Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Designing A Visual Identity To Promote Tadongkon Cultural Village As Part Of The Cultural Heritage Of North Toraja Regency Fario Caesaro; Abd. Aziz Ahmad; Muhammad Muhaemin
Journal of Arts Education and Design Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 02 Nomor 02 (Desember 2025)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62330/artsedes.v2i2.446

Abstract

Perancangan ini bertujuan menghasilkan identitas visual promosi wisata Desa Budaya Tadongkon di Kabupaten Toraja Utara, yang merefleksikan kekayaan budaya Toraja yang terjaga kelestariannya. Ketiadaan identitas visual terstandarisasi saat ini dianggap sebagai faktor pelemah citra desa sebagai destinasi budaya. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan Research and Development (R&D) yang dipadukan dengan mix method (Kualitatif dan Kuantitatif). Kerangka metode yang digunakan adalah Design-Based Research (DBR) yang dikolaborasikan dengan model perancangan Design Thinking. Studi etnografi digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk mengeksplorasi nilai budaya lokal melalui instrumen ethnographic fieldwork guide ciptaan Design Ethno Lab ITB berupa notes, canvas, dan report form. Hasil eksplorasi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam proposisi 6 elemen visual utama. Prototipe logo dikembangkan dalam 3 alternatif dan dievaluasi melalui kuisioner hingga terpilih 1 desain. Logo terpilih kemudian diejawantahkan menjadi sistem identitas visual komprehensif dan diimplementasikan pada berbagai media. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan partisipatif dan kontekstual dalam perancangan desain efektif dalam menghasilkan identitas visual yang komunikatif dan relevan secara kultural, serta berpotensi mendukung pelestarian budaya dan memperkuat posisi Tadongkon sebagai destinasi budaya berkelanjutan.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN AKSARA LONTARA ( Alternative Way of Developing Aksara Lontara ) Abd. Aziz Ahmad
SAWERIGADING Vol 15, No 2 (2009): Sawerigading
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v15i2.56

Abstract

AbstractIt has been recognized that the development of “Aksara Lontara” isunsatisfactory, especially in facilitating the punctuation needed to spell the soundof aksara Lontara. Expressing culture through an understanding of locallanguage orthography may give contribution to the connection history of ournation in the past and the present time.The aksara Lontara is used for severalfunctions, such as writing religion book, names of street/road, name plates, andmany others. However, people find difficulties in reading such a spelling ofaksara Lontara. Therefore, punctuation as a sign of consonants for aksaraLontara is required to be developed.In this article, five signs of consonants foraksara Lontara are proposed. They are “o”, “x”, and “Ö” above the letter, “_”below the letter, and the letter written in smaller font, as in m into “m” whichsounds “m”.