Otong Zenal Arifin
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KERAGAAN BIOREPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN TIGA POPULASI IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus Val. 1840) Jojo Subagja; Wahyulia Cahyanti; Nunak Nafiqoh; Otong Zenal Arifin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 10, No 1 (2015): (Maret 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.432 KB) | DOI: 10.15578/jra.10.1.2015.25-32

Abstract

Ikan baung (Hemibagrus nemurus Val. 1840) termasuk kelompok catfish bernilai ekonomis, di Asia populer dengan nama “green catfish”. Informasi tentang variasi genetik dan keragaan bioreproduksi dari ketiga kandidat populasi hasil kegiatan 2011, yaitu: populasi Cisadane (Sdn), Cirata (Crt), dan Serayu (Sry) telah dijadikan informasi dasar dalam keperluan seleksi atau persilangan antar strain agar diperoleh ikan yang cepat tumbuh. Populasi Serayu menunjukkan tingkat variasi genetik paling kecil, namun memiliki aspek bioreproduksi lebih baik, sementara populasi Cirata menunjukkan kekerabatan dan variasi genetik lebih tinggi dari populasi Serayu dan Cisadane. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan bioreproduksi dan pertumbuhan hasil persilangan dari tiga populasi yang digunakan. Keturunan hasil persilangan antara ketiga populasi telah diamati pada aspek Spesific Growth Rate (SGR), bobot akhir, dan sintasan (SR) pada stadia benih umur 42 hari, serta parameter bioreproduksi dari masing-masing populasi induk antara lain: perkembangan gonad, fekunditas, dan indeks ova somatik. Hasil persilangan antara populasi Sdn x Sry menghasilkan nilai heterosis tertinggi pada parameter SGR (8,72%); heterosis sintasan tertinggi dicapai oleh persilangan Sry dengan Sdn (45,45%); sedangkan bobot akhir dicapai oleh persilangan Crt dengan Sdn (22,08%). Persilangan dua arah antara populasi Cisadane dan populasi Cirata adalah persilangan dengan respons tertinggi pada parameter SR dan bobot akhir nilai IOS (Indeks Ova Somatik) Cisadane 15,9% dan Cirata 20,7%.
PERFORMA REPRODUKSI INDUK DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN TOR HASIL PERSILANGAN (Tor soro DAN Tor douronensis) SECARA RESIPROKAL Deni Radona; Jojo Subagja; Otong Zenal Arifin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 10, No 3 (2015): (September 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.709 KB) | DOI: 10.15578/jra.10.3.2015.335-343

Abstract

Tor merupakan jenis ikan lokal yang mempunyai nilai ekonomis tinggi tetapi belum banyak dibudidayakan. Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan karakter reproduksi induk dan performa benih Tor soro, Tor douronensis, dan persilangannya secara resiprokal. Performa reproduksi yang diamati meliputi: derajat pembuahan (FR), derajat penetasan (HR), waktu inkubasi telur, durasi penyerapan yolk sack, panjang larva setelah yolk sack habis, dan sintasan. Parameter pertumbuhan diamati meliputi: panjang dan bobot, serta sintasan. Data hasil percobaan dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA), dilanjutkan uji Duncan. Hasil percobaan menunjukkan karakteristik reproduksi dari persilangan FTs x MTd memiliki nilai tertinggi pada FR (96,88±1,67%) dan HR (99,08±1,05%), sedangkan pada persilangan FTd x MTs memiliki nilaisintasan tertinggi (100,00±0,00%). Analisis statistik dari karakter reproduksi hanya FR menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05). Pertumbuhan panjang benih ikan tidak berbeda nyata dari setiap persilangan (P>0,05), sedangkan bobot tertinggi diperoleh pada persilangan FTs x MTd dengan nilai sebesar 1,66±0,04 mg. Heterosis rata-rata (H) pada karakteristik reproduksi memiliki nilai positif (3,43% pada FR; 1,04% pada HR; dan 1,26% pada sintasan).
HERITABILITAS, RESPON SELEKSI DAN GENOTIP DENGAN RAPD PADA IKAN NILA F3 (Oreochromis niloticus) Rudhy Gustiano; Irin Iriana Kusmini; Iskandariah Iskandariah; Otong Zenal Arifin; Gleny Hasan Huwoyon; Muhammad Hunaina Fariduddin Ath-thar
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 3 (2013): (Desember 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.846 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.3.2013.347-354

Abstract

Seleksi pada ikan nila merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan induk unggul agar produksi lebih efisien dan keuntungan meningkat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi heritabilitas, respon seleksi dan genotip yang diperoleh pada seleksi ikan nila F3. Pembentukan F3 berasal dari anakan yang diperoleh dari hasil pemijahan 17 pasang induk F2 ikan nila yang tidak sekerabat. Benih-benih dipelihara hingga ukuran 3-4 cm (2-3 g) dan dilakukan pemilihan untuk menyeragamkan ukuran. Pengujian keragaan dilakukan dalam 16 waring berukuran 2 m x 2 m x 1,5 m dengan kepadatan 400 ekor ikan per waring selama lima bulan. Untuk analisis genotip digunakan F1, F2, dan F3 dengan masing-masing populasi diambil sepuluh contoh. Hasil ekstraksi DNA dianalisis dengan RAPD menggunakan primer OPA-2, OPA-3, dan OPC-5. Seleksi yang dilakukan memperlihatkan adanya respon seleksi pada F3 sebesar 16,9 g (15,73%) untuk jantan dan 10,0 g (10,62%) untuk betina. Sedangkan untuk realized heritability pada F3 adalah 0,39 untuk jantan dan 0,29 untuk betina. Secara total perolehan perbaikan bobot atau respon seleksi ikan jantan F3 dibandingkan dengan F1 adalah sebesar 31,1 g (28,95%). Sedangkan untuk ikan betina diperoleh nila sebesar 6,4 g (10,20%). Analisis DNA menunjukkan bahwa populasi F3 berbeda nyata secara genetik dibandingkan F2 dan F1. Penurunan nilai polimorfisme dan heterozigositas juga teramati pada keturunan hasil seleksi. Berdasarkan indikator yang ada, seleksi dapat diteruskan menggunakan pasangan induk yang lebih banyak dengan rotational mating, dan perlu dibentuk famili untuk meningkatkan keragaman.