Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFEK MINYAK CENGKEH (Eugenia aromaticum) TERHADAP SURVIVAL RATE BENIH Clarias gariepinus UNTUK PEMBIUSAN PADA TRANSPORTASI BASAH DENGAN SISTEM TERTUTUP Sri Oetami Madyowati; Achmad Kusyairi; Yordan Wahyu Hidayatullah
Juvenil Vol 2, No 4 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i4.12457

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui efek minyak cengkeh (Eugenia aromaticum) terhadap survival rate benih Clarias gariepinus sebagai bahan pembiusan pada transportasi basah dengan sistem tertutup. Pengiriman benih dilakukan dari Kota Kediri menuju Kabupaten Lamongan dengan jarak ± 135 km dan waktu tempuh ± 4 jam. Benih ikan lele ukuran 5 cm dengan berat rata-rata 1,5 gram per ekor. Wadah yang digunakan berupa kantung plastik berukuran 22 cm x 40 cm dengan kapasitas air 1 liter. Selain itu juga menggunakan box styrofoam sebagai wadah untuk kantong plastik, dengan ukuran 75 cm x 42 cm x 32 cm yang dapat menampung 15 kantong plastik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu perlakuan A dengan dosis minyak cengkeh 0,00 ml/liter air, perlakuan B dengan dosis minyak cengkeh dengan 0,01 ml/liter, perlakuan C dengan dosis minyak cengkeh 0,02 ml/liter air, dan perlakuan D dengan dosis minyak cengkeh 0,03 ml/liter air. Berdasarkan hasil penelitian perlakuan A dengan dosis 0 ml/l menghasilkan rata-rata SR sebesar 70.6 %, perlakuan B dengan dosis 0.01 ml/l menghasilkan rata-rata SR sebesar 16.2 % , perlakuan C dengan dosis 0.02 ml/l menghasilkan rata-rata SR sebesar 6.6 % dan perlakuan D dengan dosis 0.03 ml/l menhgasilkan rata-rata SR sebesar 5.6 %. Hasil pengukuran kualitas air sebelum transportasi pengangkutan benih diperoleh sebagai berikut oksigen terlarut berkisar antara 5.28 – 5.29 ppm, pH berkisar antara 7.18 – 7.25 dan suhu berkisar antara 28.10C – 28.20C. Sedangkan pengukuran kualitas air sesudah transportasi pengangkutan benih diperoleh kisaran oksigen terlarut antara 4.87 – 4.88 ppm, pH berkisar antara 7.34 – 7.39 dan suhu berkisar antara 29.320C – 29.420C.Kata kunci : Eugenia aromaticum, Survival Rate, Transpotasi Basah dengan Sistem TertutupABSTRACTThe aim of this study was to determine the effect of clove oil (Eugenia aromaticum) on the survival rate of Clarias gariepinus seeds as an anesthetic in wet transportation with a closed system. Seed delivery is carried out from Kediri City to Lamongan Regency with a distance of ± 135 km and travel time of ± 4 hours. Catfish seeds measuring 5 cm with an average weight of 1.5 grams per head. The container used is a plastic bag measuring 22 cm x 40 cm with a water capacity of 1 liter. In addition, it also uses a styrofoam box as a container for plastic bags, with a size of 75 cm x 42 cm x 32 cm which can accommodate 15 plastic bags. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments, namely treatment A with a dose of clove oil 0.00 ml/liter of water, treatment B with a dose of clove oil with 0.01 ml/liter, treatment C with a dose of 0.02 clove oil. ml/liter of water, and treatment D with a dose of 0.03 ml of clove oil/liter of water. Based on the results of the study, treatment A with a dose of 0 ml/l produced an average SR of 70.6%, treatment B with a dose of 0.01 ml/l produced an average SR of 16.2%, treatment C with a dose of 0.02 ml/l produced an average SR of 6.6% and treatment D with a dose of 0.03 ml/l resulted in an average SR of 5.6%. The results of water quality measurements before transportation of seeds were obtained as follows: dissolved oxygen ranged from 5.28 – 5.29 ppm, pH ranged from 7.18 – 7.25 and temperature ranged from 28.10C – 28.20C. Meanwhile, the measurement of water quality after transportation of seeds obtained the range of dissolved oxygen between 4.87 - 4.88 ppm, pH ranged from 7.34 - 7.39 and temperature ranged from 29.320C - 29.420C.Keywords : Eugenia aromaticum Survival Rate, Wet Transportation with Closed System
Waktu Henti Antibotik Chloramphenicol Terhadap Perubahan Kadar Residu Pada Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Didik Budiyanto; Sri Oetami Madyowati; Achmad Kusyairi
Rekayasa Vol 15, No 2: Agustus 2022
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v15i2.14135

Abstract

Milkfish is one of the fishery commodities that are in great demand by the Indonesian people, where the obstacle to production decline is disease. Therefore, to prevent disease and treat diseases that attack fish, farmers use the antibiotic Chloramphenicol. However, the use of high doses of antibiotics will cause resistance to pathogenic bacteria and the residue left in the fish's body will have a negative impact on human health who consume them such as allergies, toxicity and even cause death in anemia sufferers which can progress to leukemia. This study aims to determine the length of downtime of the antibiotic Chloramphenicol on changes in residual levels in milkfish (Chanos chanos) aged 30 days decreased to a safe limit for consumption. Residual content test using ELISA at 450 nm wave. Based on the results of the study, milkfish fed with a mixture of chloramphenicol antibiotics at a dose of 1 ppm resulted in the highest residual value of 4.6375 ppb in the first week and a decrease in residue to 0.2363 ppb for 5 weeks. The stopping time of chloramphenicol antibiotics on changes in residual levels in milkfish (Chanos chanos) aged 30 days in treatment F (Milkfish fed with a mixture of chloramphenicol at a dose of 1g/kg of feed for a week, then fed without a mixture of chloramphenicol for 5 weeks) resulted in a safe limit for consumption.
Education On Processing And Handling Of Green Shells To Fisherman In Ujung Pangkah District, Gresik Regency Kejora Handarini; Retnani Rachmiati; Arlin Besari Djauhari; Sri Oetami Madyowati; Achmad Kusyairi; Sumaryam Sumaryam; M Tajuddin Noor; Maulidia Yuniarti
KARYA ABDI Vol 3 No 2 (2022): Article
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/karyaabdi.v3i2.2325

Abstract

Banyu Urip Mangrove Center (BMC) is one of the Mangrove tourist areas, which also has green mussel cultivation around it. Green mussels in this area tend not to be processed into preserved food products, but are only traded fresh. The price of fresh green mussels is very cheap, therefore it is necessary to increase knowledge regarding the diversification of processed green mussels to increase the added value of green mussels and the knowledge of mothers in the BMC area, Ujung Pangkah District, Gresik Regency. To solve this problem, the role of higher education is needed, including carrying out community service through outreach to mothers in the area. The purpose of this activity is to educate mothers about processed diversification and handling of green mussels. The method of implementing this activity consists of 3 stages, namely: preparation, implementation of counseling, and evaluation. The result of this activity was an increase in the knowledge of mothers about the variety of diversification of processed green mussels including: Green Mussel Shell Flour, Green Mussel Crackers, Condiment Pasta (Such as Oyster Sauce), Green Scallop Meatballs, Green Scallop Nuggets, and Chitosan. The mothers looked very enthusiastic about participating in this activity as shown by the very interactive questions and answers and discussions, as did the participants who remained in place until the end of the event.
PENYULUHAN OLAHAN PANGAN LOKAL DAN PRODUK BERBASIS IKAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAH STUNTING Sri Oetami Madyowati; Kejora Handarini; Achmad Kusyairi; Nunuk Hariyani; Sumaryam Sumaryam; Didik Trisbiantoro; Nurul Hayati; Didik Budiyanto
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v6i2.2600

Abstract

Pada tahun 2022 jumlah penderita stunting di Indonesia mencapai 21,6 %, dan masih berada di urutan ke lima dunia.  Sebagai upaya untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah stunting, maka peran perguruan tinggi melaksanakan penyuluhan pada Ibu-ibu yang berlokasi di Posyandu Sedap Malam 1, Desa Candinegoro RT.05 RW.01, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Tujuan kegiatan: meningkatkan pengetahuan pada ibu-ibu tentang olahan pangan lokal dan produk berbasis ikan sebagai upaya untuk mencegah stunting.  Metode kegiatan adalah: persiapan, pelaksanaan penyuluhan, dan evaluasi. Hasil menunjukkan (1) terdapat peningkatan pengetahuan ibu-ibu Posyandu tentang olahan pangan lokal dan produk berbasis ikan sebagai upaya untuk mencegah stunting (2) Pemberian buku resep yang dapat dijadikan panduan bagi ibu-ibu sehingga dapat meminimalisir kasus stunting.  Berdasarkan pretest dan post test menunjukkan bahwa pengetahuan ibu-ibu tentang olahan pangan lokal dan produk berbasis ikan sebagai upaya untuk mencegah stunting menunjukkan peningkatan.
Pengaruh Salinitas Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Benur Vaname (Litopenaeus vannamei) PL 9 Pada Transportasi dengan Sistem Basah Tertutup Hayomi Ahmad; Sri Oetami Madyowati; Maria Agustini; Achmad Kusyairi
Juvenil Vol 4, No 4: November (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i4.22597

Abstract

ABSTRAKSalah satu permasalahan dalam budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dapat menghambat usaha budidaya ini adalah tingginya tingkat mortalitas benur vaname padasaat proses transportasi, yang dimana dipengaruhi oleh parameter kualitas air yang termasuk salah satunya adalah kadar salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap tingkat kelangsungan hidup benur dan kadar optimum salinitas untuk benur vaname pada proses transportasi basah tertutup. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini berupa Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuam dan masing-masing terdiri dari 9 kali pengulangan terdapat 27 percobaan. Perlakuan (A) menggunakan media air dengan salinitas 17,5 ppt, perlakuan (B) media air dengan salinitas 15 ppt, Perlakuan (C) media air dengan salinitas 12,5 ppt. Sampel penelitian ini menggunakan benur vaname PL 9 sebanyak 40.500 ekor yang didapatkan dari hatchery di desa tunggul kecamatan paciran kabupaten lamongan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan dianalisis dengan statistik didapati bahwa salinitas yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup benur vaname pada pengangkutan dengan sistem basah tertutup dan perlakuan (A) memberi hasil tertinggi dengan nilai tingkat kelangsungan hidup sebesar 98,45%. Hasil pengamatan pada parameter kualitas air sebelum pengangkutan, oksigen terlarut berkisar 5,5 – 6,0, Ph 7,1- 7,4 dan suhu 22,5 – 22,8 kemudian setelah pengangkutan dilakukan oksigen terlarut berkisar 5,7-6,0, pH berkisar 7,5 – 7,7 dan suhu berkisar 23,0 – 23,3. Kata kunci: Udang vaname (Litopenaeus vannamei), transportasi basah tertutup, kelangsungan hidup, salinitas, osmoregulasiABSTRACTOne of the problems in the cultivation of vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) which can hamper this cultivation is the high mortality rate of vannamei fry during the transportation process, which is influenced by water quality parameters, one of which is salinity. This study aims to determine the effect of salinity on the survival rate of fry and the optimum level of salinity for vannamei fry in the closed wet transportation process. This study uses an experimental method. The experimental design used in this study was a completely randomized design with 3 treatments and each consisted of 9 repetitions with 27 trials. Treatment (A) used water media with a salinity of 17.5 ppt, treatment (B) used water media with a salinity of 15 ppt, treatment (C) used water media with a salinity of 12.5 ppt. The research sample used 40,500 PL 9 vaname fry obtained from the hatchery in stump village, Paciran sub-district, Lamongan district. Based on the results of the research that has been carried out and analyzed statistically, it was found that different salinities had a significant effect on the survival rate of vannamei fry in closed wet transport and treatment (A) gave the highest yield with a survival rate of 98.45%. The results of observations on water quality parameters before transportation, dissolved oxygen ranged from 5.5 to 6.0, Ph 7.1 to 7.4 and temperature 22.5 to 22.8 then after transportation the dissolved oxygen ranged from 5.7 to 6. 0, pH ranges from 7.5 to 7.7 and temperature ranges from 23.0 to 23.3. Keywords: vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei), closed wet transportation, survival rate, salinity, osmoregulation
Pengaruh Pemberian Cangkang Sotong (Sepia sp) Terhadap Pertumbuhan dan Frekuensi Molting Pada Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) Di Bak Pemeliharaan Moch. Rifaldi Cakra Bagaskara; Achmad Kusyairi; Maria Agustini; Sri Oetami Madyowati
Juvenil Vol 5, No 3: Agustus (2024)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v5i3.23937

Abstract

ABSTRAK Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan spesies endemik Indonesia dan menjadi salah satu yang memiiki potensi komersial menjadi komoditi unggulan perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Namun pada budidayanya sering dijumpai kendala, baik dari tingkat kelulusan hidup yang rendah akibat kanibalisme dan kegagalan pada saat molting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapakah dosis cangkang sotong yang terbaik terhadap pertumbuhan dan frekuensi molting udang galah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) perlakuan. Perlakuan terdiri dari; Perlakuan A (0% serbuk cangkang sotong), Perlakuan B (5% serbuk cangkang sotong), Perlakuan C (10% serbuk cangkang sotong), Perlakuan D (15% serbuk cangkang sotong). Udang galah yang digunakan memiliki berat rata-rata awal 3,5 gr. Parameter uji adalah pertumbuhan berat mutlak dan frekuensi molting pada udang galah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terbaik pemberian serbuk cangkang sotong ke dalam pakan untuk mempercepat proses molting udang galah pada penelitian ini adalah pada perlakuan B (5% serbuk cangkang sotong) 1,57 kali/ekor, yaitu menghasilkan tingkat pertumbuhan berat mutlak sebesar 12,3 g.Kata kunci: cangkang sotong, pertumbuhan, frekuensi molting, udang galah (Macrobrachium rosenbergii), kualitas airABSTRACTFreshwater prawns (Macrobrachium rosenbergii) are an endemic species to Indonesia and are one that has commercial potential to become a leading commodity in freshwater aquaculture in Indonesia. However, in its cultivation problems are often encountered, both from low survival rates due to cannibalism and failure during molting. The aim of this research was to find out what is the best dose of cuttlefish shells for the growth and molting frequency of prawns. The research method used was experimental research. The design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 (four) treatments. Treatment consists of; Treatment A (0% cuttlefish shell powder), Treatment B (5% cuttlefish shell powder), Treatment C (10% cuttlefish shell powder), Treatment D (15% cuttlefish shell powder). The prawns used had an initial average weight of 3.5 grams. The test parameters are absolute weight growth and molting frequency in prawns. The results of the research showed that the best dose of giving cuttlefish shell powder in the feed to speed up the molting process of freshwater prawns in this study  was treatment B (5% cuttlefish shell powder) 1.57 times/head, which resulted in an absolute weight growth rate of 12.3 g.Keywords: cuttlefish shell, growth, molting frequency, giant prawn (Macrobrachium rosenbergii), water quality
Pengaruh Pemberian Pupuk Silika dengan Vitamin B12 terhadap Kepadatan Thalassiosira sp. pada Skala Laboratorium Nur Aisyah; Achmad Kusyairi; Sumaryam Sumaryam
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kultur Thalassiosira sp. sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas plankton dalam menunjang penggunaannya sebagai pakan alami larva udang vannamei. Namun ketersediaan nutrien berupa sangat mempengaruhi terhadap peningkatan kepadatan sel Thalassiosira sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pegaruh pemberian pupuk silika dan dosis vitamin B12 yang berbeda, untuk mengetahui kepadatan tertinggi serta hari keberapa puncak populasi Thalassiosira sp. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu media kultur yang diberikan pupuk silikat 15 ppm pada semua perlakuan dan penambahan vitamin B12 sebanyak 10 ppm (A), 15 ppm (B), 20 ppm (C) dan 25 ppm (D). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian pupuk silika dengan vitamin B12 terhadap kepadatan Thalassiosira sp. pada skala laboratorium memberikan pengaruh nyata terhadap pola kepadatan kepadatan harian Thalassiosiosira sp. selama 7 hari (P < 0,05). Sedangkan pengaruh pemberian pupuk silika dengan vitamin B12 terhadap puncak populasi kepadatan Thalassiosira sp. pada hari ke-4 memberikan pengaruh yang tidak nyata (P > 0,05). Puncak populasi tertinggi sel Thalassiosisira sp. terjadi pada hari ke-4 dengan perlakuan terbaik yakni perlakuan C (20 ppm) sejumlah 1.460.000 sel/mL. Morfologi sel Thalassiosira sp. yang hampir sama setiap perlakuan dari berwarna coklat muda hingga coklat tua. Kualitas air dari seluruh perlakuan yakni pH 7,5 -8,9 dan , salinitas 25 ppt masih dalam kondisi yang optimal, DO 4-6 mg/L masih ada yang kurang optimal, suhu 28,1 – 28,4°C dalam kondisi belum optimal.
PENGEMBANGAN SENTRA PENGOLAHAN HERBAL PADA KELOMPOK ASUHAN MANDIRI ASMAN TOGA DESA WAGE MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN Finna Setiawan; Aditya Trias Pradana; Faizal Susilo Hadi; Achmad Kusyairi; Nikmatul Ikhrom Eka Jayani; Karina Citra Rani
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v8i2.2164

Abstract

Pemberdayaan Asuhan Mandiri (Asman) TOGA, Desa Wage, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dilakukan dalam upaya memanfaatkan potensi dan menyelesaikan permasalahan yang dialami mitra. Program ini dilaksanakan atas kerjasama antara UBAYA, UNITOMO, pemerintah Desa Wage, dan mitra. Pelatihan dan pendampingan khususnya terkait diversifikasi dan pengembangan produk olahan berbasis TOGA dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra, serta memotivasi dalma upaya menciptakan berbagai produk olahan berbasis TOGA. Metode yang dilakukan mulai dari analisis situasi, pemaparan materi, diskusi interaktif, praktik pembuatan produk, dan monitoring. Mitra secara aktif berpartisipasi dalam proses diskusi interaktif maupun proses pembuatan produk. Pada kegiatan ini dilakukan pembuatan 2 jenis produk minuman serbuk instan yaitu wedang pokak dna jahe instan. Pada Produk wedang pokak telah dilakukan desain kemasan untuk wedang pokak. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kelompok yang terlihat dari dihasilkannya produk wedang pokak yang siap dipasarkan. Diharapkan produk ini akan menjadi salah satu produk unggulan kelompok Asman TOGA, Desa Wage.  Abstract. Empowerement of Asuhan Mandiri (Asman) TOGA, Wage Village, Taman Subdistrict,Sidoarjo District, Sidoarjo Regency, East Java was carried out to utilizes potential and solve the problems of this group.This program was conducted by collaboration of UBAYA, UNITOMO Wage Village government, and Asman TOGA. This program was focused to diversification and development of TOGA based products. The aim to improving of knowledge and skills, as well as motivating them to create new products. The methods used includes analysis of situation, sharing knowledge, interactive discussion, and practise to making product. From this activity, we got two produts are wedang pokak and jahe instan. The result of this programme showed an increase of knowledge and skill of this group,  this is obtained from the new prodcut that produced  which is ready for the market. Hopefully, this product will become one if the  superior product from Asman TOGA,Desa Wage,