Jojo Subagja
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Bogor

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN LELE DI KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT: ASPEK KESESUAIAN LAHAN, IMPLEMENTASI PRODUKSI, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN I Nyoman Radiarta; Jojo Subagja; Adang Saputra; Erlania Erlania
Jurnal Riset Akuakultur Vol 7, No 2 (2012): (Agustus 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1301.279 KB) | DOI: 10.15578/jra.7.2.2012.307-320

Abstract

Pengembangan kawasan minapolitan harus didukung dengan ketersediaan data dan informasi di antaranya potensi lahan serta dukungan strategi pengembangannya. Kabupaten Bogor telah ditetapkan sebagai satu wilayah pengembangan minapolitan ikan lele. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan budidaya ikan lele di kawasan minapolitan Kabupaten Bogor dengan melihat aspek kesesuaian lahan, implementasi produksi, dan strategi pengembangannya. Survai lapangan telah dilakukan pada bulan Juni 2011. Kesesuaian lahan dianalisis secara spasial dengan mengadopsi 1-3 sistem skor, 1 adalah kurang sesuai, dan 3 adalah sangat sesuai. Dari total potensial lokasi pengembangan sebesar 28.519 ha menunjukkan kategori sangat sesuai dan sesuai ditemukan sebesar 20.854 ha. Lokasi ini tersebar merata di empat kecamatan minapolitan. Dengan memanfaatkan sekitar 20% dari luasan yang ada, produksi ikan lele (pembesaran) per siklusnya sekitar 625.620 ton dengan semi-intensif atau 93.317 ton dengan tradisional. Beberapa strategi pengembangan budidaya ikan lele yang terbagi menjadi tiga segmen perlu diperhatikan guna mendukung kesuksesan program minapolitan ini.
KERAGAAN BIOREPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN TIGA POPULASI IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus Val. 1840) Jojo Subagja; Wahyulia Cahyanti; Nunak Nafiqoh; Otong Zenal Arifin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 10, No 1 (2015): (Maret 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.432 KB) | DOI: 10.15578/jra.10.1.2015.25-32

Abstract

Ikan baung (Hemibagrus nemurus Val. 1840) termasuk kelompok catfish bernilai ekonomis, di Asia populer dengan nama “green catfish”. Informasi tentang variasi genetik dan keragaan bioreproduksi dari ketiga kandidat populasi hasil kegiatan 2011, yaitu: populasi Cisadane (Sdn), Cirata (Crt), dan Serayu (Sry) telah dijadikan informasi dasar dalam keperluan seleksi atau persilangan antar strain agar diperoleh ikan yang cepat tumbuh. Populasi Serayu menunjukkan tingkat variasi genetik paling kecil, namun memiliki aspek bioreproduksi lebih baik, sementara populasi Cirata menunjukkan kekerabatan dan variasi genetik lebih tinggi dari populasi Serayu dan Cisadane. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan bioreproduksi dan pertumbuhan hasil persilangan dari tiga populasi yang digunakan. Keturunan hasil persilangan antara ketiga populasi telah diamati pada aspek Spesific Growth Rate (SGR), bobot akhir, dan sintasan (SR) pada stadia benih umur 42 hari, serta parameter bioreproduksi dari masing-masing populasi induk antara lain: perkembangan gonad, fekunditas, dan indeks ova somatik. Hasil persilangan antara populasi Sdn x Sry menghasilkan nilai heterosis tertinggi pada parameter SGR (8,72%); heterosis sintasan tertinggi dicapai oleh persilangan Sry dengan Sdn (45,45%); sedangkan bobot akhir dicapai oleh persilangan Crt dengan Sdn (22,08%). Persilangan dua arah antara populasi Cisadane dan populasi Cirata adalah persilangan dengan respons tertinggi pada parameter SR dan bobot akhir nilai IOS (Indeks Ova Somatik) Cisadane 15,9% dan Cirata 20,7%.
PERFORMA REPRODUKSI INDUK DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN TOR HASIL PERSILANGAN (Tor soro DAN Tor douronensis) SECARA RESIPROKAL Deni Radona; Jojo Subagja; Otong Zenal Arifin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 10, No 3 (2015): (September 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.709 KB) | DOI: 10.15578/jra.10.3.2015.335-343

Abstract

Tor merupakan jenis ikan lokal yang mempunyai nilai ekonomis tinggi tetapi belum banyak dibudidayakan. Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan karakter reproduksi induk dan performa benih Tor soro, Tor douronensis, dan persilangannya secara resiprokal. Performa reproduksi yang diamati meliputi: derajat pembuahan (FR), derajat penetasan (HR), waktu inkubasi telur, durasi penyerapan yolk sack, panjang larva setelah yolk sack habis, dan sintasan. Parameter pertumbuhan diamati meliputi: panjang dan bobot, serta sintasan. Data hasil percobaan dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA), dilanjutkan uji Duncan. Hasil percobaan menunjukkan karakteristik reproduksi dari persilangan FTs x MTd memiliki nilai tertinggi pada FR (96,88±1,67%) dan HR (99,08±1,05%), sedangkan pada persilangan FTd x MTs memiliki nilaisintasan tertinggi (100,00±0,00%). Analisis statistik dari karakter reproduksi hanya FR menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05). Pertumbuhan panjang benih ikan tidak berbeda nyata dari setiap persilangan (P>0,05), sedangkan bobot tertinggi diperoleh pada persilangan FTs x MTd dengan nilai sebesar 1,66±0,04 mg. Heterosis rata-rata (H) pada karakteristik reproduksi memiliki nilai positif (3,43% pada FR; 1,04% pada HR; dan 1,26% pada sintasan).
PRODUKSI IKAN JANTAN FUNGSIONAL (NEOMALE) UNTUK MEMBENTUK POPULASI BETINA HOMOGAMET DALAM INDUSTRI TELUR IKAN NILEM Osteochilus hasselti Jojo Subagja; Wartono Hadie; Rudhy Gustiano
Jurnal Riset Akuakultur Vol 10, No 4 (2015): (Desember 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.804 KB) | DOI: 10.15578/jra.10.4.2015.511-517

Abstract

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) dapat dijadikan ikan air tawar penghasil telur seperti halnya caviar, untuk itu, penyediaan ikan monosek betina sangat diperlukan. Benih ikan monoseks betina diperoleh dari persilangan ikan jantan fungsional dengan ikan betina normal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik perbanyakan ikan jantan fungsional dengan sex reversal terhadap benih monoseks betina, menggunakan metiltestosteron (MT) melalui metode perendaman terhadap telur stadia bintik mata sampai umur empat hari dari menetas dengan dosis perendamam 500 μg.L-1 air, dan melalui oral dilakukan selama 21 hari dimulai pada larva umur empat hari, dosis hormon MT yang digunakan 500 μg.kg-1 pakan dan diberikan tiga kali per hari. Ikan uji hasil perlakuan dipelihara hingga mencapai dewasa kelamin. Analisis gonad dini dilakukan terhadap 30 sampel dari masing-masing perlakuan terhadap benih ukuran 4-6 cm, dengan menggunakan pewarnaan aceto-carmin. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembentukan jantan fungsional terhadap benih monoseks betina mencapai 86,67% dan 96,67% berturut-turut pada metode perendaman dan oral.
EFEK PEMUASAAN DAN PERTUMBUHAN KOMPENSASI PADA BENIH IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) Wahyulia Cahyanti; Vitas Atmadi Prakoso; Jojo Subagja; Anang Hari Kristanto
Media Akuakultur Vol 10, No 1 (2015): (Juni 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.399 KB) | DOI: 10.15578/ma.10.1.2015.17-21

Abstract

Ikan baung (Hemibagrus nemurus) merupakan salah satu ikan perairan umum yang bernilai ekonomi cukup baik. Berdasarkan informasi potensi tersebut, budidaya ikan baung perlu terus dikembangkan. Permasalahan yang sering muncul pada usaha budidaya ikan baung yakni biaya pakan buatan (pellet). Biaya untuk pakan buatan sangat mahal, sehingga dalam kegiatan budidaya ikan baung harus diperhatikan teknik pemberian pakannya. Metode untuk menurunkan biaya pakan adalah dengan cara pemberian pakan yang efektif. Salah satunya adalah dengan cara pemuasaan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek dari pemuasaan dan pertumbuhan kompensasi serta sintasan pada benih ikan baung. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan (A: 1 hari puasa 1 hari diberi pakan, B: 2 hari puasa 1 hari diberi pakan, dan C: kontrol (tiap hari diberi pakan)) dan 3 kali ulangan. Parameter yang dianalisis adalah pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan harian dan sintasan. Hasil penelitian menunjukkan benih ikan baung kontrol memiliki pertumbuhan panjang mutlak tertinggi (1,17 ± 0,35 cm). Untuk pertumbuhan bobot mutlak ikan baung tertinggi didapatkan pada perlakuan B. Laju pertumbuhan harian tertinggi diperoleh pada perlakuan B (0,95 ± 0,34%) dan berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan lainnya. Hasil pengujian menunjukkan perlakuan kontrol memiliki kelangsungan hidup yang berbeda nyata dengan perlakuan lain, dengan nilai 91,11 ± 3,05%. Benih ikan baung tidak dapat mencapai pertumbuhan kompensasi meskipun telah dipuasakan dalam waktu yang sangat singkat (1-2 hari). Pemuasaan juga berakibat pada semakin rendahnya tingkat kelangsungan hidup benih ikan baung akibat kanibalisme.