I Wayan Subamia
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS WARNA KUNING DAN MERAH SERTA PERTUMBUHAN BENIH IKAN KOI MELALUI PENGAYAAN TEPUNG KEPALA UDANG DALAM PAKAN I Wayan Subamia; Nina Meilisza; Asep Permana
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 3 (2013): (Desember 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.65 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.3.2013.429-438

Abstract

Ikan hias koi merupakan salah satu produk perikanan yang budidayanya telah dikuasai oleh petani ikan di beberapa daerah. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas warna benih ikan hias koi melalui pengayaan tepung kepala udang dalam pakan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan dosis tepung kepala udang dalam formulasi pakan sebagai sumber karotenoid yaitu: 0% (kontrol), 5%, 10%, 15%. Pakan yang diberikan diformulasikan dengan isoprotein (30%), dan isolipid (15%). Ikan yang digunakan adalah benih dan ditempatkan dalam hapa-hapa di kolam. Pengamatan yang dilakukan selama pemeliharaan adalah parameter kualitas warna yang dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan TCF (Toca Color Finder), sedangkan pengukuran kuantitatifnya dilakukan dengan pengukuran total karotenoid pakan dan jaringan tubuh ikan. Selain itu, dilakukan pula pengamatan parameter pertumbuhan panjang, dan bobot yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kualitas warna pada ikan koi optimal pada pemberian tepung kepala udang sebesar 10% dicirikan dari nilai warna kuning dan merah. Selama penelitian juga diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik bobot dan panjang tubuh, dan sintasan pada semua perlakuan.
PENGGUNAAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD DAN TEPUNG Haematococcus pluvialis SEBAGAI SUMBER KAROTENOID PENGGANTI ASTAXANTIN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS WARNA IKAN KOI Sukarman Sukarman; Rina Hirnawati; Siti Subandiyah; Nina Meilisza; I Wayan Subamia
Jurnal Riset Akuakultur Vol 9, No 2 (2014): (Agustus 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.38 KB) | DOI: 10.15578/jra.9.2.2014.237-249

Abstract

Astaxantin sintetis umum digunakan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas warna ikan hias tetapi meningkatkan biaya pakan 15%-30%, sehingga perlu dicari alternatif karotenoid pengganti yang efektif dan murah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan tepung kelopak bunga marigold dan tepung Haematococcus pluvialis sebagai sumber karotenoid pengganti astaxantin sintetis untuk meningkatkan kualitas warna ikan koi. Pakan yang diujikan adalah: (A) pakan kontrol tanpa sumber karotenoid, (B) pakan yang diberi tambahan tepung kelopak bunga marigold, (C) pakan yang diberi tambahan tepung Haematococcus pluvialis, (D) kombinasi tepung kelopak bunga marigold dan tepung Haematococcus pluvialis, (E) pakan yang diberi tambahan astaxantin sintetis dan (F) pakan koi komersial; masingmasing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati adalah kualitas warna meliputi nilai lightness (L), chroma (CH), hue (H) dan kandungan karotenoid pada jaringan ikan. Pengukuran nilai L, CH, dan H pada tubuh (sisik) ikan dilakukan menggunakan kolorimeter Minolta CR-400, sedangkan pengukuran total karotenoid pada jaringan ikan (daging, kulit, sisik dan ekor) menggunakan spectrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian karotenoid dari tepung bunga marigold sebesar 150 mg/kg pakan mampu menggantikan astaxantin sintetis dalam memperbaiki kualitas warna ikan koi dengan indikasi menurunnya nilai lightness hingga 66,61%; meningkatkan nilai chroma sebesar 54,44%; dan mempertahankan nilai hue 76,03 derajat, serta meningkatnya kandungan total karotenoid pada daging, kulit, sisik dan ekor ikan koi berturut-turut sebesar 23,07 mg/kg; 252,39 mg/kg; 138,89 mg/kg; 172,5 mg/kg. Sedangkan tepung Haematococcus pluvialis tidak bisa digunakan sebagai alternatif pengganti astaxantin sintetis untuk ikan koi. 
PENGARUH PERBEDAAN KASEIN DALAM PAKAN BUATAN UNTUK PENDEDERAN BENIH RAINBOW KURUMOI (Melanotaenia parva) Siti Subandiyah; Sukarman Sukarman; Nina Meilisza; Rina Hirnawati; I Wayan Subamia
Jurnal Riset Akuakultur Vol 9, No 2 (2014): (Agustus 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.603 KB) | DOI: 10.15578/jra.9.2.2014.251-262

Abstract

Budidaya ikan rainbow kurumoi (Melanotaenia parva) umumnya menggunakan pakan alami, namun ketersediaan tidak stabil sehingga perlu pakan buatan untuk suplementasi atau menggantikannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan kasein yang paling efisien dalam formulasi pakan benih ikan rainbow kurumoi. Ikan rainbow kurumoi berumur satu bulan ditebar dengan kepadatan 30 ekor/wadah dalam 12 akuarium berukuran 60 cm x 40 cm x 40 cm. Perlakuan yang diujikan adalah tingkat penggunaan kasein dalam pakan sebanyak 0%, 5%, 10%, dan 15%. Parameter yang diamati meliputi: efisiensi pakan, konversi pakan, panjang mutlak, bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, dan sintasan. Pengukuran kualitas air, profil asam amino dan asam lemak pakan dilakukan sebagai data penunjang. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kasein 10% dalam pakan benih ikan rainbow kurumoi paling efisien yaitu 80,67%.