Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET 1000 Sabaruddin, Suriansyah
WIDYA TEKNIKA Vol 18, No 2: OKTOBER 2010
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar didalam mesin pembakaran dan mesin pembakaran luar, yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Dari alat uji emisi ada 5 unsur dalam emisi gas buang yang akan dikaji yaitu CO, HC, CO2, O2 dan NOx. Dalam penelitian ini adalah melakukan suatu percobaan yaitu memberikan suatu treatment terhadap bahan bakar premium dengan memanaskan bakan bakar tersebut melalui pipa yang dipasang pada upper tank radiator, sehingga diharapkan memperoleh suatu kondisi dimana campuran bahan bakar dengan udara diharapkan dapat lebih baik sehingga bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna dan menghasilkan emisi gas buang yang relatif aman. Proses perlakuan pemanasan bahan bakar dilakukan dengan memanfaatkan fluida di radiator yang berada pada upper tank radiator yaitu dengan membuat saluran yang terbuat dari pipa tembaga melalui upper tank radiator dengan panjang pipa pemanas bahan bakar yaitu panjang 500 mm dan jenis bahan bakar yaitu : premium pada putaran mesin 1000, 1500, 2000, 2500 Rpm, serta temperatur keja mesin (60° – 80°C) dan beban output yang tetap sebesar 3Kg. Sistem pemanasan bahan bakar dengan media radiator, kadar kandungan emisi gas CO sebesar 0,21 %, CO2 6,30 %, HC 849 ppm, O2 9,6%, dan NOx sebesar 1832,2 ppm.  Hal ini dapat dikatakan bahwa gas buang mobil daihatsu hijet 1000 tergolong ramah lingkungan.
ANALISA PEMBUATAN PORTABLE SOLAR CHARGER YANG DIAPLIKASIKAN PADA JAKET Muhammad Agus Sahbana; Suriansyah Sabarudin; Suryo Saputro
TRANSMISI Vol 12, No 1 (2016): Edisi Februari 2016
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v12i1.4487

Abstract

Masyarakat pengguna gadget sangat membutuhkan listrik untuk men-charge atau mengisi ulang daya baterai agar gadget tetap menyala. Hal ini yang membuat para produsen teknologi membuat alat berupa power bank. Power bank adalah alat penyimpan suatu energi. namun, pada kenyataannya masyarakat tetap kesulitan mencharge gadget karena penggunaan power bank tetap membutuhkan listrik sebagai daya utama pada power bank. Selain itu, penggunaan power bank dinilai tidak praktis karena harus membawa dua alat (gadget dan powerbank) secara bersama-sama. Oleh sebab itu perlu adanya alternatif pengganti listrik yang praktis untuk men-charger gadget dengan pembuatan portable solar charger yang di aplikasikan ke jaket. Dalam pembuatan alat ini ada beberapa langkah yang dilakukan seperti : pemilihan jaket yang akan dijadikan media penempatan solar cell yang akan dijadikan alternatif untuk men-charger handhone dalam melakukan perjalanan berkendara sepeda motor, kemudian pemilihan bahan untuk pembuatan solar cell yang akan ditempatkan dijaket kulit, langka selanjutnya adalah perakitan solar cell dan melakukan proses penjahitan dijaket. Dalam penelitian ini hasil di peroleh dari mengukur tegangan, arus yang masuk dan juga menghitung daya yang di hasilkan panel surya. Dari hasil penelitian menemukan Rata-rata keluaran daya dengan menggunakan 9 panel surya pada saat berkendara adalah 46,46 watt. Rata-rata keluaran daya dengan menggunakan 9 panel surya pada saat berjalan adalah 30,09 watt, Rata-rata keluaran daya pada saat berkendara lebih besar daripada saat berjalan. Faktor eksternal seperti cuaca mempengaruhi daya yang dihasilkan keluaran daya terbesar ada pada jam 12.00.
PENINGKATAN KEKERASAN FCD – 50 DENGAN PROSES AUSTEMPER,CRYOGENIC AND TEMPER DUCTILE IRON (ACTDI) Suriansyah Sabarudin; Agus Suyatno; Dadang Hermawan
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.656 KB)

Abstract

Perkembangan industri untuk komponen-kompenen mesin semakin meningkat, baik komponen-komponen mesin untuk kendaraan bermotor maupun komponen mesin produksi. Kebutuhan terhadap material baja sampai saat ini masih didominasi oleh baja tulangan, maka dengan ductile cast iron yang telah ditingkatkan kualitasnya, dapat dipakai sebagai mitra baja untuk memenuhi kebutuhan besi baja tulangan. Metode ACTDI merupakan perpaduan antara proses Heat Treatmen, pada proses Austemper dan pendinginan dengan nitrogen cair pada temperature dibawah nol derajat celcius. Pengujian ductile cast iron (FCD-50) yang telah dilakukan pengujian terjadi perubahan karakteristik sifat mekaniknya. Sifat mekanik yang diuji adalah kekerasan dan strukturmikro dengan proses ACTDI yang dimodifikasi kembali variable-variable bebasnya baik yang berkaitan dengan holding time pada proses austemper maupun pada proses pendinginan cryogenic.dan temper. FCD-50 modifikasi setelah diaustemper benda uji dimasukkan ke dalam tabung cairan nitrogen dengan waktu 48 jam, 96 jam dan 144 jam. Hasil dari proses perendaman dan pengujian didapatkan Pengujian kekerasan FCD-50 dengan perendaman selama 96 jam didapatkan nilai rata-rata sebesar 28.18 HRC lebih baik tanpa perlakuan (As-Cast), Peningkatan kekerasan pada spesimen FCD-50 karena jumlah martensit lebih banyak daripada yang terjadi pada proses tanpa perlakuan (As-Cast).