Windya Satya Fatharani
Poltekes TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Ruang Tenang Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Dan Klinik Utama Kesehatan Jiwa Hurip Waluya Sukajadi Bandung Jawa Barat Rina Kartikasari; Erna Idarahyuni; Windya Satya Fatharani
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.101 KB) | DOI: 10.58550/jka.v5i2.81

Abstract

Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Jawa Barat berjumlah 4,3 juta jiwa, di Kota Bandung 25 ribu jiwa. Penerapan komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Jiwa atapun di Klinik masih diperlukan dalam proses penyembuhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran komunikasi terapeutik perawat terhadap ODGJ di Ruang Tenang Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dan Klinik Utama Kesehatan Jiwa Hurip Waluya Sukajadi Bandung Jawa Barat. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan perawat, direncanakan dengan teknik tertentu dan berfokus pada kesembuhan dan memperbaiki emosi klien. Gangguan jiwa merupakan kumpulan dari keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik ataupun mental. Desain penelitian adalah deskriptif. Jumlah populasi sebanyak 30 responden, teknik pengambilan total sampling. Hasil uji validitas diperoleh r hitung 0,628-0,961 dan Cronbach’s Alpha 0,783. Hasil penelitian sebanyak 17 reponden (56,7%) termasuk kategori rendah. Fase pra-interaksi termasuk kategori rendah yaitu 16 reponden (53,3%). Fase orientasi termasuk kategori rendah yaitu 18 reponden (60%). Fase kerja termasuk kategori tinggi yaitu 15 reponden (50%) dan kategori rendah yaitu 15 reponden (50%), dan pada fase terminasi termasuk kategori tinggi yaitu 16 reponden (53,3%). Saran, RSJ dapat mengadakan pelatihan komunikasi terapeutik kembali dan Klinik diharapkan mengadakan pelatihan komunikasi terapeutik terhadap perawat.