Boy S. Sabarguna
Kekhususan Informatika Medis, Progam Studi Teknologi Biomedis Program Pascarajana-Universitas Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Indikator Keberhasilan Posyandu Melati 7 Tingkat Madya di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa Nofita, Refi; Wardani, Shendy Kusuma; Sabarguna, Boy S.
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 4 (2018): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya manusia yang paling dikenal masyarakat. Pada tahun 2017 terdapat 85 Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang yang terdiri dari 18,82% posyandu pratama, 24,7% posyandu madya, 54,11% posyandu purnama dan 2.35% posyandu mandiri. Untuk mengetahui meningkatkan pelayanan posyandu maka posyandu dibedakan sesuai tingkatannya yang membedakannya adalah indikator yang dibuat oleh pemerintah yaitu frekuensi penimbangan, rerata kader, cakupan D/S, cakupan KIA, cakupan KB, cakupan Imunisasi, program tambahan, dan cakupan dana sehat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Sampel yang diambil sebanyak 33 responden dengan menggunakan metode qouta sampling. Hasil Penelitian indikator tingkat madya frekunsi penimbanganan 8 kali, rerata kader 5 orang, cakupan D/S cakupan kumulatif KIA, cakupan kumulatif KB, cakupan kumulatif imunisasi (>37,5%), progam tambahan (+), cakupan dana sehat (0%), dari hasil penelitian didapatkan bahwa posyandu melati 7 tingkat madya seharusnya sudah naik tingkatannya menjadi posyandu tingkat purnama hal ini ditungjang karena nilai cakupan lebih >37,5 dan terdapat progam tambahan. Saran untuk miningkatkan pelayangan KB sebaiknya memberikan fasilitas, perlengkapan dan macam-macam KB, memberikan informasi hidup sehat dan menjalankan progam dana sehat.
Perbedaan Pengetahuan Pola Makan Pasien Diabetes Sebelum Dan Sesudah Diberikan Leaflet di RSU Kota Tangerang Selatan Purwadi, Happy Novriyanti; Sabarguna, Boy S.; Paramitha, Intan
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 3 (2018): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang mengalami peningkatan kasus diabetes melitus yang cukup tinggi seperti laporan hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, perbedaan pengetahuan pola makan pasien penyakit diabetes sebelum dan sesudah diberikan leaflet di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-Eksperimental Design dengan pendekatan One Group Pre-Post Test Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik assidental sampling dengan jumlah sampel 36 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu uji McNemar Test. Hasil Penelitian diperoleh pengetahuan sebelum di intervensi (Pre-Test) didapatkan hasil kategori pasien dengan frekuensi 11,1% sedangkan pengetahuan yang kurang baik didapatkan sebanyak 32 pasien dengan frekuensi 88,9%. Pengetahuan sesudah di lakukan intervensi pengetahuan baik sebanyak 29 pasien dengan frekuensi 80,6% sedangkan pengetahuan yang kurang baik didapatkan sebanyak 7 pasien dengan frekuensi 19,4%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan yang signifikan. Kesimpulan terdapat perbedaan pola makan pasien penyakit diabetes sebelum dan sesudah diberikan leaflet.
Kepatuhan Lima Momen Hand Hygiene pada Petugas Kesehatan Antika, Zainu Purbaini; Apsari, Dwi Astuti Sih; Sabarguna, Boy S.; Purwadi, Happy Novriyanti; Nurrika, Dieta
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan hand hygiene enam langkah pada lima momen kritis oleh petugas kesehatan di fasilitas kesehatan sangat penting dilakukan. Namun, tingkat kepatuhan melakukan hand hygiene di antara petugas kesehatan belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gambaran kepatuhan petugas kesehatan dalam mengimplementasikan prosedur hand hygiene di fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan melakukan pengamatan pada seluruh tindakan hand hygiene 28 petugas kesehatan di salah satu pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Tangerang. Observasi dilakukan Selama 14 hari. Hasil observasi menunjukkan 409 dari 707 tindakan hand hygiene dikategorikan patuh dan 298 tindakan (42,15%) tidak patuh. Persentasi kepatuhan hand hygiene sebelum kontak 51,44%, sebelum tindakan aseptik 61.98%, setelah paparan cairan tubuh pasien 75,79%, setelah kontak dengan pasien 57,76%, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien 46,58%. Persentase kepatuhan hand hygiene dan kepatuhan pada setiap indikasi hand hygiene lebih tinggi dibandingkan persentase ketidakpatuhan. Namun, persentase tersebut masih dibawah target Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Kepatuhan Lima Momen Hand Hygiene pada Petugas Kesehatan Antika, Zainu Purbaini; Apsari, Dwi Astuti Sih; Sabarguna, Boy S.; Purwadi, Happy Novriyanti; Nurrika, Dieta
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.18

Abstract

Pelaksanaan hand hygiene enam langkah pada lima momen kritis oleh petugas kesehatan di fasilitas kesehatan sangat penting dilakukan. Namun, tingkat kepatuhan melakukan hand hygiene di antara petugas kesehatan belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gambaran kepatuhan petugas kesehatan dalam mengimplementasikan prosedur hand hygiene di fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan melakukan pengamatan pada seluruh tindakan hand hygiene 28 petugas kesehatan di salah satu pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Tangerang. Observasi dilakukan Selama 14 hari. Hasil observasi menunjukkan 409 dari 707 tindakan hand hygiene dikategorikan patuh dan 298 tindakan (42,15%) tidak patuh. Persentasi kepatuhan hand hygiene sebelum kontak 51,44%, sebelum tindakan aseptik 61.98%, setelah paparan cairan tubuh pasien 75,79%, setelah kontak dengan pasien 57,76%, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien 46,58%. Persentase kepatuhan hand hygiene dan kepatuhan pada setiap indikasi hand hygiene lebih tinggi dibandingkan persentase ketidakpatuhan. Namun, persentase tersebut masih dibawah target Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).