (Zn) using the method of Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). The purpose of this study was to obtain data and information on the latest chemical characteristics in seawater to support marine tourism activities. Heavy metals quality in ppm ranges between: Pb (<0.001-0.017); Cu (<0.001-0.015); Zn (0.008-0.275); Cd (0.0002-0.0005). The water quality status value is based on the quality of heavy metals measured according to Storet methods, whereabout : sea water quality status value belongs to the class B good (lightly polluted) score of -2. Keywords: water quality, heavy metal, quality status value, east Rote Island
KANDUNGAN LOGAM BERAT (Cu, Pb, Zn, Cd, dan Cr) DALAM AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN TELUK JAKARTA Yani Permanawati; Rina Zuraida; Andrian Ibrahim
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.345 KB) | DOI: 10.32693/jgk.11.1.2013.227

Abstract

Penelitian Lingkungan dan Kebencanaan Geologi Kelautan Perairan Teluk Jakarta (Tanjung Kait – Muara Gembong) dilakukan pada bulan Oktober - November 2010. Uji logam berat (Cu, Pb, Zn, Cd, dan Cr) dilakukan terhadap 28 contoh air laut dan 28 contoh sedimen dasar laut menggunakan metoda Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi kondisi lingkungan terkini dari kandungan logam berat dalam air laut dan sedimen dasar laut. Kandungan logam berat (air laut dalam mg/l : sedimen dasar laut dalam ppm) terukur sebagai berikut : Cu ( <0.005 : 15.000-169.500 ); Pb (0.005-0.011 : 14.000-58.100); Zn (0.005-0.007 : 95.800-333.000); Cd (0.006-0.015 : 0.012-0.750); Cr (<0.001 : 45.320-139.180). Berdasarkan Metode Storet dapat dilihat nilai status mutu air laut perairan ini adalah -12, berarti bahwa kualitas air laut di perairan termasuk kelas C (tercemar sedang). Sedangkan status mutu sedimen di perairan menunjukkan skor nilai status mutu sedimen adalah 0, yang berarti bahwa kualitas sedimen termasuk kelas A (tidak tercemar/memenuhi baku mutu). Jelas terlihat bahwa nilai ambang batas (NAB) logam berat dalam sedimen jauh lebih tinggi dari NAB logam berat dalam air. Kata kunci: logam berat, sedimen dasar laut, air laut, nilai status mutu Marine Environmental and Geological Hazard Survey In Jakarta Bay Waters (Tanjung Kait - Muara Gembong) conducted in October-November 2010. Testing of heavy metals (Cu, Pb, Zn, Cd, and Cr) performed on 28 samples of sea water and 28 subsurface sediment samples using the method of Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). The purpose of this study was to obtain data and information on current environmental conditions of heavy metal content in seawater and subsurface sediment. Heavy metal content (sea water in mg/l: subsurface sediment in ppm) measured as follows: Cu ( <0.005 : 15.000-169.500 ); Pb (0.005-0.011 : 14.000-58.100); Zn (0.005-0.007 : 95.800-333.000); Cd (0.006-0.015 : 0.012-0.750); Cr (<0.001 : 45.320-139.180). Based on the Storet method shows the value of water quality status of sea waters is -12, which means that the seawater quality in these waters belong to a class C (medium contaminated). While the status of sediment quality in these waters indicate subsurface sediment quality score status value is 0, which means that subsurface sediment quality belongs to the class A (not polluted/correspond to the quality standards). It is clearly seen that the threshold value (NAV) of heavy metals in sediments is much higher than the NAV of heavy metals in water. Keywords: heavy metal, subsurface sediment, seawater, quality score status
PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP PENYEBARAN TERUMBU KARANG DI TELUK WONDAMA, PAPUA Yani Permanawati; Lili Sarmili
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 6, No 3 (2008)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2767.07 KB) | DOI: 10.32693/jgk.6.3.2008.164

Abstract

Endapan lumpur yang terdapat di bagian barat teluk Wondama sebarannya sangat sedikit jika dibandingkan di bagian timurnya. Endapan lumpur ini tidak berhubungan langsung dengan hasil erosi sungai baik di bagian barat maupun teluk Wondama tetapi berasal dari bagian selatan teluk yang dibawa oleh arus ke arah utara. Batugamping mendominasi bagian barat teluk Wondama, sedangkan sungai-sungai yang melewati batugamping ini, airnya tentunya akan banyak mengandung unsur karbonat sehingga menjadikan terumbu karang lebih mudah tumbuh di sepanjang pantai bagian Barat dibandingkan bagian Timur teluk Terjaganya kehidupan terumbu karang ini karena lingkungan yang bersih yang juga ditunjang oleh pola kehidupan masyarakat pesisir teluk Wondama yang sadar menjaga keseimbangan alam termasuk para nelayan yang masih menggunakan alat penangkapan ikan tradisional. Kata kunci : Terumbu karang, endapan lumpur, Teluk Wondama The distribution of mud on westernpart of Wondama Bay is very limited compared to its easternpart. The existence of mud is not directly related to the erosion of rivers along its west or east of the bay but it is originated from the south of the bay where current brought the sediment to the north. The limestone is dominated on its westernpart of Wondama bay, whereas rivers those cut the limestone will contain carbonate element and will support the coral reef grows better on its westernpart rather than on its easterpart of the bay. The good reservation of the coral reef is clearly related to clean environment and also supported by human lifes whose can keep and preserve the natural balance, for example, the fisheries are still using a traditional equipment. Keyword : Cora reef, deposition of mud, Wondama Bay