Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RADE-OFFS DAN COST OF PLASTICITY SIFAT PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI PADA PERSILANGAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DALAM SALINITAS BERBEDA Wartono Hadie; Irin Iriana Kusmini; Lies Emmawati Hadie
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 1 (2006): (April 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.845 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.1.2006.13-19

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh salinitas pada karakter pertumbuhan dan reproduksi dalam bentuk trade-offs dan cost of plasticity. Benih udang galah dengan bobot 0,01 ± 0,012 g dipelihara pada tiga level salinitas 0‰, 10‰, dan 15‰ dengan tiga ulangan. Sembilan persilangan diperoleh dari perkawinan antar dan dalam strain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada salinitas 10‰, udang memperlambat pertumbuhan sebesar 16,4% dan pada salinitas 15‰ memperlambat pertumbuhan 34,5%. Trade-offs terjadi dengan menurunkan fekunditas sebesar 0,47% pada salinitas 10‰, dan sebesar 18,73% pada salinitas 15‰. Sintasan udang mengalami penurunan sebesar 33,04% pada salainitas 10‰, dan 41,99% pada salinitas 15‰. Pertumbuhan udang terbaik terjadi pada salinitas 0‰ dengan rataan bobot mencapai 25,16 g, sintasan sebesar 63,17%, dan fekunditas berjumlah 23.384 butir telur.Research aimed to evaluated the effects of growth and reproduction trait in salinity expressed on the trade-offs and cost of plasticity. Giant prawn juvenile 0.01 ± 0.012 g of body weight were reared at three different salinities level i.e. 0‰, 10‰, and 15‰ with three replications. Nine crosses strain were obtained from cross breeding between and within strain. Result of research indicated that salinity of 10‰, prawn slower the growth equal to 16.4% and at salinity of 15‰ slower the growth up to 34.5%. Trade-offs happened by decreasing fecundity equal to 0.47% and 18.73% at salinity 10‰ and 15‰ respectively. Decreased of survival rate were 33.04% and 41.99% at salinity 10‰ and 15‰ respectively. The best performance is that salinity of 0‰ are 25.16 g, 63.17%, and 23,384 eggs for the body weight, survival rate, and fecundity respectively.
SISTEM PEMULIAAN BERBASIS PEMBUDIDAYA (COOPERATIF BREEDING SYSTEM ): STRATEGI PEMULIAAN IKAN TEPAT GUNA Wartono Hadie; Lies Emmawati Hadie
Media Akuakultur Vol 3, No 1 (2008): (Juni 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1479.848 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.1.2008.54-63

Abstract

Pemuliaan berbasis pembudidaya memerlukan integrasi program dan pelaksanaan yang sinergis antar semua stakeholder. Pemikiran, pencurahan waktu, dan upaya bersama antar sesama pembudidaya (user), pemulia (breeder), dan pemerintah dalam konteks pemuliaan berbasis pembudidaya dapat mengatasinya. Program yang seksama, manajemen yang konsisten, dan pemahaman lingkungan yang cermat akan memberikan hasil yang menguntungkan. Dengan ikan unggul, pakan yang memadai, dan lingkungan optimal, pembudidaya bisa memperoleh keuntungan maksimal. Dewasa ini kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan benih varietas unggul bermutu oleh kalangan pembudidaya skala besar dan kecil, ternyata pada umumnya masih rendah untuk semua jenis ikan. Perkecualian terdapat antara lain pada usaha perikanan swasta yang bergerak pada ikan salmon dan nila. Benih varietas unggul bermutu untuk banyak komoditi, bahkan masih mengimpor, dan menghabiskan devisa cukup besar. Selain menghabiskan devisa, impor jenis hanya akan menguntungkan bagi negara pengekspor jenis tersebut. Rendahnya tingkat penggunaan benih varietas unggul dan bermutu untuk segala macam komoditi pertanian termasuk perikanan sesungguhnya membuka peluang bagi industri perbenihan dalam negeri, baik yang masih dalam taraf penangkar, maupun industri benih yang sudah mampu membuat varietas unggul baru sendiri. Selama ini hampir semua varietas unggul baru dari berbagai komoditi, dihasilkan oleh kelembagaan penelitian pemerintah dan perguruan tinggi.
MONITORING PERIKANAN TAMBAK DENGAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI KABUPATEN KARAWANG, JAWA BARAT I Nyoman Radiarta; Achmad Sudradjat; Lies Emmawati Hadie
Media Akuakultur Vol 2, No 1 (2007): (Juni 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1545.662 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.1.2007.189-192

Abstract

Data penginderaan jauh telah digunakan secara efektif pada penelitian ini untuk menampilkan perkembangan perikanan tambak berdasarkan distribusi dan luasannya di kawasan Pantai Utara Jawa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Distribusi dan perubahan lahan tambak diperoleh dengan cara mendigitasi citra satelit untuk tiga waktu berbeda yaitu tahun 1989, 1999, dan 2004. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa luasan tambak terbesar ditemukan di Kecamatan Batujaya. Sedangkan dari segi perkembangan lahan tambak, Kecamatan Cibuaya merupakan kecamatan yang tergolong pesat untuk perkembangan lahan tambak dengan luasan sekitar 2.358 ha dari tahun 1989 sampai tahun 2004. Secara keseluruhan peningkatan lahan tambak di Kabupaten Karawang dari tahun 1989 sampai tahun 2004 mencapai 8.022 ha.