Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMANFAATAN DAUN PINUS JARUM UNTUK DIJADIKAN BRIKET BIOCOAL SEBAGAI ENERGI LISTRIK ALTERNATIF Fitriani Said; Herawati Herawati
Elektrika Borneo Vol 7, No 2 (2021): Elektrika Borneo Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jeb.v7i2.2138

Abstract

Biomass is organic material produced through the photosynthetic process in the form of products or waste. Examples of biomass include plants, trees, grass, agricultural waste, forest waste, feces and livestock manure. This biomass can be used as an alternative fuel to replace petroleum which is suitable for development in Tarakan. One of the abundant sources of biomass is needle pine leaves which are found on the UBT campus, Pesisir Charity Beach and Tarakan City Nursery. The selection of fallen needle pine leaves as biomass in this study was based on the absence of utilization of pine leaf waste. Thus, in this study, dry needle pine leaf waste will be utilized to make briquettes mixed with coal with a variant of adhesive composition. There are 3 types of adhesives used, sago, starch starch and clay. Of the 3 types of adhesives, each sample was tested to obtain the value of moisture content, ash content, heat and electrical energy. Briquettes can be said to be good if they have a water content value below 8% according to SNI. Where the water content in the sago adhesive is in the range of more than 6%, while for starch adhesive it is in the range of 5%-6% and for clay adhesive the value is in the range of 5%-7%. The ash content in this study has met the SNI standard, which is below 8%, but the clay adhesive has an ash content close to 8%, which is 7.95%. The value of voltage and current is influenced by the composition of the sample, where the smaller the percentage of the pine leaf content, the smaller it is, and vice versa. The calorific value is obtained from the analysis of existing data to obtain a large enough heating value, which is in the range of 4500 J.
ANALISIS SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER PADA MATA PELAJARAN IPA BERDASARKAN DIMENSI PROSES KOGNITIF TAKSONOMI ANDERSON DANKEMAMPUAN BERPIKIR KRITISDI SMP NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN Fitriani Fitriani; Ibrahim Ibrahim; Endik Deni Nugroho
Biopedagogia Vol 2, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.499 KB) | DOI: 10.35334/biopedagogia.v2i1.1716

Abstract

The final exam is a summative evaluation applied by schools to measure student’s cognitive learning outcomes which are usually given in the form of tests. The analysis of each test item is expected to be useful to make improvements and refinement of the items that have been tested on students. The type of research is a qualitative descriptive study. The sample in this study were all manuscripts of final exam questions for natural science subjects of VII, VIII, and IX grades Negeri 1 Nunukan Selatan on 2018 Academic Year. Data collection is done by means of documentation and interviews. Data were analyzed according to operational verbs in the dimensions of Anderson's Taxonomy cognitive process and aspects of critical thinking skills. The results showed that (1) the distribution of the cognitive process dimensions of Anderson's Taxonomy in the questions was not evenly distributed, the questions were dominated by the dimensions of cognitive processes at levels C1, C2 and C3. The percentage of cognitive dimensions in VII grade namely C1 gained 44%, C2 gained 44% and C3 gained 12%. The VIII grade namely C1 gained 20%, C2 gained 46.7%, C3 gained 26.7% and C4 gained 6.7%. The IX grade namely C1 gained 2.8%, C2 gained 25.7%, C3 gained 42.8%, and C4 gained 28.5%; (2) the distribution of critical thinking skills aspects in the questions is also not evenly distributed, the questions are dominated in aspects 1 and aspect 2. The percentage of critical thinking skills aspects in VII grade is A1 gained 44% and A2 gained 56%. The VIII grade is A1 gained 46.7%, A2 gained 43.3% and A3 gained 10%. The IX grade is A1 gained 5.7%, A2 gained 48.5%, A3 gained 40% and A5 gained 5.7%. Keywords:  Question, Cognitive, Anderson’s Taxonomy, Critical thinkingANALISIS SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER PADA MATA PELAJARAN IPA BERDASARKAN DIMENSI PROSES KOGNITIF TAKSONOMI ANDERSON DANKEMAMPUAN BERPIKIR KRITISDI SMP NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN
ANALISIS PEMANFAATAN KECEPATAN RENDAH ENERGI ANGIN DIWILAYAH TARAKAN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PSCAD/EMTDC Linda Sartika; Fitriani Said
Jurnal Borneo Saintek Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Borneo Saintek
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v4i2.1051

Abstract

Wilayah Tarakan merupakan sebuah pulau yang dikelilingi lautan, melihat letak geografis Tarakan yang strategis dimana kecepatan angin pada jam-jam tertentu disinyalir memungkinkan dimanfaatan kecepatan angin sebagai penggerak turbin pembangkit listrik tenaga angin. Namun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya kecepatana angin di wilayah Tarakan bervariasi dititik-titik tertentu. Adapun hasil data survei dan data BMKG menunjukan adanya kecepatan angin yang memungkinkan untuk dianalisi kecepatannya sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Ada dua daerah yaitu wilayah Juwata laut dan Pantai amal. Data hasil penelitian sebelumnya menunjukan kecepatan itu berkisar 2-5 meter/detik. Kecepatan angin yang rendah ini menurut hitungan analisis awal dari penelitian sebelumnya dinyatakan kecepan ini tidak produktif atau masih dibawah standar. Namun dengan kemajuan teknologi hal itu dapat diatasi dengan menyesuaikan model dari turbin dan generator yang akan di kombinasikan. Berdasarkan itu maka dalam penelitian ini dilakukan analisis pemanfaatan kecepatan angin yang rendah ini sebagai suplai gerak bagi turbin angin yang terkoneksi dengan generator. Dalam penelitian ini memanfaatkan perangkat lunak PSCAD/EMTDC dalam mendesain suatu control converter pada generator yang digunakan.
KAJIAN POTENSI PLTMH SUNGAI KALIMANTING DESA KAYU INDAH UNTUK KELISTRIKAN PEDESAAN KECAMATAN BATU PUTIH KABUPATEN BERAU Fitriani Said
Elektrika Borneo Vol 8, No 1 (2022): Elektrika Borneo Edisi April
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jeb.v8i1.2783

Abstract

Semakin berkurangnya ketersediaan energi listrik di dearah pedesaan Kecamatan Batu Putih mengharuskan kita untuk mencari alternatif pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat. Peningkatan jumlah kebutuhan energi listrik ini tidak di imbangi dengan ketersediaan bahan bakar berupa fosil. Dengan demikian kita perlu mengembangkan energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi penggunaan energi fosil. Salah satu pembangkit listrik yang akan di kembangkan adalah PLTMH, melihat kondisi pedesaan yang memiliki beberapa aliran sungai yang berpotensi untuk mengembangkan PLTMH. Dari hasil pengukuran dan perhitungan yang dilakukan di dapatkan tinggi jatuh air sebesar 20 m dan debit air sebesar 15,09 serta penggunaan turbin pleton dengan nilai efisiensi sebesar 0,85. Maka nilai daya yang di hasilakan dari pembangkit ini sebesar  2,22 kiloWatt. 
PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK KABUPATEN BERAU Fitriani Fitriani; Abdul Aziz Ansahri
Elektrika Borneo Vol 5, No 2 (2019): Elektrika Borneo Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.313 KB) | DOI: 10.35334/jeb.v5i2.1046

Abstract

Forecast or (forecast) is basically conjecture or prediction regarding the occurrence of an event or events in the future. Forecasts can be qualitative (not shaped figure) and quantitative (form number). Qualitative Forecast difficult to obtain a good result because the variables are very relative. Quantitative forecasts divided into two: the single forecasts (point forecast) and the forecast interval (interval forecast). In this research, the author forecast the number of customers and the need for electrical energy in Berau Regency in East Kalimantan Province. By using DKL 3.01 to forecast and project electrical energy needs in Berau Regency. The result of this final project is the estimated calculation of customer number and electricity requirement of Berau Regency from 2018 until 2027. The average increase of customer growth amount is 4.77%. As well as an increase in electrical energy demand by 11.22%, and electrical power 5.52%.
ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR (FIBER & SHELL) DAN AIR PADA BOILER ADVANCE 30 TON PT. CITRA SAWIT LESTARI Alda Juliyanti; Fitriani Fitriani
Elektrika Borneo Vol 9, No 2 (2023): Elektrika Borneo Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/eb.v9i2.3425

Abstract

PT. Citra Sawit Lestari Tanjung Palas Hilir memiliki PLTU yang menggunakan Boiler Advance 30 Ton. Fungsi utama boiler adalah untuk memproduksi uap yang digunakan dalam membangkitkan listrik untuk kebutuhan pabrik. Jika produksi uap menurun maka terjadi gangguan terhadap generator turbin yang menyebabkan penurunan produksi tenaga listrik dan penurunan proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara sistem air umpan dan sistem bahan bakar boiler untuk bisa membangkitkan energi listrik yang digunakan oleh pabrik kelapa sawit. Setelah mengkaji dengan pengamatan analisa data di lapangan kemudian dilakukan perhitungan maka didapatkan hasil perbandingan dengan rata-rata penggunaan bahan bakar (fiber shell) dan air per jam adalah 5.100 kg bahan bakar (komposisi 3.640 kg serabut dan 1.460 kg cangkang, dengan persentase 71%:29%) dan 15.500 kg air umpan. Dengan rata-rata nilai konsumsi spesifik bahan bakar per 1 kWh sebesar 6,21 kg (komposisi 4,44 kg serabut dan 1,77 kg cangkang) dan rata-rata daya listrik yang dibangkitkan sebesar 823 kW.
POTENSI BAKAU SEBAGAI ENERGI LISTRIK ALTERNATIF MENGGUNAKAN METODE PLANT MICROBIAL FUEL CELL DI KOTA TARAKAN Jordan Christian; Fitriani Fitriani
Elektrika Borneo Vol 9, No 2 (2023): Elektrika Borneo Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/eb.v9i1.3462

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik terus meningkat tiap tahunnya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan bahan bakar yang tiap tahun jumlahnya semakin berkurang. Maka diperlukan sebuah terobosan baru guna mengatasi krisis energi di masa yang akan datang. Di Kota Tarakan, terdapat kawasan hutan mangrove yang banyak menyimpan mikroorganisme yang bila dimanfaatkan dengan baik dapat menghasilkan energi listrik. Plant-Microbial Fuel (P-MFC) merupakan teknologi pembangkitan listrik dengan memanfaatkan tanaman dan bakteri dalam tanah. Dalam penelitian ini, tanaman yang digunakan ialah tanaman bakau dimana pengambilan data dilakukan selama 12 hari. Anoda dan katoda yang digunakan yaitu karbon dan seng yang dihubungkan ke multimeter untuk mengukur nilai arus dan tegangan. Daya tertinggi yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 137.19 mW dan daya terendah diperoleh sebesar 9.44 mW. Hasil yang didapatkan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Diharapkan melalui penelitian ini, P-MFC dapat digunakan sebagai energi alternatif dalam hal pembangkitan listrik.
SPEEDBUMP PIEZOELEKTRIK SEBAGAI ENERGI LISTRIK ALTERNATIF (STUDI KASUS GERBANG KAMPUS UBT) Fitriani Fitriani; Muhammad Said Fadillah; Jordan Christian
Elektrika Borneo Vol 9, No 2 (2023): Elektrika Borneo Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/eb.v3i2.3505

Abstract

Pada saat ini kemajuan teknologi sebagian besar menunjang kegiatan manusia dengan berbagai peralatan teknologi yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energinya, hal ini tentu menjadikan energi listrik sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam segala kegiatan manusia. Karena itu banyak penelitian mengembangkan sumber energi terbarukan, akan tetapi banyak penelitian yang lebih terfokus pada pengembangan sumber energi dengan skala besar, dalam hal yang sama sumber energi alternatif dengan skala kecil dapat dikembangkan yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik kendaraan yang terbuang di Kampus Universitas Borneo Tarakan untuk menghasilkan energi dengan menggunakan media speed bump piezoelektrik. Speed bump dirancang sedemikian rupa dengan menambahkan piezoelektrik sebagai penghasil energi, sehingga energi kinetik dari kendaraan yang terbuang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik alternatif. Metode yang digunakan ialah menghitung banyaknya jumlah mobilitas kendaraan di Kampus Universitas Borneo Tarakan dan energi alternatif yang dihasilkan speed bump piezoelektrik berdasarkan pijakan dari jumlah mobilitas kendaraan di Kampus Universitas Borneo Tarakan. Jumlah rata-rata mobilitas kendaraan di Kampus Universitas Borneo Tarakan perharinya adalah Senin 5247, Selasa 4184, Rabu 4302, Kamis 4590, Jumat 4091, dan Sabtu 2271. Energi yang dihasilkan speed bump piezoelektrik di Kampus Universitas Borneo Tarakan setiap perharinya Senin, Selasa, Rabu, Kamis Jumat dan Sabtu adalah 2,48kW, 1,97kW, 2,02kW, 2,16kW, 1,92kW dan 1,07kW.
KAJIAN POTENSI SEDIMEN HUTAN BAKAU SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PETAMBAK UDANG PULAU PAYAU KALIMANTAN UTARA Fitriani Fitriani; Muhammad Khoirul Muttaqin
Elektrika Borneo Vol 9, No 2 (2023): Elektrika Borneo Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/eb.v3i2.3405

Abstract

Kurangnya akses listrik yang memadai bagi penduduk di wilayah pulau payau Kalimantan utara, menyebabkan mereka mencari sumber energi alternatif khususnya untuk penerangan dimalam hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi sedimen hutan bakau yang akan digunakan sebagai energi alternatif penduduk pulau payau menggunakan teknologi Sedimen Mikrobial Fuel Cell (SMFC). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode pengukuran langsung dimana dalam proses pengukuran dayanya dilakukan secara langsung dilapangan dengan cara menanam kombinasi elektroda tembaga, seng dan alumunium selama 12 hari sebagai anoda dan katoda yang kemudian akan terhubung ke multimeter digital agar dapat diketahui potensi daya yang dihasilkan. Dari hasil penelitian didapati bahwa nilai tegangan tertinggi yang diperoleh ialah sebesar 809 mV dengan nilai daya tertinggi sebesar 242.7 mW. Rata-rata kerapatan daya keseluruhan yang diperoleh selama 12 hari ialah sebesar 305.4573 mW/m2 dengan nilai rata-rata kerapatan daya tertinggi diperoleh pada hari pertama sebesar 826 mW/m2. Besar kecilnya daya yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan lama penggunaan elektroda, daya yang dihasilkan pada penelitian ini masih belum begitu besar oleh karena itu diperluhkan lagi penelitian lebih lanjut guna mengoptimalkan potensi energi listrik dari lumpur bakau dengan teknologi Sediment Microbial Fuel Cell.