Irin Iriana Kusmini
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan, Pusat Riset Perikanan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALYSIS OF GROWTH OF LALAWAK Barbonymus balleroides (VALENCIENNES, 1842) IN THREE CULTURE METHODS Deni Radona; Vitas Atmadi Prakoso; Irin Iriana Kusmini
Indonesian Aquaculture Journal Vol 12, No 1 (2017): (June 2017)
Publisher : Center for Fisheries Research, Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resource

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.831 KB) | DOI: 10.15578/iaj.12.1.2017.15-20

Abstract

In fish culture, optimal growth could be influenced by various culture methods. Aim of the study was to evaluate the productivity of Barbonymus balleroides, lalawak in floating net cages, concrete ponds, and earthen ponds. Cultivation was designed with the circulation water system. Experiment was conducted using completely randomized design with three treatments and three replications for each treatment. The experimental fish, sized of 4.20 ± 0.64 cm SL and weight of 2.14 ± 0.99 g, were obtained from induced breeding. The stocking density used was 20 individuals/m3. Fish were fed 3% of total weight two times every day using commercial pellet with 35% protein content for 90 day. The result showed that lalawak reared in earthen pond was no significant difference on length, weight, and biomass compared with that one in concrete pond (P>0.05), but significantly different (P<0.05) with floating net cages. There were no different (P>0.05) among the three different culture systems for survival rate and FCR. Lalawak reared on earthen pond system supported with optimal water quality could increase productivity value.
RESPONS DAN POLA PERTUMBUHAN BENIH ikan baung (Hemibagrus nemurus) DARI TIGA GENERASI DIPELIHARA PADA WADAH BUDIDAYA YANG BERBEDA Irin Iriana Kusmini; Anang Hari Kristanto; Jojo Subagja; Vitas Atmadi Prakoso; Fera Permata Putri
Jurnal Riset Akuakultur Vol 13, No 3 (2018): (September 2018)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.964 KB) | DOI: 10.15578/jra.13.3.2018.201-211

Abstract

Ikan baung (Hemibagrus nemurus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar ekonomis tinggi di Indonesia. Untuk meningkatkan produktivitas budidaya, maka dilakukan pembentukan generasi baru populasi terbaik agar diperoleh generasi yang lebih produktif dan cepat tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi respons dan pola pertumbuhan benih ikan baung generasi-1 (G-1), generasi-2 (G-2), dan generasi-3 (G-3) pada wadah budidaya yang berbeda. Penelitian dilakukan di kolam semi-permanen, kolam beton dan jaring apung di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar, Cijeruk dengan tiga ulangan. Benih yang digunakan berukuran panjang rata-rata 1,54 ± 0,22 cm; dan bobot 0,06 ± 0,01 g; dipelihara dengan padat tebar 50 ekor/m2. Selama 15 hari pertama pemeliharaan benih diberi pakan Tubifex dan pakan komersial dengan kadar protein 41% sebanyak 5% per hari dengan frekuensi pemberian pakan dua kali sehari, untuk pemeliharaan selanjutnya pakan yang diberikan berupa pakan komersil saja. Pemeliharaan dilakukan selama 45 hari, dan pengukuran pertumbuhan dilakukan 15 hari sekali. Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan spesifik, sintasan, dan pola pertumbuhan. Sebagai data pendukung dilakukan pengukuran kualitas air dan kelimpahan plankton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot dan panjang benih ikan baung G-2 lebih unggul dibanding dengan G-1 dan G-3, sedangkan wadah budidaya yang terbaik adalah pada pemeliharaan di kolam semi-permanen dengan bobot ikan 6,79 ± 4,085 g dan panjang 8,46 ± 1,967 cm. Pertumbuhan ikan baung yang dipelihara di kolam semi-permanen menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap wadah pemeliharan lainnya. Pola pertumbuhan ikan baung dari tiga wadah budidaya bersifat allometrik negatif (b<3).Asian redtail catfish (Hemibagrus nemurus) is one of the high economic value of freshwater fish commodities in Indonesia. In order to increase aquaculture productivity, production of new generation from the best population was conducted to obtain a more productive and fast-growing generation. The purpose of this study was to evaluate the response and growth pattern of G-1, G-2, and G-3 fingerlings of Asian redtail catfish on different rearing media. The study was conducted in semi-permanent ponds, concrete ponds, and floating nets in Research Installation of Freshwater Fisheries Germplasm, Cijeruk with three replications. The stocking density of each treatment was 50/m2, with the fingerlings average length of 1.54 ± 0.22 cm and weight of 0.06 ± 0.01. During the first 15 days, fish were fed with Tubifex and commercial feed (41% crude protein; fed 5% per day) with twice per day of feeding frequency. Fish were reared for 45 days, and growth measurement was conducted by sampling every 15 days. Parameters observed including specific growth rates, survival, and growth patterns. As supporting data, water quality, and plankton abundance were measured. The results showed that weight and length gain on the second generation (G-2) of Asian redtail catfish was superior compared to G-1 and G-3, whilst the best rearing media was found in semi-permanent ponds with the weight of 6.79 ± 4.085 g and the length of 8.46 ± 1.967 cm. The growth pattern of Asian redtail catfish from three rearing media was negative allometric (b<3).