Uni Purwaningsih
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ISOLASI BAKTERIOFAGA ANTI Streptococcus agalactiae DARI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Angela Mariana Lusiastuti; Uni Purwaningsih; Tuti Sumiati
Jurnal Riset Akuakultur Vol 5, No 2 (2010): (Agustus 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.907 KB) | DOI: 10.15578/jra.5.2.2010.237-243

Abstract

Infeksi Streptococcus merupakan salah satu penyakit serius pada ikan yang disebabkan oleh bakteri gram positif. Infeksi oleh streptococcus beta-hemolitik paling sering dilaporkan menginfeksi ikan. Di antara streptococci beta-hemolitik, Streptococcus iniae penyebab septicemia, meningoencefalitis, dan kematian pada ikan budidaya. Selain itu, Streptococcus agalactiae juga menyebabkan streptococcosis parah pada ikan nila. Alternatif yang bisa digunakan untuk terapi infeksi streptococcosis adalah dengan penggunaan bakteriofaga yang merupakan virus yang hidup pada bakteri. Tujuan penelitian ini adalah isolasi bakteriofaga S. agalactiae sebagai kandidat agen terapi yang memberikan efek protektif melawan infeksi streptococcosis. Faga diisolasi dari Brain Heart Infusion Agar (BHIA) yang sudah ditanami dengan 15 isolat S. iniae dan S. agalactiae. Isolat S. iniae dan S. agalactiae diisolasi dari ikan sakit dengan gejala klinis Streptococcosis. Setelah itu diidentifikasi dengan pewarnaan Gram, tes katalase, pertumbuhan pada agar darah dan API 20 Strep System. Pertumbuhan faga ditunjukkan dengan adanya zona lisis pada tempat yang ditetesi dengan sampel cairan usus dari ikan nila sehat. Faga yang tumbuh lalu dikoleksi secara steril, disentrifus dan supernatannya difiltrasi dengan membran filter 0,45 µm dan disimpan pada suhu 4oC. Dari 15 isolat S. iniae dan S. agalactiae hanya satu isolat yaitu PSaT-18 yang menunjukkan zona lisis seperti yang ditunjukkan pada cawan petri isolat kontrol S. iniae. Zona lisis tersebut timbul akibat adanya faga yang memberikan proteksi terhadap S. iniae dan S. agalactiae. Zona lisis yang tidak jernih disebabkan konsentrasi faga yang terlalu rendah akibat dilakukan pengenceran pada proses filtrasi. Faga yang diperoleh selanjutnya akan dilakukan uji in vitro dan in vivo untuk mengetahui efektivitasnya.Streptococcal infection is a serious disease in fish caused by gram positive bacteria. The causative agent is Streptococcus b-hemolytic. Streptococcus iniae, a b-hemolytic bacterium is the main causative agent of septicemia, meningoencephalitis, and fish mortality. Moreover, the other causative agent is S. agalactiae. Bacteriophages which are viruses that live on bacteria can be selected and used as therapy for Streptococcosis. The aim of this research is to isolate bacteriophage of S. agalactiae as therapeutic agent candidate giving protecting effect for Streptococcosis. Phages was isolated from Brain Heart Infusion Agar (BHIA) were obtained from cultures of S. iniae and S. agalactiae. Strains S. iniae and S. agalactiae were isolated from Streptococcosis fish. The predominant types of colonies were subcultured and subjected to biochemical and physiological tests such as Gram staining, catalase test, hemolytic activity in blood agar and API 20 Strep System. Phages were isolated by using a double agar layer method. A zona lysis with plaques was removed from the plate, centrifuged and the supernatant was filtered through a 0.45 µm membrane filter and stored at 4oC. From 15 isolates of S. iniae and S. agalactiae, only one isolate PSaT-18 showed lysis zone. The lysis zone developed because the phages give protection to S. agalactiae. The lysis zone is not clear because the phage concentration is too low and the dilution in filtration process is too high. Later, these phages were used for invitro and invivo test.
PENINGKATAN KEKEBALAN SPESIFIK ANTI STREPTOCOCCUS PADA BUDI DAYA IKAN NILA Hambali Supriyadi; Desy Sugiani; Uni Purwaningsih
Jurnal Riset Akuakultur Vol 2, No 1 (2007): (April 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.923 KB) | DOI: 10.15578/jra.2.1.2007.87-92

Abstract

Uji lapang vaksin Streptococcus telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas vaksin dan respon kebal pada ikan nila (Oreochromis niloticus) terhadap rangsangan yang diberikan. Penelitian dilakukan pada keramba jaring apung (KJA). Vaksin yang digunakan adalah vaksin S1N8 dan GM2.4 berupa vaksin yang diinaktivasi dengan formalin 0,3%. Aplikasi vaksin dilakukan secara bertahap yaitu vaksin awal (priming) diberikan melalui rendaman, sedangkan vaksin ulang diberikan melalui suntikan. Dosis vaksin awal yaitu 10 mL vaksin/100 L air untuk 1.000 ekor ikan direndam selama 15 menit, sedangkan booster diberikan melalui suntikan 0,2 mL/ ekor ikan. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi pemberian vaksin priming melalui rendaman dan booster dengan suntikan untuk vaksin S1N8 menghasilkan sintasan paling tinggi (70,3%—72,5%), apabila dibandingkan dengan vaksin GM2.4 (59,3%— 62,5%) dan kontrol (35,5%—42,0%).Field study of vaccines S1N8 and GM2.4 with the aims to evaluate the effectiveness of vaccine and the immune response of nile tilapia ( Oreochromis niloticus ) against the vaccines. The research have been conducted in floating net cage. Vaccine tested were produced from Streptococcus iniae isolates S1N8 and GM2.4 which was prepared by formalin killed of 0.3%(v/v). Vaccine delivery were given in two steps i.e. priming with immersion, and booster through injection. The dose of vaccine for priming was 10 mL of vaccine/100 L water immersed for 1,000 fish for 15 minutes. Booster were delivered by injection as much as 0.2 mL/fish. The results indicated that combination of vaccine delivering of immersion (priming) and injection (booster) especially for S1N8 vaccine were the highest percent of survival rate (70.3%—72.5%) as compared with GM2.4 vaccine (59.3%—62.5%) and control (35.5%—42.0%).
PENAPISAN ISOLAT BAKTERI Streptococcus spp. SEBAGAI KANDIDAT ANTIGEN DALAM PEMBUATAN VAKSIN, SERTA EFIKASINYA UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT STREPTOCOCCOSIS PADA IKAN NILA, Oreochromis niloticus Taukhid Taukhid; Uni Purwaningsih
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 1 (2011): (April 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.763 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.1.2011.103-118

Abstract

Riset dengan tujuan untuk memperoleh isolat kandidat yang imunogenik bagi pembuatan vaksin untuk pengendalian penyakit streptococcosis pada ikan nila telah dilakukan. Karakterisasi dilakukan secara biokimia dan API 20 STREP terhadap 15 isolat bakteri Streptococcus spp. Uji Koch’s Postulate kemudian dilakukan untuk mengetahui peran bakteri pada infeksi streptococcosis pada ikan nila. Konfirmasi taksonomis hingga level spesies isolat bakteri S. agalactiae dilakukan dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan menggunakan primer spesifik. Uji patogenisitas dilakukan terhadap 6 isolat yang terdiri atas 5 isolat S. agalactiae (N3M, N4M, N14G, N17O, NK1) dan 1 isolat S. iniae (N2O). Hasil penapisan menunjukkan bahwa bakteri S. agalactiae (N4M) memiliki nilai LD50 terkecil, dan nilai terbesar dimiliki oleh bakteri S. iniae (N2O). Isolat bakteri N4M digunakan sebagai sumber antigen dalam pembuatan vaksin anti streptococcosis. Vaksin disiapkan dalam bentuk sel utuh dan diinaktivasi dengan formalin, pemanasan, dan sonikasi. Nilai titer antibodi dan sintasan tertinggi diperoleh pada kelompok ikan yang divaksin dengan formalin killed vaccine dibandingkan dengan teknik inaktivasi lainnya (heat killed vaccine dan sonicated vaccine).