Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perkembangan Tari Pajaga Gilireng: Sebuah Kreativitas Sanggar Tomaradeka di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan Saenal, Selfiana
Journal of Urban Societys Arts Vol 12, No 1 (2012): April 2012
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan sanggar tari dari Pajaga Gilireng ke Tomaradeka Wajo adalahperkembangan tari yang juga disebut Pajaga Gilireng tetap menjaga substansidasar tarian. Beberapa perubahan dalam bentuk gerak hanyalah perkembanganbertujuan untuk menghilangkan kesan tunggal bahwa gerakan disesuaikan denganperkembangan zaman. Sanggar Tari Pajaga Gilireng yang juga disebut Maradekadiatur untuk mendukung pertunjukan rutin, pernikahan orang biasa, dan untukwisatawan. Sementara pada awal mula, tarian Pajaga Gilireng hanya dilakukandi istana untuk penjemputan tamu penting kerajaan, dan pernikahan putra raja.Perkembangan sanggar tari dari Pajaga Gilireng ke Maradeka meliputi berbagaimappanetta, mappakaraja, marrongko, mabbetta, dan mallebu/massingkeruang.Kostum yang digunakan adalah pakaian khas Sulawesi Selatan dan penggunaansenjata properti (parang) dan kaliao (perisai). The Development of Pajaga Gilireng Dance A Creativity of TomaradekaDance Studio in Rajo Regency, South Sulawesi Province. Dance Studio versionPajaga Gilireng Tomaradeka Wajo is the development of dance Pajaga Gilireng everwhile maintaining the basic substance of dance. Some changes in range of motion ismerely a development aimed at eliminating and mono gerak impression tailored tothe times. Gilireng Pajaga Dance Studio version Maradeka To serve as a regular gigas the performances, weddings ordinary people, and pick up tourists. While at firstdance Pajaga Gilireng can only be performed in the palace as a royal guest pick-upmeans, the king’s son’s wedding. Dance Studio version Pajaga Gilireng To Maradekaconsists of various mappanetta, mappakaraja, marrongko, mabbetta, and mallebu/massingkeruang. Costumes used are typical attire of South Sulawesi and use the propertyweapon (machete) and kaliao (shield).
Upaya Meningkatkan Keterampilan Menari Siswa Kelas VIII E di SMP 4 Bulukumba Melalui Penerapan Metode Think Pair Share Saenal, Selfiana
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v5i1.20398

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang bagaimana Upayah Meningkatkan Keterampilan Menari Siswa Kelas VIII E di SMP 4 Bulukumba Melalui Penerapan Metode Think Pair Share. Metode vang digunakan adalah metode Kualitatif yaitu gambaran objek penelitian secara langsung dan dengan teknik data yaitu sasaran dan sampel, observasi, wawancara dan dokumentasi, dan  juga menggunakan metode Kuantitatif yaitu mengukur tingkat keterampilan dan dengan tes unjuk kerja untuk melakukan penilaian dengan menggunakan aspek penilaian  yaitu wiraga, wirama dan wirasa.  Pada penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, pada siklus I dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan sampai siswa menunjukan hasil keterampilannya dengan kelompok masing-masing, namun pada siklus I siswa belum percaya diri dalam mengemukakan keterampilannya dalam menari, sehingga pada siklus I perlu adanya perbaikan  pada tahap siklus II.  Pada siklus I siswa mampu menerima pembelajaran seni budaya dengan baik namun kurang percaya diri terhadap siswa untuk tampil menari   dan pada tahap siklus II keterampilan siswa mulai meningkat.  Perolehan pada siklus I dengan nilai rata-rata 72,8 dan mengalami peningkatan siklus II dengan jumlah perolehan nilai rata-rata sebanyak 92,3
Pembelajaran Tari Jaran Teji pada Mata Kuliah Tari Nusantara di Program Studi Pendidikan Sendratasik Jurusan Seni Pertunjukan FSD UNM Sumiani, Sumiani; Padalia, A; Saenal, Selfiana
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian dengan judul Pembelajaran Tari Jaran Teji pada MK Tari Nusantara di Program Studi Pendidikan Sendratasik Jurusan Seni Pertunjukan Fakultas Seni dan Desain UNM, direncanakan berdasar hasil observasi awal didapat fenomena akan kebutuhan akan desain pembelajaran yang menyenangkan dan mengembangkan pengalaman estetis pada pelaksanaan mata kuliah Tari Nusantara di lingkungan Jurusan Seni Pertunjukan. Maka dari itu masalah penelitian difokuskan pada : (1) Bagaimana desain pembelajaran Pembelajaran Tari Jaran Teji pada MK Tari Nusantara dalam di Program Studi Pendidikan Sendratasik di Jurusan Seni Pertunjukan Fakultas Seni dan Desain UNM dan (2) Bagaimana kevalidan desain pembelajaran  bagi mahasiswa pendidikan seni drama, tari, musik di Jurusan Seni Pertunjukan Fakultas Seni dan Desain UNM. Metode penelitian yang sesuai dengan masalah penelitian adalah R&D, menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation), yang pada penelitian ini diniatkan hanya sampai pada tahap design. Hasil penelitian: Kebutuhan akan keberadaan materi ajar pada MK Tari Nusantara mendesak diujudkan, karena menyesuaikan kurikulum yang berdampak pada karakteristik serta kebutuhan pengetahuan pembelajar akan wawasan kenusantaraan. Sebagai salah satu sumber belajar pada mata kuliah Tari Nusantara ini membantu mahasiswa dalam proses belajar, selain juga membantu dosen pengampu dalam proses pembelajaran. Kevalidan rancangan materi ajar pada MK Tari Nusantara dilakukan dengan metode validasi internal.  Kata Kunci: perancangan, materi ajar, tari nusantara
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN APRESIASI LAGU PADUAN SUARA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI DI SMA NEGERI 14 JENEPONTO Kartini, Kartini; Sukasman, Sukasman; Saenal, Selfiana
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 1 (2024): Januari-Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i1.63281

Abstract

Keberhasilan dalam proses pembelajaran merupakan hal utama yang diimpikan dan didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah, tak terkecuali dalam kegiatan ekstrakurikuler. Untuk dapat memaksimalkan capaian pembelajaran Seni budaya di SMA Negeri 14 Jeneponto, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran audio visual yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi lagu paduan suara pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 14 Jeneponto. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Penerapan Media Audio Visual pada proses pelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler seni di SMA Negeri 14 Jeneponto digunakan untuk mempermudah berjalannya proses pembelajaran dengan tahapan sebagai berikut: Tahap Perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap refleksi. (2) Penerapan Media Audio Visual terhadap proses pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler seni di SMA Negeri 14 Jeneponto dapat meningkatkan kemampuan siswa siswi dalam dalam memahami materi dan meningkatkan apresiasi terkait paduan suara. (3) Pemanfaatan Media Audio Visual berpengaruh terhadap ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Berdasarkan hasil tes tertulis yang telah dilakukan dalam pembelajaran meningkatkan apresiasi lagu paduan suara ini, maka hasil tes tertulis yang dicapai, ataupun yang diperoleh 5 siswa mendapat nilai 77-84, 5 siswa memperoleh nilai 91-100 dari skor maksimal 100. Dari hasil tersebut, pembelajaran menggunakan media audio visual membuktikan bahwa mempu meningkatkan apresiasi siswa terhadap lagu paduan suara, dan berhasil dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Saran yang dapat disampaikan adalah sebaiknya guru menggunakan media audio visual dalam proses belajar mengajar, karena telah dibuktikan bahwa media audio Visual dapat memberikan dampak yang positif pada proses dan hasil belajar siswa.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA KELAS X SMA HANG TUAH MAKASSAR Akser, Oktavianti; Sumiani, Sumiani; Saenal, Selfiana
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 1 (2024): Januari-Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i1.63266

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Seni Tari melalui model kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada kelas X SMA Hang Tuah Makassar. Penelitian ini ingin mengetahui gambaran proses pembelajaran, penerapan model STAD dan bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan dua siklus yang tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian Tindakan Kelas yakni melakukan sebuah tindakan terhadap objek yaitu siswa dengan cara menerapkan model kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Hasil penelitian ini menggunakan desain penelitian II siklus yang terdiri dari empat kali pertemuan dan praktik tari selama satu bulan, hasilnya menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah siswa mencapai bilai KKM siklus I hingga siklus II. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar belum mencapai >70%, sebab jumlah siswa yang mencapai KKM hanya 7 orang dengan persentase 28%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai>70% dilihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 orang dengan persentase 80%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Hang Tuah Makassar.
PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN SATAP 4 SAJOANGING KABUPATEN WAJO Astuti, Widia; Jamilah, Jamilah; Saenal, Selfiana
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 2, No 3 (2023): Juli-September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v2i3.56322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan model pembelajaran Role Playing serta meningkatkan kreativitas gerak tari siswa dengan memainkan peran dalam tarian Petani yang Malang pada pembelajaran seni tari kelas VIII di SMPN Satap 4 Sajoanging. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII di SMPN Satap 4 Sajoanging. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, tes unjuk kerja dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Role Playing dilakukan dengan 2 siklus, setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan dan terdapat 4 tahap pada setiap siklusnya yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tingkat kreativitas gerak tari  siswa dalam memainkan peran dengan tarian petani yang malang dapat dilihat pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa rata-rata 33,33% . kemudian pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar siswa 80% sehingga kreativitas gerak tari siswa dapat dikatakan meningkat.
Increasing Student Creativity Through The Implementation Of Dance Learning In Special Schools (SLB) Saenal, Selfiana
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.7292

Abstract

Abstrak Dance training in schools is one of the basics of learning in cultivating the talent and capacity of stunt actors, and dance learning is very important, considering that dance learning underlines the course of training in developing character which includes coaches and stunt performers and can build the imagination of stunt development for children. normal children as well as for children who have physical or mental disabilities who meet the requirements for dance learning. The aim of this research is to examine the creative dance movements of blind students who use the storytelling learning model in dance learning, as well as the process of incorporating this model into dance learning. This research uses a subjective methodology using fascinating investigative techniques. The subjects in this review were 2 people, namely fourth grade students, the school principal, and the homeroom teacher. Observation, interviews, tests, and documentation are data collection methods. The findings of this research are as follows: the narrative learning model with increased narration in dance learning is very useful in creating dance development imaginations for blind students in the dance experience. The ability of blind stunt performers to obtain data using only the sense of hearing with enhanced narration makes perfect sense to be applied to blind stunt performers, the most common way of implementing the narrative learning model in dance learning can be said to be good because stunt performers do not experience obstacles in the dance experience. and the consequences of using a narrative learning model in dance learning on the development of imagination can be expected to be strong, considering that the imagination of dance development in blind stunt actors develops from the emotional, mental, psychomotor and mental parts.Kata Kunci: Tari, Disabilitas, Sekolah Luar BiasaAbstractDance training in schools is one of the basics of learning in cultivating the talent and capacity of stunt actors, and dance learning is very important, considering that dance learning underlines the course of training in developing character which includes coaches and stunt performers and can build the imagination of stunt development for children. normal children as well as for children who have physical or mental disabilities who meet the requirements for dance learning. The aim of this research is to examine the creative dance movements of blind students who use the storytelling learning model in dance learning, as well as the process of incorporating this model into dance learning. This research uses a subjective methodology using fascinating investigative techniques. The subjects in this review were 2 people, namely fourth grade students, the school principal, and the homeroom teacher. Observation, interviews, tests, and documentation are data collection methods. The findings of this research are as follows: the narrative learning model with increased narration in dance learning is very useful in creating dance development imaginations for blind students in the dance experience. The ability of blind stunt performers to obtain data using only the sense of hearing with enhanced narration makes perfect sense to be applied to blind stunt performers, the most common way of implementing the narrative learning model in dance learning can be said to be good because stunt performers do not experience obstacles in the dance experience. and the consequences of using a narrative learning model in dance learning on the development of imagination can be expected to be strong, considering that the imagination of dance development in blind stunt actors develops from the emotional, mental, psychomotor and mental parts.Keywords : Dance, Disability, Special Schools