Arif Rahman Hakim
Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Majelis Taklim dalam Meningkatkan Fungsi Masjid Arif Rahman Hakim; Saeful Anwar; Asep Iwan Setiawan
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1 No 1 (2016): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.466 KB) | DOI: 10.15575/tadbir.v1i1.125

Abstract

Wakaf produktif merupakan langkah baru dalam memberdayakan potensi wakaf yang ada di indonesia, pengelolaan wakaf menjadi sebuah hal yang sangat penting dalam mengukur sejauhmana efektifitas dan efisiensi yang didapat dari wakaf produktif tersebut. Oleh karena itu langkah pengorganisasian merupakan langkah awal dalam membangun wakaf produktif yang baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk menggambarkan keadaan secara riil di tempat penelitian secara sistematis fakta, baik data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang berkaitan dengan pengorganisasian Badan wakaf Indonesia wilayah Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Badan Wakaf Indonesia Wilayah Jawa Barat, Langkah pengorganisasian yang dilakukan oleh Badan Wakaf Indonesia Jabar yaitu, Pertama Spesialisasi kerja yang telah disusun dalam peraturan Badan Wakaf Indonesia no 1 tahun 2008 dan dalam UUD No 41 tahun 2004, yang dimana anggota memiliki kompetensi dan ahli pada bidang Hukum, ekonomi syariah, cendekiawan, nazhir dan kewirausahaan. Kedua departementalisasi dimana anggota yang memiliki kompetensi tersebut di bagi kedalam 5 divisi sesuai dengan kompetensi dan keahlian masing-masing. Ketiga pendelegasian wewenang, 5 divisi tersebut diberikan wewenang oleh ketua secara penuh dalam menjalankan tugas tugas yang diembannya. Dan keempat rantai komando, dalam hal ini garis koordinasi yang diterapkan oleh Badan Wakaf Indonesia langsung terhubung dari kelima divisi kepada ketua. Productive endowments are a new step in empowering the waqf potential in Indonesia, the management of waqf is a very important thing in measuring the extent to which effectiveness and efficiency can be obtained from the productive waqf. Therefore the organizing step is the first step in building a good productive waqf. This study uses a descriptive method, which is to describe the situation in real terms in a systematic place of research, both descriptive data in the form of written or verbal words from people related to the organization of the Indonesian Waqf Board in West Java. Based on the results of research conducted at the Indonesian Waqf Board in West Java, the organizing steps taken by the Indonesian Waqf Board are West Java, namely, the First Specialization work that was compiled in the Indonesian Waqf Agency Regulation No. 1 of 2008 and in the Constitution No. 41 of 2004, which members has competence and expertise in the fields of Law, Islamic economics, intellectuals, Nazhir and entrepreneurship. Both departments where members who have these competencies are divided into 5 divisions according to their respective competencies and expertise. All three delegations of authority, 5 divisions were given full authority by the chairman in carrying out the duties assigned. And the fourth chain of command, in this case the coordination line applied by the Indonesian Waqf Board is directly connected from the five divisions to the chairman.