Lia Puspitasari
Fakultas Farmasi, Institut Sains dan Teknologi Nasional

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Merkuri (Hg) dalam Ikan Air Tawar di Pasar Depok dengan Metode Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES) Lia Puspitasari; Herdini Herdini; Syifa Fauziah
SAINSTECH FARMA Vol 11 No 2 (2018): Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.763 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v11i2.388

Abstract

Merkuri merupakan logam berat yang dapat memberikan efek toksik pada tubuh hingga dapat menyebabkan kematian. Kontaminasi logam merkuri pada pangan diatur dalam SNI 2009 terkait Batas Maksimum Logam Berat. Beberapa pembuangan limbah logam berakhir pada perairan sungai, danau, atau laut sehingga dapat terjadi pencemaran logam terhadap ekosistemnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar cemaran merkuri dalam ikan air tawar antara lain, lele, mas, patin, dan nila merah. Penyiapan sampel dilakukan dengan metode destruksi basah dengan alat microwave digesti. Analisis merkuri dilakukan dengan metode ICP-OES (Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectromerty). Panjang gelombang yang digunakan yaitu pada 184,950nm. Hasil validasi metode analisis menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi persyaratan linearitas (0,9988), LOD (0,0861µg/g), LOQ (0,1757µg/g), presisi (%KV) 9,29%, dan akurasi (100,88). Uji kualitatif dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya merkuri dalam sampel dan hasil menunjukkan bahwa dari keempat sampel yang diuji tiga sampel tidak mengandung merkuri hanya ikan nila merah yang positif mengandung merkuri. Kandungan merkuri rata-rata dalam sampel ikan air tawar : nila merah 0,03µg/g.
Identifikasi Golongan Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antioksidan Eksstrak Daun Brotowali (Tinospora tuberculata Beumee) Lia Puspitasari; Laode Rijai; Herman Herman
SAINSTECH FARMA Vol 11 No 1 (2018): Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.894 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v11i1.407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan metabolit sekunder, aktivitas antioksidan, nilai IC50, ekstrak yang memiliki aktivitas terbaik sebagai antioksidan, serta mengetahui potensi antioksidan daun brotowali (Tinospora tuberculata Beumee) yang dibandingkan dengan kontrol positif (vitamin C). Penelitian ini menggunakan metode peredaman radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH), yang diujikan pada ekstrak kasar metanol (konsentrasi 50, 150, dan 250 ppm), ekstrak fraksi n-heksana (konsentrasi 300, 500, dan 700 ppm), dan ekstrak fraksi etil asetat (konsentrasi 100, 200, dan 300 ppm) daun brotowali (Tinospora tuberculata Beumee), serta kontrol negatif (pelarut metanol), dan kontrol positif (vitamin C). Hasil identifikasi golongan metabolit sekunder pada ekstrak kasar metanol dan ekstrak fraksi etil asetat yaitu alkaloid, karotenoid, fenol, tanin, steroid dan triterpenoid. Sementara pada ekstrak fraksi n-heksana yaitu alkaloid, karotenoid, steroid dan triterpenoid. Nilai IC50 masing-masing sampel antara lain: ekstrak kasar metanol 184,76 ppm; ekstrak fraksi n-heksana 1173,40 ppm; ekstrak fraksi etil asetat 910,60 ppm. Hasil pengujian aktivitas antioksidan diketahui bahwa ekstrak yang memiliki aktivitas antioksidan terbaik adalah ekstrak kasar metanol pada konsentrasi 250 ppm. Pada pengujian potensi diperoleh kesimpulan bahwa potensi antioksidan ekstrak kasar metanol daun brotowali tidak berbeda nyata dengan vitamin C.
Analisis Merkuri pada Krim Pemutih Wajah yang diperoleh via Online dengan Metode ICP-OES (Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry) Herdini Herdini; Lia Puspitasari; Rizky Andini
SAINSTECH FARMA Vol 12 No 1 (2019): Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.082 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v12i1.412

Abstract

Krim pemutih wajah merupakan krim pemutih kulit yang banyak dijual melalui internet. Penambahan merkuri ke dalam krim pemutih wajah dimanfaatkan produsen untuk mengambil keuntungan dengan hasil yang cepat dan praktis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis merkuri dalam krim pemutih wajah yang diperoleh melalui internet. Bahan uji yang dianalisis terdiri atas 2 merek (merek A dan B) yang masing-masing terdiri atas krim siang dan krim malam, dengan jumlah total bahan uji adalah 4 (A1, A2, B1, dan B2). Sebelum proses penyiapan bahan uji, dilakukan pemeriksaan uji organoleptis dan pengukuran pH. Penyiapan bahan uji menggunakan metode destruksi basah dengan alat microwave digesser. Analisis merkuri dilakukan dengan metode ICP-OES (Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry). Hasil pengukuran pH menunjukkan bahwa keempat bahan uji tidak memenuhi syarat. pH bahan uji A1 = 8,28; A2 =.8,33; B1 = 8,30; dan B2 = 8,15. Hasil validasi metode menunjukkan nilai linearitas r = 0,999; nilai LOD dan LOQ adalah 0,0867 μg/L dan 0,289 μg/L; nilai KV (Koefisien Variasi) yaitu 2,15%; dan nilai persen perolehan kembali rata-rata adalah 91,04%. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa keempat bahan uji positif mengandung merkuri. Kandungan merkuri rata-rata secara berturut-turut adalah 2563,838 μg/g; 640,55 μg/g; 2518,51 μg/g; dan 6,40 μg/g.
Karakterisasi Senyawa Kimia Daun Mint (Mentha sp.) dengan Metode FTIR dan Kemometrik Lia Puspitasari; Suci Mareta; Amlius Thalib
SAINSTECH FARMA Vol 14 No 1 (2021): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v14i1.931

Abstract

Tanaman mint (Mentha sp.) merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan, baik untuk bahan baku farmasi, maupun untuk makanan, minuman, flavour agent, dan kosmetika. Tanaman mint merupakan salah satu genus dalam familia Lamiaceae yang memiliki lebih kurang 30 spesies. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakterisasi tanaman mint dari berbagai spesies yang berbeda menggunakan metode spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hal ini bermanfaat dalam pengendalian kualitas bahan alam dalam hal identifikasi. Hasil spektrum FTIR dianalisis dengan metode Principal Component Analysis (PCA) untuk mengetahui pola fingerprint pada spesies yang berbeda. Spektrum FTIR pada bilangan gelombang 4000-400 cm-1 yang dianalisis menggunakan PCA menunjukkan bahwa ada perbedaan spesies dan pelarut dengan nilai total varian sebesar 99% (PC-1=93% dan PC-2=6%). Segmentasi spektrum FTIR pada bilangan gelombang 1500-1400 cm-1 dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik pada pengelompokkan jenis tanaman. Berdasarkan hasil segmentasi diperoleh hasil plot PCA dengan nilai total varian sebesar 100% (PC-1=100% dan PC-2=0%). Dapat disimpulkan bahwa analisis kemometrik dengan metode PCA dapat dengan jelas mengidentifikasi perbedaan antara absorbansi gugus ikatan senyawa tanaman mint A, B, dan C.