Ratna Puji Priyanti
STIKES Pemkab Jombang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT MENURUT PERSEPSI KLIEN DI IGD RSUD JOMBANG: The Correlation Of Work Load With Nurse ‘S Caring Behavior According To Client ‘S Perception At Igd Rsud Jombang Desi Tusnia C.; Ratna Puji Priyanti; Anis Satus S.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 3 No. 2 (2017): JIKep | September 2017
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.135 KB)

Abstract

Pendahuluan : Peningkatan kinerja perawat dapat mempengaruhi peningkatan kualitas pelayanan, semakin tinggi kinerja perawat semakin baik. Hal ini juga berlaku di IGD yang terkenal dengan beban kerja dan stress kerja yang tinggi. Beban kerja yang tinggi dapat mempengaruhi perilaku perawat dalam memberikan pelayanan. Tujuan peneliti adalah mengetahui hubungan beban kerja dengan perilaku caring perawat di IGD RSUD Jombang. Metode : Metode penelitian menggunakan desain descriptive corellasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat IGD RSUD Jombang sejumlah 30 perawat dan sebagian pasien prioritas II atau kuning, dengan menggunakan total sampling untuk perawat dan purposive sampling untuk pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner beban kerja untuk perawat dan kuesioner perilaku caring untuk pasien. Hasil : Hasil penelitian didapatkan setengah responden (50,0%) pernah mengalami beban kerja ringan di IGD. Hampir setengah responden (33,3%) mengalami perilaku caring cukup. Hasil korelasi spearman rank menunjukan nilai nonprobabilitas sig (2-tailed) 0,001 yang berarti ada hubungan antara beban kerja dengan perilaku caring perawat menurut persepsi klien IGD RSUD Jombang. Pembahasan : Hubungan beban kerja dengan perilaku caring menurut persepsi klien, maka dapat digunakan sebagai informasi dasar bagi kualitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD. Kata kunci : beban kerja, perilaku caring, perawat IGD.
KOMPONEN EVALUASI LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK, SUPERVISI DAN DOSEN PERAWAT Fahruddin Kurdi; Pepin Nahariani; Ratna Puji Priyanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.201 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v11i1.120

Abstract

Ners education in Indonesia is integrated between academic learning and clinical learning. The learning environment of conducive clinical practice is highly conquered. The environment in which, the atmosphere that supports students to learn. Things that are not obtained by nursing students in academic learning environment will be obtained at the time of clinical learning practice. To identify students' perceptions of the clinical practice learning environment and supervision of the hospital-based clinical practice learning process in Indonesia and the influencing factors. The design of this study used correlational analytic survey method with cross-sectional approach, with sampling technique of convinience sampling. The study population is Ners educational institution. The sample of research is 3 institution of Ners education organizer in East Java. Instruments using ELBKS + D Indonesian version. Respondents aged between 20 to 28 years, 20-22 years of 89 (54.3%), female sex of 115 (70.1%). Medical Surgical Nursing became the most widely practiced stages of 62 (37.8%). That the practical stages are significantly related to the role of the lecturer on the scale of ELBKS + D with r-value = 0.158 and ρ-value = 0.044. Discussion: Nursing students consider that the success of clinical teaching practice is determined primarily by the content of supervisory relationships and the role of nursing lecturers. The nurse lecturer role sub variable in ELBKS + D has correlation with student's precursor stages.
Trauma Psikologis Perawat Instalasi Gawat Darurat dalam Menghadapi Kekerasan Verbal di Tempat Kerja: Penelitian Kualitatif Anja Hesnia Kholis; Nurul Hidayah; Ratna Puji Priyanti; Asri Asri
Jurnal Keperawatan BSI Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.717 KB)

Abstract

Abstrak Kejadian kekerasan verbal ditempat kerja dalam industry kesehatan adalah 3,8 kali lebih tinggi dari semua industry swasta Kekerasan verbal adalah salahsatu kekerasan yang paling sering dialami oleh perawat khususnya perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kekerasan verbal oleh pasien dan keluarga pasien dapat memberikan trauma psikologis yang dapat juga merusak prestasi kerja. Tujuan penelitian ini untuk memahami trauma psikologis yang dialami oleh perawat IGD dalam menghadapi kekerasan verbal di tempat kerja. Jenis penelitian kualitataif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi yang digunakan adalah perawat Instalasi gawat darurat (IGD) di Rumah Sakit di Jombang, Jawa timur. Partisipan menggunakan 10 perawat yang bekerja di IGD minimal 6 bulan, tidak sedang cuti melahirkan, sedangkan sebagai triangulasi adalah manajer perawat/kepala ruangan.Teknik pengumpulan data menggunakan in-depth interview. Keabsahan data menggunakan triangulasi dan member check. Analisis data menggunakan metode analisis Collaizi (1978) dengan 8 langkah analisa data. Tema yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: tema pertama adalah pengetahuan dengan sub-tema: jenis kekerasan verbal, bentuk kekerasan verbal. Tema kedua adalah sumber kekerasan verbal dengan sub-tema pelaku dan penyebab kekerasan verbal. Tema ketiga adalah pengaruh kekerasan verbal dengan sub-tema respon saat mengalami kekerasan verbal, efek kekerasan verbal dan koping dalam menghadapi kekerasan verbal. Kekerasan verbal ditempat kerja memberikan dampak pada psikologis dan kinerja perawat. Dengan memahami trauma psikologis perawat, maka diharapkan timbul upaya dalam melindungi perawat untuk melakukan pemberian asuhan keperawatan secara profesional dan meningkatkan mutu pelayanan. Kata Kunci: Kekerasan ditempat Kerja, Kekerasan Verbal, Perawat Gawat Darurat Abstract The incidence of verbal violence in the workplace in the health industry is 3.8 times higher than that of all private industries Verbal violence is one of the most common violence experienced by nurses, especially nurses in the Emergency Department (IGD). Verbal violence by the patient and the patient's family can provide psychological trauma which can also damage work performance.The purpose of the study was to understand the psychological trauma experienced by emergency nurses in the face of verbal violence at work. Methods: The research method was a qualitative study with a phenomenological approached. The population is the emergency department nurse (EDN) at the Hospital in Jombang, East Java. Participant was10 nurses, who worked in the emergency department for at least 6 months, were not on maternity leave, while the triangulation was the nurse manager / head of the room. Data collection techniques used in-depth interviews. Data validity uses triangulation and member check. Data analysis using the analysis method Collaizi (1978) with 8 steps of data analysis Results: The themes found in this study are: the first theme is knowledge with sub-themes: types of verbal violence, forms of verbal violence. The second theme is the source of verbal violence with the sub-theme of the perpetrators and the causes of verbal violence. The third theme is the influence of verbal violence with the sub-theme response when experiencing verbal violence, the effects of verbal violence and coping in dealing with verbal violence. Conclusion: Verbal violence at work has an impact on the psychological and performance of nurses. By understanding nurses' psychological trauma, efforts are expected to arise in protecting nurses to provide professional nursing care and improve service quality. Keywords: Violence in the Workplace, Verbal Violence, Emergency Nurses
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN KADAR KOLESTEROL DENGAN TEKANAN DARAH DI PROLANIS PUSKESMAS PERAK JOMBANG: The Relationship between Body Mass Index and Cholesterol Levels with Blood Pressure at the Prolanis in Public Health Center Perak, Jombang Supriliyah Praningsih; Heni Maryati; Siswati Siswati; Ratna Puji Priyanti; Nining Sugiharti
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 2 (2023): JIKep | Juni 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i2.1627

Abstract

Pendahuluan : Hipertensi merupakan penyakit yang menyebabkan kematian secara diam-diam atau disebut sillent killer. Banyak orang dengan hipertensi tidak sadar akan gejala dan masalah yang terjadi karena tidak muncul tanda atau gejala sama sekali. Termasuk faktor resiko yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi, serangan jantung, stroke dan gagal ginjal adalah obesitas dan kolesterol tinggi  (WHO, 2015). Tujuan: untuk mengetahui hubungan IMT dan kolesterol dengan tekanan darah. Metode: Desain penelitian korelasional dengan pendekatan “Cross Sectional”. Populasi adalah lansia program Prolanis sejumlah 53 orang. Kadar kolesterol total diukur dari sampel darah pada arteri brakialis sedangkan untuk IMT diukur berdasarkan tinggi badan dan berat badan. Tekanan darah diukur menggunakan sphygmomanometer sesuai pedoman baku. Analisa data dengan editing, coding, scoring, tabulating dan dilakukan uji statistik menggunakan Spearman Rank test. Hasil: analisis antar IMT dengan tekanan arah sistolik (p=0.170) dan diastolik (p=0,603) didapatkan nilai p>0,05 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara IMT dengan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik. Hal ini sama halnya dengan hubungan antara kolesterol dengan tekanan darah sistolik (p=0.104) dan diastolik (p=0.385), dimana hasil uji didapatkan nilai p> 0,05 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kolesterol dengan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik. Kesimpulan: Selain IMT dan kolesterol, terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap tekanan darah yang tidak bisa dikontrol oleh peneliti. Pengontrolan terhadap faktor perancu sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang signifikan.