Bunawas Bunawas
NuklindoLab, Koperasi JKRL, Jakarta Selatan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGUKURAN LAJU DOSIS NEUTRON TERMAL DAN EPITERMAL DI TUNNEL REAKTOR SERBA GUNA G. A SIWABESSY DENGAN AKTIVASI KEPING INDIUM Nur Khasanah; Bunawas Bunawas; Lalu Sahrul Hudha
KONSTAN - JURNAL FISIKA DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 6 No 2 (2021): KONSTAN (Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/konstan.v6i2.134

Abstract

Keberadaan radiasi neutron yang mempunyai rentang energi luas memiliki implikasi yang cukup signifikan untuk diperhatikan terkait dengan proteksi radiasi.Oleh karena itu, telah dilakukan pengukuran laju dosis neutron termal dan epitermal di tunnel reaktor serba guna G. A. Siwabessy yang merupakan saluran yang mengalirkan hasil reaksi fisi pada reaktor berupa radiasi neutron dan energi panas. Pengukuran dilakukan dengan metode aktivasi keping Indium dan Indium dilapisi Cadmium di atas tunnel tersebut. Setelah itu, keping Indium meluruh menghasilkan radiasi gamma yang dicacah menggunakan spektrometer gamma HPGe (High Purity Germanium). Hasil cacahan tersebut digunakan untuk menghitung besarnya fluks dan laju dosis neutron termal dan epitermal. Sehingga didapatkan bahwa fluks dan laju dosis thermal maupun ephitermal yang paling besar diperoleh di titik sambungan antara parafin. Selain itu, didapatkan bahwa pada titik tersebut laju dosis neutron epitermal sebesar 9,2 μSv/jam dan neutron termal sebesar 2,2 μSv/jam atau 80,7% didominasi oleh neutron epitermal. Hasil tersebut hampir sama jika dibandingkan dengan hasil pengukuran spektrum radiasi neutron dengan menggunakan Bonner Sphere yang menunjukkan bahwa di titik tersebut laju dosis neutron didominasi oleh neutron epitermal sebesar 74,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa metode aktivasi keping indium bisa menjadi metode alternatif yang praktis dan murah sebagai acuan atau referensi dalam pertimbangan tindakan proteksi radiasi neutron untuk pihak yang terkait.