Bertalina Bertalina
Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Pola Makan, Asupan Makanan dan Obesitas Sentral dengan Hipertensi di Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Bertalina Bertalina; Muliani Muliani
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.097 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i1.116

Abstract

Hipertensi memberikan kontribusi  bagi penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kematian premature dan cacat. Pada saat ini hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini. Penyakit ini telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia mengalami hipertensi. Tujuan Umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan, asupan makanan dan obesitas sentral dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi analitik pendekatan cross sectional.Sampel adalah pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Rajabasa Indah pada dalam waktu 1 bulan, yang diambil secara acidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan Pola makan yang berisiko meningkatkan tekanan darah adalah sering mengkonsumsi  biskuit, telur dan terasi dinyatakan signifikan secara statistik dengan hipertensi. Asupan makanan  yang  memiliki hubungan yang signifikan dengan hipertensi  yaitu asupan protein hewani, kolesterol, asupan asam lemak jenuh, asupan serat, dan asupan natrium, obesitas sentral juga memiliki hubungan yang signifikan dengan hipertensi. Perlu adanya kerjasama antara dokter dengan ahli gizi supaya pasien dapat dirujuk ke pelayanan konsultasi gizi sehingga pasien lebih memahami tentang diet penyakit hipertensi.
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG Bertalina Bertalina
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.439 KB) | DOI: 10.26630/jk.v6i1.26

Abstract

Bertalina Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarange-mail: ubertalina@yahoo.com Abstrak: Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan, proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu. Upaya peningkatan status gizi terutama pada anak sekolah merupakan salah satu faktor yang  menentukan kualitas  SDM yang merupakan bagian dari pembangunan itu sendiri.  Hasil Riskesdas tahun 2013, menunjukkan prevalensi pendek anak usia 5-12 tahun sebesar 30,7 % dan prevalensi obesitas 18,8%, dan untuk provinsi Lampung angkanya diatas angka nasional. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan peningkatan pengetahuan  tentang  gizi seimbang dengan menggunakan media promosi kesehatan pada siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy eksperimen (Eksperimen Semu) dengan populasi siswa sekolah  kelas 5 dengan jumlah sampel 79 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan kemudian diolah secara statistik: univariat dan bivariat dengan analisis uji t. Hasil penelitian menunjukkan, ada perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan  pada intervensi dengan menggunakan leaflet dengan p value 0,068. Ada perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan  pada pengukuran pertama dan kedua yaitu pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dengan ceramah/slide dengan p value 0,000. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan pengetahuan antara siswa yang mendapat intervensi gizi seimbang dengan intervensi menggunakan leaflet dan ceramah/slide didapatkan nilai p 0,016. Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dianjurkan adalah  agar  institusi Kesehatan dalam pelaksanaan program khususnya Perbaikan Gizi di Institusi khususnya pendidikan dengan cara memberikan penyuluhan dengan menggunakan media  seperti slide atau leaflet   untuk anak sekolah dasar sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan gizi siswa. Pihak  sekolah dapat bekerjasama dengan puskesmas dalam pelaksanaan program UKS dengan melaksanakan kegiatan rutin 3 bulan sekali dengan kegiatan seperti penyuluhan (memberi informasi melalui ceramah dengan menggunakan slide atau meberikan leaflet), menimbang BB dan mengukur TB.  Kata Kunci: pengetahuan, gizi seimbang, media promosi kesehatan (slide, leaflet)
Hubungan Asupan Gizi, Pemberian Asi Eksklusif, dan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi (Tb/U) Balita 6-59 Bulan Bertalina Bertalina; Amelia P.R
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.235 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i1.800

Abstract

Stunting prevalence in Indonesia is 37,2%, whereas in Bandar Lampung City is 44,6% and in Kemiling District is 39,6%. This study was to determine the risk factors associated with children nutritional status (TB/U) in Beringin Jaya, Kemiling. This analytical survey research was using cross-sectional design. Population in this study were 1141 toddlers, and 88 as respondents. Cluster Sampling was used to determine the respondents. Data was analyzed Univariate and Bivariate. This research was conducted in Beringin Jaya, Kemiling. The result showed that 19 toddlers (21.6%) were identified stunting and 69 (78.4%) toddlers were normal. There was no correlation between energy intake with nutritional status (TB/U) with p-value=0,175. There was a correlation between protein intake with nutritional status (TB/U) with p-value=0,022. There was no correlation between exclusive breastfeeding and nutritional status (TB/U) with p-value=0.758. There was no correlation between mother’s knowledge of nutritional status (TB/U) with value p-value=1,000. It was suggested that Public Health Centers and Integrated Service Center should improve its activities that related with Exclusive Breastfeeding through counseling and Breastfeeding food demonstration to society, especially mothers, the knowledge of healthy and nutritious breastfeeding food for children. It was also suggested that Public Health Centers and Integrated Service Center should improve its activities on the importance of the golden period of 1000 days, especially for childbearing age women and pregnant women in order to reduce the risk of stunting.
Hubungan Pengetahuan Terapi Diet dengan Indeks Glikemik Bahan Makanan yang Dikonsumsi Pasien Diabetes Mellitus Bertalina Bertalina; Anindyati Aindyati
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 3 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.951 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i3.219

Abstract

Prevalensi nasional Diabetes mellitus pada umur ≥15 tahun adalah 2,1% dan pravalensi Diabetes mellitus  pada Provinsi Lampung 0,8% (Riskesdas 2013). Di kota Bandar Lampung, prevalensi penyakit Diabetes mellitus  yaitu sebesar 0,9% (Riskesdas 2007 dan Riskesdas 2013). Jumlah pasien Diabetes mellitus Tahun 2015 sebanyak 524 pasien dan menempati urutan ke-2 dari 10 penyakit terbanyak di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pengetahuan tentang terapi diet dengan indeks glikemik bahan makanan yang dikonsumsi pasien Diabetes mellitus  tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil analisis univariat distribusi karakteristik responden, diketahui bahwa jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (56,7%), umur responden terbanyak 51-60 tahun (43,3%) dan umur awal responden terkena DM tipe 2 terbanyak 41-50 tahun (40%).Pendidikan terakhir responden terbanyak adalah SMA (36,7%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga (46,7%) dansebagian besar responden pernah melakukan konsultasi gizi oleh ahli gizi (63,3%). Distribusi pengetahuan tentang terapi diet sebagian besar baik (70%). Distribusi indeks glikemik bahan makanan yang dikonsumsi responden sebagian besar tinggi (53,3%). Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang terapi diet dengan indeks glikemik bahan makanan yang dikonsumsi pasien Diabetes mellitus tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung (p-value 0,001).
Hubungan Asupan Natrium, Gaya Hidup, dan Faktor Genetik dengan Tekanan Darah pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Bertalina Bertalina; Suryani AN
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.212 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i2.467

Abstract

One of degenerative disease that caused by heart function declining and blood vessels. The major risk factors for coronary heart disease is blood pressure. Blood pressure can be affected by various factors such as age, gender, hypertension genetic factors, dietary intake, and lifestyle. This research determines the effects of sodium intake, lifestyle and genetic factors on coronary heart disease (CHD) patient’s blood pressure. This research was analytic research with cross sectional approach. Independent variables in this research are sodium intake, physical activity, smoking habits, and hypertension genetic factors with dependent variable is blood pressure in CHD patients. 96 CHD patients were admitted in the research. Respondents characteristics were mostly men (56.3%), 46-55 years old (36.5%) and 56-65 years old (36.5%), most education backgrounds was high school (41.7%), and without any occupation (32.3%). Most respondents had high blood pressure (51%), inadequate sodium intake (52.1%), have moderate physical activity (92.7%), do not smoke (91.7%), and have hypertension genetic factor (57.3%). Based on bivariate results showed that there was a significant correlation between sodium intake (p-value=0.004) and hypertension genetic factors (p-value=0.001) with CHD patient’s blood pressure but there was no significant correlation in physical activity (p-value=1.000) and smoking habits (p-value=1.000). It is concluded that controlling food intake and maintain normal blood pressure could minimize heart failure and death risk in CHD patients. 
PENDAMPINGAN IBU HAMIL DI DESA FOKUS STUNTING KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Bertalina Bertalina; Antun Rahmadi
GIZI INDONESIA Vol 44, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v44i1.491

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five as a result of chronic malnutrition so that the child is too short for his age. Stunting can occur in the womb due to inadequate nutritional intake during pregnancy. This study aims to examine the effect of mentoring on the knowledge and behavior of pregnant women in focus-stunting villages. The intervention is nutritional counseling using standard operating procedures and booklets. Mentoring is carried out by nutritionist one times a week for one month. The study is a quasi-experiment with a non-randomized control group design pre-test - post-test design. The subjects were 60 people who were selected purposively from the population of pregnant women in 6 villages in East Lampung Regency. Data analysis used Wilcoxon Rank Test and Mann Whitney. The results showed that there were significant differences in knowledge energy and protein intake. No difference in consumption of sulfas ferosus supplements between the two groups. Nutritional assistance for pregnant women increases knowledge and nutritional intake. A nutritionist can take the mother's class to strengthen nutrition assistance to pregnant women. Assistance to breastfeeding mothers can be used as a topic in further research.ABSTRAK        Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting dapat terjadi sejak dalam kandungan yang disebabkan karena asupan gizi yang tidak memadai selama kehamilan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pendampingan terhadap pengetahuan dan perilaku ibu hamil  di desa fokus stunting. Bentuk  intervensi pendampingan adalah konseling gizi menggunakan standar operasional prosedur dan booklet. Pendampingan dilakukan oleh nutrisionis selama satu bulan dengan frekuensi satu kali seminggu. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan non randomized control group pre test – post test design. Subjek penelitian berjumlah 60 orang yang dipilih secara purposiv dari populasi ibu hamil di 6 desa di Kabupaten Lampung Timur. Analisis data menggunakan Wilcoxon Rank Test dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan pengetahuan, asupan energi dan protein. Tidak ada perbedaan konsumsi suplemen  tablet tambah darah (TTD) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pendampingan nutrisionis kepada ibu hamil meningkatkan pengetahuan dan asupan gizi. Nutrisionis agar memanfaatkan kelas ibu untuk memperkuat pendampingan gizi kepada ibu hamil. Pendampingan kepada ibu menyusui dapat dijadikan topik dalam penelitian lanjutan.Kata kunci: stunting, pendampingan ibu hamil, pengetahuan, asupan energi dan protein 
Efektifitas penerapan interprofessional education-collaborative practice (IPE–CP) tentang gizi seimbang terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil Sudarmi Sudarmi; Bertalina Bertalina; Aprina Aprina
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 5, No 1 (2020): AcTion Vol 5 No 1 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.821 KB) | DOI: 10.30867/action.v5i1.212

Abstract

The behavior of a pregnant mother to consume healthy food, including the quality and quantity of food that is diverse and balanced according to the needs during pregnancy, is very desirable. Effective education to deliver a balanced nutrition message requires an Interprofessional Educative Collaboration Practice (IPE-CP) approach. The involvement of various professions is thought to be effective in increasing mothers' knowledge and attitudes about balanced nutrition. The purpose of this study was to determine the effect of the application of IPE-CP on balanced nutrition on the knowledge and attitude of a pregnant mother. The research is a quasi-experimental one-group pretest-posttest design. Samples were taken as many as 60 pregnant women using the Federer formula. Interventions in the form of education and assistance on balanced nutrition provided by the application of IPE-CP. Data is taken by pre-test and post-test questions about balanced nutrition. Data analyzed using the Dependent T-test and the Cohen Effect test. The results showed that there was a significant influence on the application of IPE-CP to maternal knowledge (p=0,003), maternal attitudes (p=0,000) about balanced nutrition. The most influential effect size is the mother's attitude (0,92), so it has a big effect. In conclusion, IPE-CP is very effective in increasing the knowledge and attitude of pregnant women about balanced nutrition. Suggestions for health workers to be able to implement IPE-CP in solving nutrition problems. Perilaku ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan sehat, mencakup kualitas maupun kuantitas makanan yang beragam dan berimbang sesuai dengan kebutuhan di masa kehamilannya sangatlah diharapkan. Edukasi yang efektif untuk menyampaikan pesan gizi seimbang diperlukan strategi pendekatan Interprofessional Educatif Calaboration Practice (IPE-CP). Keterlibatan berbagai profesi diduga efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi seimbang. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan IPE-CP tentang gizi seimbang terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil. Jenis penelitian kuasi eksperimen rancangan one group pretest–posttest design. Sampel 60 ibu hamil diperoleh berdasarkan perhitungan rumus Federer. Intervensi berupa edukasi dan pendampingan tentang gizi seimbang yang diberikan dengan penerapan IPE-CP. Data diambil dengan pre-test dan post-tes soal tentang gizi seimbang. Data dianalisis menggunakan uji Dependent T-test serta uji cohen effect. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh signifikan penerapan IPE-CP terhadap pengetahuan ibu (p= 0,003), sikap ibu (p= 0,000) tentang gizi seimbang. Effect Size yang paling berpengaruh yaitu sikap ibu (0,92) sehingga berpengaruh besar. Kesimpulan, IPE-CP sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang gizi seimbang.  Saran, kepada petugas kesehatan  untuk dapat menerapkan IPE-CP dalam memecahkan masalah gizi ibu hamil.
Education on Nutrition, Sanitation, and IYCF to Increase Mother's Knowledge in Lokus Stunting Village Antun Rahmadi; Bertalina Bertalina; Sudarmi Sudarmi; Aprina Aprina
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 2: June 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.054 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i2.890

Abstract

Stunting is a condition of growth failure on children under five only years caused by chronic malnutrition. Stunting is caused by multi-dimensional factors, not due to malnutrition in pregnant women and toddlers. The research aims to prove the influence of education on nutrition, sanitation, and also infant and young children feeding (IYCF) on increasing maternal knowledge. This type of research is experimental research using quasi experiment approach with non randomized control group pre-test– post test design research. The study population was mothers who had children aged 0 to 5 years. The variables studied were education on nutrition, sanitation, and IYCF. The test of differences in knowledge before and after the intervention in each group used statistical paired t-test.The results showed that there were differences in nutritional knowledge in the control group and intervention group (p-value=0,006 and 0,0001). There was no difference in sanitation knowledge in the control group (p-value=0,208) but there was difference in sanitation knowledge in the intervention group (p-value=0,669). There was no difference in IYCF knowledge in the control group (p-value=0,083) and there was a difference in IYCF knowledge in the intervention group (p-value=0,001). Height for age before and after intervention with p value 0.018 in the intervention group. There was no difference in maternal knowledge about nutrition, sanitation and IYCF before and after the intervention between the control and intervention groups, at the initial measurement with p-values 0.309, 0.991, 0.915 and the final measurements with p values of 0.289, 0.150 and 0.753  There was no difference in Z-score weight for age before and after between control and intervention groups with p value of 0.531 and there was no difference in z-score height for age between before and after intervention with p value 0.616. Based on the research results, it is hoped that local governments and related sectors will create innovative programs that can increase the scope of appropriate infant and ypung child feeding practices, including breastfeeding and complementary breastfeeding. In addition, the puskesmas is expected to increase cooperation among health workers in providing education related to IYCF and maximizing coaching activities for posyandu cadres in the context of increasing family assistance as an effort to prevent the incidence of stunting in toddlers from pregnancy.
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN) Bertalina Bertalina
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.419 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i1.289

Abstract

Anak sekolah merupakan salah satu kelompok rawan gizi yang perlu mendapatkan perhatian keadaan  gizinya, agar di kemudian hari mereka menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Prevalensi stunting pada anak usia sekolah di Provinsi Lampung hasil Riskesdas tahun 2010 sebesar 40,8 %, masih cukup tinggi dibandingkan angka nasional (35,6%) dan begitu juga dengan asupan energi kurang sebanyak 55,2%, sedangkan nasional 44,4%.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah di Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional  dengan populasi keluarga yang memiliki anak usia sekolah dengan jumlah sampel 200 orang.   Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung dan kemudian diolah secara statistik : univariat dan bivariat dengan  analisis Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan  responden status gizi pendek 27,5 %. hasil bivariat didapat variabel yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah adalah pengetahuan ibu (p value =0,024), konsumsi energi (p value=0,0000) dan konsumsi protein (p value=0,0000).  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang diberikan adalah petugas gizi  sebaiknya memberikan penyuluhan atau konseling kepada orang tua dan guru, sehingga ibu dapat memberikan makanan yang seimbang untuk anaknya dan guru dapat memberikan motivasi pada muridnya agar dapat memilih makanan yang sehat serta dapat memberikan penyuluhan pada pedagang makanan di sekolah agar menjual makanan yang aman untuk dikonsumsi. 
HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASUPAN MAKANAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI Bertalina Bertalina; Bintang Simbolon
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.241 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i2.270

Abstract

Asupan makanan erat kaitannya dengan perilaku ibu dalam pemberian asupan makanan dan gizi kepada anak balita. Anak balita adalah kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat kekurangan gizi dan jumlahnya dalam populasi besar. Demikian juga hal ini diperkuat dengan teori menurut Johannson dkk (1998) yang menyatakan bahwa malnutrisi dapat meningkatkan resiko terjadinya karies. (Moynihan PJ, 1995). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi anak balita dan perilaku ibu dalam pemberian asupan asupan makanan dengan kejadian karies gigi di Puskesmas kota Bandar Lampung.. Jenis penelitian adalah dengan metode analitik  dengan pendekatan kasus kontrol (case control). Populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita yang datang mengunjungi Puskesmas di kota Bandar Lampung untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan anaknya. Sampel adalah sebesar 182 responden dimana 91 responden ibu dengan kasus karies gigi pada anak dan 91 responden ibu dengan tidak terdapat karies gigi pada anak. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling.Dari hasil analisis univariat diperoleh keterangan bahwa status gizi buruk (pendek) terdapat sebesar 37 anak (20,3%) dan status gizi normal sebesar 145 anak (79,7%). Perilaku ibu dalam pemberian asupan makanan anak balita yang kurang baik terdapat sebesar 86 orang (47,3%) dan perilaku ibu yang baik sebesar 96 orang (52,7%). Dari hasil analisis bivariat diperoleh keterangan bahwa status gizi anak balita mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian karies gigi anak balita yang datang mengunjungi Puskesmas di kota Bandar Lampung tahun 2013