Nur Khasanah
Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERKIRAAN LAJU DOSIS NEUTRON TERMAL DAN EPITERMAL DI MEDAN KALIBRASI RADIASI NEUTRON DENGAN AKTIVASI KEPING INDIUM Khasanah, Nur; Widodo, Chomsin S; Satimin, Bunawas
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini surveimeter lingkungan dan dosimeter personal hanya dikalibrasi dengan sumber radiasi beta, gamma dan neutron cepat. Sedangkan, kontribusi neutron dalam kalibrasi surveimeter lingkungan dan dosimeter personal masih seringkali diabaikan. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus mengenai evaluasi laju dosis neutron termal dan laju dosis neutron epitermal. Pengukuran dosis neutron termal dan dosis neutron epitermal dilakukan dengan aktivasi keping Indium yang dilakukan di fasilitas polyetilen dan grafit, serta di fasilitas beton berbentuk U terbalik. Sumber radiasi neutron yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cf252. Spektrum radiasi neutron dapat dihasilkan dengan menggunakan Bonner sphere. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa  sekitar 73,9% di fasilitas grafit dan polyetilene adalah neutron termal.  Pada fasilitas beton berbentuk U terbalik, sekitar 80,3% di dominasi oleh radiasi neutron epitermal.
PENGUKURAN LAJU DOSIS NEUTRON TERMAL DAN EPITERMAL DI TUNNEL REAKTOR SERBA GUNA G. A SIWABESSY DENGAN AKTIVASI KEPING INDIUM Nur Khasanah; Bunawas Bunawas; Lalu Sahrul Hudha
KONSTAN - JURNAL FISIKA DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 6 No 2 (2021): KONSTAN (Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/konstan.v6i2.134

Abstract

Keberadaan radiasi neutron yang mempunyai rentang energi luas memiliki implikasi yang cukup signifikan untuk diperhatikan terkait dengan proteksi radiasi.Oleh karena itu, telah dilakukan pengukuran laju dosis neutron termal dan epitermal di tunnel reaktor serba guna G. A. Siwabessy yang merupakan saluran yang mengalirkan hasil reaksi fisi pada reaktor berupa radiasi neutron dan energi panas. Pengukuran dilakukan dengan metode aktivasi keping Indium dan Indium dilapisi Cadmium di atas tunnel tersebut. Setelah itu, keping Indium meluruh menghasilkan radiasi gamma yang dicacah menggunakan spektrometer gamma HPGe (High Purity Germanium). Hasil cacahan tersebut digunakan untuk menghitung besarnya fluks dan laju dosis neutron termal dan epitermal. Sehingga didapatkan bahwa fluks dan laju dosis thermal maupun ephitermal yang paling besar diperoleh di titik sambungan antara parafin. Selain itu, didapatkan bahwa pada titik tersebut laju dosis neutron epitermal sebesar 9,2 μSv/jam dan neutron termal sebesar 2,2 μSv/jam atau 80,7% didominasi oleh neutron epitermal. Hasil tersebut hampir sama jika dibandingkan dengan hasil pengukuran spektrum radiasi neutron dengan menggunakan Bonner Sphere yang menunjukkan bahwa di titik tersebut laju dosis neutron didominasi oleh neutron epitermal sebesar 74,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa metode aktivasi keping indium bisa menjadi metode alternatif yang praktis dan murah sebagai acuan atau referensi dalam pertimbangan tindakan proteksi radiasi neutron untuk pihak yang terkait.
Pengenalan virtual laboratory berbasis Physics Education Technology (PhET) interactive simulation sebagai alternatif praktikum pada siswa sekolah internasional luar negeri Riyadh Lalu Ahmad Didik Meiliyadi; Baiq Ayu Ruhana; Nur Khasanah
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 1 (2023): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i1.6189

Abstract

[Bahasa]: Inovasi proses pembelajaran menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari seiring dengan masifnya perkembangan teknologi dan informasi. Salah satu upaya inovasi tersebut adalah penggunaan PhET interactive simulation virtual laboratory dalam kegiatan praktikum pembelajaran fisika pada program kerjasama Sekolah Internasional Luar Negeri (SILN) Riyadh. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep fisika melalui aktivitas praktikum dengan menggunakan PhET. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Participatory Action Research (PAR) dengan 4 tahapan kegiatan yaitu (a) persiapan, (b) sosialisasi, (c) pelaksanaan, dan (d) evaluasi dan refleksi. Fokus materi dalam program ini adalah materi pada pelajaran fisika yang terdiri dari (a) Tekanan, (b) Hukum Kekekalan Energi, (c) Kinematika dan Dinamika Gerak, (d) Hukum Faraday, (e) dan Hukum Ohm. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa pada aspek pelaksanaan praktikum virtual berbasis PhET diperoleh poin sebesar 3,5 yang mengindikasikan siswa sangat antusias dalam mengikuti program. Sedangkan poin yang paling rendah adalah pada aspek waktu yaitu sebesar 2,6. Keterbatasan program ini adalah minimnya waktu yang tersedia sehingga masih ada siswa yang merasa kesulitan ketika menggunakan aplikasi PhET. Penggunaan PhET interactive simulation ini dapat menjadi alternatif proses pembelajaran fisika untuk meningkatkan antusisme belajar siswa sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam memahami konsep fisika. Kata Kunci: laboratorium virtual, PhET, simulasi interaktif [English]: Innovation in the teaching and learning process is an inevitable facet along with the massive development of technology and information nowadays. One of the efforts is using PhET interactive simulation virtual laboratory in the physics learning practicum process in the Riyadh International Foreign School (SILN) cooperation program. This community service program aims to improve students' understanding of physics concepts through practicum activities using PhET. The method used in this program was Participatory Action Research (PAR) which consists of four stages, including (a) preparation, (b) socialization, (c) implementation, and (d) evaluation and reflection. The focus of the material in this program was on physics lessons consisting of (a) Pressure, (b) The law of Conservation of Energy, (c) Kinematics and Dynamics of Motion, (d) Faraday's Law, and (e) Ohm's Law. The result shows that in implementing the PhET-based virtual practicum aspect, points of 3.5 were obtained, indicating that students were highly enthusiastic about participating in the program. In contrast, the lowest point is in the aspect of time, which is 2.6. The limitation of this program was the lack of time available. Therefore, the students were still having difficulties when using the PhET application. PhET interactive simulation can be an alternative tool in the physics teaching and learning process to increase students' enthusiasm for learning, which will potentially impact improving students' competence in understanding physics concepts. Keywords: virtual laboratory, PhET, interactive simulation